Radar Banyuwangi 2 Oktober 2011

Page 1

29

2 OKTOBER TAHUN 2011

Tagih Janji

BANYUWANGI - Rusaknya jembatan yang menghubungkan Pulau Santen di Lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, telah lama diresahkan warga sekitar. Apalagi, kerusakan itu semakin

Jembatan

lama semakin parah hingga memicu penurunan pengunjung. Warga yang tinggal di pulau kecil itu berharap Pemkab Banyuwangi turun tangan. Jembatan yang landasannya berbahan kayu itu harus segera diperbaiki. Apalagi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pernah berjanji akan memperbaikinya ■ Baca Tagih...Hal 35

BUTUH PERBAIKAN: Jembatan menuju Pulau Santen sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian.

GALIH COKRO /RaBa

ADA APA LAGI

Gigit Payudara Tetangga MANGARAN - Ada-ada saja ulah Enah, 35, ibu rumah tangga asal Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, ini. Hanya gara-gara tidak kuasa menahan emosi saat beradu mulut, Enah menggigit payudara Miswati, 46, yang terhitung masih tetangganya sendiri. Ulah nekat itu bermula saat Enah mendatangi rumah Miswati Jumat lalu (30/9) sekitar pukul 09.00. Kedua perempuan bertetangga yang diduga kuat memiliki dendam lama itu terlibat cekcok. Enah menuduh Miswati memiliki ilmu santet ■ Baca Gigit...Hal 35

KEAMANAN

PKL Sri Tanjung Meradang BANYUWANGI - Para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa beroperasi di sekitar Taman Sri Tanjung resah. Garagara taman di jantung Kota Gandrung itu direnovasi, mereka kesulitan mengais rezeki. Untuk membahas problem tersebut, sekitar 21 perwakilan PKL berdialog di kantor lembaga swadaya masyarakat Forum 5 Maret (LSM Format) di Jalan Sidopekso, Kelurahan Temenggungan, siang kemarin (1/10) ■ Baca PKL...Hal 35

Dianggap Kurang Peka

GALIH COKRO/RaBa

SIAP MELAWAN: Para PKL berkumpul di Jalan Sidopekso, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, kemarin.

S EMENTARA itu, proyek taman gila-gilaan yang dikerjakan Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Banyuwangi hingga menyedot dana sampai Rp 6 miliar lebih mendapat sorotan sejumlah kalangan. Mereka menganggap, pemerintah kurang punya sense of crisis. Pengamat politik dari Universitas Bhakti Indonesia (UBI) Banyuwangi, Bomba Sugiarto mengemukakan, pembangunan taman dengan anggaran hingga Rp 6 miliar itu dirasa berlebihan. Apalagi, program itu tidak ada hubungan secara langsung dengan rakyat, terutama kalangan orang miskin. “Justru malah menyengsarakan rakyat,” tegasnya ■ Baca Dianggap...Hal 35

Upacara Singkat Masih Ngiyub GALIH COKRO/RaBa

UNJUK POWER: Kapolres AKBP Rastra Gunawan memimpin konvoi keliling kota kemarin.

Sebar Foto Teroris BANYUWANGI - Polres Banyuwangi melakukan show of force dengan cara berkonvoi keliling kota kemarin (1/10). Tak sekadar unjuk kekuatan, mereka juga menyebar dan memasang poster para teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Konvoi itu melinatsi ruas jalan protokol Banyuwangi. Kegiatan tersebut sebagai upaya pemberian rasa aman terhadap masyarakat Banyuwangi dari ancaman bom yang kembali muncul ■ Baca Sebar...Hal 35

BANYUWANGI- Sejumlah elemen masyarakat Banyuwangi menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di lapangan Taman Blambangan kemarin (1/10). Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko didaulat menjadi inspektur upacara. Upacara bendera tersebut berlangsung cukup singkat. Pada kesempatan itu, Wabup Yusuf selaku inspektur upacara membacakan teks Pancasila. Selain itu, dalam upacara tersebut UUD 1945 juga

dibacakan. Upacara ditutup dengan pembacaan teks ikrar kesetiaan terhadap Pancasila yang secara nasional dibacakan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Di Banyuwangi, teks ikrar kesetiaan tersebut dibacakan Wakil Ketua DPRD H. Adil Ahmadiyono. Sedianya, pembacaan itu akan dilakukan Ketua DPRD Hermanto. Namun, karena Hermanto berhalangan, akhirnya diwakilkan kepada Adil ■ Baca Upacara...Hal 35

Anak Otto Jual Nomor Toto

SUE GER POJOK

..

Hafal Tanggal Lahir Konsumen MENJADI seorang service marketing representatif (SMR) adalah tantangan tersendiri bagi Iis Sugianti. Gadis yang bekerja di PT. Dian Pratama Mandiri, Banyuwangi, itu dituntut memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Salah satu tugasnya adalah mengingat hari kelahiran konsumen. Tugas yang tidak mudah itu menjadi tantangan tersendiri bagi alumnus Universitas Jember (Unej) jurusan p e r p a ja k a n tersebut. Sebab, dunia baru yang digelutinya menuntut dirinya selalu teliti ■ Baca Hafal... Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

http://www.radarbanyuwangi.co.id

GALIH COKRO/RaBa

WEJANGAN: AKP Ary Murtini menasihati Indrajaya Otto Bin Otto di Mapolsek Blambangan kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

KEPANASAN: Beberapa pelajar berbaris membungkuk di lapangan Taman Blambangan kemarin.

BANYUWANGI - Nasib apes menimpa Indrajaya Otto bin Otto, 48. Warga Jalan Sutoyo, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, tersebut ditangkap aparat Polsek Blambangan kemarin karena diduga sebagai pengecer judi jenis toto gelap (togel). Sambil menjalani pemeriksaan, sementara tersangka ma-

sih diamankan di sel tahanan polsek. Sebagai barang bukti, polisi menyita selembar kertas bertuliskan rekap nomor togel, satu telepon seluler (ponsel) merek Nokia, dan uang Rp 25 ribu. “Barang-barang ini kita amankan di polsek,” kata Kapolsek Blambangan AKP Ary Murtini ■ Baca Anak...Hal 35

Melihat Tanker Pengangkut 45 Ribu Ton Elpiji di Perairan Kalbut

Fasilitas Kabin ABK Mirip Hotel Berbintang Tidak banyak warga yang tahu bahwa wilayah perairan Kalbut di Kecamatan Mangaran, Situbondo, merupakan pangkalan gas elpiji terapung untuk distribusi Indonesia bagian timur. Bagaimana ceritanya? SIGIT HARIYADI, Mangaran

DARI bibir pantai perairan Kalbut, berdiri gagah satu unit kapal berukuran besar di tengah laut. Saking besarnya, perahu-perahu nelayan setempat yang berlayar di

sekitar tanker dengan lambung warna oranye itu bisa diibaratkan beberapa ekor tikus yang mengelilingi seekor gajah. Melihat tanker “raksasa” itu, ingin sekali rasanya menaikinya sekadar mengetahui fasilitas di dalamnya. Apakah terpaan gelombang yang cukup tinggi siang itu dapat dirasakan para penumpang kapal? Bak gayung bersambut, cita-cita terpendam itu kesampaian saat Kepala Syahbandar Pelabuhan Kalbut, Ansori, melakukan inspeksi seluruh kapal. Sasarannya adalah kapal yang baru saja sandar dan kapal yang akan meninggalkan Pelabuhan Kalbut. Kapal tanker yang belakangan diketahui bernama MT Clipper itu juga akan menjadi salah satu objek pemeriksaan. Butuh perjuangan yang cukup berat untuk sampai di kapal yang stand by sajuah dua mil dari bibir pantai tersebut. Bahkan, wartawan koran ini

PKL Taman Sri Tanjung mulai meradang

Beri saja penghilang rasa lapar dan obat anti-miskin

Polisi konvoi sambil sebar poster tersangka teroris

Kurang menarik kalau tak ada hadiahnya

SIGIT HARIYADI/RaBa

RUANG KERJA: Kapten kapal memantau kondisi kapal dari monitor.

dan rombongan yang akan melakukan inspeksi harus dua kali estafet. Awalnya, rombongan diangkut

perahu bermesin diesel hingga setengah mil dari bibir pantai ■

Baca Fasilitas...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


30

Minggu 2 Oktober 2011

Kemplang Beras, Ibu Dibui PURWOHARJO–Eva Susanti, 33, warga Dusun Marok, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, meringkuk di tahanan Mapolsek Purwoharjo. Perempuan itu diduga telah menipu pedagang beras. Korbannya adalah Misini, 36, warga Dusun Gumuk Rejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. Korban mengalami kerugian mencapai Rp 64 juta. Kasus penipuan itu bermula dari bisnia di antara tersangka dan korban. Mulai 7 sampai 12 Mei 2011 lalu, Eva membeli beras dari Misini. Pada awalnya, Eva selalu menyetorkan uang pembelian. Namun, tak berapa lama setelah enam kali membeli beras, dia malah mengemplang. Tidak tanggungtanggung, total beras seberat

ALI NURFATONI/RaBa

DITAHAN : Tersangka Eva Susanti, 33, diamankan di Mapolsek Muncar.

9,85 ton tidak dibayar tagihannya. Tak pelak, korban kalang kabut dan sempat beberapa kali meminta pertang-

gungjawaban dari tersangka. Namun, Eva selalu berkelit, bahkan sering tidak berada di rumahnya. Tak pelak, keputusan lapor polisi menjadi tumpuan terakhir bagi korban. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan pelacakan. Namun, upaya polisi sempat terhambat. Pasalnya, tersangka sering tidak ada di rumah. Nah, baru Senin lalu (26/9) polisi berhasil mencokok tersangka di rumahnya. Tidak ada perlawanan dalam pe-nangkapan dan penahanan tersangka. “Kami berhasil menangkapnya pada Senin malam lalu, pukul 23.30. Hingga kemarin tersangka masih kami tahan untuk menjalani pemeriksaan,’’ terang Kasi Humas Polsek Purwoharjo Bripka Budi Hermawan

di markasnya, kemarin (1/10). Menurut Budi, tersangka tidak bisa membayar tagihan beras, karena untuk kepentingan sendiri. Beras dari korban sudah dijual, namun tersangka justru tidak bisa membayar tanggungannya. “Beras habis, tapi tidak ada uang,’’ bebernya. Setelah polisi melakukan penyelidikan, lanjut Budi, diketahui hasil penjualan beras digunakan tersangka untuk keperluan lain. “Uangnya oleh tersangka dibuat untuk kredit dua sepeda motor,’’ jelasnya. Kini, polisi menjeratnya dengan Pasal 378 KUHP tentang penggelapan. Selain itu, dengan pasal 372 KUHP tentang penipuan. “Ancaman hukumannya lima tahun penjara,’’ ungkap Budi. (ton/irw)

Polemik DP Diserahkan Ketua DPRD SITUBONDO–Langkah Komisi IV DPRD Situbondo menyelesaikan polemik panitia seleksi Dewan Pendidikan (Pansel DP) menemui bantu sandungan. Rencana memanggil Pansel DP 2011 Jumat (30/ 9) lalu gagal. Penyebabnya, alat kelengkapan DPRD yang dikomando Hasanah Tahir, itu mengaku kesulitan memanggil pansel yang dibentuk Bupati Dadang Wigiarto. “Kita tidak memiliki dokumen

resmi tentang siapa saja pansel DP 2011 itu. Kita tahunya hanya dari media massa,” terangnya kepada RaBa, kemarin (1/10). Oleh karena itulah, politisi PPP itu memilih menyerahkan persoalan DP kepada ketua DPRD, kemarin. Pasalnya, masalah itu sudah menyangkut dan bersentuhan langsung dengan bupati. “Biar pimpinan DPRD yang langsung melakukan klarifikasi, hasilnya bagaimana. Kalau perlu kita

tindak lanjuti, ya akan segera kita lakukan,” tegasnya. Saat rapat kerja dengan pansel DP 2010, Hasanah mengaku sudah menanyakan terkait Pansel DP 2011. Namun, pansel yang dipimpin Mahmudi Badjuri itu tak banyak tahu tentang pansel DP yang dibentuk bupati. Menurut Hasanah, polemik DP harus segera diselesaikan. Apalagi, kini sudah tersiar kabar bahwa Pansel DP 2011 sudah selesai melakukan tugas-

nya. Dengan demikian, kepengurusan DP sudah terbentuk. Namun, DP lama hingga kemarin masih bertugas. Diberitakan sebelumnya, Bupati Dadang Wigiarto memutuskan membentuk kembali pansel untuk rekrutmen ulang calon anggota DP. Pansel ini diketuai Sekkab Hadi Wijono, Sekretaris Fathurachman (Kadis Pendidikan), dan anggota Mohammad Rofiq (mantan rektor Unars).(pri/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•JL. ADI SUCIPTO•

•TANAH 1900M2•

• GURU PG/TK•

•SPA•

•DEPO AIR ISI ULANG•

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

TANAH 1900m2, Ds Kedayunan, ada phn durian dll, dlm kampung,T.426449/ 081911695857

BTH Cpt rmja/ibu rmh tnga, max 35th utk Gru PG/TK H: Jl.Tamrin 48 Bwi 085236095152

HADIRKAN Kemewahan di rmh dgn produk spa Dan kecantikan Herbal Langsung dari Bali. Hub. 0333-8278555

TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/8953555

•KERTANEGARA•

•TANAH 2600M2•

• VARIASI MOBIL•

DJL Rmh Jl. Kertanegara/Baluk Bgn 76M2 Tanah 200M2 Blkg bisa ditingkat. Lsg bisa ditempati, harga nego TP. Hub 081-803587-755

DIJUAL Tanah L 2600 M Jl. Mega segara Berminat Hub. 081558705503

DIBTHKAN Tukang Variasi mobil Audio/ Kaca Film/Olivet, berpengalaman, H. 081803216312 (Gas) Piere Tendean 49.

•RUMAH SEWA• Rmh+UangSewa2ThnTunai.PenatabanPggrJln BsrLt.1750Lb + 390 SHM Andre08211380580

SITUBONDO •JL. DIPONEGORO• DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

•PERUM PANPER• DJL Rmh SHM Lt. 92 M2 4 Kt dr , Rt. 2 Km Perum Panper Blk CC 16 H-0341-715472 /TP

•TANAH 594M2• DJL Cpt Tnh SHM L 594 M2, Glagah , Harga 40 Juta bs Tukar mbl & Djl Tanah +Rmh SHM L 765 M ada 2 Rmh Lok Jl Brantas Jajag Hub. Wawan 085331632942,081252599910

•TANAH 300 M2• DJL Tnh Kapling SHM L +- 300 M2/ 1 1/2 Kavling Lok. Dlm Kota, Gg Makning Hrg Nego Berminat Hub. 08123444291/0333-423537

SITUBONDO •TANAH 271M2• DJL CPT SHM L 271m2, Jl. Melati VI/9. 90jt / Rmh toko GPM A14, Panther ‘91 43jt, trm carter Avanza, 08123463642

BANYUWANGI •SAWAH TEPI JALAN• DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

•TANAH 8050M2• DJL SEGERA Tanah 8050m2+bangunan rumah. Ada 63 pohon rambutan dan 2 bekas kolam pemancingan, di dusun Pekulo, SHM, harga 375 juta (nego), peminat serius Hub: 081554147502.

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

• KSU SYARIAH• KSU SYIRKATUL MU’AMALAT SYARI’AH. Dbthkn Karyawan/ti Min SMA pny motor &SIM C, brpngalaman di bidang marketing dan administrasi. Lam ke UD. Tani Mashur, Ds. Tegal, Singojuruh. T. 0333631802

•SOUVENIR•

SITUBONDO • KUCING PERSIA• DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

• THERAPIST• ANDA ingin jadi therapist spa di Dps/ Ubud, sgr bw CV ke Bali Ratu Group. d/ a PT Mas Wangi Travel. Jl Ry Mangir No, 7 (Dpn SPBU Mangir) Bwi. 03337700661. www.baliratugroup.com

CETAK Mug Kaos Pin Ganti Kunci Jam Untuk Promo Toko Kantor Souvenir Ultah Nikah hrga Murah. Jula Kaos & Souvenir Bwi Partai & Ecran Ruko Karibia B-3 Jakgung Suprapto 0333-417992-081913906633

•PENGOBATAN•

• SJMS MOTOR• DIBUTUHKAN SGR Accounting, Administrasi, Bag. Legal, Logistic, Marketing. Kirim Lamaran ke Dealer UD. SJMS Motor, Jl. Raya Petung 200 Rogojampi. T. 635107

•JUAL MESIN BUBUT• JUAL Mesin Bubut Taiwan panjang 1,25 meter 0331-7181378,0812348558

TIGA Therapi Alternatif , Refleksologi, Accupresure dan TA Hubungi: 03338919141, 082140734262

SITUBONDO

SITUBONDO

•DIPLOMA 1•

•CV. PUTRA INDONESIA•

BHS Inggris & Manajemen Bisnis. Perkuliahan Okto ‘11. SPP 199ribu/bln, dosen luar & dlm negeri, psti kerja. H: 0361-237367

BISNIS Pend TI, internet, Modal 95 juta. Bg Hasil 5 jtan/bln H: 081336237001

• WISNU KARYA MEBEL•

BANYUWANGI RUMAH & TOKO DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot, strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah Mada 274 Gtg-Bwi H. Sugiarto 081233499888,031703388181

DBTHKN tenaga serabutan,usia,jenis kelamin,pendidikan tdk diutamkn. Lbh disukai yg mengemudi+SIM A.Lmrn ke Wisnu Karya Mebel Jl Brawijaya 60 (depan Polres Bwi).

• SUZUKI KARIMUN• DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

BANYUWANGI

•DIKONTRAKKAN• RUKAN Luas 170 m2 ( 10X17 m) ada kt 2,km2, dpr, r.klrg. lok Jln Agus Salim14 Bwi. Sblh brt BKD (08179622454).

BANYUWANGI

•STNK• HLGSTNKNopoP2545 l VHan.Drs.Kadiman,Jl.Brigjen Katamso Gg Ria no.27 RT02/03 Kel Tkangkayu.

• PROMO DAIHATSU• MILIKI XENIA VVT-i UM 9 jt, TERIOS UM 21 jt, GRAN MAX UM 6 jtan, LUXIO Disc 15jt. Bs kredit 5th + hadiah menarik. Hub Sgr HADI (0333) 7728.456/ 0815.5970.5555 / 081.233.432.555.

JawaPos Hot Sale 2011 di Hi-Tech Mall

Kian Murah, Merek Jagoan Jadi Rebutan APA jadinya jika produk-produk papan atas mengeluarkan produk terbaiknya dengan harga murah? Ya, tentu saja kegembiraan akan terus meluap menemani para pengguna IT. Inilah yang terjadi di even Jawa Pos Hot Sale 2011. Diawali Toshiba L745-1105U, Core i3, 2GB DDR3, 640GB HDD seharga Rp.6,299juta menjadi Rp.5,95juta. Selain itu Toshiba C640, Dual Core, 1GB DDR3, 500GB HDD seharga Rp.4,085juta. Sony VAIO VPC YB15AG, AMD Dual Core, 2 GB DDR3, 320 GB HDD Rp.4,699juta bonus slop case. HP G4-1003TX harga Rp.6,409juta menjadi Rp.5,89juta. Acer 4253, AMD E-350, 1GB DDR3, 500GB HDD itu dibandrol Rp.3,599juta free Superc)are, anti virus dan modem 3G plus XL unlimited. Fujitsu LH531, Core i3, 2GB DDR3, 320GB HDD seharga Rp.4,986juta dari Rp.5,449juta free Fujitsu carry case dan T-Shirt. Anote CA 9242, Core 2 Duo, 12" yang turun dari harga Rp.3,199juta jadi Rp.2,75juta saja. Atau Lenovo B460, Core i3, 2GB DDR3, 500GB HDD seharga

Rp.4,199juta yang sebelumnya ditawarkan Rp.5,199juta. Zyrex SKY LM 1211, N455, 1GB yang dibandrol Rp.2,199juta juga turun jadi Rp.1,899juta. Dell Inspiron N4030, Dual Core, 2GB DDR3, 320GB HDD seharga Rp.3,6juta ikutan turun jadi Rp.3,4juta. Wearnes Quadra CI-1411_i3, Core i3, 2GB DDR, 320GB HDD yang turun dari Rp.4,547juta jadi Rp.3,547juta free T-Shirt. Axioo Pico PJM 318, Intel Atom N435, 1GB DDR3, 8GB USB seharga Rp.1,749juta. Printer Epson T13 + modif seharga Rp.675ribu. Canon IP 2770 + modif seharga Rp.425ribu. Printer HP K110a (print, scan, copy) pun dibandrol murah dengan Rp.899ribu free shopping voucher Rp.100ribu + flashdisk Disusul LG projector BX254 Resolusi XGA (1024x768) free screen 70" dari harga Rp.4,5juta jadi Rp.4,299juta. Sementara, Monitor LG 3D “W63D”, 23" seharga Rp.3,5juta turun menjadi Rp.3,299juta saja. Anti Virus Kasperky 2012 dari harga Rp.100ribu menjadi Rp.89ribu saja.

Promo Android Murah Hingga Konsultasi Gratis INGIN tanya mengenai Android sebelum/ setelah membeli Android bisa datang ke Android Corner di lantai Dasar. VTab VT 751, 7" ini mungkin solusinya. Ditawarkan dengan Rp.999ribu, gadget canggih dengan memory 4 GB tersebut bisa langsung dibawa pulang. Inforce 7” DM 70 yang turun dari Rp.1,4 juta jadi Rp.1,1juta. Huawei S7 Slim yang jatuh dari harga Rp.3,199juta jadi Rp. 2,95juta dan 90 hari internetan gratis. AHAPad S7 Slim seharga Rp.3,177juta jadi Rp.2,9jutaan pun menghadiahkan headset dan internetan unlimited 60 hari gratis. Olivepad seharga Rp.2,88juta jadi Rp.2,449juta berikan free akses 2 GB internet. Setiap pembelian Android didapatkan hadiah langsung,

mug, Android yang tercetak langsung foto Anda dan Pin Android di Redamption Android. Jika belum puas, Hi-Tech Mall masih memberikan hadiah langsung mulai puluhan printer, notepad hingga notebook dan ratusan hadiah langsung lainnya untuk setiap pembelanjaan produk berstiker Hi-Tech Mall minimal Rp 2 juta dan pembelian minimum pembelanjaan Rp 500 ribu untuk mug eksklusif yang tercetak langsung foto Anda. Masih murung karena kantong terbatas? Pameran ini solusinya. Ingat IT, Ingat Hi-Tech Mall dong. (*) dan pembelian minimum pembelanjaan Rp 500 ribu untuk mug eksklusif yang tercetak langsung foto Anda. Masih murung karena kantong terbatas? Pameran ini solusinya. Ingat IT, Ingat Hi-Tech Mall dong. (*)

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Agus Baihaqi, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi MENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 18.000/mmk, berwarna depan Rp 30.000/mmk, berwarna belakang Rp 27.500/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 30.000/baris, Lowongan: Rp 45.000/baris, Sosial: Rp 12.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 2 Oktober 2011

Jarah Harta, Perampok Sekap Sekeluarga Kawanan Perampok Beraksi di Sempu SEMPU - Rumah Duwi Handoko, 49, warga Dusun/Desa Tugung, Kecamatan Sempu, disatroni kawanan perampok sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin (1/10). Komplotan perampok yang berjumlah empat orang tersebut berhasil membawa kabur dua unit sepeda motor. Motor yang menjadi jarahan adalah Yamaha Jupiter Z dengan nomor polisi (nopol) P 2431 XI dan Honda Beat dengan nopol P 5235 VN. Perampok juga menggondol perhiasan emas berupa kalung seberat 6,5 gram. Tiga buah handphone dan uang tunai Rp 300 ribu juga diembat. Kawanan penjahat yang mempersenjatai diri dengan celurit itu juga menggondol tiga buah helm, dua dompet sekaligus surat dua motor itu. Sebilah samurai juga raib. Kerugian ditaksir mencapai Rp 32,5 juta. Kronologi kejadiannya adalah saat penghuni rumah terlelap, penjahat mulai beraksi. Penghuni rumah yang tidur di kamar masing-masing adalah Duwi Handoko, 49, dan anaknya, Anis Fatul Janah, 20. Anak bungsunya, Diki Fermasyah, 15, tidur di depan televisi di ruang keluarga. Sekitar pukul 03.00 terdengar suara keras di pintu depan. Handoko sontak terbangun, lalu mendatangi sumber suara. Belum sampai keluar rumah, korban mengetahui dua pria ber_cadar sudah berada di ruang tamu. “Sudah diam, jangan berteriak,’’ ucap Handoko menirukan gertakan perampok.

Ucapan itu, tutur Handoko, disertai mar ayahnya. Dia pun langsung berancaman karena mereka membawa firasat bahwa rumahnya sedang dicelurit. Ada juga yang membawa linggis rampok. Tanpa pikir panjang, dia seuntuk membuka jendela. “Bawa gera keluar rumah melalui jendela. senjata lengkap. Itu lewat situ,’’ jelasnya Ternyata, dua perampok lain berjasembari menunjuk jendela rumahnya ga-jaga di luar. “Saya mau keluar, ada kemarin pagi. dua orang di luar,’’ Merasa jiwanya tuturnya. Barang Dijarah terancam, korSpontan, Anis Perampok: ban pun pasrah. mencari jalan lain. Satu per satu kaNomor handphon Dua motor wanan perampok ne saudaranya dia n Kalung 6,5 gram n Tiga buah HP mengambil bakontak, tapi upaya n Uang Rp 300 ribu rang berharga itu tidak memn Dua dompet milik Handoko. buahkan hasil. Sen Dua STNK Setelah menguras bab, handphone n Tiga buah helm habis isi rumah saudaranya itu tin Satu sepatu sport dalam waktu singdak lekas diangkat. n Sebilah samurai kat, ketiga korban “Saya coba telepon Sumber Polsek Sempu dimasukkan kasaudara saya, tapi mar lalu dikunci tidak diangkat. dari luar. “Setelah Mungkin sudah membawa semua barang, saya dan anak- tidur,’’ paparnya. anak dikunci di kamar,’’ cerita Handoko. Akhirnya, imbuh dia, dua penjahat Untung saja kunci cadangan ada di itu memaksa masuk. Karena tidak dalam kamar. Namun, kunci tidak bisa bisa berbuat banyak, kalung yang cepat dicari. Sebab, istri Handoko yang dikenakannya pun dirampas. “Bamenyimpan. Setelah kunci ditemukan, rang saya yang hilang; satu handbaru mereka bisa keluar. Saat mereka phone, satu kalung, dan dompet,’’ keluar, kawanan perampok tersebut sebutnya kepada RaBa kemarin. sudah tidak ada di rumah. “Saya keluar Setelah kejadian itu, korban mesudah tidak ada,’’ sesalnya. lapor ke Polsek Sempu. Polisi langHandoko menuturkan, peristiwa sung menuju tempat kejadian perkara itu tergolong cepat. Pada saat keja- (TKP). “Tadi (kemarin pagi, Red) Pak dian, dia tidak bisa berbuat banyak. Polisi sudah ke sini,’’ ungkapnya. Dalam pikirannya, hanya keseKapolsek Sempu AKP Toha Choiri lamatannya dan anak-anaknya. mengakui, pihaknya sudah mela“Bawa sudah barang saya, tapi ja- kukan olah TKP. Sementara ini, ngan sampai lukai anak saya,’’ pin- pihaknya sedang melakukan penyetanya kepada perampok. lidikan. “Barang bukti linggis dan Anis Fatul Janah mengaku sempat batu sudah kami amankan di mamendengar suara gaduh di dalam ka- polsek,’’ ungkap Toha. (ton/irw)

LEWAT SINI: Duwi Handoko, korban perampokan menunjuk jendela tempat perampok masuk ke dalam rumahnya dinihari kemarin (1/10).

ALI NURFATONI/RaBa

Warga Pelesir, Kampung Sepi KONDISI lingkungan sekitar rumah korban di Dusun/Desa Tugung, Kecamatan Sempu, memang sepi. Pasalnya, secara kebetulan puluhan warga di kampung itu sedang bepergian. Mereka berwisata ke makam-makam wali di Jawa Timur. Kondisi itu diperparah dengan kosongnya rumah tetangga persis di

samping rumah korban. Praktis, aksi perampok tersebut bisa berjalan mulus. “Saya kira mereka sudah tahu situasi rumah,’’ kata Duwi Handoko. Menurutnya, kawanan perampok itu sudah mengetahui rumahnya. Saat beraksi, tidak semua memakai penutup wajah. Perampok yang berjumlah empat tersebut, dua

orang tidak bercadar. “Hanya dua yang pakai penutup wajah,’’ jelasnya. Meneliti bahasa yang digunakan kawanan perampok tersebut ternyata bermacam-macam. Ada yang berbicara dengan bahasa Jawa, dan ada pula yang berlogat lain. “Dua orang berbahasa Madura,’’ beber korban. (ton/irw)

Mewarnai Alat Tempur

PERS

RATUSAN siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) dari berbagai sekolah di Banyuwangi mengikuti lomba mewarnai dalam rangka hari ulang tahun TNI, kemarin pagi (1/10). Acara yang dipusatkan di pelataran parkir Giant Hypermart Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi itu dibuka Danlanal Laut (P) EV. Nurrohman bersama Dandim 0825 Letkol (Inf ) Hendi Setiawan. Acara dibuka dengan atraksi barongsai cilik dari TK Islam Al Qomar Giri. Anakanak mewarnai gambar yang bernuansa peralatan pertahanan keamanan, seperti tank, kapal tempur, dan pesawat. Hari ini, rangkaian perayaan HUT TNI ke-66 diramaikan jalan sehat gratis mulai pukul 06.00. Sebelum menyusuri rute jalan-jalan kota, peserta mengikuti senam bersama dulu di lapangan Blambangan. Selanjutnya, start dan finish juga di lokasi tersebut. Banyak door prize dibagikan panitia melalui game-game menarik.(irw)

GALIH COKRO/RaBa

KOMPAK:Ratusan wartawan bersama para undangan.

Mahkota Fasilitasi Silaturahmi Wartawan GIRI-Wartawan yang tergabung dalam Mahkota (Majalah, Koran & Tabloid) Banyuwangi menggelar acara halal bihalal di aula Palapa Hotel Ikhtiar Surya Jalan Gajah Mada, Kecamatan Giri, kemarin siang (1/10). Ratusan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik berkumpul . Tak ketinggalan, undangan dari kalangan tokoh masyarakat dan LSM. Jajaran Pemkab Banyuwangi juga hadir bersama Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Sekkab Sukandi, legislatif, dan perwakilan Forum Pimpinan Daerah. Acara tersebut men jadi momentum memperat tali silaturahmi di kalangan wartawan dengan pejabat dan elemen masyarakat. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Yusuf memuji peran penting wartawan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Khususnya sosialiasi program pembangunan. Wartawan juga dibutuhkan untuk melakukan kontrol kepada pemerintah dan wakil rakyat. Ke depan, Yusuf berharap, agar wartawan Banyuwangi bisa lebih profesional lagi. “Semoga bisa semakin banyak memberikan kontribusi positif dalam pembangunan di Kabupaten Banyuwangi,” harap ketua DPC PDI Perjuangan itu.(mg-1/irw)

LOMBA:Danlanal dan Dandim beserta istri menyaksikan anakanak mewarnai. GALIH COKRO/RaBa

DIJUAL Cepat, lokasi Jl. KH. Agus Salim 108 Bwi, T20x40/B 155m2, tepi jalan/utk rumah/usaha. Rp 575jt nego, bsa krdit bank, Hub: 0811352594


38

Minggu 2 Oktober 2011

Masih SMP Naik Motor SALAH satu jenis pelanggaran lalu-lintas (lalin) yang tergolong paling tinggi di wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM). Pelanggaran tersebut ternyata paling banyak dilakukan kalangan pelajar. Meski aparat kepolisian sudah sering melakukan bimbingan dan penyuluhan mengenai lalin di sekolah, tapi masih banyak juga pelajar yang terjaring razia. “Kita ini sudah rutin melakukan penyuluhan ke sekolah,” kata Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Lukman Cahyono. Menurut Kasatlantas Lukman, para pelajar itu sebenarnya belum layak naik motor. Terutama, mereka yang belum berumur 17 tahun. Tetapi kenyataannya, banyak ditemukan anak yang masih di bawah umur berangkat ke sekolah naik motor. “Bukan hanya anak SMA, anak SMP yang naik motor juga sudah banyak,” katanya. Sesuai Undang-Undang (UU) No. 22 tentang lalin angkutan jalan, yang bisa mendapatkan SIM adalah mereka yang sudah berumur minimal 17 tahun. Itu artinya, bagi yang belum memenuhi persyaratan itu hendaknya tidak naik motor dulu.

Special for Students Punya usul tema yang dikupas di halaman koran pelajar? Ingin partisipasi menulis berita ringan, lucu, artikel pendek, atau karya tulis, atau karya foto? Kirim ke redaksi Radar Banyuwangi lewat email: budayaradarbwi@gmail.com

“Belum berumur sudah naik motor, itu rawan kecelakaan,” ujarnya. Banyaknya pelajar yang naik motor tersebut, Lukman mengaku pernah melakukan penyuluhan kepada sekolah dan wali murid. Tetapi, wali murid berdalih tidak ada transportasi untuk anaknya ke sekolah. “Tetap saja aturan harus ditegakkan,” cetusnya. Dari hasil penyuluhan di sekolah, kata dia, hampir semua SMP telah melarang muridnya membawa motor sendiri. Untuk ke sekolah, hendaknya diantar wali murid. “Sekolah sudah buat larangan murid bawa motor, tapi masih banyak pelajar yang ke sekolah naik motor,” sebutnya. Untuk menghindari sanksi sekolah , jelas dia, para pelajar menitipkan motornya di sekitar sekolah. “Kita akan tingkatkan razia motor para pelajar,” janjinya. Apa yang dilakukan polisi lalin dalam razia untuk para pelajar bukanlah untuk kepentingan kepolisian. Semua itu demi menegakkan aturan dan menghindari kecelakaan dan pencurian motor (ranmor). “Kalau pelajar kena tilang, orang tuanya juga akan kita panggil,” ancamnya. (abi/bay)

Ortu Harus Mencegah PELAJAR Sekolah Menengah Pertama (SMP) menggunakan sepeda motor kini seakan menjadi gaya hidup. Sejatinya, UU melarang pelajar SMP mengemudikan kendaraan bermotor. Alasan utamanya, karena siswa setingkat SMP belum cukup umur untuk mendapat surat izin menge-

mudi (SIM) dari pemerintah. Walau begitu, siswa SMP yang menggunakan sepeda motor ke sekolah menjadi pemandangan biasa. Orang tua siswa dan pihak sekolah terkesan melegalkan perilaku ilegal yang dilakukan putraputrinya tersebutn

BELUM WAKTUNYA: Pelajar SMP mengendarai motor di Jalan Wijaya Kusuma Banyuwangi.

Baca Ortu...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

Sajak-Sajak Menyusur Peta Tak sulit mencari tempat indah itu —hanya rumit sedikit hanya butuh kejelian sedikit Asal mau simak peta yang kukirim tempo hari kau pasti sampai Mulanya kau harus mengular merayapi semak belukar menembus pepohonan kekar —itulah Baluran, hutan yang di mata hantu tak lagi popular Keluar dari mulut Baluran Semilir angin pantai dan ombak selat Bali datang dan pergi Siap menyeka badan dan kaki sampai bersih Setelah selembar gajah oling membalut siapkan kepala bergoyang-goyang Meningkahi gendang dan gamelan yang membimbing penari gandrung

Selingkar Rebana Mengalun sayup-sayup Merambat pelan-pelan Tinggalkan mulut cakrawala Timpal-menimpal Kejar-mengejar Gendong rindu membuncah

Omprog

Hati gersang Debu bersarang

Juntai omprog mengangguk-angguk Tenegasi jilat sampur yang panahkan gairah

Air mata melinang hati tenggelam semayam di liang malam

1 1 lelaki mulai bertumbangan Dipermainkan gendang dan gamelan

Seperti riak Dahulu-mendahului Suaramu jilati pantai

Seperiuk Sepi

Seperti ombak Gemuruh suaramu Mendeburi karang

Jangan biar hatimu berdebar Karena karang sudah ditinggal debur Jangan ada air mata lagi Karena dia sudah datang dari pergi

Datang dan pergi Sepenuh hari

Setelah kapal penuh remah Melepas rindu kepada dermaga Periuk di dapur tak akan kesepian lagi

Menggantang sekeranjang hati bagi kinasih tuhan

Hati Gersang

Matanya berlompatan ke sana ke sini Menyemai bibit-bibit birahi

Air mata menghujan layarkan debu bersuarkan gelap dan sunyi Ketika lelah sayatkan perih sekuncup bunga rekah di hati akarnya bergelayut di sudut senyum mentari.

Puisi-puisi Samsudin Adlawi. Penyair Indonesia

Impresionisme Sajak-sajak Samsudin Adlawi MENGAPRESIASI puisi berarti menghargai karya sastra (puisi) sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, dan penghayatan. Untuk dapat memahami dan menafsirkan (menginterpretasi) puisi, seseorang harus membaca puisi tersebut berulang-ulang. Membaca puisi Samsudin seolah kita diajak belajar mencintai alam, manusia, dan budaya. Melalui setiap matra syairnya, ia berupaya agar manusia memiliki solidaritas sosial dan kepekaan batin yang tinggi, sehingga mereka benar-benar bisa menikmati keindahan dunia seisinya sebagai ciptaan Tuhan. Perlu penuh kesadaran, bahwa sejatinya studi puisi adalah studi bahasa, termasuk linguistik khusus, terutama leksikologi atau studi makna kata dan perubahannya. Apalagi, makna puisi sangat kontekstual, maka tidak saja makna kamus yang dikandung oleh puisi, tapi juga persoalan sinonim dan homonim (Rene Wellek, 1990). Untuk dapat menemukan makna puisi Samsudin, diperlukan analisis dari berbagai sisi dan pandangan, sehingga teks puisi atau syair itu dapat ditangkap maknanya. Karya sastra yang hakikatnya merupakan sistem tanda yang sarat makna dan menggunakan bahasa sebagai medium, perlu kete-

litian yang dalam (Rachmat Djoko Pradopo, 1993). Secara semiotik atau ketandaan, puisi Samsudin banyak memberikan makna yang ditujukan kepada orang lain, bahwa kita (para pembaca) diajak mencintai alam lingkungan (dalam puisi Samsudin disemiotikan dengan alam hutan Baluran, selat Bali dengan keindahan gelombang dan pantainya, penari gandrung, seni daerah yang lain), dan manusianya (para seniman, penikmat seni, dan kritikus seni). Puisi Samsudin sama sekali tidak serta merta bernuansa ekspresi sosial seperti prasangka, kritik sosial, protes ketidakadilan, dan resolusi kepada pengambil kebijakan. Bahkan, sama sekali tidak menggurui siapa pun. Tidak berbau persoalan politik sedikit pun sebagaimana yang pernah didengungkan Saut Situmorang dalam bukunya Politik Sastra (Terbitan SIC, 2009). Dengan demikian, struktur teks puisi-puisinya amat santun dan sarat keteladanan serta memberikan pendidikan karakter kepada para siswa dan mahasiswa (generasi muda) agar mencintai budaya, mensyukuri nikmat Tuhan, kerja keras, rajin belajar, dan giat beramal. Setidaknya matra dan warna puisi yang demikian bisa diteruskan kepada para pelajar dan (maaf, gurugurunya) agar anak-anak tergugah

O

l

e

h

SUYANTO* dan bangkit nuraninya melahirkan karya-karya sastra yang indah dan bermakna edukatif secara kokoh di tengah zaman global seperti sekarang ini. Dengan harapan, kelak mereka akan menjadi manusia yang luhur nuraninya serta kokoh imannya, sehingga menjadi penghuni negeri ini yang bebas dari mental korupsi. Dalam hal ini, sastra berkewajiban membentuk budi pekerti luhur. Jika ditinjau dari aliran sastra, maka puisi karya Samsudin kebanyakan beraliran impresi (kesan). Artinya, ia ingin melahirkan kesan setelah melihat objek tertentu, kesannya sepintas lalu saja, tak melukiskan secara mendetail objek yang dia lihat. Jika objek diceritakan secara detail termasuk yang sekecil-kecilnya, maka alirannya akan berubah realisme atau bahkan naturalisme. Model tulisan Samsudin ini

pernah digunakan oleh penyair terkenal, Sanusi Pane, di masa lalu dalam puisi Candi (J.S.Badudu, 1981) atau Ramadhan Karta Hadimadja dalam Priangan Si Jelita (Terbitan Pustaka Jaya, 2000). Dalam puisinya yang berjudul Menyusur Peta, Samsudin mengimpresikan tentang syukurnya menjadi warga besar Blambangan. Jika diinterpretasi, puisi tersebut menjelaskan bahwa untuk dapat menikmati Banyuwangi dari dekat, setiap orang bisa melalui jalur utara (Pantura) dan ketika sudah memasuki hutan Baluran pertanda Banyuwangi sudah amat dekat. Selepas Baluran, seseorang akan segera sampai pada kemolekan selat Bali yang diawali dengan patung gandrung di wilayah kecamatan Kalipuro (Watudodol). Di sinilah seseorang sampai pada tanah semenanjung yang berjuluk Banyuwangi. Di ujung timur Jawa Timur itu akan didapati kebudayaan lokal yang menasional, yaitu gandrung, yang memesona dengan jarit gajah oling yang menopang bentuk body dan menambah kecantikan sang penari. Pada puisi kedua yang berjuluk Selingkar Rebana, penyair menyuguhkan objek kajian budaya lain, seperti hadrah atau kuntulan. Sebuah sajian seni musik tradisional

bernuansa islami yang dimainkan puluhan tangan manusia secara kejar-kejaran untuk menghasilkan warna bunyi bersaut-sautan yang enak dinikmati. Seni yang satu ini berfilosofis bahwa warga Banyuwangi yang heterogen secara sosiologis dan multikultural dalam tinjauan budaya ini masih mengokohkan silaturahim dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong. Puisi ketiga yang berjudul Omprog, menggambarkan keindahan mahkota gandrung yang sedap dilihat penonton, bahkan tampak memantik-mantik hiasan mungil yang melingkar di atas omprog tersebut. Dengan mata yang indah dan “ndamar kanginan”, penari gandrung memanggil-manggil pemaju atau pengibing seraya mengajak menari dan menggoyangkan pantatnya yang indah dan “nongko sesigar”. Ketika sampur warna merah dilemparkan ke beberapa pemaju, maka pengendang pun bersama komando triangel mengajak para pengrawit memukul gamelan bertalu-talu memecah kesepian malam. Pembaca seolah-oleh diingatkan dengan seni tanjidor di Tanah Sunda, tarian tayub di Tuban, Pati, Rembang, dan ronggeng di Banyumas, dan lain-lain yang banyak diperankan perempuan pilihan.

Banyuwangi dengan gandrungnya ternyata menjadi tujuan banyak orang, baik dalam maupun luar negeri, untuk melakukan kajian budaya. Begitulah konten puisi Samsudin, dan siapa pun yang membacanya, selayaknya tidak berhenti pada tataran kuasa bahasa teks saja, karena Banyuwangi benar-benar siap menyenangkan siapa pun dengan potensi alam, manusia, seni, dan budaya, termasuk kesusastraannya. Dengan sarana transportasi bus, kereta api, kapal laut, bahkan pesawat terbang, warga sedunia ini bisa sampai ke Banyuwangi kapan saja. Maka dari itu, dalam konteks budaya pop atau popular cultural (Chris Barker, 2000) maupun kebudayaan rakyat (Mohamad Sobary, 1996), puisi Samsudin di samping mengajak pembaca ikut menyukseskan pendidikan karakter dimulai dari tingkat lokalitas Banyuwangi yang menghargai kebudayaan tanpa menghendaki bunuh diri kebudayaan, juga secara implisit berkaitan dengan komodifikasi dalam rangka menggenjot gaung investasi di wilayahnya. Semoga! *) Guru dan dosen sastra Indonesia, dan magister kajian budaya pertama di Jawa Timur.


Minggu 2 Oktober 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Gedung Berhantu di Tengah Kota ■ PKL... Sambungan dari Hal 25

Mereka membahas larangan PKL berjualan di sekitar Taman Sri Tanjung selama taman tersebut direnovasi. Mereka menganggap, pem-

kab tidak memberikan solusi terhadap rakyat kecil. Solusi yang diharapkan pada pedagang adalah adanya relokasi sementara, atau seterusnya di area parkir Mal of Sri Tanjung (MoST) yang sampai saat ini belum beroperasi.

Ketua paguyuban pedagang sekitar Taman Sri Tanjung, Saiful mengatakan, belum ada relokasi untuk para PKL selama dilarang berjualan di sekitar Taman Sri Tanjung. Jika PKL dilarang berjualan di sana dan tidak ada relokasi, mereka bi-

ngung mencari nafkah. Padahal, berjualan di kawasan tersebut adalah mata pencaharian mereka. “Pemkab seolah buta dengan rakyat kecil. Jika seperti ini, mana janji mengentaskan kemiskinan?” sesal Saiful. Saiful mengatakan, pihaknya

Lebih Penting Atasi Gagal Panen ■ DIANGGAP... Sambungan dari Hal 25

Bomba menyebut, pemerintah saat ini tidak punya orientasi yang jelas. Apalagi, beberapa program yang sudah ada sebenarnya hanya copy paste (jiplak) dari daerah lain. Dalam pembangunan satu tahun pertama, lanjut dia, bupati seharusnya melaksanakan berbagai program yang telah dijanjikan semasa kampanye. Perbaikan taman dengan dana yang lumayan besar itu tidak ada dalam program semasa kampanye. Bagi Bomba, pembangunan Taman Sri Tanjung dan Taman Blambangan justru akan me-

nimbulkan masalah baru. Sebab, sejumlah rakyat miskin yang selama ini mengais nafkah di sekitar taman itu terpaksa harus pergi. “Yuk Nah dan Yuk Tun yang jualan rujak dan pecel di sekitar Taman Sri Tanjung apakah bisa menikmati taman yang akan dibangun itu,” ujarnya. Menurut Bomba, rakyat Banyuwangi sekarang membutuhkan kehidupan yang baik. Kasus gagal panen dan harga sembako yang terus naik seharusnya menjadi program utama pemerintah. “Sekarang ini warga miskin masih tinggi, angka perceraian juga tinggi, dan sekolah mahal. Ini yang sebaiknya diselesaikan, bukan

malah membangun taman hingga Rp 6 miliar,” kecamnya. Kritik senada disampaikan Heru Pratista, direktur Lembaga Pengkajian Pemerintah Otonomi Daerah (LPPOD) Banyuwangi. “Kebijakan membangun taman gila-gilan ini sangat tidak populis. Apalagi, sampai harus menggusur PKL (pedagang kaki lima),” katanya. Dari penilaian LPPOD, sebenarnya masih ada yang lebih penting dibanding menata taman hingga menelan biaya sampai Rp 6 miliar. Ini seperti melakukan penataan sentra usaha kecil menengah (UKM) yang banyak digeluti warga. “Penataan taman itu justru

menyakiti rakyat,” sambung sekretaris LPPOD Heri Santoso. LPPOD mengajak pemerintah berpikir realistis dan objektif dalam melihat Banyuwangi. Menurutnya, penataan taman belum menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi Banyuwangi. “Rakyat banyak yang miskin, buat taman sampai Rp 6 miliar,” sesalnya. Taman yang akan dibangun, selama ini digunakan para PKL untuk menyambung hidup. Seharusnya, penataan PKL hingga tuntas dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan mega proyek tersebut. “Apa gunanya taman indah, tapi rakyatnya sengsara,” kata Heri. (abi/bay)

Bupati Pernah Janjikan Perbaikan ■ TAGIH... Sambungan dari Hal 25

“Kita menunggu janji Pak Bupati itu,” sergah Surahmo, warga Pulau Santen, kemarin (1/10). Menurut pria yang kini nyambi jadi tukang parkir di objek wisata itu, saat kampanye lalu Bupati Anas pernah datang ke Pulau Santen. Kepada warga, Anas berjanji akan memperbaiki jembatan secepat mungkin. “Bupati ngo-

mong sendiri dan janji sendiri, dan itu banyak saksinya, karena ngomong-nya di warung,” kenangnya. Bupati juga berjanji akan mengupayakan agar Pulau Santen bisa ramai kembali seperti masa Bupati Samsul Hadi. “Janjinya dulu itu. Jika dilantik menjadi bupati, jembatan langsung dibangun,” ungkapnya yang diamini warga lain. Nah, janji bupati itu kini ditunggu-tunggu warga. Pasal-

nya, hingga kini janji itu belum dilaksanakan. Bahkan, hingga satu tahun menjadi bupati, Anas belum sekali pun menjenguk Pulau Santen lagi. “Warga sangat menunggu janji itu,” tukasnya. Warga lain, Busyairi, menimpali bahwa perbaikan jembatan menuju Pulau Santen sangat dibutuhkan warga. Bila tidak segera diperbaiki, maka kerusakan dikhawatirkan akan semakin parah dan bisa menim-

bulkan kecelakaan. “Kalau malam gelap, dan rawan bila lewat di jembatan,” katanya. Sampai saat ini, imbuh dia, Pulau Santen yang wilayahnya satu rukun tetangga (RT) itu berpenduduk sekitar 75 kepala keluarga (KK). Untuk menuju pulau tersebut, satu-satunya jalan adalah melewati jembatan tersebut. “Kita berharap pemerintah mau mengerti dengan kebutuhan warga Pulau Santen,” harap Busyairi. (abi/irw)

Pertama Amankan Pulau Jawa ■ SEBAR... Sambungan dari Hal 25

Kapolres Banyuwangi AKBP Rastra Gunawan mengatakan, pemasangan poster-poster tersebut difokuskan di tempat ibadah. Khususnya tempat ibadah agama minoritas, seperti gereja, pura, dan vihara. “Namun demikian, di masjid juga dipasangi poster terse-

but,” katanya. Rastra menambahkan, Polres Banyuwangi akan all out mengamankan Banyuwangi dari ancaman teroris. Untuk misi keamanan itu, pihaknya mengerahkan dua per tiga anggota polres. “Kita akan berusaha semaksimal mungkin menjaga keamanan Banyuwangi,” kata Rastra. Untuk status keamanan, Rastra menegaskan tidak ada status

siaga satu maupun dua. Demi keamanan Banyuwangi, setiap hari adalah hari waspada terhadap ancaman teroris yang sewaktu-waktu bisa muncul. Sebab, Banyuwangi merupakan pintu gerbang pertama Pulau Jawa dari arah timur. “Mengamankan Banyuwangi termasuk mengamankan Pulau Jawa dari ancaman teroris,” cetusnya. Sementara itu, show of force

yang dilakukan tidak untuk membuat masyarakat ketakutan. Tetapi, justru hendak memberikan rasa aman kepada masyarakat. Sebab, ancaman tersebut bisa datang sewaktu-waktu, mengingat posisi Banyuwangi sebagai pintu gerbang Pulau Jawa. “Bukan hanya pihak kepolisian, masyarakat juga harus waspada,” pungkasnya. (mg-1/bay)

Sudah Sebarkan Surat Edaran ■ ORTU... Sambungan dari Hal 31

Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi jauh-jauh hari sudah mengirimkan edaran tentang larangan siswa SMP menggunakan motor ke sekolah. Tetapi, surat edaran larangan itu kurang efektif dalam mencegah siswa SMP mengemudikan motor ke sekolah.

Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, selain surat edaran, pihaknya juga sudah menyusun tata tertib. Salah satu isi tata tertib untuk SMP adalah larangan bagi siswa SMP mengemudikan kendaraan bermotor. Kalau masih ada siswa yang mengabaikan surat edaran itu, selain telah melanggar tata tertib sekolah juga telah melang-

gar UU Lalu-Lintas. Pelanggaran tata tertib itu, kata Sulihtiyono, menjadi kewenangan penuh pihak sekolah untuk memberi sanksi dan hukuman. “Siswa yang masih bandel ada catatan tersendiri dari sekolah,” ungkap Sulihtiyono. Sementara itu, pelanggaran UUnya menjadi kewenangan aparat kepolisian untuk melakukan tindakan. Yang jelas Dinas Pen-

didikan sudah melakukan antisipasi dini agar siswa yang belum cukup umur tidak menggunakan kendaraan bermotor. Larangan penggunaan kendaraan bermotor, lanjut Sulihtiyono, dalam rangka melindungi keselamatan siswa di jalan raya. “Keluarga dan orang tua berperan besar dalam mencegah pelajar SMP menggunakan kendaraan bermotor,” katanya. (afi/bay)

Tak Boleh Ada Sampah Secuil Pun ■ FASILITAS... Sambungan dari Hal 25

Selanjutnya, perjalanan menuju kapal MT Clipper dilanjutkan menggunakan kapal Maiden Lucky. Ukuran kapal Maiden Lucky nyaris setara dengan kapal Ferry jurusan Ketapang-Gilimanuk. Singkat kata, setelah menempuh perjalanan selama sekitar 40 menit, rombongan sampai di kapal pengangkut puluhan ribu ton gas elpiji itu. Kapal tersebut membutuhkan kedalaman laut minimal 15 meter untuk melintas. “Hati-hati, saat berada di atas dek kapal, matikan semua HP dan kamera. Jangan sekali-kali merokok atau menyulut api,” tegas Ansori. Rasa jengah segera menggelayut dalam pikiran saat rombongan benar-benar sampai di dek kapal. Tidak seperti yang dibayangkan, ternyata kapal berukuran panjang 224 meter dan lebar 36 meter itu sangat bersih. Tidak ada secuil pun sampah yang berceceran. “Kebersihan kapal memang mutlak. Jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi hanya karena ada sampah yang terbakar,” ujar seorang kru kapal. Penjelasan kru kapal itu memang sangat bisa diterima akal sehat. Bayangkan, tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram meledak dapat menghancurkan satu unit rumah, apalagi jika yang meledak adalah kapal yang saat itu mengangkut 45 ribu ton gas elpiji. Bisa-bisa meluluhlantakkan

sebagian wilayah Situbondo. “Ledakan tabung elpiji tiga kilogram saja bisa menghancurkan rumah, apalagi 45 ribu ton,” timpal seorang kru lain. Rasa kagum tidak hanya berhenti di situ. Di sejumlah sudut kapal ternyata terdapat berbagai macam fasilitas. Ada ruangan untuk berkaraoke dan main band lengkap drum, gitar, dan berbagai alat musik modern lain. Ada juga ruang makan yang menyerupai restoran kelas atas. Di sudut lain, terlihat ruang santai lengkap TV dan lemari es. Tidak ketinggalan, ruang rapat dan ruang khusus untuk merokok. “Kapal ini memiliki 23 kru plus seorang kapten. Masa kontrak kami berkisar enam sampai sembilan bulan. Jadi, selama itu kami berada di laut,” ujar Calvin Arbiol Ong, Kapten kapal MT Clipper. Menurut Kapten Calvin, puluhan ribu ton elpiji itu diangkut dari Bontang, Kalimantan Timur. Dari Kalbut, elpiji itu didistribusikan ke beberapa kota besar di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Bali hingga Makassar. “Kapal yang ada di samping kapal ini sekarang adalah kapal yang akan mendistribusikan elpiji ke Gresik. Butuh waktu sehari untuk mengisi kapal berkapasitas 9.000 ton tersebut,” jelas pria asal Filipina itu. Dia menegaskan, kapal tersebut berlantai delapan, yakni lima lantai di atas permukaan laut dan tiga lantai di bawah permukaan laut. Para anak buah kapal (ABK) wajib memperhatikan aspek keselamatan.

Sebab, kapal itu mengangkut muatan yang sangat mudah terbakar. Selain itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya rutin melakukan latihan penanganan kebakaran setiap bulan. “Pengecekan seluruh onderdil kapal juga kami lakukan setiap bulan,” kata dia. Usai melakukan pemantauan di atas kapal dengan bobot mati 45.029 ton tersebut, rombongan pun kembali ke darat. Dalam perjalanan pulang, Syahbandar Ansori mengatakan, pemeriksaan serupa selalu dilakukan setiap ada kapal yang tiba dan akan meninggalkan Pelabuhan Kalbut. Tidak terkecuali kapal penumpang, kapal tanker, kapal dek, dan lain-lain. Syahbandar Ansori menambahkan, pada pemeriksaan siang itu, pihaknya tidak mendapatkan temuan yang signifikan. Kapal berada dalam kondisi prima. Begitu juga dengan alat-alat kelengkapan keselamatan, seperti life raft dan lain-lain. “Kita kaitkan dengan aturan dan regulasi yang berlaku, tidak ada temuan signifikan pada pemeriksaan ini,” ungkapnya. Sama seperti perjalanan menuju kapal tanker berbendera Indonesia itu, perjalanan menuju darat juga harus ditempuh dengan dua kali estafet. Gelombang yang bertambah tinggi lepas tengah hari itu membuat perahu diesel yang kami tumpangi bergoyang seperti mau terbalik. Berbeda dengan kondisi di atas kapal MT Clipper yang sangat stabil. (bay)

berharap pemkab bersikap lebih lunak dengan diperbolehkannya PKL berjualan di sekitar Taman Sri Tanjung. Jika direlokasi jauh dari Taman Sri Tanjung, tetap akan mempersulit mereka mengais rupiah. “Kalau tidak di Sri Tanjung siapa yang mau beli? Pelanggan tahu kita di situ,” cetusnya. Suhaili Bahtiar, salah satu pedagang menambahkan, kawa-

san Taman Sri Tanjung sudah dikenal sebagai kawasan kuliner di Banyuwangi. Banyak masyarakat yang menghabiskan waktu senggang di taman tersebut. Itu menjadi target market mereka. “Kuliner kan bisa juga menjadi jujugan wisata. Kenapa harus pedagang sekitar Sri Tanjung yang harus dihapus,” sesalnya. Sementara itu, Ketua LSM

Format, Mas Soeroso mengatakan, alangkah baiknya jika para pedagang sekitar Taman Sri Tanjung direlokasi di kawasan mal. Sebab, mal tersebut tak ubahnya gedung berhantu di tengah kota. Sebab, sampai kini masih mangkrak. “Mana janji bupati, Yuk Tun tetap berjualan rujak? Yang ada malah para pedagang diusir,” sesalnya. (mg-1/bay)

Ketua DPRD Berhalangan Hadir ■ UPACARA... Sambungan dari Hal 25

Tampak dalam upacara tersebut Kapolres AKBP Rastra Gunawan, Dandim 0825 Letkol Hendi Setiawan, Ketua PN

Widada, dan Danlanal Letkol Laut (P) E.V. Nurrokhman. Sekkab Sukandi dan sejumlah pejabat teras pemkab juga ikut serta upacara tersebut. Sementara itu, upacara yang berlangsung singkat itu ternyata

membuat gerah beberapa peserta dari kalangan pelajar. Cuaca panas di musim kemarau yang cukup menyengat ini membuat beberapa siswa kelimpungan. Mereka mencari tempat berteduh di bawah pohon. (afi/bay)

Tak Mengaku sebagai Bos ■ ANAK... Sambungan dari Hal 25

Tertangkapnya tersangka pengecer togel itu berkat laporan warga. Setelah melakukan penyelidikan, pria paro

baya itu diringkus di rumahnya. “BB yang sering digunakan sebagai alat main judi togel, diakui milik tersangka,” ungkapnya. Menurut Kapolsek Ary, untuk sementara tersangka belum

mau mengakui dirinya sebagai bos yang sering disetori uang togel. Tetapi, petugas terus berupaya melakukan mengembangkan. “Tersangka masih terus kita periksa,” katanya. (abi/bay)

Pelipis juga Kena Gigit ■ GIGIT... Sambungan dari Hal 25

Entah bagaimana ceritanya, Enah tidak kuasa menahan amarahnya. Dia langsung menggigit payudara Miswati. Tidak berhenti sampai di situ, Enah juga menggigit pelipis Miswati.

Tentu saja, Miswati tidak terima dengan perlakuan itu. Sekitar pukul 13.00, korban membulatkan tekad mengadukan penganiayaan yang dialami itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Situbondo. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag

Humas) Polres Situbondo, Iptu Madjuki, membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Menurut Mardjuki, pihaknya akan segera menyelidiki kasus yang satu ini. “Terlapor akan kami panggil untuk dimintai keterangan,” ujarnya. (sgt/bay)

Gunakan Jurus Terima Kasih ■ HAFAL... Sambungan dari Hal 25

“Di saat ada konsumen yang berulang tahun, biasanya kami datang ke rumahnya dengan membawa kue tart,” cetusnya. Kejadian lucu pernah dialami saat memberikan service be-

rupa ucapan selamat ulang tahun kepada konsumen. Yang terjadi, konsumen tersebut justru lupa tanggal kelahirannya sendiri. “Malah saya yang ingat,” kata gadis berbintang Scorpio itu. Iis juga tak jarang menerima komplain dari konsumen. Un-

tuk meredam komplain, dia memiliki beberapa kiat jitu. Salah satunya adalah mengucapkan terima kasih. Sebab, pada dasarnya mereka menginginkan perbaikan kualitas jasa atau produk perusahaan. “Itulah jurus jitu saya,” kata gadis yang hobi menyanyi itu. (mg-1/bay)

Mulai Pikirkan Dampak Relokasi ■ MENGAIS... Sambungan dari Hal 40

“Hal-hal yang sedikit berbeda dengan kebiasaan biasanya selalu diingat masyarakat,” cetus Andi. Andi mengatakan, nasi kuning di Kampus Perliman adalah masakan sendiri. Dia memilih itu karena lebih mudah mengontrol biaya produksi. Selain itu, citarasa juga bisa dipertanggungjawabkan. “Ini kreasi saya sendiri,” tukasnya.

Bapak empat anak itu terbilang cukup sukses dalam membuka Kampus Perliman. Buktinya, ketika Kampus Perliman berpindah tempat, jumlah pengunjung tidak pernah berkurang. Malah bertambah seiring budaya cangkruk yang semakin naik daun. “Dulu di depan Apotek Ima,” katanya. Sementara itu, meskipun Kampus Perliman di ambang penggusuran akibat peraturan pemkab, pengunjung terlihat

tidak peduli terhadap hal itu. Mereka tetap antusias menikmati malam di Kampus Perliman. “Kalau direlokasi ke tempat yang lebih baik kenapa nggak? Masalahnya sampai sekarang belum jelas mau ditempatkan di mana,” jelasnya. Menurut Andi, bagi para PKL seperti dirinya yang buka hingga dini hari, itu tidak ada masalah. Kebersihan juga tetap bisa mereka jaga. “Kalau sekadar relokasi ya repot,” sesalnya. (mg-1/bay)

ASAM URAT PERGI, IBADAH PUN LANCAR “Saya menderita asam urat di tumit, kalau pakai sepatu jadi sulit karena terasa sakit, bahkan shalat pun sambil duduk.’ Papar Slamet Haryanto. Pria berusia 48 tahun ini menceritakan, sudah lebih dari 10 tahun kesehatannya terganggu karena terserang asam urat. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Badan terasa linu, nyeri terutama di malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi, timbul benjolan-benjolan kecil dari mulai sebesar biji beras sampai kacang hijau di daun telinga bawah (tofus) adalah gejala-gejala asam urat. Sudah beberapa macam pengobatan dijalani oleh ayah 3 orang anak tersebut, namun belum ada perubahan. Akhirnya ia mencoba Gentong Mas, minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat.

Setelah 1 bulan minum Gentong Mas secara rutin, anggota TNI Angkatan Darat ini merasa kesehatannya sudah lebih baik, “Alhamdulillah, sekarang kondisi saya sudah lebih baik, pada tumit sudah tidak terasa sakit, naik turun tangga bukan masalah lagi dan ibadah pun jadi lancar.” Ujar warga Banyuwangi, Jawa Timur tersebut dengan bahagia. Kini, ia tidak segan-segan membagi pengalaman baiknya itu dengan orang lain, “Mudahmudahan pengalaman saya mendapat kesehatan dengan cara alami ini dapat bermanfaat bagi orang lain.” Harapnya. Habbatussauda bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine . Selain itu, Gula Aren bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih, sekitar 8 gelas sehari. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas, tingkat permintaan pun melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: 085 234 398 441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114


CMYK

MINGGU l 2 OKTOBER 2011 l HALAMAN 40

Kuliner Lewat Tengah Malam MASYARAKAT Indonesia umumnya bekerja pada pagi hingga sore. Namun, ada sebagian warga Bumi Blambangan yang bekerja bak kelelawar. Mereka menjajal peruntungan dengan cara menjajakan menu kuliner dalam waktu yang tidak lazim. Ya, di Kota Gandrung ini ada beberapa warung yang menggunakan sistem lowo (kelelawar). Saat orang kebanyakan tengah tidur, mereka justru sibuk menjajakan dagangan. Ternyata tidak sedikit warung-warung ala lowo tersebut yang sukses dan eksis hingga kini. Beberapa contoh warung yang beroperasi lewat tengah malam adalah warung Susy di sebelah timur Poslantas 90 Banyuwangi. Selain mengandalkan menu kopi, warung tersebut juga menyediakan

WARUNG TROTOAR: Andi Setiawan (bertopi) meladeni pembeli di Kampus Perliman, Banyuwangi.

nasi bungkus untuk mereka yang kelaparan dini hari. Warung tersebut tutup pada pukul 02.00 hingga pukul 03.00 dini hari. Selain itu, ada pula warung tahu lontong Pecinan di kawasan Tukangkayu, Jalan Imam Bonjol. Warung mungil itu sudah bertahun-tahun eksis menjajakan tahu lontong dan tahu bumbu hingga lewat tengah malam. Biasanya warung tersebut tutup sekitar pukul 02.00. Ada pula lesehan Kampus Perliman di Jalan A. Yani yang punya menu khas STMJ dan nasi kuning. Di Kecamatan Rogojampi ada pula nasi pecel yang buka hingga lewat tengah malam. Di Kecamatan Genteng, warung yang menggunakan sistem lowo bisa dijumpai di sekitar Pasar Genteng 1. (bay)

HANGAT: Pembeli menikmati sajian khas tahu lontong Pecinan.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

Mengais Rupiah dari Budaya Cangkruk NGOPI: Pengunjung ngobrol di warung Susy di kawasan Taman Sri Tanjung. GALIH COKRO/RaBa

KAUM muda Banyuwangi dikenal gemar menikmati malam dengan cangkruk. Budaya cangkruk itulah yang dimanfaatkan Andi Setiawan, 37, pemilik Kampus Perliman, untuk memulai membuka usaha. Ya, nama Kampus Perliman memang tidak asing bagi muda-mudi Banyuwangi yang suka cangkruk. Kampus Perliman adalah warung lesehan yang menyajikan kuliner andalan susu telur madu jahe (STMJ) dan nasi ku-

Batuk dan Pusing karena Cuaca WARUNG nasi yang beroperasi hingga dini hari juga banyak ditemui di wilayah Kecamatan Genteng. Salah satunya adalah warung Saihul Faisol, 31, yang menyajikan nasi tempong di Pasar Genteng 1. Pemilik warung yang akrab dipanggil Jono itu menceritakan, buka warung hingga dini hari banyak kendalanya. Keluhan batuk dan pusing sudah menjadi menu setiap hari. Namun, akhirnya dia terbiasa. ‘’Kalau malam kan cuacanya seperti itu. Apalagi, kalau hujan, sering mumet,’’ jelasnya. Selain hambatan cuaca, yang paling dikeluhkan adalah naiknya harga kebutuhan pokok. Dia mengungkapkan, harga sembako yang terus meninggi membuat omzetnya mengalami penurunan. ‘’Bayangkan, harga beras sekarang sudah mencapai Rp 9 ribu,’’ ujarnya. Harga beras setinggi itu membuatnya kelabakan. Apalagi, jumlah orang marung semakin turun. Tidak bisa dipungkiri kini omzetnya menurun hingga 50 persen. ‘’Dulu se-

CONTACT US! Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:

radarbwi@gmail.com Bisa pula melalui nomor telepon (0333) 416647415153-7750396. Atau, bisa langsung menghubungi Gerda (0811359597)

belum Lebaran saya dapat Rp 1 juta semalam. Sekarang mentok hanya Rp 400 ribu,’’ jelas lelaki yang akrab disapa Jono itu. Jono mengatakan, baru-baru ini ada kebijakan pemerintah yang menaikkan biaya retribusi. Peningkatan beban retribusi tersebut tidak tanggung-tanggung, bahkan naik hingga 100 persen lebih. ‘’Saya dengar retribusi akan naik jadi Rp 3.500. Sekarang hanya seribu,’’ terangnya. Jono mengaku, beban tersebut terasa cukup berat bukan hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi semua pedagang yang tengah malam berjualan. ‘’Semua pedagang sini mengeluh, tapi mau gimana lagi, tidak ada pekerjaan lain,’’ keluhnya. Sementara itu, untuk mengan-

ALI NURFATONI/RaBa

NASI TEMPONG: Saihul Faisol, 31, meleyani pembeli di warung lesehan Pasar Genteng I, Desa Genteng Kulon.

tisipasi penurunan jumlah pembeli, dia mulai melakukan inovasi. Kini selain menyedia-

kan makanan special, seperti nasi tempong, ayam, lele, dia juga menyediakan kopi. (ton/bay)

ning. Warung tersebut mulai eksis di dunia kuliner malam Banyuwangi sejak 1999. Kedua sajian andalan itulah yang sampai saat ini tetap dipertahankan. Menurut Andi, STMJ di warungnya memiliki keistimewaan tersendiri. Sebab, susu sapi yang digunakan masih segar. Keunggulan itu tetap dia pertahankan hingga kini. “Awalnya hanya STMJ yang menjadi andalan, dan target marketnya adalah para orang tua,” cetusnya.

Akibat budaya cangkruk semakin ngetren di kalangan muda, target Kampus Perliman pun bergeser. Maka muncul nasi kuning yang menjadi andalan baru Kampus Perliman. “STMJ tetap, tapi pengunjung lebih banyak anak muda,” kata Andi. Kenapa nasi kuning? Andi menilai, itu memiliki keunikan tersendiri. Nasi kuning biasanya dijual pagi hari, sedangkan warungnya buka malam hari n Baca Mengais...Hal 39


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.