Lampung Post Minggu, 21 Agustus 2016

Page 12

LAMPUNG POST MINGGU, 21 agustus 2016

REporter cilik

13

Asyiknya Melihat Aneka Satwa di Lembah Hijau M

ERDEKA! Halo sahabat reporter cilik (repcil) Lampung Post! Jumpa kembali dengan kami. Tepat pada perayaan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) lalu, tiga repcil Lampung Post, yakni Al Rafie Putra Rico Suud dan Erica Safinah Yulianto dari SD Taman Siswa, Bandar Lampung, serta Zakiy Maulana Pratama dari SDIT Baitul Jannah berkesempatan berwisata sekaligus menggali informasi seputar satwa di Taman Satwa Lembah Hijau, Bandar Lampung. Kedatangan kami langsung disambut Komisaris Utama Lembah Hijau Bapak Irwan Nasution yang sangat ramah dan senang saat kami datang. Menurut Pak Irwan, selain menjadi wahana rekreasi yang mengedukasi masyarakat luas, Taman Satwa Lembah Hijau yang kini dibangun di atas lahan seluas 15 hektare tersebut juga menjadi salah satu lembaga konservasi satwa di Indonesia. Untuk membahas seputar satwa di Lembah Hijau, simak hasil wawancara kami dengan Bapak Irwan Nasution berikut ini ya. Hallo Pak, perkenalkan kami reporter cilik Lampung Post. Kami datang kemari ingin mengetahui seputar satwa-satwa yang ada di Taman Satwa Lembah Hijau, Pak. Terima kasih adik-adik repcil yang pintar. Senang sekali bisa mendapat kunjungan dari kalian. Mudahmudahan segala informasi tentang aneka satwa bisa kalian dapatkan sehingga nanti bisa menjadi informasi yang kemudian kalian sebar luaskan kepada teman-teman, keluarga, dan adik-adik kalian melalui sebuah tulisan. Sebenarnya apa tujuan didirikan taman satwa di Lembah Hijau ini, Pak? Tujuan didirikannya Taman Satwa Lembah Hijau adalah supaya kita bisa mengenal satwa yang ada di Indonesia bahkan dunia. Kemudian bisa dikembangbiakkan untuk mencegah dari kepunahan. Di sini ada beberapa satwa langka yang kemudian kami kembangbiakan hingga memperoleh keturunan. Kemudian tujuan lainnya adalah untuk pendidikan, anak-anak sekolah dari seluruh Lampung bisa datang ke sini untuk belajar dan mengenal aneka satwa. Kakakkakak mahasiswa juga banyak yang melakukan penelitian satwa di sini. Selain untuk pendidikan juga berfungsi sebagai sarana rekreasi, seperti yang kalian lakukan hari ini, berekreasi sekaligus belajar mengenal satwa. Hingga saat ini ada berapa jumlah satwa di Taman Satwa Lembah Hijau ini, Pak? Koleksi satwa di Taman Satwa Lembah Hijau hingga kini ada 465 ekor, yang terdiri dari 49 jenis satwa, seperti aves (burung), hewan karnivora dan lainnya hampir semuanya ada di sini. Ada jenis burung pelikan, orang utan kalimantan, rusa tutul, rusa timor, ada beruang, burung merak, burung kakaktua, hingga gajah dan masih banyak lagi. Kalau

sudah di sini kalian bisa melihatnya secara langsung. Dari mana saja satwa-satwa tersebut, Pak? Satwa-satwa tersebut ada yang be-

sini, Pak? Apakah kalian sudah pernah lihat satwa lingsang bisa mengerek bendera? Mereka juga bisa berhitung seperti manusia. Unik bukan? Karena di sini kami gali kepintaran satwa-satwa

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

MEWAWANCARAI BAPAK IRWAN. Reporter cilik Lampung Post, yakni Al Rafie Putra Rico Suud dan Erica Safinah Yulianto dari SD Taman Siswa serta Zakiy Maulana Pratama dari SDIT Baitul Jannah mewawancarai Komisaris Utama Lembah Hijau Bapak Irwan Nasution.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Reporter cilik asyik naik gajah yang ada di Taman Satwa Lembah Hijau.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

BERKELILING DI TAMAN SATWA. Reporter cilik Lampung Post didampingi Bapak Rasyid Ibransyah, tenaga paramedis satwa Lembah Hijau, berkeliling di taman satwa tersebut.

Reporter cilik Lampung Post berfoto di satwa yang telah diawetkan yang dipajang di depan loket areal Taman Satwa Lembah Hijau.

rasal dari penyerahan masyarakat, bantuan pemerintah melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), ada dari BKSDA DKI Jakarta, Palembang selain Lampung sendiri. Serta dari lembaga konservasi sejenis, antara lain dari Kebun Binatang Surabaya, Maharani Zoo Lamongan, Jawa Timur. Jadi kalau ada masyarakat yang ingin menyerahkan hewannya, kami siap menerima dan merawatnya dengan baik di sini. Jenis satwa apa Pak yang paling banyak? Yang paling banyak adalah burung. Ada burung kakaktua, burung macau yang cerdas-cerdas dan bisa kalian ajak berfoto, dan masih banyak jenis burung lainnya. Bagaimana cara perawatan satwa yang ada di taman satwa ini? Cara perawatannya, mereka kami beri kandang sebagai rumah yang nyaman seperti di alam sesungguhnya, mereka bisa bergelantungan dan beraktivitas. Kemudian kami juga penuhi kebutuhan makanan dan minuman satwa-satwa tersebut. Kesehatan satwa-satwa tersebut juga selalu kami pantau. Dengan begitu, mereka akan tumbuh sehat dan bisa mengekspresikan hidup seperti di alamnya di taman satwa ini. Hewan apa yang paling unik di

dan kami latih kepintarannya. Selain linsang, ada burung macau, burung kakaktua, beruang madu, dan lainlain. Karena cerdas, mereka ditampilkan dalam pentas satwa setiap hari di Wahana Pentas Satwa pada pukul 11.00, 13.00, dan 15.00. Ini bertujuan memotivasi anak-anak untuk rajin berlajar dan berlatih. Jika rajin belajar dan berlatih pasti bisa. Bahkan yang ingin naik gajah, kami menyediakan kursi khusus berornamen khas Lampung yang ditaruh di atas punggung gajah. Tempat naik gajah seperti ini hanya ada di Thailand atau Bali. Dari mana makanan-makanan untuk satwa di sini, Pak? Di Lampung sangat banyak makanan untuk satwa–satwa ini. Baik buah-buahan seperti pepaya, pisang, sayur-sayuran, jagung, ubi, wortel, tomat, dan jeruk. Terkadang kami juga berikan apel hingga kiwi untuk satwa agar memenuhi kebutuhan vitamin C. Jika ada yang sakit apa yang dilakukan? Satwa yang sakit akan langsung diberi penanganan dan perawatan oleh tenaga medis. Kemudian dikarantina, diobati dan dipantau kesehatannya oleh tenaga dokter, paramedis, dan keeper (pawang hewan). Sejak kapan Lembah Hijau ini

dibangun, Pak? Lembah Hijau ini dibangun sejak tahun 2005 dan diresmikan pada 2007 oleh gubernur Lampung saat itu Bapak Sjachroedin ZP dan Bapak Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno. Selain itu, Lembah Hijau juga ditetapkan oleh Menteri Kehutanan RI sebagai lembaga konservasi, yaitu badan yang menangani pelestarian satwa mulai dari reproduksi, pengembangbiakan, dan pelestarian pada tahun 2010. Saat itu yang menetapkan Menteri Kehutanan Bapak Zulkifli Hasan. Kami mendapatkan izin hingga 30 tahun, sampai 2040 mendatang. Apa pesan Bapak untuk anak– anak Lampung dalam hal pelestarian satwa? Pesan Bapak, jangan pelihara hewan dilindungi di rumah. Kalau ada orang tua kalian atau kalian melihat orang lain ada yang memelihara, minta serahkan ke Lembah Hijau sebagai lembaga konservasi satwa. Karena tidak boleh memelihara hewan yang dilindungi. Hewanhewan tersebut harus dipelihara di lembaga konservasi yang resmi. Kemudian sampaikan ke orang tua kalian, jangan gunakan pipa gajah karena akan memicu perburuan gajah di hutan. Selain itu, teruslah rajiin belajar. Kalian para repcil harus terus menggali ilmu jurnalistik selain ilmu

di sekolah. Kalian harus mengisi pembangunan dengan belajar, kalau Bapak mengisinya dengan bekerja yang giat. Setelah mewawancarai Pak Irwan, dengan didampingi Pak Rasyid Ibransyah, tenaga paramedis satwa Lembah Hijau, kami berkeliling di taman satwa tersebut. Melihat burung pelikan dengan paruh yang besar, mengunjungi rumah orang utan kalimantan, dan melihat beruang madu yang tengah diberi makan buah-buahan oleh sang pawang, hingga berfoto bersama aneka burung yang bulunya sangat indah berwarna-warni. Tak hanya itu, kami juga berkesempatan menaiki satwa gajah dipadu pawang gajah Suparman dan temanteman. Seru sekali. Tak usah takut, kalian bisa menunggangi gajah dengan aman di sini karena sudah diberi kursi kayu dengan ornamen khas Lampung yang sangat keren. Gajahnya juga sudah jinak kok, namanya si Aris. Sebagai penutup, kami menonton pertunjukan aneka satwa di Wahana Pentas Satwa yang sangat megah. Menurut Pak Irwan, pentas satwa di Lembah Hijau merupakan pentas satwa pertama yang ada di Sumatera lo. Kerennn sekali bukan. Demikian teman-teman informasi yang dapat kami sampaikan. Sampai jumpa!

(M2) n RUDIYANSYAH

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Reporter cilik asyik menyaksikan pertunjukan satwa di Wahana Pentas Satwa yang dibuka setiap hari pada pukul 11.00, 13.00, dan 15.00.

Reporter cilik Lampung Post melihat beruang madu dan burung yang ada di Taman Satwa Lembah Hijau.

Reporter cilik Lampung Post melihat burung pelikan yang sedang beristirahat di kolam yang ada di Taman Satwa Lembah Hijau.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampung Post Minggu, 21 Agustus 2016 by Lampung Post - Issuu