humaniora
kamis, 1 September 2016
LAMPUNG POST
15
Teknokrat Ikuti Lomba IT Nasional
DUA mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat mengikuti lomba IT nasional bertajuk Computer Festival (CompFest) 8. Pada kompetisi yang dihelat Universitas Indonesia itu, tim Teknokrat yang bernama RJ-45, mengusung aplikasi UKMNet Apps. Aplikasi tersebut dirancang oleh Widyanata dan Dede Krisna, di bawah bimbingan dua dosen, yaitu Rizki Prabowo dan Ardiansyah. Kepada Lampung Post, Dede menjelaskan UKMNet Apps adalah aplikasi berbasis web yang kompatibel pada desktop maupun mobile device. Aplikasi tersebut merupakan kombinasi dari media sosial, online store, market place, dan accounting application. “Cabang lomba yang kami ikuti adalah hackathon,” kata mahasiswa STMIK tersebut, Rabu (31/8). Peserta ditantang memberi solusi atas suatu studi kasus. Tantangan yang dihadapi Tim RJ-45 adalah
mengembangkan aplikasi untuk mengatasi masalah yang dihadapi tiga usaha kecil dan menengah (UKM) bidang manajemen, legalitas, modal, dan pemasaran. Ardiansyah menjelaskan mahasiswa dibimbing untuk menghasilakn aplikasi yang memudahkan pemilik UKM untuk mengatur blog. “Blog tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk sekaligus menjalin hubungan antarsesama UKM,” kata dia. Aplikasi tersebut juga memungkinkan para investor untuk melihat profil UKM yang bersangkutan. Bahkan, rancangan tersebut akan menyajikan laporan penjualan dalam bentuk grafik. Menurut Ardiyansyah, selain mengukur kompetensi, keikutsertaan dalam kompetisi tersebut mengarahkan mahasiswa untuk mengabdikan ilmu bagi masyarakat. (IMA/S1)
PERSIAPAN LOMBA Mahasiswa Teknokrat mempresentasikan desain aplikasi di hadapan dosen pembimbing, di kampus setempat, Rabu (31/8). Aplikasi tersebut akan dilombakan dalam Compfest di Universitas Indonesia, Jakarta.
n DOKUMENTASI LAMPUNG POST
Anak Harus Dijauhkan dari Rokok Meskipun konsumen rokok di Indonesia masih didominasi oleh kalangan tua, perlindungan terhadap remaja patut menjadi perhatian serius. UMAR WIRAHADIKUSUMA
M
ENTERI Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek meminta masyarakat, khususnya para orang tua, agar menjauhkan anak dari merokok. Menjaga generasi muda dari bahaya rokok berkaitan langsung dengan kemampuan negara mencetak generasi sehat di masa depan. “Kita harus tegas. jaga anak-anak agar tidak terpapar bahaya asap rokok,” kata Nila dalam diskusi di
Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta, Selasa (30/8). Selain menjaga kesehatan anak, ujar dia, upaya tersebut untuk menjauhkan anak agar jangan sampai nantinya menjadi perokok. “Jika orang tuanya merokok, jangan sampai anaknya juga,” kata dia. Menjaga generasi muda dari bahaya rokok sangatlah penting karena berkaitan langsung dengan kemampuan negara mencetak generasi sehat di masa depan. Menurut dia, meskipun konsumen rokok
di Indonesia masih didominasi oleh kalangan tua, perlindungan terhadap remaja patut menjadi perhatian serius. “Jika yang sudah tua lalu sakit, ya mau bagaimana lagi. Yang harus kita perhatikan kini adalah anakanak agar mereka tidak menjadi perokok,” ujar Nila. Rokok berkaitan langsung dengan kesehatan fisik seseorang. Berdasarkan data, diketahui bahwa tujuh dari 10 laki-laki perokok di Indonesia akan terkena penyakit paru kronis. “Itu minimal. Nantinya berlanjut ke penyakit lain, seperti jantung dan lainnya,” kata dia. Rokok merupakan pemicu, yang
jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat dan olahraga, bisa berakibat fatal. Dalam kesempatan yang sama, pendiri Center for Indonesias Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah S Saminarsih, memaparkan tingginya konsumsi rokok akan berdampak pada beratnya beban pembiayaan pemerintah di bidang asuransi kesehatan. Menurut dia, saat ini pengguna BPJS yang sakit kronis sekitar 60%. “Secara tidak langsung, ada penyakit kronis yang dipengaruhi akibat konsumsi rokok,” kata Diah. (ANT/S2) wira@lampungpost.co.id
Karang Taruna Rajabasa Lestarikan Budaya
n LAMPUNG POST/UMAR WIRAHADIKUSUMA
TARI SIGEG PENGUTEN. Warga Kelurahan Rajabasa menampilkan tarian sigeg penguten pada malam puncak HUT ke-71 RI yang merupakan binaan Karang Taruna Tunas Muda Rajabasa, di Balai Adat Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa (31/8) malam.
15 HUMANIORA.indd 1
PEMUDA bertanggung jawab melestarikan budaya daerah. Jika tidak, identitas bangsa akan hilang di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sebagai wujud upaya pelestarian budaya, Karang Taruna Tunas Muda Kelurahan Rajabasa, Bandar Lampung, menggelar malam
kesenian dan penyerahan hadiah lomba HUT ke-71 RI. Pada kesempatan itu, Ketua Karang Taruna Tunas Muda, Fino Mardeni, mengatakan pihaknya membina beberapa unit kesenian pemuda, antara lain kulintang dan tari sigeg pengunten. “Kami memiliki atribut pendukung berupa satu
alat kulintang dan baju adat Lampung untuk kostum penari,” kata Fino, pada malam kesenian di Balai Adat Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa (30/8) malam. Guna melestarikan budaya dan kesenian Lampung, pihaknya akan rutin mengadakan kegiatan eksplorasi budaya, salah satunya pem-
buatan tapis. “Agar dapat optimal, kami memohon bantuan sarana penunjang dari pemerintah,” kata Fino. Ia mengaku sebelumnya pernah mendapat bantuan dari Dinas Sosial, tetapi tidak sesuai kebutuhan. Menurut dia, para pemuda di lingkungan tersebut memiliki potensi besar. Melalui du-
kungan sarana dan prasarana, karang taruna menjadi wadah yang tepat menggali dan mengembangkan keterampilan para pemuda. Beberapa tahun lalu, kata dia, unit binaan karang taruna tersebut menyabet juara harapan Kulintang tingkat Kota Bandar Lampung. (WIR/S2)
8/31/2016 6:39:18 AM