ENERGI
selasa, 12 juli 2016
LAMPUNG POST
6
n ANTARA
PROGRAM INDONESIA TERANG. Suasana PLTMH di Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Pemerintah mencanangkan Program Indonesia Terang yang menjadi bagian dari program pembangunan ketenagalistrikan 35 ribu mw dengan enam provinsi di wilayah Indonesia timur sebagai proyek percontohan pada tahun anggaran 2016.
PLTMH Hasilkan 33 Kw Terangi Rumah 158 KK Pemenuhan energi listrik untuk masyarakat menjadi kewajiban pemerintah, baik pusat maupun daerah. SETIAJI B PAMUNGKAS
P
EMERINTAH Provinsi Lampung melalui Dinas Pertambangan dan Energi setempat membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) di Desa Tuguratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Niat ini didasari karena listrik merupakan indikator perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Pemerintah perlu melakukan optimalisasi pendistribusian listrik ke segala lokasi, terutama daerah terpencil dan terisolasi. Kepala Distamben Lampung Pieterdono, melalui Kepala Bidang Kelistrikan Rizon, mengatakan PLTMH adalah salah satu upaya substitusi sumber energi dengan energi baruterbarukan, sebab PLTMH merupakan salah satu energi nonfosil yang bisa mendukung upaya konservasi energi di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung.
“
Intinya, tidak hanya mikrohidro, bisa saja kita manfaatkan energi lainnya. “PLTMH punya potensi yang besar untuk dikembangkan, karena Lampung punya banyak aliran sungai yang cukup deras,” kata dia kepada Lampung Post, Senin (11/7). Selain untuk memfasilitasi penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan untuk masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil (remote area), PLTMH juga sebagai pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat di pelosok desa yang sampai saat ini belum dapat dijangkau jaringan listrik PLN. “Untuk mendorong pengelolaan kegiatan ekonomi produktif di daerah yang sebelumnya belum ada listrik,” ujarnya. Anggaran dikucurkan dari APBD Lampung tahun anggaran 2016. Pembangunan akan berlangsung selama 120 hari kalender. “Bu-
lan ini rencananya dilakukan proses lelang. Bantuan ini dari provinsi ke masyarakat dan ini gratis,” kata dia. Anggota Komisi IV DPRD Lampung, Watoni Noerdin, mengatakan pihaknya bersama Distamben selalu melakukan percobaan untuk megaplikasikan energi terbarukan untuk dicoba di berbagai daerah untuk mengatasi krisis kelistrikan. “Saya sudah katakan kenapa tidak dicoba di berbagai daerah. Misalnya di daerah punya potensi angin, kita buat pembangkit listrik tenaga angin, geotermal kita buat pembangkit tenaga panas bumi dan beberapa sumber energi lainnya. Kalau daerah itu ada potensi, ya kami bangun,” kata dia.
n FOTO/SIGID KURNIAWAN
PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO. Warga mengecek turbin kincir air yang merupakan PLTMH di Singosaren, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Sumber energi terbarukan yang dibuat swadaya dari sejumlah warga sejak 2007 tersebut mampu menghasilkan listrik rata-rata 600 watt pada kondisi debit air normal dan dimanfaatkan untuk penerangan jalan jika listrik dari PLN mati.
Pilot Project Jika pembangunan dan implementasi PLTMH yang akan mengaliri listrik ke 158 KK di kecamatan Suoh, Lampung Barat, itu berhasil, ia memastikan PLTMH bisa menjadi pilot project dan akan berlanjut di daerah lain yang belum merasakan fasilitas listrik. Seperti di Lampung Utara dan Way Kanan memanfaatkan tenaga surya, untuk PLTMH di Tulangbawang, Lampung Selatan, dan Tanggamus. Tenaga gelombang laut bisa dikembangkan di Bandar Lampung dan Pesisir Barat, “Intinya, tidak hanya mikrohidro, bisa saja kita manfaatkan energi lainnya, seperti arus atau gelombang bila berada di pesisir pantai dan memiliki ombak yang besar, atau tenaga surya dan masih banyak potensi lainnya,” katanya. Menurut dia, Lampung punya potensi untuk mengatasi krisis listrik dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing daerah, di antaranya, angin, biogas, panas bumi, arus atau gelombang, dan beberapa sumber energi terbarukan lainnya. “Jangan sampai tidak dimanfaatkan, selama ini kan memang polemik utama kita yaitu krisis listrik. Tinggal keinginan dan iktikad baik Pemerintah Provinsi, apakah ingin terus berkomitmen mengembangkan energi terbarukan,” ujarnya. (R5) aji@lampungpost.co.id
n ANTARA/WIDODO S JUSUF
PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO. Pipa air yang berasal dari Kali Segara terpasang menuju ruang turbin di PLTMH Segara di Desa Bentek, Gondang, Lombok Utara, NTB, Senin (8/12). PLTMH ini memiliki tiga unit turbin pembangkit yang telah beroperasi dan satu unit dalam proses pembangunan, dengan kapasitas terpasang total sebesar 7 mw untuk mendukung ketahanan listrik PLN di wilayah NTB.
PT Adimitra Energi Hidro Bangun PLTM di Sumberjaya POTENSI kelistrikan yang tersebar di wilayah Lampung Barat kembali dilirik investor. Kali ini PT Adimitra Energi Hidro Jakarta berencana menanamkan modal membangun pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) de ngan memanfaatkan aliran Way Besay di Kecamatan Sumberjaya. Kepala Kantor Pelayanan Perizin an dan Penanaman Modal (P3M) Lampung Barat Zaimin menjelaskan rencana perusahaan itu memanfaatkan potensi Way Besay itu
telah diekspos ke bupati di Rumah Makan Rasa Palembang di Panjang, Bandar Lampung, beberapa pekan lalu. “Seusai dalam pertemuan itu, PT Adimitra berencana berinvestasi di bidang kelistrikan di Lampung Barat yang disertai dengan penyerahan permohonan izinnya,” kata Zaimin, Minggu (10/7). Menurutnya, rencana pemba ngunan PLTM oleh PT Adimitra itu dilaksanakan berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan pihak
perusahaan sebelumnya. Menurut hasil survei perusahaan itu, kapasitas potensi Sungai Way Besay tersebut diperkirakan mencapai 6.000 kw. “Makanya kemudian dilakukan pembangunannya,” kata dia. Lokasi yang akan dibangun PLTM itu berada di bagian atas PLTA Way Besay yaitu bisa di Pekon Way Petai, Pekon Simpangsari, atau Pekon Sindangpagar. Terkait rencana pihak PT Adimitra itu, ujar Zaimin, pihaknya segera menindaklanjuti
segala proses perizinan yang menjadi kewenangan pihaknya. Adapun perizinan yang menjadi kewenang an Pemkab Lampung Barat baik melalui pihaknya maupun instansi terkait, antara lain izin prinsip, izin lokasi, amdal, dan lain-lain. “Diharapkan pembangunan dapat berhasil dengan baik dan lancar. Sebab, rencana tersebut merupakan jawaban dari berbagai permasalahan krisis listrik yang terus terjadi, khususnya di wilayah
Lampung Barat dan Lampung umumnya,” kata dia. Guna menyukseskan rencana tersebut, pihaknya berharap kepada camat terkait, peratin dan masyarakat di sekitar lokasi yang direncanakan akan dibangun PLTM tersebut diharapkan agar dapat membantu dan mendukung rencana tersebut. “Apalagi kebutuhan daya listrik di wilayah Lambar ini masih sangat rendah,” ujar Zaimin. (ELI/R5)