Radar Banyuwangi 7 Oktober 2011

Page 1

JUMAT 7 OKTOBER

29

TAHUN 2011

Lupa Bawa KTP, Bisa Langsung Didenda Ratusan Warga Terjaring Razia

DISTOP: Puluhan sepeda motor yang dihentikan petugas dalam operasi gabungan di persimpangan jalan depan MAB kemarin pagi (6/10).

B ANYUWANGI - Ratusan orang terjaring dalam razia Yustisi besar-besaran di perempatan jalan depan Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi kemarin pagi (6/ 10). Operasi yang dimulai pukul 09.00 itu melibatkan petugas gabungan dari kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Polisi Militer (PM) TNI. Dalam operasi yang dipimpin Kapolres Banyuwangi AKBP Rastra Gunawan itu, petugas memeriksa kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan surat izin mengemudi (SIM). Tak ketinggalan, STNK semua pengendara motor yang melintas di Jalan Susuit Tubun, Banyuwangi, itu juga diperiksa. “Ini razia gabungan. Makanya selain Polri, ada Satpol PP dan TNI,” terang Rastra. Razia tersebut sempat memacetkan arus lalu-lintas. Semua pengendara motor yang meluncur dari Jalan Sudirman langsung dicegat begitu sampai perempatan MAB. Selan-

FOTO-FOTO: GALIH COKRO BUWONO/RaBa

Sisir Rumah Kos RAZIA kartu tanda penduduk (KTP) tak hanya menimpa pengendara motor. Sejumlah tempat kos di wilayah Kecamatan Banyuwangi juga diperiksa anggota Polsek Blambangan kemarin (6/10). Sejumlah anggota polisi yang dipimpin Kapolsek Blambangan AKP Ary Murtini memeriksa penghuni kos di Kelurahan Tukangkayu. Namun, operasi itu tidak menemukan pelanggar. “Semua punya KTP,” ungkap Ary kepada RaBa kemarin siang. Kapolsek mengakui, ada banyak tempat kos di Kota Banyuwangi. Tidak sedikit penghuni kos yang berasal dari luar kota. “Razia ini untuk mengantisipasi masuknya warga ilegal. Mereka datang ke Banyuwangi tanpa identitas,” terangnya. Setelah memeriksa sejumlah rumah kos, polisi juga mengunjungi sejumlah toko bahan kimia dan bangunan. Razia itu, kata Ary, dilakukan untuk memantau peredaran bahan peledak di Kota Banyuwangi. “Dalam operasi ini, tidak ditemukan penjual barang peledak,” bebernya. (abi/irw)

APJ PT. PLN BANYUWANGI

TANYA KTP: Polisi memeriksa penghuni rumah kos kemarin.

Koper CJH Dikirim ke Makkah BANYUWANGI - Calon jama-

Hindari Pemutusan Listrik Dengan Membayar Listrik Tepat Waktunya

ah haji (CJH) Kabupaten Banyuwangi baru akan diberangkatkan Sabtu pagi (8/10) besok. Koper berisi bekal dan peralatan untuk melaksanakan ibadah haji dikirim ke Makkah lebih dahulu, yakni nanti malam. Koper CJH kemarin (6/10) sudah banyak yang sampai di kantor Kementrian Agama (Kemenag) Banyuwangi. Tas yang berukuran besar itu sementara ditumpuk di aula kantor Kemenag, Jalan Adi Sucipto. “Belum semua koper milik para CJH dikirim,” ungkap Kepala Seksi (Kasi) Urusan Haji Kemenag Banyuwangi H. Choirul Anwar kepada RaBa kemarin. Menurut Choirul, jumlah CJH yang dipastikan siap berangkat hingga Kamis kemarin tercatat 1.215 orang ■

GREEN AND CLEAN

Lombakan Tujuh Kategori BANYUWANGI - Panitia terus mematangkan lomba penataan taman dan kebersihan lingkungan Banyuwangi Hijau dan Bersih 2011. Sesuai keputusan dalam rapat panitia, ada tujuh kategori yang dilombakan. Kategori tersebut meliputi lomba penataan taman dan kebersihan lingkungan RT, TK/SD, SLTP, SLTA, instansi/kantor pemerintah/swasta, serta pemilihan camat dan kepala desa/kelurahan teraktif dalam mengimplementasikan gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih ■

Baca Koper...Hal 39

SIAP KIRIM: Koper CJH dikumpulkan di aula kantor Kemenag kemarin (6/10).

Baca Lombakan...Hal 39

PEMBUNUHAN

Polda Ambil Alih Kasus Rohma SURABAYA - Polda Jawa Timur yang telah meringkus Lailatul Rohma, 33, di rumah orang tuanya di Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, sepertinya belum berniat menyerahkannya ke Polres Banyuwangi. Terbukti, hingga kemarin (6/ 10) Rohma masih diamankan di tahanan mapolda. Kepala Divisi Humas Polda Kombes Pol Rachmat Mulyana saat dikonfirmasi RaBa menyatakan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan kapan tersangka dikirim ke Banyuwangi ■ Baca Polda...Hal 39

Sugiono

GALIH COKRO/RaBa

jutnya, pengendara digiring ke Jalan Susuit Tubun. Sejumlah petugas menutup ruas jalan menuju Jalan Kapten Ilyas. “Yang diperiksa KTP, SIM, dan STNK,” sebut kapolres. Dalam razia yang berlangsung hingga pukul 11.00 itu, kepolisian menerjunkan personel dengan kekuatan penuh. Semua kepala satuan (kasat) diturunkan untuk membantu operasi itu. Selain itu, juga Kapolsek Blambangan AKP Ary Murtini dan sejumlah perwira di lingkungan polres. “Razia ini untuk kewaspadaan,” ujar Rastra. Kapolres menjelaskan, razia bersama Satpol PP dan TNI tersebut juga bertujuan memeriksa identitas warga. Setiap pengendara motor yang tidak membawa KTP dan SIM akan disidang di tempat operasi. “Kita siapkan sidang bagi pelanggar,” imbuhnya. Setiap warga yang keluar rumah, tegas kapolres, hendaknya selalu membawa KTP. Dari razia kemarin diketahui ternyata warga yang tidak membawa KTP cukup banyak. “Yang tidak membawa KTP paling banyak karena faktor lupa,” sesalnya ■ Baca Lupa...Hal 39

Realisasi PBB 2011 Oktober tercapai Rp 16,125 miliar Target APBD Rp 23,842 miliar Kurang Rp 6 miliar lebih Porsi Pembagian: Jenis PBB Kas Daerah 1. Perkotaan dan perdesaan 90 persen 2. Pertambangan 70 persen 3. Kehutanan 35 persen 4. Perkebunan 60 persen

Kas Negara 10 persen 30 persen 65 persen 40 persen SUMBER: DINAS PENDAPATAN BANYUWANGI

Realisasi PBB Baru Rp 16 M Padahal Target 2011 Rp 23,8 M B ANYUWANGI - Realisasi pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB) perdesaan dan perkotaan tahun 2011 hingga bulan ini baru tercapai Rp 16,125 miliar. Padahal, pagu penerimaan PBB dalam APBD 2011 ditetapkan Rp 23,842 miliar. Jadi, masih kurang Rp 6 miliar lebih dan harus terpenuhi dalam tempo tiga bulan sebelum tahun anggaran 2011 berakhir. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Banyuwangi Su-

yanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, pihaknya bekerja keras untuk merealisasikan target penerimaan PBB. Untuk memaksimalkan penerimaan PBB perkotaan dan perdesaan, pihaknya sedang melakukan pemetaan kendala di lapangan. “Sementara belum bisa memastikan apakah target PBB bisa direalisasikan 100 persen ataukah tidak,” ungkap pejabat yang akrab disapa Yayan itu kemarin (6/10). Tahun ini, beber dia, penerimaan PBB perkotaan dan perdesaan belum bisa 100 persen ke kas daerah ■ Baca Realisasi...Hal 39

Kisah di Balik Razia Yustisi di Kecamatan Muncar

Gadis Muda Terjaring saat Menginap Bersama Pacar Sepuluh orang terjaring dalam operasi Giat Yustisi Polsek Muncar kemarin (6/10). Mereka adalah lima pasangan bukan suami istri yang tertangkap basah di dalam sebuah penginapan di wisata pemandian Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu. Sedang apakah mereka di situ? ALI NURFATONI, Muncar

SATU dari lima pasangan yang tidak punya identitas berupa kartu tanda penduduk (KTP) langsung digiring ke Mapolsek Muncar. Dia adalah Saritem (bukan nama sebenarnya), 18. Gadis yang mengaku warga Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, itu memang tidak

membawa KTP. Bersama kekasihnya, Riko Wijayanto, 22, warga Dusun/Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Saritem hanya bisa pasrah saat digiring ke mapolsek. Kepada wartawan RaBa, Saritem sempat menceritakan mengapa dia menginap bersama pasangannya di penginapan itu. Padahal, mereka belum berstatus suami istri. Oleh Kapolsek Muncar Kompol Mustaqim, dia juga diinterogasi sekilas mengenai kehidupan keluarganya. Saritem menuturkan bahwa sejak masih kecil sudah ditinggal kedua orang tuanya bekerja di Banjarmasin. Praktis, selama ini dia tinggal bersama neneknya. “Saya hanya tinggal bersama nenek di rumah,’’ tuturnya di sela-sela pemeriksaan di mapolsek kemarin. Mengenai biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari, Saritem mengaku mendapatkan kiriman uang se-

Nelayan edarkan pil dextro

Lahan pekerjaan baru di saat paceklik ikan

Koper CJH dikirim ke Makkah

Awas, kompornya jangan sampai tertinggal!

ALI NURFATONI/RaBa

RAZIA: Kapolsek Mustaqim memberikan pembinaan kepada lima pasangan di pemandian dan penginapan Gumuk Kantong, Muncar, kemarin.

cara rutin dari orang tuanya. Meski begitu, dia tidak langsung menerima uang tersebut begitu saja,

melainkan melalui perantara sang nenek ■ Baca Gadis...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Jumat 7 Oktober 2011

Terobosan Desa Karangharjo Menyejahterakan Warganya

Turunkan Angka Kemiskinan Lewat LMDH GLENMORE - Penurunan angka kemiskinan tampaknya menjadi prioritas program Kepala Desa (Kades) Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Masrus. Sebagai terobosan untuk menjalankan program tersebut, pada 1 Oktober 2007 lalu, kades yang hobi meryanyi itu membentuk sebuah wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). LMDH ini selain sudah terbentuk pengurusnya, juga memiliki anggota sebanyak 250 orang. Mereka kebanyakan adalah masyarakat yang tinggal di tepi hutan. Para anggota LMDH tersebut menggarap lahan dengan luas sekitar 200 hektare. Tanah seluas itu, yang ditanami pohon pinus seluas 100 ha, durian montong 5 ha, pisang 15 ha, lombok dan sayuran 10 ha, jagung 57 ha, dan sisanya tanaman lain-lain yang bermanfaat untuk para petani. Bak gayung bersambut, program pengentasan kemiskinan ini mendapat respons luar biasa dari masyarakat sekitar hutan, khususnya mereka yang tinggal di Dusun Pegundangan, Dusun Sumberbening, Dusun Pagergunung, dan Dusun Jolondoro.

mulai TK sampai SMA/ sederajat. ‘’Bahkan sudah ada yang sampai perguruan tinggi,” kata Masrus. Sementara itu, kebahagian para anggota LMDH Desa Karangharjo, khususnya petani durian, belakangan ini terganggu oleh serangan virus. Sebab akibat serangan FOTO-FOTO: PEMDES KARANGHARJO FOR RaBa KEPALA DESA: Masrus (tengah) dalam sebuah rapat di Balai Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. virus tersebut, banyak buah durian yang mulai Kades Karangharjo, Masrus, men- penduduk setempat. Lima tahun lalu, besar harus rontok sebelum masa panen. gatakan, bahwa program ini merupakan masih banyak yang terbuat dari dinding ‘’Sehingga belakangan ini para petani hasil kerjasama dengan Perum Perhutani gedek atau bambu, namun saat ini banyak durian, benar-benar gagal panen,” kata Kades Karangharjo, Masrus. Banyuwangi Selatan serta instansi ter- rumah gedung. Untuk itu, Masrus berharap agar Bukait. Dalam perjalanannya, terobosan ini Bukan hanya itu, perubahan ke arah ternyata sesuai dengan harapan Pemdes yang lebih baik tersebut juga bisa dilihat pati Banyuwangi, bisa menerjunkan tim Karangharjo. Setelah lima tahun berjalan, dari mulai pedulinya masyarakat setem- khusus yang memiliki keahlian di bidang tingkat perekonomian masyarakat sekitar pat dengan pentingnya pendidikan bagi penanaman dan perawatan durian ke Desa Karangharjo. ‘’Para petani durian di hutan tersebut bisa dilihat ada perubahan anak-cucunya. cukup signifikan. Saat ini, sudah banyak masyarakat se- desa kami membutuhkan penyuluhan dan Hal ini bisa dilihat dari rumah para tempat yang menyekolahkan anaknya bimbingan,” harapnya. (azi/aif)

BERBUAH: Duren montong milik petani LMDH Karangharjo, sudah mulai berbuah.

Marak SMS Sedot Pulsa

PERTANIAN

SIGIT HARIYADI/RaBa

STOK MELIMPAH: Buruh petik memanen jagung di sawah yang berlokasi di Kecamatan Panarukan Kemarin (6/10).

Harga Jagung Anjlok SITUBONDO - Setelah sempat semringah lantaran hasil panen melimpah, kini para petani jagung di Situbondo tampaknya harus mengelus dada. Sebab, beberapa hari terakhir harga komoditas pertanian yang satu itu terus merosot. Ketidakstabilan harga itu diprediksi akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan. Kondisi itu tentu saja membuat para petani kelabakan. Bahkan, beberapa petani nekat memanen jagungnya lebih awal. Itu mereka lakukan semata-mata untuk mengantisipasi semakin anjloknya harga jual jagung n Baca Harga Jagung...Hal 39

SITUBONDO - Sepekan terakhir para pemilik HP di Situbondo resah menyusul maraknya “pencurian” pulsa otomatis berkedok pemberian hadiah, konten menarik, dan lain sebagainya. Selain merugikan para pemilik HP, praktik curang itu juga mengakibatkan omzet penjualan di sejumlah konter pulsa merosot. Beberapa pemilik HP mengeluhkan pulsa miliknya tersedot secara otomatis sebesar Rp 2.200 setelah menerima short message service (SMS) yang menjanjikan berbagai penawaran menarik setelah mengetikkan empat nomor yang tertera dalam SMS tersebut. Ironisnya, mereka mengaku tidak pernah melakukan registrasi untuk berlangganan SMS berhadiah tersebut. Tidak hanya itu, di saat yang hampir bersamaan juga merebak modus kejahatan lewat SMS. Nomor HP warga tiba-tiba mendapat SMS yang memberitahukan bahwa pemilik nomor HP tersebut akan memenangkan program undian bernilai jutaan rupiah. Syaratnya, warga harus mentransfer uang terlebih dahulu ke nomor rekening yang tertera di dalam SMS tersebut. Seperti diutarakan Novi Dinar, 27, warga Kecamatan Kendit. Dia mengaku sering mendapat dua jenis SMS itu. Menurutnya, SMS “gelap” semacam

SIGIT HARIYADI/RaBa

BELI PULSA: Seorang konsumen membeli pulsa di salah satu konter di Jalan Basuki Rahmat, Situbondo, kemarin (6/10).

itu sangat merugikan. “Kalau SMS yang memerintahkan mentranser sejumlah uang sudah banyak yang paham itu hanya akal-akalan oknum yang tidak bertanggungjawab. Tetapi, kalau pulsa tiba-tiba tersedot saat membuka SMS, itu cukup sulit diatasi,” ujarnya. Selain itu, dampak pencurian pulsa secara otomatis itu juga dirasakan para pemilik konter penjualan pulsa. Para pemilik konter mengaku mengalami penurunan omzet penjualan sejak SMS

semacam itu merebak. Akibatnya, mereka terancam merugi. “Omzet penjualan kami menurun sejak beberapa hari terakhir,” ujar Haryono, pemilik salah satu konter di Jalan Raya Basuki Rahmat, Kecamatan Situbondo. Haryono menambahkan, pihaknya sering mendapat keluhan warga yang mengaku pulsanya tiba-tiba habis tersedot SMS. “Jadinya mereka enggan membeli pulsa, karena khawatir pulsanya habis tersedot,” imbuhnya.

Sementara itu, fenomena itu ternyata mengakibatkan penjualan kartu perdana meningkat. Sebagian konsumen memilih mengganti nomor HP-nya daripada terus-terusan kehilangan pulsa. Seperti diungkapkan Sigit, 30, pemilik konter pulsa dan kartu perdana di Situbondo. Pria yang karib disapa Gendon itu mengaku penjualan kartu perdana di konter miliknya meningkat tajam sejak beberapa hari terakhir. “Jika sebelumnya rata-rata saya hanya bisa menjual 10 sampai 20 paket perdana dalam sehari. Kini penjualan bisa mencapai 50 paket per hari,” tandasnya. Gendon berbagi tips kepada para pemilik HP untuk menyiasati agar tidak menjadi korban SMS yang biasanya dikirim oleh nomor empat digit tersebut. Salah satunya adalah tidak membalas pesan singkat yang ujung-ujungnya pelanggan akan dikenai tarif setiap menerima SMS tersebut. “Kalau ada SMS dari nomor yang biasanya empat digit, jangan dibalas. Biasanya isinya undian berhadiah menarik,” kiatnya. Cara ampuh lain, konsumen provider seluler bisa menonaktifkan layanan yang biasanya melekat di fitur kartu perdananya. “Jika malas mendatangi kantor provider, mintalah bantuan konter pulsa untuk menonaktifkan layanan tersebut,” pungkasnya. (sgt/aif)

> HONDA BARU< Paket Kredit Murah angsuran 2,5 Juta/bln Jazz, freed, Crv dll Hub. 083849380345

BANYUWANGI •GRIYA PERMATA•

BANYUWANGI •SAWAH TEPI JALAN•

DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

•PERUM SUTRI•

•TANAH 594M2•

SOBO, LT11x8, LB82m2, lt atas cor, 2kmr, kmr mndi bathub&shower. H. 085230529953, 087755679193

DJL Cpt Tnh SHM L 594 M2, Glagah , Harga 40 Juta bs Tukar mbl & Djl Tanah +Rmh SHM L 765 M ada 2 Rmh Lok Jl Brantas Jajag Hub. Wawan 085331632942,081252599910

•JL. ADI SUCIPTO• DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

SITUBONDO •JL. DIPONEGORO•

DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

•PERUM PANPER• DJL Rmh SHM Lt. 92 M2 4 Kt dr , Rt. 2 Km Perum Panper Blk CC 16 H-0341-715472 /TP

• DIJUAL CPT • DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

•TANAH 2000M2• DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

SITUBONDO

BANYUWANGI • SUZUKI KARIMUN•

DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

• PROMO DAIHATSU•

•TANAH 100M2• DJLTnh Pekrngn dsTribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

BANYUWANGI

•SPA•

•JUAL KAYU•

HADIRKAN Kemewahan di rmh dgn produk spa Dan kecantikan Herbal Langsung dari Bali. Hub. 0333-8278555

DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789

•DEPO AIR ISI ULANG•

MILIKI XENIA VVT-i UM 9 jt, TERIOS UM 21 jt, GRAN MAX UM 6 jtan, LUXIO Disc 15jt. Bs kredit 5th + hadiah menarik. Hub Sgr HADI (0333) 7728.456/0815.5970.5555 / 081.233.432.555.

TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/8953555

•PENGOBATAN•

• JUAL CEPAT• DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 . Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

•TANAH 271M2•

DJL CPT SHM L 271m2, Jl. Melati VI/9. 90jt / Rmh toko GPM A14, Panther ‘91 43jt, trm carter Avanza, 08123463642

BANYUWANGI

TARIF IKLAN B.O.T Rp. 75.000, 2x muat, Rp. 125.000, 6x muat, Rp. 180.000, 10x muat. Maksimal dua baris. Hubungi: Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Telp./Fax. (0333) 412224/415153

BANYUWANGI •JEWELLERY•

ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

TIGA Therapi Alternatif , Refleksologi, Accupresure dan TA Hubungi: 03338919141, 082140734262

SITUBONDO

• INTERNET MARKETING • Pelatihan bisnis/toko online dengan trainer nsional , 300 rb daftar: 081336237001

SITUBONDO • KUCING PERSIA•

DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

PROBOLINGGO •TANAH SHM•

BANYUWANGI •TANAH 8000M2•

SHMNo 136 L 9.470m2, SHM No 39 L 1.920m2, SHM No 41 L 1.345m2, SHM No 106 L 160m2. Lok Sukapura, Sapi Kerep, H. 081332700737

DIJUAL Tanah 8.000m2 Di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

•TANAH 8050M2• DJL SEGERA Tanah 8050m2+bangunan rumah. Ada 63 pohon rambutan dan 2 bekas kolam pemancingan, di dusun Pekulo, SHM, harga 375 juta (nego), peminat serius Hub: 081554147502.

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

•STNK•

HLG STNK Nopol P 2985 VX, an.Isti Sukarmi. Dsn Krajan RT08/01, Seneporejo, Siliragung.

•TANAH 300 M2• DJL Tnh Kapling SHM L +- 300 M2/ 1 1/2 Kavling Lok. Dlm Kota, Gg Makning Hrg Nego Berminat Hub. 08123444291/0333-423537

BANYUWANGI

BANYUWANGI

HLG STNK Nopol P 6297 XC an: Suhairi Al. Dsn. Krajan Rt. 03/02 TAmansari Licin Bwi.

•DIKONTRAKKAN•

RUKAN Luas 170 m2 ( 10X17 m) ada kt 2,km2, dpr, r.klrg. lok Jln Agus Salim14 Bwi. Sblh brt BKD (08179622454).

• RUKO MUCAR• DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

Hotline Iklan: (0333) 412224

BANYUWANGI • KSU SYARIAH•

K S U S Y I R K AT U L M U ’ A M A L AT SYARI’AH. Dbthkn Karyawan/ti Min SMA pny motor &SIM C, brpnglmn marketing & administrasi. Lmrn Dikirim Ke UD. Tani Mashur Tegal Mojo Kec. Singonjuruh telp. 0333-631802

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Muhammad Isnaeni Wardhan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 7 Oktober 2011

Cokok Pelajar Bertato

AGENDA KOTA

Seminar Terapan Raih Keajaiban BUAT anda yang kerap berjumpa keterpurukan usaha dan ingin kaya barokah. Ikuti seminar terapan meraih keajaiban dan percepatan rejeki dalam 90 hari oleh Ir. H. Ibrahim Ubaid, Trainer dan Inspirator Adh-Dhuha, pada hari Sabtu (8/10) di Hall Pondok Wina pukul 15.00 dan 19.00. Hubungi Ustad Ghufron 085258642045. (ikl)

ADA APA LAGI

Gapeng Meninggal Dunia GENTENG - Setelah 20 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, seorang gelandangan berkelamin laki-laki meninggal dunia kemarin. Pria yang diperkirakan berusia 60 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir di RSUD sekitar pukul 04.00 dini hari. Siangnya, jenazahnya langsung dimakamkan di pemakaman umum Desa Genteng Wetan. Diperoleh keterangan bahwa jauh hari sebelum dibawa ke RSUD, gepeng berkulit sawo matang tersebut sering mondar-mandir di Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon. Suatu saat, gepeng berambut panjang itu sakit di kedua kakinya. Dia pun hanya bisa berdiam diri di sebuah rumah kosong. Nah, jajaran Pemerintah Desa Genteng Kulon dan Muspika Genteng merasa iba saat mengetahui penderitaan gepeng tersebut. Mereka pun berinisiatif membawanya ke RSUD Genteng agar pria yang belum diketahui namanya itu mendapat perawatan. Namun, setelah dirawat selama 20 hari, ternyata nyawa gepeng yang untuk sementara diberi inisial Mr X tersebut malah meninggal dunia. “Karena identitas gepeng tak diketahui, akhirnya dia dimakamkan di pemakaman umum Desa Genteng Wetan, dekat rumah sakit,” ungkap Kapolsek Genteng Kompol Heru Kuswoto melalui Kanitreskrim AKP Bambang S. kemarin. (azi/irw)

ALI NURFATONI/RaBa

SIAP KIRIM: Buah bengkoang dipanen di Desa Plaosan, Kecamatan Sempu, kemarin.

Panen Bengkoang Melimpah SEMPU - Harga buah bengkoang yang tergolong stabil membuat petani memilih menekuni budidaya tanaman tersebut. Sebab, dari tahun ke tahun harganya tidak pernah merugikan petani. Apalagi, perawatan tanaman tersebut tidak menyulitkan. Seperti diketahui, cara menamam buah tersebut cukup dengan menebar benih di sawah. Tidak butuh air yang melimpah layaknya padi. Praktis, hasil budidaya bengkoang

membuat sejumlah petani semringah. Seperti diungkapkan Jainuri, 23, warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu. Selama ini, dia menanam buah tersebut karena cenderung banyak untung. Selain harga stabil, tanaman bengkoang juga tahan serangan wereng. “Ya jadi lebih banyak untungnya,’’ ujar alumnus MAN Genteng itu. Hasil panen bengkoang biasanya dikirim ke Bali. Sebab, di pasar Denpasar sudah banyak

pembeli yang mampu menerima hingga berton-ton. Jika dibandingkan pasar di Banyuwangi jelas jauh berbeda. “Kalau di sana (Denpasar, Red), berapa saja diterima, harganya juga lumayan,’’ jelasnya. Harga satu kilogram buah bengkoang Rp 1.000. Tidak ada fluktuasi dibanding tahuntahun sebelumnya. Tak ayal, petani bisa memprediksi hasil yang didapat nanti. “Enak, hasilnya bisa mudah ditebak,’’ cetusnya. (ton/irw)

PURWOHARJO - Viky Ady SetySetelah puas menjalankan aksi wan, 19, sebenarnya masih tercatat brutal, Viky melarikan diri. Semensebagai pelajar di salah satu seko- tara itu, korban langsung dilarilah menengah atas di Kecamatan kan ke puskemas terdekat untuk Cluring. Namun, ulah pemuda mendapatkan perawatan medis. asal Dusun Pasembon, RT 04 RW Ane yang ketakutan memilih me05, Desa Sambirejo, Kecamatan laporkan kejadian itu ke mapolsek. Bangorejo, itu tidak patut diconSetelah mendapat keterangan toh. Dia terlibat aksi dari saksi atas inpengeroyokan tersiden tersebut, polisi hadap pelajar lain. bergerak dan mencPelajar itu mengeari keberadaan Viky. royok pelajar lain Akhirnya, tersangka saat melintas di dicokok di rumahnjalan raya Dusun ya Senin malam Curah Palung, Delalu. “Pelaku bersa Ke ra d e n a n , hasil kami tangkap Senin lalu (3/10). sekitar pukul 19.00 Aksi pemukulan hari itu juga,’’ ungkap terhadap A. Faisol Kanitreskrim Polsek ALI NURFATONI/RaBa Mubarok, 17, itu Purwoharjo Aiptu terjadi sepulang se- BERTATO: Viky. Wiknyo di markaskolah. Warga Desa nya kemarin. Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Para pengeroyok lain kini maitu mengalami luka di kepala aki- sih dalam pengejaran polisi. bat dihajar tersangka yang seba- Pihak Polsek Purwoharjo telah gian tubuhnya ditato. Viky main melakukan koordinasi dengan hakim sendiri dibantu teman- polsek lain. Identitas mereka temannya sesama pelajar. juga sudah dikantongi polisi. Penganiayaan itu terjadi pukul “Foto ini akan kami sebar ke 13.30 di sebelah barat SMA PGRI polsek lain,’’ tegas Wikyo sembari Purwoharjo. Di lokasi tersebut, menunjukkan foto pelajar lain tersangka menganiaya korban kepada RaBa. hingga tidak berdaya. Korban yang Sesuai data, identitas pelajar lain saat itu berboncengan dengan yang menjadi target polisi adalah adiknya, Ane Vigit Yuli Antanti, Heru Setiawan, 18. Buronan itu 16, tiba-tiba dihadang di tengah masih duduk di salah satu sekolah perjalanan. Tanpa basa-basi, Viky di Kecamatan Bangorejo. “Pelaku menghadiahkan bogem mentah buron adalah pelajar SMA,’’ ungke kepala korban hingga terluka kapnya mewakili Kapolsek AKP dan mengeluarkan darah. Trijoko Setyonarso. (ton/irw)

ADVERTORIAL

Nunggak Bayar, Listrik Diputus Meteran Tua, Bakal Diganti Gratis PENGGUNA listrik yang menunda pembayarannya ke PLN terancam diputus. Dari total jumlah 330 ribu pelanggan, sebanyak 10 persen atau 34.859 pelanggan belum membayar kewajibannya. Otomatis, uang PLN yang nyantol dipelanggan menjadi membengkak. “Piutang pengguna listrik di Banyuwangi mencapai lebih dari Rp. 2 Milyar dari total omset Rp. 30 Milyar, kondisi ini tentunya sangat memengaruhi kinerja PLN Banyuwangi,” kata Agung Surana, Manager APJ PLN Banyuwangi, kemarin di kantornya. Menurut Agung, PLN akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggan yang menunda pembayarannya. Salah satunya adalah memutus dan membongkar aliran listrik pelanggan jika sudah 60 hari tidak membayar. Dikatakan, seharusnya pembayaran rekening listrik dilakukan paling lambat tanggal 20 setiap bulannya. Melewati tanggal itu maka pelanggan akan dikenakan denda. Namun jika tetap tidak dilakukan hingga 60 hari kerja, maka pelanggan akan terkenai sanksi tegas berupa pemutusan aliran listrik serta membongkar meteran.

Pemutusan ini tentunya akan merugikan ugikan pelanggan sendiri. Sebab jika sudah dibongkar ar dan pelanggan akan memasang lagi maka akan dikenakan enakan biaya penyambungan kembali. Tentunya biayanya anya tidak murah, apalagi harus melunasi tunggakan sebelumnya. ebelumnya. Disebutkan, pelanggan yang ang menunggak pembayarannya adalah ah mereka yang klasifikasi kelas rumah ah tangga atau pelanggan daya 450 VA dan 900 VA yang tersebar rata di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Sementara itu, untuk ntuk meningkatkan kualitas kinerja, rja, PLN APJ Banyuwangi mengganti anti meteran yang sudah berumur lebih dari 10 tahun. Program PLN regional Jawa Timurini akan mengganti gganti semua meteran yang dianggap gap sudah tua. Target diakhir tahun 2011 ini, PLN regional menargetkan n 500 ribu meteran listrik akan diganti yang baru. Untuk PLN APJ Banyuwangi, target penggantian meteran untuk pelanggan listrik di Banyuwangi wangi sebanyak 23.418 pelanggan. Target yang haruss dilalui hingga Oktober 2011 itu sudah mencapai 17.478 478 pelanggan. “Ada sisa 5.940 pelanggan yang belum lum kita ganti meterannya,” pungkas Agung. (ikl)

Pelanggan Prabayar ‘Voucher’ Meningkat SEMENTARA itu, sistem baru dalam sistem pemakaian listrik yaitu Prabayar (voucher) yang diperkenalkan PLN sejak tahun 2008 mengalami peningkatan jumlah pelanggan. Khusus di Banyuwangi, jumlah pelanggan yang memakai listrik prabayar ini sudah mencapai 25.321 pelanggan. Sedangkan pelanggan pasca bayar mencapai 299.110 pelanggan. Sistem prabayar merupakan terobosan dari PLN guna memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pelanggan untuk mengendalikan pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan keinginan serta untuk menghindari kesalahan pencatatan. “Listrik prabayar adalah cara baru bagi pelanggan untuk mengelola sendiri pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan keinginannya,” kata Agung Surana.

Meningkatnya, penggunaan lsitrik pra bayar ini tidak terlepas dari kemudahan dalam pengurusannya. Seperti, mengisi formulir, menandatangani persetujuan jual beli listrik diatas materai dan membeli perdana token/voucher listrik. “Jika pelanggan dalam migrasi ada tunggakan listrik, maka wajib untuk dilunasi terlebih dahulu. Praktis tidak ada biaya dalam pemasangan listrik prabayar ini. pelanggan hanya membawa materai saja,” terangnya. (ikl)

Agung Surana

Diperpanjang, Pelayanan Tambah Daya Listrik Gratis PT. PLN (Persero) memperpanjang P program promosi tambah daya gratis pro bagi semua golongan pelanggan daya ba 450 VA (volt ampere) ke 900 VA, atau 1.300 VA atau 2.200 VA hingga akhir 1.30 Desember 2011. Des Program tambah daya gratis ini memPro bidik pelanggan 450 VA dan 900 VA, khususnya yang penggunaan listriknya khusus mencukupi lagi dengan daya sudah tidak t tersambung tersambu sebesar itu sehingga menggangu kenyam kenyamanan dalam menggunakan listrik. “Hal ini merup merupakan kondisi alamiah, dimana seirpeningkatan kesejahteraan masyarakat ing dengan peni listrik juga meningkat,” cetus Agung. maka kebutuhan lis daya sangat mudah. Pelanggan cukup Proses tambah da menghubungi Call Center PLN 123 atau datang langlayanan PLN terdekat. sung ke kantor laya Diharapkan dengan denga diperpanjangnya program layanan gratis hingga akhir tahun ini, pelangtambah daya gra gan 450 VA/900 VA memiliki kesempatan dalam kurun waktu yang lebih panjang dan lebih leluasa untuk melakukan migrasi ke 1.300 VA atau 2200 VA. “Layanan tambah daya gratis harus benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pelanggan 450 VA dan 900 VA sehingga mereka dapat menggunakan listrik dengan lebih nyaman,” pungkas pria yang pernah bertugas di PLN Jakarta itu. (ikl) TOHA/RaBa


32

OPINI

Jumat 7 Oktober 2011

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke radarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi faksimile, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

PKL

vGALIH COKRO/RaBa

EMOH DIGUSUR: Dengar pendapat PKL di kantor DPRD, kemarin.

Solusi Pemkab Mengambang BANYUWANGI – Kisruh relokasi pedagang kaki lima (PKL) Banyuwangi akhirnya sampai ke gedung DPRD. Para PKL melakukan hearing (dengar pendapat) terkait dengan rencana relokasi bersama anggota dewan kemarin (7/10). Dalam hearing kemarin, para PKL menuntut untuk tetap bisa beraktivitas selama belum ada relokasi yang jelas. Menurut mereka, selama ini solusi yang ditawarkan Pemkab masih mengambang dan memberatkan. “Selama relokasi belum menemukan titik terang, kita menuntut tidak diobrak-obrak Satpol PP,” pinta As’ad, salah satu aktifis LSM yang mendampingi para PKL. As’ad mengungkapkan, jumlah PKL ada 427. Rinciannya, di sepanjang Jalan Ahmad Yani ada 115 pedagang, di sekitar Taman Sri Tanjung ada 83 pedagang, dan di sepanjang Jalan Basuki Rachmat ada 66 pedagang. Serta di Taman Blambangan ada 54 orang. “Sedangkan di sepanjang Jalan Adi Sutjipto ada 33 pedagang. Mereka semua ini terancam digusur,” cetusnya. Menurut As’ad, khusus untuk PKL di kawasan Taman Sri Tanjung, mereka menuntut untuk direlokasi di depan masjid, tepatnya di pinggir jalan PB Sudirman. “Karena di jalan itu arus lalu lintas relatif tidak terlalu ramai,” imbuhnya. Atau, mereka direlokasi di tempat parkir Mall of Sri Tanjung (MoST). Karena, selama ini MoST juga masih memiliki nasib yang tidak jelas. “Daripada mangkrak mending buat tempat PKL,” ujarnya. Peraturan Bupati (perbup) yang menjadi landasan pengusiran PKL tersebut, masih kata As’ad, juga belum disosialisasikan kepada para PKL. Yang PKL tahu hanya mereka didatangi Satpol PP untuk segera hengkang dari tempat mereka berjualan. “Kenapa tiba-tiba disuruh pindah? Padahal semuanya belum jelas,” sesalnya. Sementara itu, hearing yang dipimpin langsung Ketua DPRD Hermanto itu, diambil kesepakatan bahwa para PKL tetap bisa berjualan. Namun, hal itu dibatasi sampai ada kejelasan masalah relokasi untuk mereka nantinya. “Nanti akan kita bahas masalah relokasi para PKL,” kata Hermanto. (mg-1/aif)

SIDANG PEMBUNUHAN

Kepemimpinan, Kemiskinan, dan Lokalisasi PEMBATASAN jumlah lokalisasi dan PSK yang digagas Kabupaten Banyuwangi guna menekan kemaksiatan, mengurangi penyebaran HIV, dan penyakit kelamin lain, perlu didukung semua pihak. Selain itu, juga harus dilakukan secara menyeluruh, bukan sekedar mengurangi PSK dan menutup lokalisasi, tapi juga harus disiapkan solusi problem sosial yang ditimbulkan. Sebab, yang menggantungkan hidup di sektor kemaksiatan tersebut bukan hanya germo dan PSK, tapi juga masyarakat sekitar yang secara tidak langsung mendapatkan hasil dari kemaksiatan tersebut. Selain itu, dengan ditutupnya lokalisasi, dikhawatirkan PSK dan orang-orang yang rawan terkena HIV dan IMS makin sulit terdeteksi, dan akan melakukan kegiatan di tempat-tempat yang tidak semestinya. Hal yang juga perlu dipikirkan adalah jika di daerah lain juga menolak PSK dari luar daerah. Itu akan menjadi sebuah persoalan baru karena tidak diketahui riwayat kesehatannya. Problem PSK, lokalisasi, dan HIV, bukan sekadar problem ekonomi saja, tapi juga problem dekadensi moral dan ketidaksiapan menerima perubahan peradaban. Selain

O

l

e

h

SYAFA’AT* itu, juga adanya krisis kepercayaan terhadap tokoh panutan yang dianggap lebih berpendidikan. Oleh karena itu, penanggulangan HIV dan pencegahan kemerosotan moral harus dimulai dengan keterpaduan pendidikan sekolah umum dan pendidikan informal. Penyebaran HIV sebagai penyebab AIDS di Banyuwangi sangat mengkhawatirkan. Saat ini sudah tercatat 915 penderita. Mungkin lebih banyak lagi yang belum terdeteksi. Sebab, hampir tidak dijumpai orang yang memeriksakan diri untuk mengetahui apakah dirinya terkena HIV ataukah tidak. Sebab, HIV dianggap penyakit kutukan, penyakit orang-orang kotor,

penderita bahkan keluarganya akan dikucilkan. Jika tidak segera ditanggulangi, bukan tidak mungkin angka pengidap HIV akan terus naik hingga level tertinggi di wilayah Jawa Timur. Pencegahan penyebaran HIV dan IMS bukan sekadar mendata jumlah PSK dilokalisai. Seharusnya, laki-laki yang menikmati PSK tersebut juga didata. Seharusnya di setiap lokalisasi disediakan semacam resepsionis untuk mendata semua tamu yang berkunjung, sehingga dapat dideteksi kemungkinan penyebaran penyakit tersebut kepada keluarganya. Pemusnahan penyakit akan lebih mudah jika terjadi pada binatang, atau makhluk hidup lain, karena bisa dilakukan pemusnahan masal. Namun, hal itu tidak berlaku kepada manusia. Penyebaran HIV dapat dihambat dengan cara memberikan kesadaran terhadap dosa dan bahaya penyakit yang akan diderita bagi pelaku seks menyimpang. Dengan demikian, penyebaran HIV dapat dihambat. Kemajuan teknologi dapat membantu manusia dalam berbagai hal, tapi di sisi lain juga sangat berbahaya. Hp bisa memicu pasangan selingkuh. Dengan

Hp lebih mudah menyimpan foto dan video porno. Dengan internet lebih mudah mengakses video porno. Remaja adalah harapan bangsa. Moral remaja perlu dijaga bersama agar bangsa ini tidak semakin rusak. Pencegahan terhadap kenakalan remaja tidak dapat hanya dilakukan lembaga sekolah. Pencegahan harus dilakukan oleha tiga unsur yang saling melengkapi secara bersama-sama, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dari beberapa kasus kenakalan remaja yang terjadi, sebagian besar diakibatkan kurangnya perhatian keluarga terhadap perkembangan si anak. Lantaran tuntutan ekonomi, kedua orang tua harus bekerja keras bahkan hingga ke luar daerah, atau bahkan keluar negeri. Perhatian terhadap anak pun menjadi berkurang. Selain itu, orang tua jarang mengontrol apa yang dilihat anaknya di internet. Apalagi, tidak jarang orang tua yang gaptek, sehingga tidak tahu apa saja yang ada di Hp dan laptop anaknya. *) Ketua Lembaga Pendidikan dan Sosial Widyatama, Muncar, Banyuwangi.

Korsleting Lagi, Korsleting Lagi

GALIH COKRO/RaBa

SAKSI: Rio Sandi menjelaskan isi penyidikan di persidangan.

Periksa Saksi Verbal Lisan BANYUWANGI – Sidang lanjutan kasus pembunuhan keluarga Rosan kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (6/10). Agenda sidang adalah pemeriksaan saksi verbal lisan (saksi penyidik) Rio Sandi, 27. Menurut Rio, selama proses penyidikan Haidori, salah satu terdakwa, tidak ada bentuk penekanan terhadap dirinya. Bahkan apa yang dilakukan selama proses penyidikan sudah mengikuti prosedur yang ada. Rio mengatakan, sebelum proses penyidikan, Haidori sudah bercerita tentang kronologis kejadian pembunuhan malam itu. Kondisi Haidori juga sehat ketika itu. Rio juga membenarkan bahwa peran Haidori memegangi mayat korban sesuai yang tertulis di berita acara pemeriksaan (BAP). “Sebelum dia tanda tangan, saya juga membacakan isi BAP tersebut,” jelasnya. Kemudian, lanjut Rio, tanda tangan BAP juga dilakukan di tempat penyidikan. Haidori menjalani pemeriksaan dua kali. Untuk pemeriksaan pertama, BAP dibacakan sebelum ditandatangani. Sedangkan pemeriksaan kedua, Haidori membaca sendiri sebelum dia tanda tangan. “Terdakwa ditangkap lalu diperiksa pada hari itu juga,” cetusnya. Di lain pihak, Haidori menyangkal bahwa penyidik menanyakan kondisinya sebelum proses penyidikan. Dia juga mengatakan, selama proses penyidikan, dirinya tidak pernah didampingi penasihat hukum. “Keterangan saksi ada yang benar ada yang salah,” katanya. Sementara itu, sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Made Sutrisna dan jaksa penuntut umum Djoko Susanto itu akan dilanjutkan pada tanggal 13 Oktober. Agenda sidang berikutnya adalah pembacaan tuntutan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, majelis hakim sempat dibuat bingung saat mendengarkan kesaksian yang diberikan Haidori. Sebab, apa yang dia katakan tidak sesuai BAP polisi. (mg-1/aif)

AKHIR-AKHIR ini musim kebakaran semakin menjadi-jadi. Musim kemarau selain bisa mengakibatkan kekeringan dan kebakaran hutan, juga bisa mengakibatkan kebakaran di permukiman padat penduduk. Kebakaran kerap terjadi di kota-kota besar, seperti Kudus dan Surabaya. Lain di Kudus lain pula di Surabaya. Sebab, akibat dan kerugian yang di timbulkan berbeda. Yang terdekat, kebakaran kemarin terjadi di rumah Bu Asti, 70, di Dusun Stoplas, Kedungrejo, Muncar, Banyuwangi. Akibat kebakaran, rumah Bu Asti tidak berbuntuk. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 15 juta rupiah. Kebakaran di rumah Bu Asti itu diakibatkan korsleting listrik. Di Kudus, Pasar Kliwon terbakar hebat. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai miliaran rupiah. Saksi mata yang mengetahui me_ngatakan, kebakaran disebabkan arus pendek listrik. Di Surabaya, si jago merah melalap gedung utama Balai Pemuda Surabaya. Apakah kebakaran di Balai Pemuda Surabaya juga di sebabkan korsleting listrik seperti di Kudus dan Muncar? Kalau ketiga kebakaran tersebut diakibatkan korsleting listrik, berarti pengaturan listrik jelek. Sebab, kalau pengaturan listriknya baik, potensi kebakaran sangat kecil. Kalau benar penyebabnya hubungan pendek listrik, berarti instalasi listrik di

O

l

e

h

AGUS DANI TRISWANTO* bangunan tersebut tidak dilengkapi pengaman, atau bermaterial non-SNI. Bisa juga instalasi listriknya menggunakan kabel tidak standar. Dalam setiap rangkaian listrik yang terpasang, wajib dilengkapi pengaman sesuai daya kontrak. Pengaman tersebut berupa MCB (miniatur circuit breaker) atau berupa patron lebur. Cara kerja pengaman tersebut adalah apabila terjadi arus singkat pada rangkaian, maka MCB akan trip (off ) atau patron lebur akan putus, sehingga tidak ada lagi arus listrik yang mengalir. Bahkan, sekarang lebih canggih lagi dengan hadirnya GPAS (gawai pengaman arus sisa). Bedanya, MCB adalah pengaman instalasi dan peralatan listrik, sedangkan GPAS adalah pengaman manusia dari sengatan listrik. GPAS terbagi dalam satuan mili ampere (mA) yang berbeda-beda sesuai peruntukannya.

GPAS 30 mA berguna untuk mengamankan manusia terhadap sentuh langsung. GPAS 300 mA berguna untuk mengamankan manusia dari sentuh tak langsung. GPAS 500 mA berguna untuk mengamankan manusia dari bahaya kebakaran. Dari sini kita bisa melihat dan memahami apakah benar kebakaran selalu (kebanyakan) disebabkan arus pendek (korsleting listrik)? Apabila benar, maka kita bisa mencari sumber korsleting apakah disebabkan penggunaan kabel yang tidak standart? Apakah instalasi tidak dilengkapi pengaman? Ataukah bahan instalasinya salah? Kalau kita menggunakan kabel yang tidak standar dan tidak sesuai KHA (kemampuan hantar arus), selain bisa menyebabkan kebakaran juga bisa menyebabkan pemborosan listrik. Kebakaran bisa dicegah dan dihindari kalau kita tahu dan taat aturan tentang listrik. Aturan yang dimaksud adalah tata cara pemasangan instalasi sesuai PUIL (persyaratan umum instalasi listrik), menggunakan bahan dan material yang berlogo SNI, SPLN, LMK. Selain itu, instalasi tersebut harus dipasang oleh orang yang berkopeten. Dalam Undang-Undang Ketenagalistrikan No. 30 Tahun 2010, Pasal 44 ayat 4, disebutkan bahwa setiap instalasi listrik wajib dilengkapi sertifikat laik operasi (SLO). Di Pasal 54 ayat 1

disebutkan bahwa setiap orang yang mengoperasiakan instalasi tenaga listrik tanpa sertifikat laik operasi sebagaimana Pasal 44 ayat 4 dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak 500 juta. Yang menjadi pertanyaan, apakah semua masyarakat tahu tentang isi UU tersebut? Apakah masyarakat tahu di mana bisa mendapatkan sertifikat laik operasi? Masyarakat harus tahu, untuk mendapatkan sertifikat laik operasi, sekarang ada suatu lembaga independen yang dibentuk pemerintah, yaitu Konsuil (komite nasional keselamatan instalasi listrik). Konsuil wilayah Banyuwangi bisa diakses di www.konsuilbwi.blogspot.com. Sebab, selama ini, masyarakat hanya tahu PLN sebagai penyedia energi listrik. Apakah instalasi listrik yang Anda gunakan sudah aman? Apakah cara pemasangannya sudah sesuai persyaratan PUIL? Yang terpenting apakah sudah memiliki sertifikat laik operasi? Haruskah kita baru sadar setelah terjadi kebakaran seperti di Surabaya dan Kudus? Untuk menghindarkan Kabupaten banyuwangi atas bahaya kebakaran, seluruh masyarakat harus segera mendapatkan penjelasan yang sejelasjelasnya tentang bahaya listrik. *) Konsuil area Banyuwangi


BALJEBOL

Jumat 7 Oktober 2011

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Hi-Tech Mall Sale 2011

Belanja Hemat, Produk TI Kian Hebat INILAH bursa yang menghadirkan produk termurah dan terbaik di kelasnya, Hi-Tech Mall Sale 2011 menantang anda untuk menjajal pengalaman berbelanja murah dan melegakan. Reputasi inilah yang membuat Hi-Tech Mall selalu ramai dikunjungi penggemar TI. Diawali promo dari Toshiba NB520, N570, 1GB DDR3 harganya Rp.3,449juta menjadi Rp.3,085juta. Ada juga Toshiba C600-1005, core 2 duo, P7570 dari harga Rp.4,524juta menjadi Rp.4,399juta. Acer 4739SE, core i3, 2GB DDR3, 320 GB HDD ditawarkan Rp.4,399juta dari Rp.4,299juta. Fujitsu LH530, dual core P6200, awalnya Rp.4,339juta menjadi Rp.3,875juta. Sony VAIO E series bahkan dipatok Rp.4,999juta saja. Lenovo B460-0640, core i3, 2GB DDR3, 500GB HDD ditawarkan Rp.4,199juta yang sebelumnya Rp.5,199juta. Axioo HNM 5320R, core i5-2410, 2GB DDR3, 500GB HDD hanya Rp.5,199juta free voucher belanja senilai Rp.250ribu dan goody bag. Wearnes Quadra CI-1441_i3, core i3, 2GB DDR3 seharga Rp.3,547juta dari harga Rp.4,547juta Zyrex SKY LM 1211, N455, 1 GB, seharga Rp.2,099juta turun menjadi Rp.1,899juta. Anda juga bisa mendapatkan Canon IP 2770 + modif seharga Rp.425ribu saja. Epson L100 seharga Rp.1,25juta free T-Shirt senilai Rp.100ribu. Printer HP K110a (print, scan, copy) pun dibandrol murah dengan Rp.899ribu free shopping voucher Rp.100ribu + flashdisk. Tak ketinggalan proyektor Microvision MS130ED hanya Rp.4juta.

Android Sale

ISTIMEWA

PAKET produk berbasis android ini juga memberikan kejutan spesial untuk pengujung pameran. Dimulai Wearnes Litepad LP-1021 sebelumnya Rp.6,497juta kini seharga Rp.5,497juta saja plus free modem 3G, T-Shirt, ponsel + pulsa Rp.150ribu. Zyrex Onepad SP1113G, NVidia Tegra, 10", seharga Rp.3,999juta turun menjadi Rp.3,499juta yang menggandakan bonusnya dengan memberikan 16 GB Micro SD dan folder Onepad gratis. Ada pula, Anote CPad 703 seharga Rp.2,499juta free leather pouch, keyboard, kabel HDMI senilai Rp.350ribu. Huawei S7 Slim seharga Rp.3,199juta jadi Rp. 2,95juta free 90 hari internetan. AHAPad S7 Slim seharga Rp.3,177juta jadi Rp.2,9jutaan free headset dan internetan unlimited 60 hari. Olivepad seharga Rp.2,88juta jadi Rp.2,449juta free akses 2 GB internet. Inforce 7” DM 70 harga Rp.1,4 juta menjadi Rp.1,1juta. Setiap pembelian Android mendapat hadiah langsung dan mug Android yang tercetak langsung foto diri Anda dan pin Android di redemption Android.

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

KECEWA: Masyarakat Kontra Antam yang selalu menjejali PN Lumajang saat sidang berlangsung.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BARANG BUKTI: Rolling dior Pasar Kencong yang diamankan petugas.

Rolling Door Pasar Dicuri JEMBER - Rolling door yang terpasang di empat stand di Pasar Kencong, Jember, raib. Tentu saja, kejadian tersebut membuat Anis, pemilik sekaligus Direktur CV Anisa yang berkantor di Semarang berang dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kencong. Menariknya, yang dilaporkan adalah Suparto, pihak developer yang meneruskan pengerjaan pasar baru tersebut. Anis mengaku, pihaknya juga merasa jengkel dengan sikap Suparto yang dinilainya telah menyalahi komitmen yang telah disepakati. Baik terkait pembayaran rolling door maupun ditundanya laporan hilangnya beberapa rolling door.

BUKAN Hi-Tech Mall kalau tak menyediakan bonus tambahan. Dapatkan promo menarik dari broadband-broadband seperti Telkomsel, AHA, XL, Quicknet, Flexinet dan Smartfren yaitu modem mulai Rp.100ribuan dan ratusan hadiah langsung lainnya. Dan seperti biasa, Hi-Tech Mall juga kembali memberikan hadiah langsung selain bonus-bonus yang diberikan para vendornya itu. Hadiah langsung mulai puluhan printer, notepad hingga notebook dan ratusan hadiah langsung lainnya untuk setiap pembelanjaan produk berstiker Hi-Tech Mall minimal Rp 2 juta dan pembelian minimum pembelanjaan Rp 500 ribu untuk mug eksklusif yang tercetak langsung foto Anda. Masih menimbang-nimbang untuk datang di Hi-Tech Mall Sale ini? Tak perlu berpikir panjang. Hi-Tech Mall memang jagonya produk murah dan unggul. Ingat IT, Ingat Hi-Tech Mall dong. (*)

Kasek Jadi Pengepul Uang Pungli

Dituntut 8 Bulan, Warga Protes LUMAJANG—Sidang lanjutan penganiayaan massa pro dan kontra PT Antam kembali dilanjutkan di PN Lumajang, kemarin. Karena merasa tuntutan jaksa sangat ringan, warga sempat protes dan sempat terjadi aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Ketiga terdakwa Buasin, Supardi, dan Paing selama ini memang menjalani proses hukum di PN Lumajang. Ketiganya, yang merupakan warga pro penambangan PT Antam menganiaya warga yang melolak penambangan pasir besi tersebut. Dalam sidang, ketiganya dianggap jaksa penuntut umum bersalah dalam kasus penganiyaan itu. JPU lalu menuntut ketiga warga Wotgalih tersebut dengan hukuman 8 bulan penjara dikurangi masa penahanan. Mendengar hal tersebut, warga kontra PT Antam tidak terima. Mereka mengeluarkan umpatan sebagai ekspresi kekecewaan terhadap tuntutan JPU. Achmad Zakki Ghufron, yang selama ini mendampingi masyarakat kontra Antam mengatakan, tuntutan JPU dianggapnya terlalu ringan. Padahal, pasal yang dikenakan adalah 170 (1) dan (2). “Tuntutannya terlalu ringan. Sehingga menimbulkan protes dari masyarakat,” ucapnya. Sebab, kata dia, masyarakat kontra Antam selalu mendapatkan ketidakadilan. (wan/wah/jpnn)

Banjir Bonus Hingga Notebook

“Mau gimana lagi, mungkin dengan laporan ini akan muncul penyelesaian dari mangkirnya Suparto dengan komitmennya. Karena saya sudah cukup bersabar mengikuti permintaannya,” kata Anis di Polsek Kencong, kemarin. Terkait laporan itu, Polsek Kencong langsung melakukan penyidikan dengan memanggil dan meminta keterangan beberapa saksi yang terlibat . Kapolsek Kencong AKP Ma’ruf menjelaskan, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan atas laporan Anis selaku direktur CV Anisa. “Kita masih memanggil dan meminta keterangan saksi-saksi,” ujarnya. (jum/fid/wnp/jpnn)

JEMBER – Aksi pungutan liar (pungli) dalam proses sertifikasi guru di Jember berlangsung secara sistematis dan masif. Oknum yang terlibat dalam aksi tercela ini terdiri dari berbagai unsur di dunia pendidikan. Penelusuran koran ini menyebutkan, di beberapa daerah, pungli dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai unsur. Salah satu yang buka suara adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sumberbaru Bahrul Ulum. Bahrul yang diwawancarai melalui telepon, Rabu (5/10), mengatakan, yang melakukan pungli bukan hanya UPTD yang dia pimpin. Dia menyebutkan, yang melakukan pungli adalah tim. “Yang melakukan pungutan liar itu ya tim, bukan UPTD. Tim itu terdiri dari kepala UPTD, kasubag UPTD, kepala sekolah, dan ketua kumpulan kelompok kepala sekolah (K3S),” ungkap Bahrul. Sayang, tidak banyak keterangan yang diberikan Bahrul mengenai bagaimana pungli itu dilakukan. Tetapi, koran ini mendapat penjelasan lebih detail mengenai pungli sertifikasi dari sejumlah guru yang mengajar di Kecamatan Ambulu. Di kecamatan itu, pungli dilakukan dengan rapi dan terkoordinasi dengan baik. Kebanyakan para guru membayar melalui kepala sekolah (Kasek) yang menjadi atasannya. Para Kasek itu pula yang mendatangi rumah-rumah guru untuk tawar-menawar “upeti” yang harus dibayarkan para guru. Menurut Mulyono, salah seorang guru di Ambulu yang menjadi korban pungli sertifikasi, Syaiful, Kaseknya, sempat datang ke rumahnya. Kepada Mulyono, Syaiful mengatakan bahwa sudah saatnya Mulyono lulus sertifikasi. “Dia bilang sama saya, sampeyan kan sudah ikut tiga kali, nggak lulus. Sekarang sampeyan ikut

kelompok saya saja,” kisahnya. Karena merasa terjamin bisa langsung lulus, Mulyono menyanggupi tawaran sang Kasek. Hanya, dia terpaksa pinjam ke koperasi karena jumlah yang ditawarkan Syaiful Rp 5 juta. Jumlah ini berbeda dengan jumlah uang yang dibayarkan peserta sertifikasi sebelumnya. Mulyono menambahkan, Syaiful meminta dirinya untuk menggenapkan uang yang akan dia bayar. “Wis Pak, jangkepi (genapkan) Rp 5 juta. Begitu katanya,” cerita Mulyono. Yang Mulyono tahu, peserta sertifikasi lainnya hanya membayar Rp 3 juta. Diakui dia, hampir sebagian besar guru peserta sertifikasi di Ambulu bersedia membayar karena ingin lulus. Alasan lainnya, mereka juga terus didesak oleh para Kasek untuk membayar. Para guru pun takut dimutasi jika tak bersedia membayar. “Nyatanya, setelah membayar, saya tidak lulus juga,” kata Mulyono dengan ekspresi kesal. Mulyono semakin naik darah ketika Syaiful yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar Andongsari 3 Ambulu berbelit-belit ketika dirinya ingin meminta kembali uangnya. Kasus pungli sertifikasi guru ini sudah dilaporkan para guru bersama LSM ke Polres Jember sejak 5 Mei 2011. Sampai pekan ini sudah belasan orang diperiksa penyidik untuk dimintai keterangan. Yang paling banyak diperiksa adalah saksisaksi dari Kecamatan Ambulu, yakni 13 orang. Mereka berasal dari unsur guru dan UPTD pendidikan setempat. Sampai saat ini polisi belum menetapkan seorang pun tersangka. Kasatreskrim Polres Jember AKP Alit Alarino mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Sehingga, polisi masih fokus pada pengumpulan keterangan dan alat bukti. (fid/lie/har/jpnn)

Kegigihan Murtini Meraih Gelar Profesor

Nilai Banyuwangi Kurang Peduli Penyandang Cacat Murtini bukan orang biasa. Di tengah keterbatasan penglihatan, dia menggapai mimpi berkeliling Indonesia. Demi alasan studi, dia singgah dan melakukan penelitian singkat di Bumi Blambangan NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi TAKDIR mengantarkan Murtini menjejakkan kaki di Banyuwangi akhir September lalu. Kebutaan yang dia alami sejak empat tahun lalu akibat kecelakaan di kawasan Puncak, Bogor, tidak menghalangi langkah kakinya hingga Bumi Blambangan. Berbekal semangat dan tekad di dalam dirinya, perempuan yang sudah berkepala lima itu tidak ubahnya anak muda. Keterbatasan penglihatan bukan

penghalang. Murtini meneguhkan diri untuk membuktikan bahwa penyandang cacat bukan kaum marginal. Berkelana sejak 15 September 2007, dia sudah singgah di 488 kota dan kabupaten di Indonesia. Kini tersisa 12 kota di Jawa Timur yang akan menggenapi koleksi kota safari keliling Indonesia-nya. Tentu saja perjalanan istri perwira tinggi bintang tiga di lingkungan Angkatan Darat (AD) itu bukan sekadar study tour biasa. Berkeliling Nusantara adalah pendukung penelitiannya demi mendapatkan gelar profesor. Meneliti kepedulian pemerintah daerah terhadap penyandang cacat, membuat Murtini tahu tingkat kepedulian pemerintah daerah di negeri ini. Banyak kasus penganaktirian terhadap mereka yang kurang beruntung. Perlakuan itulah yang dirasakan Murtini dalam beberapa kunjungannya di kota atau kabupaten. Banyak suka dan duka yang dirasakan dosen Universitas Riau tersebut.

GERDA/RaBa

TAK KENAL LELAH: Murtini sudah singgah di 488 kota dan kabupaten se-Indonesia.

Mulai sambutan hangat dari masyarakat hingga perlakukan diskriminatif pernah dia terima dalam kekeliling Nusantara. Rasa kasihan hingga acuh dan cuek adalah dua hal berbeda yang menjadi bumbu perjalanan penelitiannya. “Banyak yang

memperlakukan penyandang cacat sebagai kaum terpinggirkan,” ujarnya. Indikator penilaian Murtini cukup mudah. Dengan daftar yang dia buat, dia berkeliling ke sejumlah instansi pemerintah. Murtini mencoba menganalisis perhatian pe-

merintah daerah dengan cara meminta cap stampel. Dia juga menilai kesediaan pejabat daerah menerima kehadiran penyandang cacat. Hasilnya beragam. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Lalu, bagaimana dengan Banyuwangi? Murtini langsung memberikan hipotesis awal terkait penelitiannya di Banyuwangi. Dia berkesimpulan bahwa pejabat Banyuwangi kurang care terhadap penyandang cacat. Keinginannya mendapat stempel terbelit rumitnya birokrasi. Murtini yang biasa memerlukan waktu 3 sampai 5 hari untuk mendapatkan stempel. Saat berkunjung di Banyuwangi, dia terpaksa harus tinggal lebih lama. Sampai-sampai perempuan berjilbab itu jatuh sakit. “Banyuwangi paling susah dapat stempel,” keluhnya. Perlakuan yang dia terima langsung dikomparasi dengan daerah lain. Murtini tidak segan menilai bagus sejumlah daerah yang pernah dikun-

junginya. Sejauh ini kota Situbondo dan Tuban menjadi tempat persinggahan yang paling berkesan. Selain masyarakatnya cukup peduli terhadap penyandang cacat, pejabatnya juga tidak segan menerima kehadiran orang yang kurang beruntung seperti dirinya. Keinginannya mendapatkan stempel juga tidak terlalu sulit. Sayang, di Banyuwangi itu tidak dia temui. Tentang kehadiran pejabat, dia juga memberikan rapor merah. Meski tidak semua, Murtini menganggap itu bagian dari tidak adanya perhatian terhadap penyandang cacat. “Ada sih yang mau menemui langsung tapi ada juga yang tidak,” ujar istri dari Mayor Jenderal Hadi Dedi Apriyanto itu. Tidak hanya pejabat dan kantor pemerintah yang mendapat sorotan peraih gelar doktor dari Universitas Leiden, Belanda, itu. Minimnya fasilitas bagi penyandang cacat di areal umum dan sikap masyarakat Banyuwangi juga tidak luput dari perhatiannya. (bay)


38

Jumat 7 Oktober 2011

BOY Dipimpin Wasit Nasional BANYUWANGI – Gengsi kejuaraan tenis lapangan bertajuk Banyuwangi Open Yunior (BOY) 2011 bakal semakin mengkilap. Selain merupakan hajatan kejuaraan tingkat nasional dan diakui dengan status Tenis Diakui Pelti (TDP). Prestise kegiatan yang digebyar mulai 1 November mendatang itu semakin ketara dengan disertakannya wasit nasional di ajang tersebut. Selain diikuti oleh peserta dari penjuru Nusantara, kehadiran wasit nasional menjadi bukti bahwa even ini bukan kejuaraan kelas kacangan. Di antara wasit nasional yang akan memimpin laga di BOY ini adalah Sonny Irawan. Pengalaman dan sertikasi wasit nasional yang dimiliki menjadi jaminan bahwa kejuaraan ini memiliki nilai lebih dari lainnya. Ketua Pelti Banyuwangi Slamet Karyono mengatakan, ajang ini terus mendapat sambutan hangat dari petenis junior di penjuru tanah air. Beberapa petenis dipastikan akan turut serta dalam even yang akan disentralkan di lapangan tenis GOR Tawang Alun Banyuwangi ini. ”Sudah banyak yang menyatakan minatnya untuk ikut,” katanya. Status BOY yang diakui oleh Pelti menjadi kredit poin tersendiri bagi pesera yang turut serta dalam ajang ini. Minimal, partisipasi mereka dalam menaikkan peringkat atau grade untuk

Maksimalkan Perseroan Terkait Pendanaan Skuad Persewangi

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

STANDAR NASIONAL: Kejuaraan tenis lapangan yang digelar Pelti Banyuwangi akan dipimpin wasit berpengalaman.

bisa di sebuah kejuaraan tertentu. Ini menjadi penting bagi petenis sekaligus untuk meningkatkan pamor petenis itu sendiri. Ditambahkan Slamet, di ajang ini, penyelenggara akan

mempertandingkan tunggal putra-putri maupun ganda putra-putri. Mereka akan dibagi lagi dalam lima jenis kelompok usia mulai 10 tahun hingga 18 tahun. (nic/als)

PERLU SOLUSI: Legiun asing dari Argentina Diego Mendieta dkk butuh kepastian nasib di Persewangi.

B ANYUWANGI – Keluh kesah pengurus terkait pendanaan Persewangi di ajang kompetisi Divisi Utama terus menggelinding. Ba nyak elemen bola yang memunculkan suara untuk mensiasati kesulitan yang dirasakan petinggi klub Laskar Blambangan tersebut. Mereka yakin bila diserusi, problem utama pendanaan itu bisa segera teratasi. Suara penyampaian solusi itu di antaranya datang dari barisan suporter Laros Jenggirat. Melalui ketuanya, Ahmad Mustain, menyatakan pengurus seharusnya bisa lebih memaksimalkan badan hukum Persewangi yang berbentuk Perseroran Terbatas (PT). “Dengan diubahnya dari yayasan ke PT, sebetulnya ada nilai plus disana,” katanya. Nilai plus itu, menurut Mustain, bisa diperoleh dengan peluang masuknya investor ke dalam unit usaha Persewangi. Malah tidak hanya swasta yang bisa menanamkan modalnya di sana. Pemerintah daerah pun bisa turut andil bagian sebagai penyerta modal. Alhasil, dilarangnya penggunaan dana APBD untuk sepak bola profesional bisa disiasati dari sana. Pemerintah daerah bisa memasukkan dananya sebagai bentuk penyertaan modal dalam PT yang dibentuk Persewangi tersebut. “Selain swasta, pemerintah juga bisa ikut tanam modal,” katanya. Peluang itu cukup terbuka. Mengingat peraturan daerah yang GALIH COKRO/RaBa

Masih Berkutat Bikin Pondasi BANYUWANGI – Selain faktor pendanaan yang mengancam keikutsertaan Persewangi dalam kompetisi Divisi Utama mendatang, potensi halangan untuk kiprah tim berjuluk Laskar Blambangan juga datang dari kondisi kandang Persewangi itu sendiri, Stadion Diponegoro. Proses pembangunan tribun timur yang saat ini sedang berjalan bisa menjadi batu sandungannya. Dari pantauan koran ini di lapangan, proses pembangunan tribun berbentul L masih berkutat pada pembuatan pondasi. Padahal, pembangunan sudah berjalan lebih kurang satu pekan ini. Namun, papan pembatas dari gedhek sudah terlihat dipasang mengelilingi lokasi bangunan. Meski demikian, kondisi ini tetap menimbulkan kehawatiran tersendiri terkait proses pembangunan tribun yang terkesan lambat. Boleh jadi penyempurnaan bangunan tidak bisa selesai tepat waktu. Tidak heran, bila kekhawatiran ini kemudian cukup beralasan. Mengingat kompetisi Divisi Utama besar kemungkinan akan dihelat pertengahan bulan November mendatang. Bila disinkronkan dengan pembuatan tribun, ada kemungkinan pembangunan belum selesai saat kick off kompetisi Divisi Utama dimulai. Ini menjadi cukup logis bila mengingat bangunan yang akan dibangun bukan jenis bangunan biasa. Areal bagi penonton ini merupakan bangunan dengan tipe cor sebagai penyangga bangunannya. Padahal pembuatannya dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk mematangkan konstruksi beton tersebut. Bila belum kelar sampai kompetisi diputar, maka pengurus Persewangi harus bersiap mencari stadion alternatif. Sebab, pertandingan tidak dimungkin digelar bersamaan dengan pelaksanaan pembangunan kontruksi tribun. Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmad belum mengetahuinya. Dia mengaku sejauh ini mendapat kabar bahwa tribun stadion sudah mulai dibangun. Soal proses pembangunan yang terkesan lambat dia enggan mengomentarinya. “Coba nanti kita lihat di lapangan seperti apa,” katanya. (nic/als)

DI JUAL Daihatsu F70R-R TAFT (Jeep) 4x4th 1993 hitam (solar) hrg 75 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DI JUAL Toyota Avanza 1.3G F60 IRM th 2007 biru mtl hrg 128,5 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL MTS kuda VB 5W GLS th 2001 merah tua met hrg 83,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL Daihatsu Zebra S91 BF1 (pickup) th 2007 hitam hrg 57,5 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL Mitsubishi FM 215 (Truck) th 1982 kuning mrh hrg 50 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

Hotline Iklan: (0333) 412224

mengatur hal tersebut sudah ada. Alhasil, bila pemerintah turut serta didalamnya, ada kekuatan hukum yang melandasi. Selain bisa berharap pemerintah untuk menanamkan modalnya, pengurus juga bisa membuka kran penjualan “saham” Persewangi kepada masyarakat. Masyarakat secara sukarela maupun kesadaran sendiri bisa menanamkan uangnya untuk kelangsungan hidup Persewangi. Dari sini, masyarakat bisa secara langsung turut menjaga eksistensi tim dalam mengarungi kompetisi. Soal teknisnya, Mustain menyerahkan itu kepada pengurus. Hanya saja, kepala BRI unit Wongsorejo ini meminta agar dalam susunan PT nanti diisi oleh orangorang yang profesional. Tidak hanya kuat secara administrasi, tetapi figur yang bisa menghasilkan sebuah keuntungan bagi PT yang dibentuk oleh Persewangi. Harapan yang sama juga disuarakan barisan suporter Persewangi lainnya, Lembaga Suporter Banyuwangi (LSB). Lewat ketuanya, Heri ‘Ateng’ Santoso, pengurus harus bisa menggali sumber pendanaan sendiri. Bentuknya pun beragam. Mulai penjualan merchandise hingga penggalian dana dari masyarakat langsung. Seperti diberitakan, persiapan Persewangi menatap Divisi Utama masih belum sepenuhnya sempurna. Petinggi tim berjuluk Laskar Blambangan masih dipusingkan dengan satu persoalan klasik, yakni belum jelasnya masalah pendanaan. Dengan distopnya anggaran dari APBD, otomatis sumber dana Persewangi tinggal berharap kepada pihak ketiga. (nic/als)


Jumat 7 Oktober 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Sudah Terima PBB Tambang ... ■ REALISASI... Sambungan dari Hal 29

Pasalnya, sebagian kecil penerimaan PBB masih masuk ke kas negara. Yayan menjelaskan, pembagian PBB perkotaan dan perdesaan 90 persen milik daerah dan 10 persen masuk kas negara sebagai biaya jasa pungut. “Sedangkan penerimaan PBB pertambangan, 70 persen masuk kas negara dan daerah hanya 30 per-

sen,” terangnya. Selama ini, lanjut dia, Banyuwangi juga menerima pendapatan PBB pertambangan. Namun, nilainya sangat kecil. Pembagian penerimaan PBB kehutanan, Banyuwangi hanya mendapat jatah 35 persen. Yang 65 persen masuk kas negara sebagai penerimaan APBN. “Begitu juga penerimaan PBB perkebunan, 60 persen menjadi jatah pusat dan Banyuwangi hanya kecipratan 40 persen,” sebutnya.

Sebenarnya nilai penerimaan PBB kehutanan dan perkebunan cukup besar. Namun, karena sebagian besar masuk pusat, maka yang masuk kas daerah tidak sebanding dengan besarnya potensi kehutanan dan perkebunan di Banyuwangi. Tahun 2013, semua penerimaan PBB akan masuk kas daerah. “Tahun 2011 dan 2013 penerimaan PBB belum masuk 100 persen, karena belum ada pelimpahan dari pemerintah

pusat,” terangnya. Sejatinya, ungkap dia, tahun 2012 penerimaan PBB sudah masuk kas daerah. Namun, karena permohonan ke pemerintah pusat terlambat, pelimpahan tertunda ke tahun 2013. Pada 2013 penerimaan semua PBB akan menjadi pendapatan APBD 100 persen. “Kita sedang mempersiapkan terobosan untuk memaksimalkan penerimaan PBB,” tekad mantan kabag pemerintahan itu. (afi/irw)

Dilepas Wabup di Depan Pemkab ■ KOPER... Sambungan dari Hal 29

Padahal, seharusnya 1.231 orang CJH. Ada 16 orang tidak bisa berangkat dari Banyuwangi. Penyebabnya, lima orang mutasi ke daerah lain. Selain itu, ada yang sakit dan meninggal dunia masing-masing tiga orang. “Lima orang tidak jadi berangkat karena belum lunas,” sebutnya. Para CJH yang akan berang-

kat, lanjut dia, harus mengumpulkan koper di kantor Kemenag lebih awal. Sebab, koper akan dikirim lebih dulu agar tidak merepotkan CJH. “Kalau pulangnya nanti, bawaan dibawa saat pulang,” imbuhnya. Meski koper CJH akan dikirim nanti malam, tapi hingga kemarin belum semua koper terkumpul di kantor Kemenag. Hingga Kamis sore, koper yang sudah terkumpul baru sekitar 900 buah. “Harusnya hari ini

(kemarin, Red) pengiriman koper ke Kemenag sudah terakhir,” ujarnya. Lantaran masih banyak koper yang belum diserahkan, Choirul akan menunggu hingga pagi ini (7/10). Hari ini, pada pukul 10.00 semua koper akan dinaikkan ke tiga truk yang disediakan panitia. Selanjutnya, sekitar pukul 19.00 akan dikirim ke Surabaya. “Kalau ada CJH yang tidak mengirimkan koper, biar dibawa saat

berangkat saja,” tukasnya. CJH dari Banyuwangi masuk dalam kelompok terbang (kloter) 17, 18, dan 19. Rencananya, rombongan akan diberangkatkan Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. Pelepasan dilakukan pada Sabtu (8/10) sekitar pukul 09.00. “Pada pukul 08.00, semua bus yang membawa CJH harus sudah kumpul di depan kantor pemkab,” pesannya. (abi/irw)

Partisipasi Masyarakat Masuk Penilaian ■ LOMBAKAN... Sambungan dari Hal 29

“Khusus untuk kategori tingkat TK/SD akan dijadikan dalam satu kejuaraan. Untuk kategori lain tidak ada perubahan,’’ tegas Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Ir. Abdul Rachman. Untuk mematangkan tahapan kegiatan tersebut, kemarin Rachman memimpin rapat koordinasi lanjutan bersama para kasi pemerintah desa (PMD) kecamatan se-Banyuwangi. Rapat tersebut berlangsung di kantor Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi. Dalam rapat itu juga disampaikan kriteria penilaian lomba penataan taman dan kebersihan lingkungan Banyuwangi Hijau dan Bersih Tahun 2011.

BENNY/RaBa

PAPARAN: Abdul Rachman memimpin rapat lomba green and clean.

Kriteria itu meliputi penghijauan dan penataan lingkungan, kebersihan lingkungan, dan partisipasi masyarakat. Ada beberapa kriteria utama penilaian lomba, yakni penghijauan dan penataan lingkungan, kebersihan lingkungan, serta partisipasi masyarakat.

Poin-poin utama tersebut terbagi menjadi bebarapa itemitem penilaian. ‘’Kriteria penghijauan dan penataan lingkungan penilaiannya meliputi perbandingan luas wilayah dan jumlah tanaman pelindung dan penambahan pohon baru, keseragaman jenis

tanaman, dan kemampuan tanaman menciptakan keindahan, kerapian fungsi dan pemeliharaan,’’ papar Rachman. Criteria kebersihan lingkungan, lanjut Rachman, meliputi keberadaan tempat sampah, kondisi tempat sampah, pemisahan sampah organik dan anorganik, tempat pembuangan sampah dan pengangkutan sampah dari persil ke tempat pembuangan sampah (TPS). Pembersihan jalan dan selokan harus dilakukan secara rutin setiap hari serta difungsikannya selokan sebagai tempat pembuangan air hujan bukan limbah rumah tangga. ‘’Partisipasi masyarakat juga menjadi bagian penilaian dalam lomba ini, seperti kerja bakti rutin dan program Jumat Bersih atau Minggu Bersih,” tandas Rachman. (*/aif)

Sidang Digelar di Banyuwangi ■ POLDA... Sambungan dari Hal 29

Sebab, wanita yang diduga telah membunuh Djumaiyah, 50, warga Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu masih diperiksa penyidik polda. Penanganan kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di rumah kontrakan tersangka di depan rumah korban itu, terang dia, memang diambil alih polda. “Hingga kini, tersangka masih ditangani di bagian reskrim umum. BB (barang bukti) sudah ada di polda,” jelasnya. Dari hasil pemeriksaan, beber dia, tersangka tetap mengaku pembunuhan itu dipicu

tidak terima disebut senuk (pelacur, Red) oleh juragan emas itu. “Alasan lain untuk sementara belum ada. Tersangka mengaku tidak mengambil barang atau perhiasan milik korban,” ungkapnya. Untuk melengkapi dakwaan tersangka, sejumlah saksi juga telah diperiksa penyidik polda. Di antara saksi itu, imbuh Rachmat, ada yang dimintai keterangan di mapolda. “Kalau nanti perlu saksi lain dari warga sekitar, mungkin penyidik dari polda meluncur ke Banyuwangi,” cetusnya. Meski semua proses pemeriksaan dilakukan di polda, lanjut dia, tapi perkaranya akan disidang di Pengadilan

Negeri Banyuwangi. Sebab, lokasi kejadian berada di wilayah hukum Banyuwangi. “Saat ini, pemeriksaan belum selesai,” tandasnya. Bila semua pemeriksaan yang berhubungan dengan pembunuhan itu sudah selesai dilakukan, tegas Rachmat, tersangka akan dikirim ke Banyuwangi. “Kalau tersangka sudah akan disidang, akan kita kirim ke Banyuwangi,” janji mantan Kapolres Banyuwangi itu. Seperti pernah diberitakan, Djumaiyah, juragan emas, dibunuh Rohma, tetangga depan rumahnya, di Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Kejadian itu langsung membuat keluarga kor-

ban shock. Mereka tidak menyangka ibu tiga anak yang tidak pulang sejak Jumat lalu (30/9) itu sudah meninggal dunia. Jenazahnya baru ditemukan warga pada Sabtu malam (1/10). “Kami tidak menyangka sudah meninggal. Saya pikir pergi ke teman atau saudara,” sesal Sugiono, 58, suami korban. Sugiono terakhir bertemu istrinya pada Jumat pagi (30/9). Djumaiyah tidak pulang hingga pukul 16.00. Sugiono berusaha mencari ke beberapa rumah saudara dan temannya yang biasa bekerja sama jualan emas. Tetapi, semua teman istrinya mengaku tidak tahu. (abi/irw)

Datangi Toko Bangunan dan Rental PS ... ■ GADIS... Sambungan dari Hal 29

”Saya dikirimi uang lewat nenek,’’ aku dara berparas menarik itu. Hidup hanya dengan sang nenek menurut Saritem tidaklah mudah. Pendidikan yang dia tempuh di salah satu SMA di Kota Banyuwangi juga tidak berjalan mulus. Sudah tiga kali dia berpindah sekolah, tapi tetap belum sampai tamat. Dia keburu dikeluarkan oleh pihak sekolah yang menampung dia ketiga kali. “Saya dikeluarkan karena sering tidak masuk dan berantem,’’ tuturnya dengan enteng. Kondisi itu membuat pikiran anak tunggal tersebut goyah. Apalagi, ditambah pengalaman kurang enak yang dia lakoni selama ini. Dia tak selalu tinggal bersama neneknya, bahkan kini dia memilih kos. Alasannya pun tidak jelas. “Saya sekarang kos di Sraten (Kecamatan Cluring, Red),’’ jelasnya. Kisah hidup Saritem mengundang keprihatinan Kapolsek Muncar, Kompol Mustaqim. Perwira asal Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu menilai perempuan muda itu membutuhkan dorongan moral semua pihak. Menurutnya, masalah serupa bukan hanya menimpa Saritem, remaja lain juga banyak dan membutuhkan perhatian serius. “Kasihan betul anak ini, saya prihatin sekali. Masih muda dan cantik, tapi sudah seperti ini sikapnya,’’ sesalnya prihatin. Kepada Saritem, Mustaqim menasihati Saritem bahwa sikap Saritem harus segera

berubah. Dia menilai, mulanya mungkin Saritem ikut-ikutan teman yang kurang baik. “Mungkin kamu ini ikut teman-temanmu. Merasa enak jadi terus-terusan seperti ini. Kamu harus berubah,’’ pesan kapolsek. Sementara itu, kekasih Saritem terlihat setia mendampinginya di mapolsek. Keduanya diinterogasi polisi. Bahkan, kapolsek sempat bertanya apakah mereka mau dinikahkan saat itu juga. “Kamu saya nikahkan sekarang juga, mau?’’ tanya Mustaqim kepada Riko, pacar Saritem. Mendapat pertanyaan itu, sontak warga Kedungringin tersebut langsung menolak. Alasannya, dia belum siap menjalin hubungan resmi. “Saya belum siap kalau sekarang, Pak,’’ jawabnya cepat. Sementara itu, lima pasangan tidak sah lain yang terjaring langsung mendapatkan pembinaan dari mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu di lokasi razia. Bagi yang tidak mempunyai KTP atau lupa tidak membawa KTP langsung digiring ke mapolsek. “Tujuannya, agar masyarakat selalu membawa KTP karena itu sangat penting,’’ tandasnya. Sementara itu, selain menjaring lima pasangan di penginapan, petugas gabungan, yakni polisi dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Muncar dan anggota TNI dari Koramil setempat, juga menyisir sedikitnya sembilan warnet di Muncar. Dalam operasi tersebut, polisi menemukan layanan situs porno di mayoritas warnet. “Rata-rata, di setiap warnet, ada situs porno,’’ ungkap kapolsek.

Mustaqim mengimbau kepada pemilik warnet untuk memblokir situs porno tersebut. Sebab, adegan mesum yang ditampilkan bisa memicu sikap negatif seseorang. Apalagi, kalau anak-anak yang menonton video porno tersebut. “Jelas akan merusak generasi muda masa depan. Kami minta kepada pemilik warnet untuk memblokir situs porno, kasihan kalau anak-anak sampai tahu,’’ pinta Mustaqim kepada salah satu pemilik warnet. Dalam operasi kemarin, polisi juga menyisir tujuh toko bangunan. Kepada pemilik bangunan, polisi menyampaikan bahwa razia itu sekaligus upaya antisipasi bom. “Kami berikan saran kepada pemilik toko bangunan, harus tahu siapa pembelinya dan untuk apa barang tersebut. Kalau perlu dicatat agar bisa terdeteksi,’’ saran kapolsek. Apalagi, lanjut dia, potasium dan sejenisnya akhir-akhir ini rawan disalahgunakan. Aksi terorisme menggunakan bom bermula dari bahan-bahan semacam itu. “Kasus-kasus teror bom Amrozi Cs kan berawal dari beli bahan bangunan. Jadi, kami minta pemilik toko bangunan lebih waspada terhadap pembeli, apalagi kalau tidak kenal,’’ pesannya. Kemarin, puluhan personel polisi tersebut juga mendatangi sejumlah tempat penyewaaan game, seperti rental play station (PS) di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Polisi memberikan petunjuk dan arahan agar jangan sampai pelajar bermain PS di situ pada waktu jam sekolah. (irw)

Melanggar Disidang di Lokasi ■ LUPA... Sambungan dari Hal 29

Tetapi, tidak sedikit pula warga yang terjaring operasi Yustisi tersebut karena KTP yang dimiliki sudah kedaluwarsa. “Saya sudah ngurus

KTP, kemarin (dua hari lalu, Red) sudah saya masukkan ke kantor kecamatan, tapi sampai sekarang (kemarin, Red) belum jadi,” dalih Ali, yang mengaku tinggal di Kecamatan Kabat, kemarin pagi. Lantaran tidak bisa me-

nunjukkan KTP, Ali harus menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring) di lokasi razia. Dalam sidang itu, dia harus mengeluarkan uang denda Rp 30 ribu. “Saya tadi kena denda Rp 30 ribu,” keluhnya. (abi/irw)

Stok Jagung Sangat Melimpah ■ HARGA JAGUNG... Sambungan dari Hal 30

Seperti disampaikan Hariyadi, 35, seorang petani asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Menurut dia, meski tanaman jagung miliknya belum siap panen, tapi dia nekat memanen jagungnya. “Sebenarnya jagung milik saya masih kurang kering. Tetapi, saya khawatir harganya semakin turun, makanya panen dipercepat,” ujarnya kemarin (6/10). Penurunan harga jagung

beberapa hari terakhir terjadi cukup cepat. Sebelumnya, harga jagung pipilan di tingkat petani sebesar Rp 2.700 per kilogram (kg). Meski sempat naik menjadi Rp 2.900 per kg, tapi selanjutnya harga jagung terus melorot. Saat ini harga di tingkat petani hanya sebesar Rp 2.200 sampai Rp 2.400 pe kg. “Harga jagung gelondongan juga turun, sekarang sekitar Rp 1.300 hingga Rp 1.400 per kilogram,” timpal Hendri, salah satu pedagang jagung di Situbondo. Anjloknya harga jagung ter-

nyata disebabkan stok sangat melimpah. Sebab, saat ini wilayah Situbondo sedang panen raya. “Biasanya, selepas panen raya harga jagung akan berangsur normal,” imbuh Hendri. Prediksi itu didasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Pasca-panen raya, biasanya para petani jagung akan beralih ke tanaman padi. Sebab, masa tanam berikutnya sudah memasuki musim penghujan, sehingga kebutuhan air untuk mengairi padi tercukupi. (sgt/aif)

Pesanan Turis Asal Turki ■ GUDANG... Sambungan dari Hal 40

Rumah itu persis di samping gudang yang terbakar. Akibatnya, sebagian atap rumah Buhari juga terbakar. “Beruntung kebakaran terjadi pada siang hari. Warga sekitar yang mengetahui gudang saya terbakar langsung bahumembahu memadamkan api. Dengan peralatan seadanya, kobaran api pun dapat dijinakkan sekitar satu jam kemudian.

Mobil pemadam kebakaran (damkar) datang terlambat. Mobil baru tiba di lokasi setelah api sudah nyaris padam,” tandas Haris. Aris menambahkan, sebetulnya Rabu malam, seluruh kerajinan yang dia simpan di gudang itu akan dikirim ke Bali. Souvenir bernilai estetika tinggi itu merupakan pesanan turis asing asal Turki. “Namun sayang, sebelum rencana itu terealisasi, kebakaran terjadi. Akibatnya, kami harus me-

nanggung kerugian yang cukup besar,” sesalnya. Sementara itu, sampai kemarin siang beberapa warga sekitar terlihat sibuk memperbaiki atap rumah Buhari. “Biasanya saya menyimpan tinner (pengencer cat, Red) di dalam gudang. Tetapi beruntung, saat kejadian puluhan liter tinner sisa proses produksi saya simpan di rumah. Jika tidak, hampir dapat dipastikan kobaran api akan semakin besar,” pungkas Haris. (sgt/aif)

Menarik Perhatian Masyarakat ■ SUKSES... Sambungan dari Hal 40

Kesuksesan uji coba sandar kapal bertonase sangat besar itu disambut positif banyak pihak. Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, dan sejumlah pejabat penting pemkab serta anggota DPRD siang kemarin di waktu yang berbeda datang

untuk memberikan dukungan. Atas keberhasilan tersebut, pihak Pelabuhan Panarukan kemarin langsung menggelar syukuran kecil-kecilan. “Semoga apa yang menjadi cita-cita kita bersama dalam membangkitkan kembali Pelabuhan Panarukan segera terwujud. Saya kira ini langkah awal yang sangat menjanjikan,” kata kepala Pelabuhan

Panarukan, Dody Sambodo. Uji coba sandar kapal tugboat bermuatan 5.000 ton batubara kemarin malam menarik perhatian masyarakat Desa Pesisir Kilensari. Mereka tak ingin melawatkan peristiwa yang selama ini jarang terlihat tersebut. Sejumlah personel kepolisian kemarin pun diterjunkan ke dermaga. (pri/aif)

Tidak Harus Semuanya Terserap ■ KUNKER... Sambungan dari Hal 40

Tapi tidak pernah ada tindaklanjut dari program-program yang telah diadopsi dari kabupaten/kota yang dijadikan tujuan kunker. “Memang banyak pihak yang menyoroti, bukan hanya dari sisi anggaran saja. Tapi follow up- nya yang masih belum bisa dintindaklnjuti. Makanya, mulai saat ini kita revisi format kunker. Komisi atau badan atau alat kelengkapan DPRD lainnya akan menyertakan mitra kerja terkait untuk mendampingi

saat kunker,” papar Zeiniye. Dengan kondisi seperti ini, saat tiba daerah kunker, sesuatu yang bisa diterapkan mampu menjadi persepsi bersama. Kemudian, ditindaklanjuti dengan serius secara kelembagaan antara legislatif dan ekskutif. Termasuk di tingkat pimpinan, mulai Bupati, Wabup hingga pimpinan DPRD sudah memiliki kesepahaman bersama. “Jadi tidak bergerak sendirisendiri. Kita menginginkkan eksekutif juga terlibat dalam persoalan ini, karena menginginkan ada nilai lebih pasca mela-

kukan kunker. Nanti akan kita analisa bersama. Namun, yang pasti sebelumnya sudah ada kesamaan mind side. Beda dengan sebelumnya yang bergerak sendiri-sendiri,” terang Zeiniye. Meski demikian, lanjut Zeiniye, persoalan anggaran kunker tetap menjadi hal yang harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Dari pagu yang ada, juga tidak harus semuanya terserap. “Apa yang kita lakukan saat ini hanya modal awal saja bagaimana segala kegiatan yang kita lakukan tidak muspro,” imbuh politisi PPP tersebut. (pri/adv/aif)

NYAMANNYA BERIBADAH TANPA GANGGUAN ASAM URAT KURANG lebih 5 bulan lamanya, Bardan, warga Desa Klakah, Kec. Klakah, Lamajang, Jawa Timur, mengeluhkan kakinya tidak bisa ditekuk karena menderita asam urat. Akibatnya, ia tidak bisa duduk dengan baik sehingga aktifitas ibadahnya menjadi terganggu, “Mungkin karena pola makan yang tidak sehat akhirnya saya terkena asam urat.” Tutur pria berusia 51 tahun tersebut. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Berbagai upaya telah dilakukan oleh ayah 3 orang anak itu untuk mengatasi keluhannya tersebut, namun belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Akhirnya, sekitar 2 bulan yang lalu, ia menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi keluhannya. Apakah itu? “Setelah minum Gentong Mas secara teratur, sekarang saya merasa lebih sehat, kadar asam urat sudah normal kembali, saya pun bisa duduk dengan baik, ibadah jadi lancar dan nafsu makan bertambah.” Ungkap karyawan BUMN tersebut dengan bahagia.

Dewasa ini, kecenderungan gaya hidup kini mulai kembali pada penggunaan produk-produk berbahan alami. Di berbagai negara, hal ini dikenal sebagai “gelombang hijau baru” atau new green wave. Gerakan ini berupaya menggunakan kembali bahan-bahan yang di dapat dari alam. Setelah merasakan manfaatnya, kini, ia ingin sekali membagi pengalaman sehatnya tersebut dengan orang lain, “Semoga pengalaman saya ini bermanfaat untuk yang lain.” Pungkasnya. Gentong Mas adalah minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat. Habbatussauda bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine. Selain itu, Gula aren bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih, sekitar 8 gelas sehari. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas membuat tingkat permintaan melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi : 085234398441. Banyuwangi: 085234398441. Situbondo : 082143391646 Depkes:PIRT.812.3205.01.114


40

Jawa Pos-nya Kota Santri

KECELAKAAN

Jumat 7 Oktober 2011

Sukses Disandari Kapal Muatan 5.000 Ton

Sopir Ngantuk, Tabrak Pohon SITUBONDO - Ini peringatan bagi warga agar tidak berkendara jika kondisi badan tidak fit atau mengantuk. Jika tetap memaksakan diri, bisa seperti yang dialami Mu’min, 56, pengemudi mobil Toyota Kijang bernopol P 1150 CZ. Awalnya, mobil berwarna hijau tua itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara, tepatnya dari arah Situbondo menuju Bondowoso. Namun nahas, setiba di tempat kejadian perkara (TPK) di jalan raya Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, mobil tersebut tiba-tiba menabrak pohon di tepi jalan. Benturan keras mengakibatkan bodi bagian depan mobil ringsek. Kecelakaan tunggal itu juga mengakibatkan kaca depan mobil pecah. Diduga kuat, peristiwa itu dipicu Mu’min mengantuk. Menurut Sholeh, warga setempat, saat kejadian kondisi jalan sangat sepi. Tidak ada kendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan. Namun anehnya, mobil yang dikemudikan Mu’min tersebut tiba-tiba melenceng ke tepi jalan hingga menabrak pohon. “Mobil itu melaju kencang dari arah utara, lalu tiba-tiba menabrak pohon. Mungkin sopirnya ngantuk,” ujarnya. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.30 Rabu (5/10) itu mengakibatkan Mu’min lecet di beberapa bagian tubuhnya. Ironisnya, seorang penumpang yang duduk persis di samping Mu’min, yakni Mustaki, mengalami luka yang lebih serius. Pelipis kiri pria yang satu ini robek dan mengucurkan darah segar. Tidak lama berselang, petugas Satlantas tiba di lokasi kejadian. Dibantu warga sekitar, aparat segera mengevakuasi kedua korban ke rumah sakit (RS) terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. “Peristiwa itu diduga disebabkan sopir mengantuk. Tetapi, penyebab pasti kejadian masih kami selidiki,” ujar Kasatlantas AKP Yusuf Suryadi.(sgt/aif)

PANARUKAN - Uji coba sandar kapal bermuatan 5.000 ton batu bara di dermaga baru Pelabuhan Panarukan berjalan sukses Selasa petang (4/10) kemarin. Hampir tak ada kendala berarti dalam momentum yang diharapkan menjadi awal kebangkitan kembali Pelabuhan Panarukan tersebut. Pukul 16.00, tongkang bermuatan batu bara asal Sumatera sudah tiba di perairan Panarukan. Butuh waktu cukup lama untuk menyandarkan kapal ke dermaga. Sekitar pukul 19.30, kapal baru bisa sandar dengan sempurna. Pekerja langsung membuat jalan dari dermaga menuju tugboat. Pukul 21.30 pekerja mulai membongkar muatan, lalu memindahkan batu bara dari dalam kapal ke truk yang sudah menunggu di dermag sejak siang. Saking banyaknya barang yang dibawa, hingga tadi pagi aktivitas bongkar muatan belum selesai. Muatan 5.000 ton batu bara tersebut merupakan bahan bakar milik pabrik semen di Puger, Jember n

UJI COBA: Tugboat menarik tongkang bermuatan 5.000 ton batu bara bersandar di dermaga baru Pelabuhan Panarukan petang kemarin.

Baca Sukses...Hal 39

EDY SUPRIYONO/RaBa

Gudang Souvenir Ludes Terbakar PANARUKAN - Kebakaran melanda sebuah gudang penyimpanan barang-barang kerajinan yang berlokasi di Dusun Tanah Anyar, Desa Kilendari, Kecamatan Panarukan. Dalam sekejap, gudang yang berdiri di lokasi padat permukiman itu ludes terbakar. Bahkan, satu unit rumah tepat di samping kiri gudang milik UD. Anak Rantau tersebut terkena imbas jilatan si jago merah. Kebakaran gudang souvenir berbahan kulit kerang laut itu diduga disebabkan arus pendek listrik. Meski peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.00 Rabu (5/10) tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

SIGIT HARIYADI/RaBa

LAKA TUNGGAL: Mobil Kijang P 1150 CZ menabrak pohon di tepi jalan Desa Kotakan.

Namun, kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Betapa tidak, selain menghanguskan gudang dua lantai, api juga melahap habis seluruh hasil kerajinan siap edar yang disimpan di dalam gudang. “Kerajinan tersebut sedianya akan kami kirim ke Bali. Total kerugian yang kami derita senilai Rp 150 juta,” ujar Abdul Haris, pemilik gudang, kemarin (6/10). Angin yang bertiup kencang saat peristiwa nahas itu terjadi mengakibatkan api dengan cepat merembet ke rumah milik Buhari n Baca Gudang...Hal 39

TINGGAL ARANG: Jilatan api meluluhlantakkan gudang dan membakar sebagian atap rumah Buhari.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Kunker, DPRD Ajak Mitra Kerja SITUBONDO – DPRD Situbondo terus berbenah menyempurnakan format kunjungan kerja (kunker) agar benar-benar bisa berdampak positif terhadap perkembangan daerah. Saat ini diusahakan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang menjadi mitra kerja alat kelengkapan DPRD harus ikut dalam pelaksanaan kunker. Ini agar ada persepsi bersama untuk menindaklanjuti program hasil kunker yang benar-benar layak untuk diterapkan di Situbondo. Jika itu sudah terbentuk, maka akan ada tanggung jawab bersama antara eksekutif dan legislatif untuk segera merealisasikan program tersebut. Ketua DPRD Situbondo Zeiniye mengungkapkan, pihaknya cukup lama melakukan evaluasi pelaksaan kunker DPRD agar benar-benar berjalan maksimal dan berdampak positif. “Sebab, kemanapun dan dimanapun kunker, yang pasti memiliki tujuan mulia untuk mengadopsi program daerah lain agar bisa diterapkan di Situbondo,” jelas Zeiniye. Diakui, sejumlah pihak memang masih memandang langKETUA DPRD: kah kunker sebagai kegiatan Zeiniye di negatif. Bukan hanya karena ruang kerjanya dinilai melakukan pembokemarin. rosan keuangan daerah, n Baca Kunker...Hal 39 EDY S/RaBa

Nelayan Edarkan Pil Dextro BESUKI - Kedapatan memiliki dan menyimpan pil koplo jenis dextromethorphan (dextro), Abdul Wahid, 32, warga Dusun Paddek, RT 02/RW 04, Desa/Kecamatan Besuki, diringkus aparat Satnarkoba Polres Situbondo kemarin. Wahid ditangkap polisi saat berada di sebuah warung tahu lontong tidak jauh dari tempat tinggalnya. Kuat dugaan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan itu merupakan pengecer dextro di kalangan nelayan setempat. Sebab, dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti (BB) pil dextro dalam jumlah cukup besar, yakni 300 butir. Selain itu, petugas juga berhasil mengamankan uang tunai sebesar Rp 100 ribu. Uang itu ditengarai hasil penjualan obat yang seharusnya hanya boleh dikonsumsi atas resep dokter tersebut. Kontan saja, aparat langsung menggelandang lakilaki berperawakan gempal itu ke Mapolres Situbondo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Wahid mengaku baru dua hari memiliki dan mengon-

SIGIT HARIYADI/RaBa

DIAMANKAN: Wahid saat berada di Mapolres Situbondo kemarin (6/10).

sumsi dextro. Pil yang dapat menimbulkan efek fly jika dikonsumsi dalam dosis berlebihan itu dia beli dari seorang pengamen di wilayah Besuki. “Saya mengonsumsi dextro agar lebih semangat bekerja. Kalau mengkonsumsi dextro, tubuh tidak terlalu capek walaupun bekerja berat,” dalihnya. Wahid menambahkan, pil

dextro sebanyak itu dia beli dengan uang patungan bersama temannya sesama nelayan. Ratusan butir barang haram itu nanti akan dibagi dua dengan rekannya tersebut. Namun, alibi yang dilontarkan Wahid rasanya sulit diterima akal sehat. Betapa tidak, 300 butir pil berwarna kuning miliknya itu telah dia kemas rapi menjadi beberapa paket kecil menggunakan kertas bekas. Masing-masing paket berisi 15 butir. Kasatreskoba Polres Situbondo AKP Priyo Purwandito membenarkan pihaknya telah mengamankan seorang tersangka pengedar dextro tersebut. “Sampai saat ini (kemarin) tersangka masih menjalani proses penyidikan,” ujarnya. Menurut Priyo, tersangka dijerat Pasal 98 ayat (2) jo Pasal 196 subsider Pasal 198 Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. “Barang siapa tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang menyimpan, memiliki, mengedarkan, mempromosikan sediaan farmasi atau bahan berkhasiat obat,” terangnya. (sgt/aif)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.