Radar Banyuwangi 10 Oktober 2011

Page 1

SENIN 10 OKTOBER

29

TAHUN 2011

CATATAN

Oleh: SAMSUDIN ADLAWI

Taman Multifungsi TAMAN Sritanjung sedang menjadi bintang. Ia ramai dibincangkan. Bahkan, sampai digunjingkan segala. Perbincangan soal taman di seberang Masjid Agung Baiturrahman itu terfokus pada pemugaran yang dilakukan pemkab. Dananya konon sampai Rp 6 miliar. Kini, layaknya proyek prestisius lainnya, taman tersebut sudah dipagar keliling pakai seng. Setelah mengajak muter-muter mengelilingi Taman Sritanjung, seorang teman bertanya: pantaskah taman ini senilai Rp 6 miliar? Mendapat pertanyaan seperti itu logika Madura saya muncul seketika. Seperti ketika salah seorang murid SD di Madura ditanya B.J. Habibie ■ Baca Taman...Hal 39

Hari Ini Penilaian

Kendaraan Mulai Nakal

BANYUWANGI - Penilaian lomba penataan taman dan kebersihan lingkungan gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih 2011, akan dimulai pagi ini (10/ 10). Pada hari pertama, tim penilai akan melakukan penilaian di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Banyuwangi. Tim juri akan menilai peserta dari tingkat RT, desa/kelurahan, kecamatan, dan perkantoran pemerintah maupun swasta. Tim juri juga akan menilai camat, dan kepala desa/kepala kelurahan teraktif dalam mengimplementasikan gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih Plt Kepala Badan Lingkungan Hidup (LH) Banyuwangi, Abdul Rachman mengatakan, tim akan melakukan penilaian di beberapa kecamatan mulai dari Kecamatan Banyuwangi, Giri, Kalipuro, Wongsorejo, Glagah, dan Licin pada Senin ini ■

SEMENTARA itu, program car free day setiap hari Minggu tampaknya harus segera dilakukan evaluasi. Sebab, pelaksanaan program itu sudah mulai kendur dan agak menyimpang dari konsep awal. Sesuai dengan konsep program yang digagas Bupati Abdullah Azwar Anas itu, sepanjang jalan A Yani ditutup untuk kendaraan bermotor mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 09.00 ■ Baca Kendaraan...Hal 39

Baca Hari...Hal 39

APJ PT. PLN BANYUWANGI Hindari Pemutusan Listrik Dengan Membayar Listrik Tepat Waktunya ATRAKSI: Beberapa remaja bermain papan luncur di Jalan A Yani Banyuwangi pukul 08.05 kemarin. Pada saat itu, beberapa kendaraan bermotor sudah mulai berseliweran di ruas jalan tersebut. GALIH COKRO/RaBa

HAJI

Masuk Madinah Dini Hari PARA calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi sampai di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya sekitar pukul 18.50 Sabtu lalu (9/10). Setelah menginap semalam, sebanyak 1.215 CJH Banyuwangi itu mendapatkan pengarahan serta mengikuti pengecekan dokumen haji. Kelengkapan dokumen yang diberikan antara lain paspor, visa, gelang haji sebagai tanda JCH asal Indonesia, dan sejumlah kelengkapan dokumen lainnya. Selain itu, pemeH. Latief Harun rintah melalui PaLangsung dari Makkah nitia Penyelenggara Pembimbing KBIH Ibadah Haji PPIH) Sabilillah juga memberikan uang bekal hidup (living cost) untuk para CJH. Living cost ini dibagikan ke CJH saat menjelang diberangkatkan dari Asrama Haji menuju Bandara Internasional Juanda. Pemberiannya bersamaan dengan dokumen paspor dan boarding pass. Living cost diserahkan ke CJH dalam amplop. Setiap amplop berisi uang pecahan real 500 dua lembar, 100 tiga lembar, 50 dua lembar dan 10 sepuluh lembar ■ Baca Masuk...Hal 39

SUE GER POJOK

..

Mahir Pencet-Pencet P ENTOLAN grup band Coldplay, Chris Martin dikenal lihai bermain keyboard sambil bernyanyi. Aksi serupa ternyata juga bisa dilakukan Immarita Dinar Fajriyani. Dari aktivitas untuk mengisi waktu luang itu, Dinas akhirnya bisa sukses meraih gelar juara di ajang siswa berprestasi seni yang diadakan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. “Penyerahan hadiahnya di gedung Grahadi Surabaya pada bulan Agustus lalu,” ujar siswi kelas XI SMP Negeri 1 Banyuwangi itu. Pada lomba tersebut, Dinar berhasil menyisihkan 14 peserta dari seluruh kabupaten di Jawa Timur. Di ajang yang digelar pada bulan Agustus kemarin itu, dia membawakan lagu milik Alicia Keys yang berjudul If I ain’t got you. “Total yang lolos ada 19 peserta, dan diambil 5 besar sebagai juaranya,” jelas bungsu dari tiga bersaudara itu. Dia mengaku mengenal keyboard dari sang nenek. Dia juga tidak pernah belajar keyboard secara resmi. Keahliannya itu diperoleh dari belajar sendiri alias otodidak. “Awalnya ya coba-coba gitu,” cetusnya. Sayangnya, Dinar mengaku tidak tertarik untuk menjadi musisi. “Saya sangat ingin jadi entrepreneur sukses,” pungkasnya. (mg-1/bay) GALIH COKRO/RaBa

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Ruas Jalan MAB Ditolak Pusat Menteri PU Minta Bupati Tertibkan Fungsi Jalan Nasional

GALIH COKRO/RaBa

JADUL: Warga Banyuwangi masih memakai Kartu Tanda Penduduk (KTP) model lama.

BANYUWANGI - Perjuangan Bupati Abdullah Azwar Anas untuk mendapatkan ruas jalan nasional di ruas 077.14 K Jalan PB Sudirman, akhirnya kandas. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menolak permohonan alih fungsi jalan yang diajukan Bupati untuk menjadi halaman masjid Agung Baiturrahman (MAB). Pada 8 September 2011 lalu, Bupati Anas mengirimkan surat permohonan kepada Menteri PU Djoko Kirmanto. Inti surat itu, bupati meminta jalan nasional PB Sudirman pada ruas 077.14 K untuk dapat dialihfungsikan menjadi halaman MAB Banyuwangi. Permohonan yang diajukan Bupati Anas itu merupakan tindak lanjut dari permohonan pengurus Yayasan MAB. Pihak Yayasan MAB meminta agar jalan nasional itu dihibahkan sebagai lahan parkir masjid tersebut. Karena statusnya bukan jalan kabupaten, maka Bupati Abdullah Azwar Anas melanjutkan permohonan pengurus Yayasan MAB tersebut kepada Kementerian PU ■

Baca Ruas...Hal 39

Realisasi e-KTP Terancam Molor 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Status : jalan nasional 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Lokasi : Jalan PB Sudirman, ruas 077.14 K 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Kondisi setelah alih fungsi: 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 - Awalnya dipinjam sebagai gudang material pembangunan MAB. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 - Setelah 5 tahun, beralih fungsi sebagai lahan parkir. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 - Sisi selatan pintu masuk, dan ditutup baliho besar 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 - Sisi utara jadi pintu masuk 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Permohonan Alih Fungsi : 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 1. Era Bupati Ratna: Menteri PU mempertimbangkan alih fungsi jalan, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 sepanjang ada ruas jalan pengganti 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 2. Era Bupati Anas: Menteri PU menolak alih fungsi jalan di depan MAB. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901

Lima Tahun Penutupan Jalan di Depan MAB

GALIH COKRO/RaBa

TUTUP: Ruas jalan nasional di Jalan PB Sudirman sudah digunakan sebagai halaman Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi.

BANYUWANGI - Realisasi pelaksanaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Banyuwangi terancam molor. Sebab, tahapan proses pelaksanaan e-KTP tersebut meleset dari jadwal yang telah ditetapkan. Sesuai jadwal, pada akhir September 2011 lalu merupakan tahap pencetakan nomor induk kependudukan (NIK). Namun hingga saat ini, proses pencetakan NIK tersebut belum juga dilakukan. Sebelumnya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi sudah merampungkan konsolidasi data. Dari kegiatan konsolidasi data itu, Dispendukcapil salah satunya telah menghasilkan penyusunan NIK. Hasil konsolidasi data itu, sudah dikirimkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Secara lisan, hasil konsolidasi itu sudah mendapat respons dari Kemendagri. “Tapi secara tertulis belum. Untuk pencetakan NIK harus ada respons tertulis dari pusat,” Ujar Kadis Pendukcapil Banyuwangi, Sudjani melalui Kabid Administrasi Kependudukan, Eko Heru Wahyudi. Menurut Heru, pencetakan NIK merupakan proses Baca Realisasi...Hal 39 validasi data NIK ■

Melihat Pertemuan Para Penggemar Skuter di Purwoharjo

Pungut Sampah Sepanjang Jalan untuk Aksesori Jambore perkumpulan forum komunikasi skuter se-Jawa Bali di Stadion Purwoharjo berakhir kemarin. Namun aksi bermacam skuter tua nan unik itu, tentu masih tetap diingat warga. Tidak terkecuali, gaya sebagian pengendara skuter seolah sengaja tampil kumuh. ALI NURFATONI, Purwoharjo

CUACA panas menyengat terasa di arena pertemuan klub skuter seJawa Bali di Stadion Desa/Kecamatan Purwoharjo kemarin (9/10). Sejak Sabtu lalu, penggila skuter memadati lokasi tersebut. Kondisi ini membuat peserta

jambore skuter itu sempat kelabakan. Sebab, cuaca hari itu sungguh di luar dugaan. Karena kepanasan, para pencinta skuter itu tidak sungkan meminta kepada air minum kepada para pedagang di sekitar lokasi pertemuan. Seperti pantauan wartawan koran ini, di salah satu kedai bakso Purwoharjo. Siang itu, salah seorang peserta dengan dandanan super nyentrik tidak sungkan meminta air minum untuk melepas dahaga. Bukan bakso yang dilihat, melainkan es yang juga disediakan oleh pedagang itu. Pelan-pelan juga dengan kata sopan, pria tersebut langsung berkata sesuai dengan tujuannya. ‘’Bang, saya minta air minumnya,’’ ujar pria tersebut meminta kepada pedagang bakso. Mendengar permintaan itu, sang pedagang bakso langsung bergegas ke belakang sambil membawa dua

Menteri PU tolak alih fungsi jalan nasional di depan MAB

Boleh, asal ada gantinya jalan lurus lain dari Kabat-Ketapang

Setahun ada seratus kejadian laka di jembatan Glenmore

Kok ya sempatsempatnya menghitung

ALI NURFATONI/RaBa

FULL SAMPAH: Salah satu peserta jambore skuter di Stadion Purwoharjo.

plastik. Dua kantong plastik sudah terisi air selanjutnya diberikan kepada penunggang Vespa tersebut. ‘’Makasih Mas,’’ ujarnya sambil ber-

lalu meninggalkan penjual bakso itu. Dari kejauhan, tampak pria ini tak minum sendiri ■ Baca Pungut...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Senin 10 Oktober 2011

ADA APA LAGI

Tak Lulus SD, Jadi Wartawan SITUBONDO – Pesatnya pertumbuhan jumlah wartawan di Kota Santri tanpa diimbangi latarbelakang yang jelas mendapat perhatian khusus dari LSM Reformasi. Rekrutmen wartawan yang tidak menggunakan standarisasi dan kompetensi jurnalisme hanya akan memunculkan praktikpraktik yang mengotori profesi wartawan. Ketua LSM Reformasi, Drs. Suyono, SH mengimbau agar jajaran redaksi di perusahaan pers benarbenar selektif dan profesional dalam melakukan rekrutmen wartawan. “Ini akan menjadi salah satu jalan meminimalisir perilaku-perilaku tidak sehat yang dilakukan oknum atau orang yang mengaku wartawan,” kata Suyono kepada RaBa, kemarin. Pria yang akrab dipanggil Yon tersebut mengungkapkan, berdasar pantauannya di lapangan banyak sekali di temui wartawan dengan la tar belakang yang sangat EDY SUPRIYONO/RaBa memprihatinkan. Mulai dari Suyono pendidikan yang sangat minim hingga status pekerjaan yang tidak jelas. “Saya tahu sendiri ada orang yang mengaku wartawan, padahal SD tidak tamat, sehingga membaca saja belepotan. Ada juga yang sebelumnya bekerja sebagai preman, kerja serabutan, tukang parkir, bahkan pengangguran tiba-tiba sudah kesana-kemari mengaku wartawan,” ungkap pria asal Suboh tersebut. Kondisi itulah yang menjadi salah satu penyebab, wartawan di lapangan bukannya melakukan kegiatan jurnalistik, tapi justru menyalahgunakan profesi wartawan, mulai memeras, menjadi makelar kasus hingga membekengi pelacuran. “Praktiknya di lapangan hanya mencaricari masalah yang ujung-ujungnya ingin mendapatkan uang,” paparnya. Kata Suyono, perusahaan pers di manapun yang merekrut wartawan seharusnya membekali wartawannya dengan ilmu jurnalistik sebelum turun ke lapangan. Minimal dibuktikan dengan memiliki sertifikat atau piagam pernah mengikuti pelatihan jurnalistik. “Jadi, menjadi wartawan bukan seperti main sulap. Apalagi kalau memang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tak jelas. Masa menjadi wartawan sama seperti orang mau jual kacang goreng,” paparnya. Sebab itulah, kata dia, jangan heran jika ditemui wartawan yang datang kesana kemari dengan cara rombongan. Bahkan, ada juga yang datang ke lokasi proyek berani menyetop pekerjaan, mengukur hingga merusak dengan alasan mengecek bahan materialan. “Yang seperti ini harus kita lawan bersama, bahkan harus kita laporkan ke polisi agar diproses hukum. Kasihan kepada mereka yang benar-benar melakukan tugas wartawan. Ini sebagai bentuk penghargaan,” imbuhnya. (pri/aif)

ANTUSIAS: Wartawan RaBa, Gilang Gupta, menyampaikan materi teknik menulis berita di depan siswa-siswi SMPN 1 Banyuwangi. Peserta menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam Koran Pelajar.

GALIH COKRO/RaBa

SMPN 1 Banyuwangi Siap Partisipasi untuk Koper BANYUWANGI – Roadshow jurnalistik yang digeber Radar Banyuwangi (RaBa) disambut antusias para siswa SMPN 1 Banyuwangi , kemarin (9/10). Rombongan tim roadshow RaBa yang dikapteni oleh Gerda Sukarno berbagi pengetahuan tentang dunia jurnalistik. Para peserta yang mencapai puluhan siswa itu sangat aktif dalam mengikuti materi dari tim roadshow RaBa. Mereka

juga tak kalah aktif mengikuti praktik penulisan berita dan fotografi meski berlangsung singkat. Bahkan, setiap ada sesi tanya jawab, mereka sangat bersemangat melontarkan pertanyaan. Menurut pembimbing ekstrakurikuler jurnalistik SMPN 1 Banyuwangi yang akrab dipanggil Ibu Ani, siswanya memang sengaja diarahkan untuk aktif. Karena, pengetahuan jurnalistik sangat penting bagi

mereka. Agar kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik bisa benar-benar berjalan. “Apalagi mereka membuat majalah sekolah yang mereka susun sendiri,” jelasnya. Ani mengatakan, pihaknya sangat siap untuk berpartisipasi dalam Koper (Koran Pelajar) di RaBa. Partisipasi tersebut berupa memberikan kebebasan kepada anak didiknya untuk mengikuti proses penulisan berita pada rubrik Ko-

Tegaskan Pansel DP Belum Bekerja

PEDULI OLAH RAGA: Ketua DPD Golkar Rachmad dan Sekretaris, Agus Rejeki Wartono memantau pelaksanaan lomba catur.

PERJUDIAN EDY SUPRIYONO/RaBa

Lomba Catur Partai Golkar

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

PENGEPUL DAN PENGECER: Darmadi dan Umi Kulsum di Mapolsek Blambangan, kemarin.

Ibu Rumah Tangga Ngecer Kupon Togel BANYUWANGI - Dua penjual judi toto gelap (togel), berhasil diringkus oleh anggota Polsek Blambangan kemarin. Dari dua tersangka, satu di antaranya adalah seorang ibu rumah tangga yang berperan sebagai pengecer. Seorang tersangka lagi diduga kuat sebagai pengepul. Ibu yang menjadi pengecer togel ini Umi Kulsum bin Usman, 39, warga Jalan Karimun Jawa, Gang Suku, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi. Sedang tersangka lain Darmadi bin Tukiran, 44, warga Jalan Karimun Gg Blimbing, Kelurahan Lateng. “Keduanya masih kita periksa di polsek,” kata Kapolsek Blambangan AKP Ary Murtini. Kedua tersangka ditangkap polisi di rumahnya masingmasing. Saat menangkap Umi Kulsum, polisi menemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu handphone (HP) berisi nomor togel, uang sebesar Rp 14 ribu, sembilan lembar kertas rekapan, dan dua buah bolpoin. “Kalau tangan Darmadi, kita menyita dua HP berisi rekapan togel, dua lembar kertas rekapan, dan dua bolpoin,” ungkapnya. Tertangkapnya jaringan pengedar togel di wilayah Kota Banyuwangi ini, dari hasil penyelidikan anggota reskrim polsek. Dari informasi yang diterima polisi, Umi sering jualan togel di rumahnya. “Setelah melayani warga yang beli togel, rumahnya kita gerebek, selanjutnya mengamankan Darmadi,” ujar Kapolsek. Kedua tersangka mengaku baru beberapa kali jualan kupon togel. Penjualan togel ini biasanya diserahkan pada sesorang yang menjadi bandarnya. (abi/aif)

per. “Kita mendukung rubrik tersebut, sekalian untuk ajang belajar bagi para siswa,” cetusnya. Sementara itu, dalam roadshow jurnalistik kemarin, para peserta mendapatkan materi teknik fotografi, layout koran (tata letak), dan penulisan berita. Setelah materi teori disampaikan, mereka mendapatkan materi praktik untuk fotografi dan penulisan berita. (mg-1/aif)

SITUBONDO – DPD Partai Golkar Situbondo terus membuktikan diri untuk peduli terhadap pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga. Salah satunya ditunjukkan dengan menggelar lomba catur. Lomba catur yang digelar partai politik yang dikomandani Rachmad ini merupakan rangkaian acara memeriahkan HUT Partai Golkar ke-47. Sebelumnya, DPD Golkar menggelar turnamen tenis meja untuk kalangan umum, pelajar dan anak-anak. Lomba catur inipun mendapat sambutan yang positif dari para penggemar catur di Kota Santri. Sedikitnya 146 atlit ambil bagian dalam kegiatan yang ditempat-

kan di kantor DPD Golkar Jalan PB Sudirman tersebut. Mereka terdiri dari peserta kalangan umum putra sebanyak 75 atlet. Dari tingkat SMA sederajat 39 atlet dan 20 atlit dari tingkat SMP sedangkan dari tingkat SD 12 atlit. Mereka memperebutkan juara I, II, III dan IV dengan hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan. Dari saking banyaknya peserta, lomba digelar hingga tiga hari. Yakni Jumat (7/10) hingga Minggu (9/10). Dibuka oleh Ketua DPD Golkar Situbondo Rachmad. Hadir juga dalam pembukaan, Sekretaris, Agus Rejeki dan sejumlah pejabat teras partai berlambang pohon beringin itu.

DI JUAL Toyota Avanza 1.3G F60 IRM th 2007 biru mtl hrg 128,5 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DI JUAL Daihatsu F70R-R TAFT (Jeep) 4x4th 1993 hitam (solar) hrg 75 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL MTS kuda VB 5W GLS th 2001 merah tua met hrg 83,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL Mitsubishi FM 215 (Truck) th 1982 kuning mrh hrg 50 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL Daihatsu Zebra S91 BF1 (pick-up) th 2007 hitam hrg 57,5 jt nego brg istw Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 0811351145

DIJUAL Tanah dengan luas 305m2, dengan harga Rp. 35.000/m2, lok Desa Gurit, Rogojampi. Tlp: 081703334710, 08155918371

Rachmad mengungkapkan, dunia olah raga di Situbondo harus mendapat perhatian khusus. Harus ada momentum-momentum yang memberikan kesempatan kepada atlit untuk terus memaksimalkan kemampuanya. “Kemampuan itu akan terus tarasan jika atlit terus berlatih dan bertanding. Itu adalah kunci utama. Makanya Partai Golkar memberikan itu semua. Semoga ini akan menjadi salah satu jalan untuk kembali membuka prestasi atlit Situbondo, khususnya di cabor catur,” harap pria yang juga Ketua KONI itu. (pri/adv/aif)

SITUBONDO - Ini kabar kurang menggembirakan bagi mereka yang dinyatakan masuk dalam 20 nama calon anggota Dewan Pendidikan (DP) hasil seleksi panitia seleksi (pansel) 2010. Pasalnya, tersiar kabar bahwa saat ini kepengurusan DP 2011 sudah terbentuk. Kabarnya, pansel DP 2011 bentukan Bupati Dadang Wigiarto diam-diam sudah selesai melakukan rekrutmen. Bahkan, sudah pada tahapan pembentukan ketua. Ketua yang terpilih adalah seorang akademisi asal Asembagus yang kini berada di Universitas Jember (Unej). “Di dunia pendidikan sudah santer kok bahwa Ketua Dewan Pendidikan (DP) sudah terpilih. Cuma dirahasiakan demi kondusivitas,” ungkap sumber koran ini yang mewanti-wanti namanya tidak dikorankan. Ketua pansel rekrutmen DP

2011, Hadi Wi jono, terkejut mendengar kabar tersebut. Sebab, menurutnya hingga saat ini kepanitiaan yang dia pimpin belum melakukan langkah apa-apa setelah dibentuk bupati. “Nggak benar itu. Rek rutmen peserta saja belum kita lakukan. Bagaimana mungkin sudah terpilih ketua,” kata Hadi Wijono saat dihubungi melalui telepon selulernya kemarin. Menurut Hadi, pansel yang dia pimpin akan bekerja secara transparan dalam memilih orangorang yang akan diusulkan kepada bupati untuk menjadi anggota DP. “Nanti proses rekrutmen akan kita awali dengan pengumuman di media massa. Sehingga, pendaftaran terbuka bagi siapa saja yang memang memenuhi syarat,” imbuh Rektor Universitas Abdurachman Shaleh (Unars) tersebut. (pri/aif)

> HONDA BARU< Paket Kredit Murah angsuran 2,5 Juta/bln Jazz, freed, Crv dll Hub. 083849380345 TARIF IKLAN B.O.T Rp. 75.000, 2x muat, Rp. 125.000, 6x muat, Rp. 180.000, 10x muat. Maksimal dua baris. Hubungi: Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Telp./Fax. (0333) 412224/415153

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Muhammad Isnaeni Wardhan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Senin 10 Oktober 2011

Setahun 100 Kejadian Laka

EDUKASI

Minta Jembatan Maut Glenmore Diperbaiki

ALI NURFATONI/RaBa

SERIUS: Wahyudi dan Taufiq dalam talk show di Aula Kampus STAI Ibrahimy Genteng kemarin.

Jangan Jadi Minak Jinggo GENTENG – Pemerintah harus menyediakan forum kritis kebijakan bupati. Itulah rekomendasi yang disimpulkan dalam talk show tentang Banyuwangi kini dan akan datang di Aula Kampus STAI Ibrahimy Genteng kemarin (9/10). Acara yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Banyuwangi itu sekaligus launching Global Institute Banyuwangi. Ketua Global Institute, Iskandar mengatakan, wadah ini merupakan wahana untuk memberikan kontribusi pembangunan terhadap pemerintah. Menurutnya, pihaknya bukan hanya memberikan sikap kritis. ‘’Global Institut dibentuk dengan dasar untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan Banyuwangi agar lebih baik,’’ terangnya. Pada kesempatan itu, Iskandar menjelaskan bahwa sumber daya manusia maupun sumber daya alam Banyuwangi sangat melimpah. Oleh karena itu, pihaknya telah berupaya agar potensi itu berwujud terhadap pembangunan Banyuwangi. ‘’Kita sudah lakukan, sebanyak 25 pelajar dari 29 pelajar yang kami didik diterima di perguruan tinggi negeri,’’ ujarnya. Sementara itu, advokad Achmad Wahyudi dan budayawan muda Taufiq WR tampil sebagai narasumber dalam diskusi tersebut. Menurut Wahyudi, untuk mengubah Banyuwangi, tidak cukup dalam tempo waktu lima menit. Ada perubahan mendasar yang harus diawali agar Banyuwangi lebih baik. Yakni perubahan sistem, paradigma berfikir, dan perubahan personal individu masing-masing. ‘’Mind set kita yang harus diubah,’’ jelas Wahyudi. Menurut Wahyudi, pemerintah harus menyelesaikan masalah sekecil apa pun untuk rakyat. Sebagai contoh, masalah PKL yang hingga kini masih belum tuntas. Selain itu, dia tambahkan masalah penambangan emas di gunung Tumpang Pitu (Kecamatan Pesanggaran) hingga kini juga masih simpang siur. ‘’PKL tidak boleh berjualan, tetapi pemerintah diminta menyiapkan lahan saja tidak mampu, kan susah,’’ imbuhnya. Hal serupa diungkapkan oleh Taufiq WR. Sastrawan muda itu memilih mendiskusikan masalah kerajaan Minak Jinggo. Menurutnya, raja Minak Jinggo itu tidak ada alias fiktif. Sikap arogansi Minak Jinggo tidak patut ditiru oleh pemerintahan Banyuwangi. ‘’Minak Jinggo itu orangnya mudah sakit hati, kalau ada rakyat batuk sedikit saja dikatakan kritik, buntutnya rakyat itu dibunuh olehnya,’’ terangnya. Sebelum Talk Show, acara dirangkai dengan pelantikan pengurus komisariat STAI Ibrahimy Genteng periode 2011-2012. Abdul Haris didaulat menjadi ketua Komisariat setelah unggul atas lawan-lawannya. Kali pertama sepanjang sejarah kampus, ia terpilih sebagai wakil dari rayon eksakta. (ton/bay)

WARUNG BEBEK PRESTO GLENMORE 1 DAN 2 Ingin Ayam Kampung dan Bebek Presto yang empuk dan bergizi, hanya ada di bebek presto Glenmore tempatnya. Tersedia juga burung dara, burung puyuh, pepes ikan tuna, tempe penyet dan lain-lain. Terima pesanan: nasi kotak, ayam betutu, dan lain-lain. r Warung bebek presto Glenmore 1 beralamat di Samping Kanan Bank Jatim. r Warung Bebek Presto Glenmore 2 di Jalan Raya Jember Nomor 36, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Bisa juga pesan lewat HP. 08123451923

GLENMORE - Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas di jembatan perbatasan Desa Tulungrejo dan Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, ternyata mengundang keprihatinan Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. Wakil rakyat asal Kecamatan Glenmore itu sempat mendatangi Kantor Gubernur Jawa Timur, dan kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Timur. Ruliyono juga mendatangi Kantor Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat di Jakarta. Road show alias safari yang dilakukan Ruliyono itu dalam rangka meminta para pihak terkait tersebut untuk segera melakukan perbaikan jembatan nasional di Jalan Raya Jember, Kecamatan Glenmore tersebut. Ruli menuturkan, jembatan tersebut kondisinya memang sangat tidak layak. Hal itu bisa dilihat dari bangunan di kanan dan kiri jembatan. Meski berada di tikungan tajam dan di atas sungai yang sangat curam, namun kiri dan kanan jembatan tersebut sama sekali tidak ada pagar besi pengaman untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Akibatnya, selama ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas di atas jembatan tersebut. Tidak jarang, kecelakaan yang terjadi itu mengakibatkan korban luka parah dan meninggal dunia. ‘’Setiap tahun, puluhan orang bahkan mendekati angka 100 korban kecelakaan di jembatan

ABDUL AZIZ/RaBa

RAWAN LAKA: Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Ruliyono bersama warga melihat kondisi jembatan maut di perbatasan Desa Karangharjo dan Desa Tulungrejo di Kecamatan Glenmore kemarin.

ini, bahkan 80 persen tidak selamat,” kata Ruliyono yang bertempat tinggal sekitar 200 meter arah barat jembatan tersebut. Sejak lama, masyarakat Glenmore berusaha mengusulkan kepada pihak terkait agar jembatan tersebut segera diberi pagar besi pada sisi kiri dan kanannya. Sebab pagar besi kecil yang selama ini dipasang di kanan dan kiri jembatan tersebut, sering putus ketika tertabrak

kendaraan yang oleng. ‘’Akibatnya, sering terjadi kecelakaan dan korbannya jatuh ke sungai yang dalam,” tandasnya. Dia mengakui, usulan melalui Dinas terkait di Banyuwangi tersebut sering kurang mendapatkan respons. Usut punya usut, ternyata perbaikan jembatan itu menjadi tanggung jawab Pemprov dan pemerintah Pusat. Sebab jalan raya atau jembatan tersebut berstatus jalan nasional. ‘’Sudah

kita telusuri, ternyata itu jalan nasional. Sehingga kita harus menembus ke Pemprov Jatim dan Pusat,” tuturnya. Ruli berharap, usulan untuk mendapat perbaikan jembatan tersebut segera mungkin direalisasikan oleh Pemprop dan Pemerintah Pusat. ‘’Dua Kepala Desa, yaitu Tulungrejo dan Karangharjo serta Camat Glenmore, juga tanda tangan untuk usulan perbaikan jembatan ini,” pungkasnya. (azi/bay)

Buron Pasutri Penipu Diciduk di Bondowoso SRONO – Petualangan pasangan suami istri (pasutri) Umar Bauzir, 45, dan Rosida Sahlani, 46, berakhir. Setelah sempat buron sejak 2010 lalu, pasutri asal Desa Klabang, Kecamatan Klabang, Bondowoso tersebut akhirnya keok di tangan Polsek Srono. Keduanya ditangkap polisi setelah melakukan segudang kasus penipuan dan penggelapan di wilayah Banyuwangi. Khusus di Polsek Srono, mereka dilaporkan melakukan penipuan terhadap Sutrisno, 47, warga Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. Dari tangan korban ini, pasutri itu berhasil menguras uang sekitar Rp 50 juta pada 18 Desember 2010 lalu. Polisi sendiri menerima laporan kasus tersebut pada 16 Juni 2011. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya berhasil membekuk tersangka pasutri itu pekan lalu (4/10). Untuk menangkap buron kelas kakap ini, polisi harus bekerja keras. Sebab tersangka dikenal licin. ‘’Sekitar pukul 23.00, kami bisa menangkap keduanya di rumahnya,’’ ujar Kanit Reskrim Polsek Srono Aiptu Nanang kemarin (9/10). Menurut Nanang, pihaknya sudah melakukan pengejaran di sejumlah daerah termasuk di Banyuwangi. Sebab, dalam keterangan korban kepada polisi,

lokasi tersebut membutuhkan usaha ekstra. Kewaspadaan itu juga untuk mengantisipasi agar buruannya tidak lolos dari penyergapan. ‘’Untuk menangkap keduanya, kami harus ektra waspada dan hati-hati, sebab sering kali tersangka ini lolos,’’ terangnya. Saat mengetuk pintu rumah malam itu, lanjut Nanang, anak ALI NURFATONI/RaBa PASUTRI: Umar Bauzir, 45, dan Rosida Sahlani, 46, buahnya juga disebar dikawal dua petugas di Mapolsek Srono kemarin. di sekeliling rumah tersebut. Pertama, tersangka mempunyai alamat di Pen- pintu dibuka dan polisi menanyakan gantigan, Banyuwangi. Setelah ditelusuri, keberadaan tersangka. Namun, awalnya ternyata tersangka hanya mengontrak sang istri mengelak kalau suaminya berumah tersebut. Tak pelak, para tetangga rada di dalam rumah tersebut. ‘’Istrinya juga tidak begitu mengenal dengan sosok macak plin-plan,’’ terangnya. Melihat sikap sang istri yang mengelak tersangka. ‘’Kami sudah mencarinya di sana (Pengantigan, red), ternyata dia keberadaan suami, polisi langsung mengambil tindakan dengan menggeledah hanya menyewa rumah,’’ ujar Nanang. Bersama dengan jajaran anak buahn- seisi rumah. Sejurus kemudian, polisi ya, Nanang melakukan penyergapan berhasil menemukan tersangka di rumah di rumah tersebut. Lokasi rumah asli tersebut. Sambil menunjukkan surat pendi Bondowoso itu terbilang sepi dari angkapan dan saat itu kedua tersangka keramaian. Tak pelak, untuk masuk di menandatangani surat penangkapan,

akhirnya polisi membawa kedua pasangan pasutri tersebut ke mapolsek. Sebelum penangkapan tersangka, polisi terlebih dahulu menangkap salah satu perantara tersangka di lokasi lain. Kepada perantara itu, polisi sedianya akan melakukan transaksi dengan alih-alih akan menebus motor Kawasaki Ninja 250-R senilai Rp 15 juta milik korban lain. Motor itu digelapkan oleh tersangka Umar Bauzir dari Nusantara Mobil di Dusun Srono, Desa Kebamanan, Kecamatan Srono. Seperti diberitakan sebelumnya, Sejumlah korban melaporkan kasus penipuan yang dilakukan oleh tersangka ke Mapolsek Banyuwangi. Sejumlah korban tersebut mengaku menelan kerugian masing-masing puluhan juta rupiah. Modus yang diperankan oleh tersangka adalah dengan mengaku sebagai advokat. Kepada korbannya, tersangka mengaku bisa menyelesaikan masalah dengan pihak bank. Meski begitu, para korban dimintai sejumlah dana untuk memperlancar aksinya itu. Namun, ternyata harapan itu tidak sampai menjadi kenyataan. Banyak para korban yang tertipu. Tersangka juga mengaku keponakan pimpinan BRI, jadi bisa menyelesaikan masalah,’’ sebut Aiptu Nanang. (ton/bay)


KOMUNIKASI BISNIS

32 Puskesmas Kembiritan Kampanye Campak-Polio GENTENG - Campak dan polio adalah penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah. Dua jenis penyakit ini hanya dapat dicegah dengan pemberian imunisasi campak. Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Kembiritan, Kecamatan Genteng, Tatik Setyaningsih S, ST, dalam acara pelaksanaan kampanye campak dan polio di Pendapa Kecamatan Genteng, lusa kemarin. Tatik menuturkan, program imunisasi campak di Indonesia sudah dimulai sejak 1984, dengan kebijakan memberikan dosis pada bayi usia 9 bulan. Saat ini, ujar Tatik, strategi pengendalian campak di Indonesia dilakukan dengan cara imunisasi rutin. Yaitu usia 9 bulan (dosis pertama) dan bulan imunisasi anak sekolah pada anak kelas I SD pada dosis kedua. ’’Selain itu, imunisasi tambahan berupa crash program campak pada anak balita dan cath up campaign pada anak di daerah resti,” katanya. Tatik mengatakan, kampanye imunisasi campak dan polio adalah penggerakan kelompok sasaran imunisasi untuk men-

dapatkan imunisasi campak polio tambahan tanpa memandang status imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya permasalahan hasil pemantauan atau evaluasi. Tujuan umumnya, adalah tercapainya target reduksi campak dan eradikasi polio. Sedang secara khusus, untuk menghilangkan kelompok rawan campak di daerah resiko tinggi. Selain itu, untuk menurunkan kematian campak sebesar 90 persen, pada tahun 2011 dibanding tahun 2000, serta menjangkau yang belum mendapatkan imunisasi campak dan polio pada pelayanan rutin. Tujuan khusus lainnya adalah memastikan tingkat imunitas di populasi cukup tinggi dengan cakupan lebih dari 95 persen. ’’Dan yang terakhir adalah memastikan cakupan imunisasi polio tambahan yang tinggi minimal 95 persen,” sebut perempuan berjilbab itu. Sasaran polio tambahan dari kegiatan kampanye ini adalah semua anak usia nol sampai 59 bulan, dan semua anak pada usia 9 sampai 59 bulan, termasuk anak usia taman kanak-kanak. (azi/adv/als)

Puskesmas Kembiritan For RaBa

KAMPANYE: Kepala Puskesmas Kembiritan,Tatik Setyaningsih,S.ST., (paling kiri) dalam acara kampanye campak dan polio lusa kemarin.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•GRIYA PERMATA•

•TANAH 594M2•

DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

DJL Cpt Tnh SHM L 594 M2, Glagah , Harga 40 Juta bs Tukar mbl & Djl Tanah +Rmh SHM L 765 M ada 2 Rmh Lok Jl Brantas Jajag Hub. Wawan 085331632942,081252599910

•PERUM SUTRI• SOBO,LT11x8,LB82m2,ltatascor,2kmr,kmrmndi bathub&shower.H.085230529953,087755679193

OSIS SMPN 2 Banyuwangi

Ditatar Kepemimpinan

IWAN SETIONO/RaBa

SERIUS: Peserta olimpiade sedang mengerjakan materi ujian kemarin.

350 Peserta Ikuti Olimpiade Sains BANYUWANGI - Olimpiade Matematika, English, dan Sains, tingkat nasional kemarin dilaksanakan di SDN 4 Penganjuran Banyuwangi. Sekitar 350 peserta mengikuti olimpiade yang digelar oleh EEC tersebut. Kegiatan yang merupakan kerjasama Dinas Pendidikan Nasioanl dan Dinas Pendidikan Kabupaten tersebut dibagi dalam 3 level. Level I diikuti siswa kelas 1 dan 2. Untuk level II diikuti siswa kelas 3 dan 4. Sedangkan level III diikuti siswa kelas 5 dan 6. ”Pengumuman pemenang yang masuk semifinal pada tanggal 24 Oktober 2011 di SDN 4 Penganjuran atau lewat blog www.sdbrawijaya.blogspot.com,’’ kata Kasek SDN 4 Penganjuran Dra Emmy Tri Astutik. Emmy menambahkan, pelak-

sanaan semifinal digelar pada tanggal 13 November 2011 di SDN 4 Penganjuran pukul 07.00 WIB. Diharapkan pada peserta yang masuk babak semifinal olimpiade supaya datang tepat waktu. ”Khusus babak final dilaksanakan di Jogjakarta pada Desember mendatang,’’ jelasnya. Sementara itu, dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-48 SDN 4 Penganjuran, pihak sekolah menggelar lomba cerdas cermat MIPA SD/MI pada 23 Oktober 2011. Tempat pelaksanaan di SDN 4 Penganjuran. Lomba cerdas cermat ini juga di dukung Dinas Pendidikan Banyuwangi. ”Bisa langsung daftar ke SDN 4 Penganjuran melalui Bapak Putu Gede Awan, Tri Sutini Asih, Agus Hermanto, dan Dimas Wahyu. Biaya pendaftaran cuma Rp 15 ribu,’’ pungkas Emmy. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• SUZUKI KARIMUN• DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

•TANAH 2000M2•

• PROMO DAIHATSU•

•STNK-BPKB• HLG BPKB Nopol P9003 UW Th 1983 an Suliyana Hub: 08165408793 HLG BPKB Nopol P9626VA (L300) an Suliyana Hub: 08165408793

•JL. ADI SUCIPTO•

DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

SITUBONDO

MILIKI XENIA VVT-i UM 9 jt, TERIOS UM 21 jt, GRAN MAX UM 6 jtan, LUXIO Disc 15jt. Bs kredit 5th + hadiah menarik. Hub Sgr HADI (0333) 7728.456/0815.5970.5555 / 081.233.432.555.

SITUBONDO

•TANAH 271M2•

• JUAL CEPAT•

•JL. DIPONEGORO•

DJL CPT SHM L 271m2, Jl. Melati VI/9. 90jt / Rmh toko GPM A14, Panther ‘91 43jt, trm carter Avanza, 08123463642

DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 . Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

HLG BPKB Nopol L 1102 GA, an. Indra Herry Poernomo, al:Gayungsari 11/02 Gayungan, Sby.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

• DIJUAL CPT • DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

•SAWAH TEPI JALAN• DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

•TANAH 8050M2• DJL SEGERA Tanah 8050m2+bangunan rumah. Ada 63 pohon rambutan dan 2 bekas kolam pemancingan, di dusun Pekulo, SHM, harga 375 juta (nego), peminat serius Hub: 081554147502.

•TANAH 8000M2• DIJUAL Tanah 8.000m2 di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

•TANAH 300 M2• DJL Tnh Kapling SHM L +- 300 M2/ 1 1/2 Kavling Lok. Dlm Kota, Gg Makning Hrg Nego Berminat Hub. 08123444291/0333-423537

HLG BPKB Truck COlt Diesel P 9040 UZ an Rumijo Th 1983 Hub: 08165408793. Bagi yg mnemukn dbri imbln yg sngt pntas.

•TANAH 100M2•

• RUKO MUCAR•

BANYUWANGI

HLG BPKB Nopol P9695 UW Th 1984 an Suliyana Hub: 08165408793

DJLTnh Pekrngn dsTribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

BANYUWANGI •JEWELLERY• ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

•JUAL KAYU• DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789

•DEPO AIR ISI ULANG• TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/8953555

•PENGOBATAN•

DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

•DIKONTRAKKAN• RUKAN Luas 170 m2 ( 10X17 m) ada kt 2,km2, dpr, r.klrg. lok Jln Agus Salim14 Bwi. Sblh brt BKD (08179622454).

BANYUWANGI •SPA• HADIRKAN Kemewahan di rmh dgn produk spa Dan kecantikan Herbal Langsung dari Bali. Hub. 0333-8278555

TIGA Therapi Alternatif , Refleksologi, Accupresure dan TA Hubungi: 03338919141, 082140734262

SITUBONDO • INTERNET MARKETING • Pelatihan bisnis/toko online dengan trainer nsional , 300 rb daftar: 081336237001

Senin 10 Oktober 2011

SITUBONDO • KUCING PERSIA• DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

• PT. GSI• DCR Sopir utk krj di Surabaya, tahu dlm kota Sby dan sekitarnya. Min pny SIM A, jujur, sabar & tgg jwb. Krm lmrn ke KOPERASI MODERN Jl. P.B Sudirman No. 99-101 Bwi. Telp. (0333) 413322.

• KSU SYARIAH• KSU SYIRKATUL MU’AMALAT SYARI’AH. Dbthkn Karyawan/ti Min SMA pny motor &SIM C, brpnglmn marketing & administrasi. Lmrn Dikirim Ke UD. Tani Mashur Tegal Mojo Kec. Singonjuruh telp. 0333-631802

BANYUWANGI - Untuk membentuk pengurus OSIS yang berkarakter, SMPN 2 Banyuwangi punya cara tersendiri. Yaitu memberikan pelatihan dasar kepemimpinan. Pembekalan ini diberikan saat pelantikan pengurus OSIS periode 2011-2012 di Auditorium BPPP Bangsring, Kecamatan Wongosorejo, selama dua hari. Meski latihan dasar Kepemimpinan siswa (LDKS) ini sudah biasa dilakukan, namun untuk SMPN 2 Banyuwangi LDKS yang digelar ini benarbenar dimanfaatkan untuk menempa calon pengurus OSIS baru. Materi yang diberikan seperti Quantum Learning, ESQ, dan Etika. Wakasek Kesiswaan Kaserun Sudiyo SPd berharap, setelah mengemban amanah pengurus OSIS, pengurus bisa bersama memajukan SMPN 2. “Kalian harus menjadi contoh dalam menerapkan adab sopan santun dan kedisiplinan. Sehingga sekolah kita ini digemari masyarakat bukan hanya prestasi akademisnya. Tetapi juga karena kesantunan dan kedisiplinannya,” katanya. Di sisi lain, Karyono SPd, MT, Humas SMPN 2 Banyuwangi

TOHA/RaBa

SEMANGAT: Pengurus OSIS SMPN 2 Banyuwangi digembleng materi kepemimpinan dasar di BPP pada Jumat dan Sabtu lalu.

menambahkan, LDKS ini bertujuan untuk membranding SMPN 2 menjadi pilihan masyarakat sebagai sekolah berkarakter akhlakul karimah. “Berbagai kegiatan dan agenda sekolah mengarah pada pembentukan akhlak mulia siswa. Termasuk LDKS berkarakter yang digelar tahun ini,” cetus Karyono yang juga trainer tersebut. Dikatakan, LDKSB tahun ini diikuti oleh 86 peserta, 12 panitia OSIS lama dan 30 guru pendamping. “Panitia menerapkan excellent servis, selain memadainya jumlah panitia, juga tempat pelaksanaan kali ini di ruang pertemuan dan penginapan dengan fasilitas ber AC, dengan tujuan agar daya serap peserta terhadap materi lebih maksimal, ” terang Pem-

bina OSIS Winarno SPd. Kegiatan yang dimulai hari Jumat tersebut ditutup hari Sabtu oleh Kepala SMPN2 Drs Subiyanto MPd. Pada kesempatan tersebut, Subiyanto berpesan agar OSIS ikut menjadi bagian penting dalam upaya memajukan sekolah dan senantiasa membawa nama baik SMPN 2 Banyuwangi di mata masyarakat. “Kalian semua harus menjadi teladan dengan mengedepankan etika. Baik etika pergaulan, etika berpakaian, dan etika menyatakan pendapat,” ungkapnya. Di bagian akhir acara, kepala sekolah juga melantik Nikmatul Kumala Nofa, siswa kelas 8 sebagai Ketua OSIS yang baru menggantikan Aprilia yang sudah kelas 9. (ikl/als)


BALJEBOL

Senin 10 Oktober 2011

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Ngaku Wartawan, Rampas Motor

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

DIDUGA SESAT: Lokasi padepokan di tengah hutan lindung yang diduga memiliki ajaran menyimpang.

Ajaran Padepokan Diduga Menyimpang LUMAJANG – Terungkapnya padepokan Den Bagus di tengah hutan lindung petak 24 B RPH Senduro di Blok Tetelan Desa Wonocempokoayu, Senduro, Lumajang, membuat geger masyarakat. Bahkan, padepokan yang merambah hutan tersebut dianggap memiliki ajaran yang menyimpang dari Agama Islam umumnya. Hal tersebut diungkapkan Badan Pembina Desa (Babinsa) Desa Wono Cepokoayu, Sersan Dua Seno kemarin. Dia mengatakan, sudah cukup lama mengamati kelompok masyarakat yang ada di tengah hutan lindung tersebut. “Kira-kira muncul sejak pilkada bupati lalu (sekitar 2008),” ujar Seno. Namun, pihaknya dan perhutani belum berani bergerak represif, karena masih menunggu dasar yang menguatkan. Padepokan tersebut, jelas dia, lama kelamaan semakin banyak.

“Hingga akhirnya sekarang menjadi 20 pondok dan musala,” jelasnya. Mereka menamakan diri padepokan Bumi Pertiwi, berganti Ihsan Kamil dan terakhir diganti Den Bagus. Belum lagi dengan masyarakat yang menempati petak-petak tertentu. Yakni petak-petak sesaat setelah kayunya diambil. Jumlah yang dicatatnya hingga ada 40 orang yang berasal dari desa-desa sekitar seperti Wonocepokoayu sendiri, Kandang Tepus, Tengger, Kandangan dan lain sebaginya. Yang mengkhawatirkan, jelas dia, ajaran yang diberikan Den Bagus (pimpinan kelompok) kepada masyarakat setempat yang diduga menyimpang. “Ajarannya tidak sesuai dengan agama Islam atau manapun,” ujar Seno. Namun, Seno tidak menjelaskan secara rinci ajaran mana yang menyimpang. Namun, jelas dia, secara syariat masih seperti

Islam terutama ditunjukkan dengan adanya musala di tempat tersebut. Ajaran yang diduga menyimpang adalah menghalalkan merambah hutan yang jelas-jelas bukan milik kelompok masyarakat tersebut. “Itukan tidak benar,” jelasnya. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Misbakhul Munir, Asper Perhutani RPH Senduro beberapa waktu lalu. Dia mengatakan masyarakat tersebut tidak mau meninggalkan wilayah hutan lindung tersebut jika Den Bagus belum memberikan perintah untuk pindah. Tentu saja, keberadaan masyarakat itu tidak bisa dibiarkan, karena lama-kelamaan warga akan mengklaim tanah yang ditempati tersebut sebagai miliknya. Jika memang tetap memaksa untuk tinggal, maka pihak Perhutani dan aparat gabungan tersebut tidak akan tinggal diam. “Akan kami polisikan (di laporkan sebagai penjarah, red),” tegasnya. (ram/sh/jpnn)

Perkara Hukum Harus Jalan Terus Meski Uang Pungli Sudah Dikembalikan JEMBER – Setelah kasus pungutan liar (pungli) sertifikasi guru terungkap ke publik, sejumlah oknum yang terlibat pungli mulai menebar janji kepada para korban untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya. Itu pun masih sebatas janji atau dikembalikan sebagian kecilnya. Perkara ini juga sudah dilaporkan para korban ke pihak berwajib. Karena itu, sejumlah kalangan menilai, walaupun para pelaku mengembalikan uang pungli kepada para korban, tindakan itu tidak menggugurkan kasusnya. “Meskipun uang pungli sudah dikembalikan sebagian, atau bahkan seluruhnya, hal tersebut tidak menghapus sifat melawan hukumnya perbuatan,”

ujar Suyatna, dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember kemarin (9/10). Dia menjelaskan, pengembalian uang pungli tidak membuat perbuatan pungli terhapus. Sehingga, tindakan pungli itu tetap tidak terhapus dan tetap merupakan tindak pidana (delik). Apalagi, pungli bukanlah kasus delik aduan. “Sehingga penuntutannya harus dilanjutkan,” katanya. Dengan demikian, kata dia, kasus pungli sertifikasi yang sudah dilaporkan para guru itu tidak dapat dihentikan dengan dalih apa pun. “Meskipun pelakunya meninggal dunia. Sebab, perbuatan yang telah dilakukan pelaku (pungli) masuk dalam ranah hukum pidana (delik) khusus, sehingga pemeriksaan harus dilakukan secara in absentia,” paparnya. Hal ini, kata pria yang juga berprofesi

sebagai advokat ini, tidak lepas dari sifat hukum pidana sebagai hukum publik. Hukum pidana selalu memperhatikan dan melindungi kepentingan umum atau publik. Seperti diwartawakan sebelumnya, para guru yang menjadi korban pungli melaporkan kasus ini ke polisi. Setelah kasus ini mencuat ke publik, sebagian oknum pelaku pungli berencana mengembalikan uang pungli tersebut. Kalaupun sudah dikembalikan, sebagian besar baru diberikan sebagian kecilnya. ‘’Kami menerima laporan dari para guru. Untuk uangnya sudah dikembalikan meski tidak semua. Seperti yang terjadi di Kecamatan Jombang,’’ ungkap Maryatmo, aktivis LSM Antikorupsi yang selama ini mendampingi guru-guru korban pungli sertifikasi. Uang yang dikembalikan, kata dia, sangat jauh dari harapan. Para guru di

Kecamatan Jombang dipungli antara Rp 2,5 - 3 juta. Namun, yang dikembalikan oleh UPTD hanya Rp 500 ribu. Demikian pula di Patrang. Saat ini uang yang dikembalikan sudah ada yang dikembalikan. Tetapi, ternyata setelah dikembalikan, uang itu ditarik kembali sebesar Rp 1 juta. ‘’Ini seperti permainan. Uang pungli sertifikasi dikembalikan ketika kasus mencuat. Namun, setelah itu UPTD kembali meminta uang yang sudah diberikan kepada guru besarnya masing-masing sebesar Rp 1 juta,’’ ungkapnya. Maryatmo mengungkapkan, uang itu dikembalikan lagi karena sebagian guru tersebut masih takut. Karena, saat menarik uang tersebut juga diikuti dengan intimidasi. Meskipun uang dikembalikan, kata dia, pihaknya tetap melanjutkan laporan ke Polda Jatim. (har/rid/jpnn)

Diselep Ulang, Raskin Lebih Putih BONDOWOSO - Para ibu penerima beras untuk warga miskin (raskin) yang tinggal di kawasan Kelurahan Tamansari Kecamatan Bondowoso, ramai-ramai menyelep kembali raskin yang barus saja diterimanya di selep keliling. Langkah itu dilakukan karena, raskin yang mereka terima berwarna putih kecoklatan. Dengan diselep ulang, beras tersebut kelihatan putih bersih menjadi lebih menarik tampilannya. ”Sehingga, warga disini selalu menyelep kembali beras raskin agar tampak putih bersih,” kata B Mus, 50, warga setempat. Apalagi, kata dia, setiap kali ada pendistribusian beras raskin ke warga, maka tukang selep keliling sudah bisa dipastikan akan memarkir angkutan selepnya di depan halaman masjid Tamansari. Selanjutnya, tanpa dikomando, ibu-ibu akan membawa beras raskinnya ke tukang selep.”Kami menarik biaya selep bukan dengan uang. Namun, berupa beras saja,” kata Irianto, 35, salah satu pekerja selep keliling. Dengan rincian, setiap 15 kilogram raskin, akan diambil hanya setengah kilogram saja. “Ya, begitulah kerja kami. Setiap saat selalu keliling ke warga, untuk

LEBIH PUTIH: Para penerima raskin di Tamansari usai menyelepkan beras jatah yang baru saja mereka terima. Setelah diselep, kulit ari pada beras yang berwarna kecoklatan menjadi terkelupas. EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

menyelep beras,” katanya. Beras raskin yang merupakan kelas medium, kata dia, memang tampilannya tidak sama dengan beras medium yang berharga mahal. ”Agar tampilan beras raskin menjadi lebih putih, ya diselep kembali saja,” katanya. Namun, kondisi beras raskin yang putih kecoklatan itu sebenarnya lebih bergizi. Sebab, warna coklat pada beras adalah kulit ari beras. Namun, saat diselep, maka

kulit arinya dihilangkan. Pantauan koran ini di pasar Induk Bondowoso, harga beras memang cukup tinggi. Harga beras premium (mutu tinggi), dijual dengan harga Rp 9 ribu per kilogram. Sedangkan, beras kelas medium (setara raskin) dijual dengan harga Rp 6,5 hingga Rp 7 ribu per kilogram. Tentu saja, kondisi ini membuat warga miskin kesulitan untuk membeli beras. (eko/wah/jpnn)

LUMAJANG – Amanat Zainul, 48, warga Desa Barat, Kecamatan Padang, Lumajang, diamankan polisi kemarin (8/ 10). Pasalnya, pria yang mengaku wartawan salah satu tabloid mingguan di Lumajang tersebut diketahui melakukan perampasan motor di tengah jalan. Kepada korbannya, pelaku mengaku sebagai petugas saat melakukan perampasan. Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, kejadian bermula saat Gigik Abdi, 20, warga Desa Bodang, Kecamatan Padang hendak mengantarkan pacarnya pulang kemarin malam (3/10). Mereka baru pulang dari berlibur di Selokambang. Di tengah jalan, tepatnya di Desa Klanting, Sukodono, Gigik meminggirkan sepeda karena hendak buang air kecil. Gigik pun bergegas mencari semak-semak untuk buang air kecil, sementara sang pacar tetap di sepeda motor. Tiba-tiba dua orang yang berboncengan mendatangi korban, salah satunya Amanat. Pelaku kemudian marah-marah dan mengancam korban. “Pelaku mengaku sebagai petugas,” Kata Kapolres Lumajang AKBP Tejo Wijanarko

kepada koran ini via telepon kemarin. Bahkan, pelaku juga menunjukkan tanda pengenal sebagai wartawan. Dugaan kuat, pelaku menuduh korban melakukan perbuatan tidak senonoh. Korban hendak diajak ke balai desa setempat. Salah satu pelaku kemudian turun, dan menaiki sepeda korban. Alasannya, pelaku hendak membonceng kedua korban, agar tidak lari. “Namun, begitu meraih sepeda, keduanya kabur dan meninggalkan korban,” jelasnya. Setelah hampir sepekan menggali informasi, akhirnya tim Buser Polsek Sukodono berhasil mengetahui jejak pelaku. Pelaku pun berhasil dibekuk saat berada di rumahnya. Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan sepeda motor Honda dengan plat nomor N 3985 YO. Selain itu juga HP Nokia 2330 dan uang Rp. 50 ribu. Sementara itu, Amanat saat ditemui di Mapolsek Sukodono mengatakan dirinya tidak tahu apa-apa. Terkait keberadaan sepeda korban di rumahnya, pelaku mengatakan dititipi sepeda tersebut oleh HR (DPO). Oleh karena itu, dirinya menyangkal melakukan perbuatan tersebut. (ram/sh/jpnn)

Kuota Calon Rektor Unej Hampir Penuh JEMBER – Kuota peserta presentasi calon rektor Universitas Jember (Unej) yang akan dilaksanakan Selasa (12/10) hampir penuh. Dari kapasitas 800 kursi yang disediakan panitia, jumlah peserta yang akan menghadiri acara itu mencapai 700 orang. Demikian dikatakan Andang Subahariyanto, ketua Panitia Pemilihan Rektor Unej kemarin (9/10). Persiapan panitia sudah mencapai tahap akhir. Lima orang kandidat pemimpin Unej yang baru juga telah menyatakan kesanggupannya untuk hadir. “Secara umum persiapan kami sudah hampir selesai. Mungkin tinggal pemantapan koordinasi,” ujar Andang. Panitia, kata dia, sudah memberi kuota yang proporsional di setiap fakultas, baik untuk dosen, karyawan, maupun mahasiswa. Komposisinya 40 per-

sen dosen, 20 persen karyawan, 40 persen mahasiswa. “Kuota sudah disesuaikan dengan kapasitas undangan yang kami sebar,” kata Andang. Rencananya, presentasi calon rektor Unej akan dilaksanakan pukul 08.00-15.00. Setiap calon akan diberi waktu 30 menit untuk melakukan presentasi. “Setiap calon telah memberikan program mereka. Bisa dilihat di masing-masing fakultas untuk dipelajari,” jelasnya. Ada lima orang calon rektor kali ini. Mereka adalah Prof. Dr. M. Arief Amrullah, S.H., M.Hum dari Fakultas Hukum; Dr. Ir. Jani Januar, MT dari Fakultas Pertanian; Prof. Drs. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D dari Fakultas MIPA; Prof. Dr. Sutarto, M.Pd dari FKIP; dan Drs. Moh. Hasan, MSc., PhD dari Fakultas MIPA. (mg-7/har/jpnn)


38

Senin 10 Oktober 2011

Jaminan Tampil di Level Regional Jawara Renang Piala KONI Banyuwangi BANYUWANGI – Kesempatan emas mengukir prestasi di lintasan renang kini terbuka di depan mata bagi para perenang Kota Gandrung. Setidaknya, hal itu bisa diperoleh para jawara dalam kejuaraan renang tingkat pelajar bertajuk Piala KONI yang digelar di kolam renang Mendut Sport Center kemarin. Pengkab PRSI Banyuwangi, sebagai si empunya gawe, memberikan garansi talenta muda Banyuwangi ini untuk tampil di ajang lebih tinggi. Apresiasi itu disampaikan ketua PRSI Banyuwangi Joko Triyadni saat menyaksikan gelaran kejuaraan renang kemarin. “Dari sini bisa dilihat mereka punya semangat dan haus akan juara,” katanya. Dalam even yang juga diikuti perenang dari sejumlah kota

seperti Jember, Lumajang, Probolinggo, Situbondo, dan kota lainnya di Jawa Timur tersebut, PRSI menargetkan akan ada penerus dari Akbar dan Hayyu yang kini menapakkan jejak di olahraga renang profesional. Dengan mengikuti even ini, otomatis mereka turut mengukur dan mengasah potensi diri untuk bisa tampil lebih baik lagi. Joko menilai, mereka yang mampu meraih prestasi dalam ajang ini ada proyeksi untuk tampil di ajang lebih tinggi mulai dari level regional dan jenjang berikutnya nasional. Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko saat membuka kejuaraan renang Piala KONI ini. Dia berharap, ada nilai plus dari kejuaraan ini sebagai arena pembibitan. “Menang kalah biasa. Tapi semangat sudah menjadi modal berharga untuk meraih kemenangan,” ujarnya. (nic/als)

GALIH COKRO/RaBa

CARI BIBIT: Seorang perenang tampil dengan gaya kupu-kupu di kolam renang Mendut kemarin. Para juara dipromosikan tampil ke tingkat lebih tinggi.

Minta Pembangunan Tribun Dikebut EDY SUPRIYONO/RaBa

BERTANDING: Sedikitnya 98 pendekar berlaga dalam seleksi menghadapi kejurkab 28 Oktober mendatang.

98 Pendekar Ikuti Seleksi Kejurkab PANARUKAN – Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Situbondo punya cara sendiri untuk menyambut pelaksanaan Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) pada 28 Oktober mendatang. Mereka menggelar pertandingan seleksi yang diikuti anggota perguruan yang berada di bawah naungan IPSI. Sedikitnya, 98 pendekar berlaga dalam kegiatan yang ditempatkan di Pendapa Kecamatan Panarukan tersebut. Mereka datang dari ranting Besuki, Asembagus, dan Situbondo. Pertandingan berjalan meriah karena suporter dari masingmasing perguruan sama-sama memberikan support. Ketua IPSI Situbondo Tulus Prijatmoko mengungkapkan, membeludaknya peserta seleksi kejurkab tersebut membuktikan bila dunia pencak silat kini sudah mulai menggeliat di Kota Santri. Itu juga bisa dilihat dari membeludaknya jumlah peserta kejurkab yang digelar pada

2010 silam. Dia berharap, semua kelas yang dipertandingkan di ajang seleksi ini bisa seluruhnya terisi. Sehingga, nantinya juga bisa menyeleksi juara umum di tingkat kejurkab yang digelar 28 Oktober mendatang. “Seleksi ini nanti akan kita latih tersendiri dalam menghadapi kejurkab agar bisa benar-benar tampil maksimal,” imbuhnya. Dewan Pertimbangan Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) Samin, berharap kegiatan seleksi maupun kejurkab nanti diharapkan mampu lebih menggairahkan kembali dunia pencak silat di Situbondo. Sebab, masih banyak yang perlu digali dan dimaksimalkan kemampuannya. “Terutama perguruan yang tradisional. Mereka diharapkan ikut aktif. Apalagi sekarang IPSI memang sedang menerima pendaftaran untuk melakukan rekrutmen anggota baru,” imbuh bapak dua anak itu. (pri/als)

NIKLAS ANDRIES/RaBa

DITA DAN DINDA: Keduanya memilih tinggalkan Banyuwangi.

Akhirnya, Dita dan Dinda Hengkang BANYUWANGI – Keputusan berat diambil dua pesilat putri Banyuwangi, Dinda Mauldiya dan Dita Amalia Ramadani. Kedua pesilat yang kini tergabung di Pulastda Jawa Timur itu memastikan diri hengkang dari Kota Banyuwangi. Kini, Surabaya menjadi transit dan tempat bernaung bagi kedua pesilat andalan Bumi Blambangan dan Jawa Timur tersebut. Keputusan itu disampaikan Dinda setiba latihan di Shanghai, Tiongkok, kemarin. Adik kandung pesilat nasional Citra Erlyta M itu berkeyakinan, memilih Surabaya sebagai tempat menggantungkan nasibnya. “Dari awal Surabaya memang getol menawari saya untuk pindah,” katanya. Dengan ragam pertimbangan dan renungan, peraih

dua medali emas Porprov I dan II ini mantap memilih hijrah dari kota kelahirannya. Jejak ini pun diikuti Dita yang akan segera mengenakan bagde kota Surabaya di seragam silat bagian di dada kanannya. Bagi Dinda, kepindahan ini memang keputusan sulit. Apalagi, dia merasa Banyuwangi merupakan tanah kelahirannya. Namun, pertimbangan minimnya perhatian dan sikap profesionalitas membuatnya harus membela panji daerah lain. Dia pun berharap, kepindahannya ini tidak akan menjadi polemik dan menjadi pembelajaran pembinaan atlet di masa depan. Penyuka donat ini pun mengaku akan berkonsetrasi untuk menghadapi Pra-PON bulan Januari mendatang. (nic/als)

BANYUWANGI – Ancaman terhadap kemungkinan Persewangi gagal menggunakan Stadion Diponegoro sebagai sebagai home base dalam kompetisi Divisi Utama menuai respon banyak pihak. Tidak terkecuali eleman suporter yang tergabung dalam Laros Jenggirat yang menyuarakan kekhawatiran tersebut. Mereka menilai sedikit banyak proses pembangunan tribun timur stadion saat ini akan memberikan pengaruh banyak kepada Laskar Blambangan. Apalagi, kasta teratas kompetisi Liga Indonesia, Indonesia Super League (ISL) akan digelar pekan depan. Merunut tradisi yang ada, level kedua atau Divisi Utama akan dihelat satu bulan dari kick off ISL. Dengan kondisi lapangan yang ada saat ini mustahil Persewa-

ngi bisa menjamu tamunya di stadion terbesar di Bumi Blambangan tersebut. Ketua Laros Jenggirat Ahmad Mustain menyebut, proses pembangunan tribun yang dilaksanakan saat ini diduga bisa menjadi penyebabnya. Pasalnya, pengerjaannya sendiri masih jalan di tempat. “Bisa dibayangkan satu bulan lagi kompetisi dari sekarang. Apa tribun sudah selesai?” sergahnya. Kepala BRI Unit Wongsorejo ini pun memprediksi bahwa proyek senilai Rp 1,05 miliar itu tidak akan rampung saat Persewangi memulai kompetisi. Bila seperti itu, bapak empat anak ini menyebut bahwa kemungkinan Persewangi tidak bisa menggelar pertandingan kandang sangat besar terjadi. Dalam selayang pandang di la-

pangan, proyek pengerjaan stadion memang terkesan lamban. Berjalan lebih dari sepekan, pengerjaan masih berkutat pada pembangunan pondasi tribun. Kemajuan paling tampak justru terlihat dari masuknya material bangunan dan papan pengerjaan proyek dari rekanan yang mengerjakan tribun tersebut. Atas kondisi tersebut, Mustain

pun menduga ada semacam upaya untuk mengganggu Persewangi dalam persiapannya berlaga di Divisi Utama. Salah satunya mengenai pembangunan tribun stadion. “Tidak mungkin ada pengerjaan di stadion sementara pertandingan digelar. Ini yang membuat Persewangi bisa main di luar kandang,” katanya.

Menyikapi kondisi tersebut, Mustain menyarankan agar pembanguan tribun ditunda. Atau, bila sampai pengerjaan tidak selesai hingga Persewangi berkompetisi, pemerintah dan Persewangi harus langkah serius. “Bisa saja pembangunan dikebut, atau jalur hukum dan apalah yang bisa dilakukan,” sarannya.(nic/als)


Senin 10 Oktober 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Pernah Kirim Surat di Era Bupati Ratna ... ■ RUAS... Sambungan dari Hal 29

Pada 7 Oktober 2011 lalu, Menteri PU Djoko Kirmanto melalui Direktur Jenderal Bina Marga, Djoko Murjanto membalas surat permohonan dari Bupati Anas tersebut. Dalam surat balasan Nomor : TN 13.03.Db/1452, permohonan bupati tersebut ditolak. Sebaliknya, Kementerian PU meminta Bupati Anas untuk segera menertibkan manfaat jalan sesuai dengan fungsinya. Dalam suratnya, Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto menyampaikan empat point penting. Pertama, Dirjen Bina Marga menyampaikan bahwa berdasarkan pasal 14 UU 38/2004 tentang jalan, bahwa wewe-

nang pemerintah pusat dalam penyelenggaraan jalan nasional meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan. Kedua, Dirjen Bina Marga dalam suratnya menyebutkan pasal 12 dalam UU yang sama disebutkan, setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan. Point ketiga, Dirjen Bina Marga menyampaikan bahwa sesuai dengan pasal 7 PP 34/ 2006 sistem jaringan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional. Djoko menjelaskan, jalan nasional itu untuk menghubung-

kan semua simpul jasa distribusi secara terus menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan. Point keempat, Dirjen Bina Marga Djoko menyampaikan, sesuai dengan ketentuan pasal 52 PP 34/2006 izin pemanfaatan ruang milik jalan dapat diberikan sepanjang tidak mengganggu fungsi jalan. Berdasarkan ketentuan UU dan PP, permohonan alih fungsi jalan nasional PB Sudirman ruas 077.14 K menjadi halaman Masjid Agung Baiturrahman tidak dapat diperkenankan. Sebab, perubahan alih fungsi jalan tersebut akan mengganggu sistem jaringan jalan nasional yang menerus dan fungsi

jalan tersebut. “Untuk itu, kami juga mohon bantuan bapak bupati agar dapat menertibkan manfaat jalan sesuai dengan fungsinya,” demikian bunyi penutup surat Dirjen Djoko Murjanto tersebut. Surat balasan Dirjen Bina Marga pada Bupati Anas ditembuskan pada Gubernur Jatim Soekarwo, Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V Surabaya. Surat kementerian PU ini, merupakan surat kedua. Pada era Bupati Ratna Ani Lestari lalu, Pemkab Banyuwangi juga pernah mengirimkan surat yang sama kepada menteri PU. Waktu itu, surat balasan kementerian PU lebih lunak. Ja-

waban Kementerian PU, permohonan alih fungsi jalan nasional PB Sudirman dapat dipertimbangkan sepanjang ada jalan pengganti. Sedangkan jawaban saat surat kedua yang dilayangkan Pemkab Banyuwangi tahun ini, ternyata isinya lebih tegas.

Permohonan tidak dapat dikabulkan karena akan mengganggu fungsi jalan. Untuk diketahui, ruas 077.14 K jalan PB Sudirman sudah hampir lima tahun terakhir tidak berfungsi sebagai jalan. Awalnya, lahan tersebut dipinjam sebagai tempat gudang

material pembangunan MAB. Saat ini, ruas jalan tersebut beralih fungsi sebagai lahan parkir kendaraan bermotor jamaah MAB. Sisi selatan ruas jalan sudah berdiri baliho besar, sementara pada sisa utara digunakan pintu masuk jamaah. (afi/bay)

Besok ke Rogojampi Sekitarnya ... ■ HARI... Sambungan dari Hal 29

“Tim penilai terbagi menjadi tiga kelompok, untuk mempercepat dan mempermudah proses penjurian di lapangan. Tim penilai akan berangkat dari

Kantor Badan LH Banyuwangi tepat pukul 07.30 WIB, kemudian tim penilai akan transit di kantor kecamatan sebelum melakukan penilaian di lapangan,’’ jelas Rachman. Dia menambahkan, untuk jadwal Selasa besok (12/10), tim

akan menilai di kecamatan Srono, Cluring, Kabat, Rogojampi, Songgon, dan Singojuruh. “ Kami harapkan kepada semua peserta lomba Banyuwangi Hijau dan Bersih Banyuwangi tahun 2011 untuk mempersiapkan diri untuk dinilai,’’ pungkasnya.(*/bay)

Problem PKL Perlu Pertimbangkan Aspek Sejarah Penjagaan Sudah Agak Mengendur ... ■ TAMAN... Sambungan dari Hal 29

Suatu ketika Presiden ketiga RI itu berkunjung ke salah satu SD di Madura. Terjadi dialog di halaman sekolah. ‘’Ayo, siapa yang tahu berapa tinggi tiang bendera itu?’’ tanya Habibie kepada siswa sambil menunjuk tiang bendera yang berdiri kesepian. Seorang siswa dengan sigap langsung berlari ke arah tiang bendera. Lalu dia panjat tiang bendera itu sambil menggigit penggaris di mulutnya. Belum sampai setengah tiang, Habibie meminta anak itu turun kembali dan berkata: kenapa harus susah-susah memanjat. Robohkan saja tiang bendera itu lalu kamu ukur. Jadi, tidak perlu memanjatnya. ‘’Kalau dirobohkan dulu namanya bukan mengukur tinggi, tapi mengukur panjangnya, Pak,’’ jawab si siswa polos. Mendengar jawaban cerdas itu, Habibie tampak manggut-manggut lantas terkekeh. Maka, saya pun menjawab singkat pertanyaan si teman soal dana Rp 6 miliar untuk rehab Taman Sritanjung: untuk sekarang tidak pantas. Dia kaget. Rupanya, dia pendukung pemugaran Taman Sritanjung. Kenapa tidak pantas?’’ kejarnya penasaran. ‘’Masak dana Rp 6 miliar hanya untuk pagar keliling ini. Itu pun dari seng. Tidak dicat lagi. Maka sekali lagi saya tegaskan, tidak pantas.’’ ‘’Oh, iya ya,’’ kata teman tadi baru sadar kalau pertanyaannya kurang tepat. Logika seperti itu muncul dari akal sehat. Akal sehat bekerja hanya berdasar pada fakta yang faktual. Bukan fakta yang sudah bercampur angan-angan. Apalagi, yang terkontaminasi kepentingan-kepentingan. Dua hal yang terakhir itu menyebabkan orang tidak bisa berpikir jernih. Belum apaapa sudah menolak. Proyek yang masih rencana sudah ditolak. Didemo. Diprotes. Saya tidak ingin kecele. Tidak ingin malu. Menjilat ludah sendiri di kemudian hari. Ketika akan digelar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), ada seseorang yang habishabisan protes. Bahkan, melakukan black campaign ke mana-mana. Eh, ternyata

belakangan saya mendengar dia menjadi salah satu talent (penampil) di BEC. Itu sebabnya, untuk saat ini, saya tidak bisa menjawab pertanyaan teman tadi soal proyek Sritanjung. Saya minta dia mengajukan kembali pertanyaan yang sama setelah proyek pembangunan Taman Sritanjung kelar kelak. Saat itulah, kesempatan yang tepat untuk mengevaluasinya. Apakah dana Rp 6 miliar yang sudah dihabiskan senilai dengan hasil proyeknya. Atau, sangat mungkin nanti kita akan bilang begini: rasanya, Taman Siritanjung yang baru ini tidak mungkin hanya menghabiskan dana Rp 6 miliar. Ini seharusnya di atas Rp 7 miliar atau bahkan lebih. Mungkin juga sebaliknya: ah, taman sejelek ini masak menghabiskan dana sampai Rp 6 miliar. Mustinya cukup Rp 4 miliar, atau bahkan kurang dari angka itu. Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi kelak. Yang paling bijak adalah, meminta auditor untuk menilai kepantasan antara dana dan hasil proyeknya. Yang pasti, membangun taman tidaklah murah. Membuat taman di rumah saja bisa menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta. Tergantung lanskap dan jenis tanaman yang diinginkan. Harga satu Kamboja bonsai saja kini bisa mencapai puluhan juta. Belum lagi jenis tanaman bonsai yang lain. Belum juga rumputnya. Dst., dlsb. Apalagi, untuk taman seluas Taman Sritanjung. Tergantung tanaman seperti apa yang akan ditambahkan untuk mempercantik tanaman yang sudah ada saat ini. Tergantung fasilitas baru apa yang akan dibangun di dalamnya. Tergantung pedestrian model apa dan dari bahan apa yang akan dipakai. Dan, masih banyak lagi pertimbangan yang bisa dijadikan acuan. Karena bentuk taman yang baru belum bisa dilihat sebaiknya diakhiri sampai di sini bab soal dana itu. Ada bab lain yang lebih menarik dibincangkan. Misal, apakah kelak Taman Sritanjung akan menjadi taman seperti taman-taman modern di kota lain. Secara filosofi, taman kota atau ruang terbuka hijau (RTH) memiliki dua fungsi

sekaligus. RTH menjadi paru-paru kota. Mengurangi polusi. Sebab, rerimbun tanaman di kawasan RTH bisa menyerap gas emisi, gas buangan dari kentut mobil dan motor yang kita kendarai. RTH bisa mengurangi pemanasan global akibat bocornya lapisan ozon. Selain itu, RTH berfungsi sebagai tempat bersantai, relaksasi bagi publik. Siapa pun yang merasa penat dan butuh rileks bisa bersantai di taman kota. Juga, bisa dijadikan tempat rekreasi keluarga. Khusus fungsi yang kedua ini, maka taman kota harus dibuat seindah mungkin. Senyaman mungkin. Seteduh mungkin. Dalam konteks untuk khalayak, maka idealnya Taman Sritanjung baru nanti tidak usah dipagar. Pedestrian alias trotoarnya juga harus luas sehingga bisa dijadikan jogging di pagi dan sore hari. Di sela-sela tanaman naungan dan tanaman hias terdapat kursi-kursi untuk bersantai. Dan, kalau ini dianggap penting, juga ada kantin atau kawasan untuk tempat berjualan. Soal siapa yang boleh berjualan, itu urusan pengelola (baca: pemkab c.q DKP). Misal, yang boleh berjualan adalah PKL (pedagang kaki lima) yang sudah lama mangkal di sana. Pertimbangannya semata tak lepas dari aspek sejarah. Karena sudah puluhan tahun mereka berjualan di situ sehingga sangat terkenal. Contoh, itu lho, sotonya pak itu lho. Yang di Taman Sritanjung itu lho…. Karena taman kota, maka pemkab harus mengelola (bukan menggusur atau menertibkan) jualan apa saja yang boleh. Prinsipnya, empan papan. Barang dagangan pasar lebih baik di jual di pasar, bukan di taman. Sedangkan barang dagangan untuk taman jangan dijual di pasar. Atau, pemkab mungkin sudah punya rencana yang lebih brilian. Wa ba’du. Surabaya sudah dikukuhkan sebagai kota yang pembangunan tamannya terbaik di Asia Tenggara. Kalau ada waktu ada baiknya bersantai ke taman-taman yang ada di Kota Pahlawan itu. Ada Taman Bungkul, Taman Mpu Tantular, dan taman-taman yang lain. Asal jangan Taman Makam Pahlawan saja…. (udi@jawapos.co.id)

Akan Diterapkan Tahun 2012 ... ■ REALISASI... Sambungan dari Hal 29

Dalam lembaran NIK itu nanti, selain terdapat NIK juga terdapat identitas pendudukan lainnya. Identitas kependudukan meliputi, nama, tempat dan tanggal lahir, serta alamat tempat tinggal. Selesai dicetak, blangko NIK itu akan disebarkan kepada pengurus rukun tetangga (RT) untuk diteruskan kepada kepala keluarga (KK) di lingkungan masing-masing RT.

Jika data NIK sudah sesuai dan benar dengan identitas setiap warga, lanjut Heru, maka data NIK itu dikembalikan lagi ke pengurus RT untuk dilanjutkan pada Dispendukcapil. “Tujuannya NIK dicetak, untuk validasi data agar tidak terjadi kekeliruan,” tegas Heru. Semua data kependudukan warga negara, ungkap Heru, akan disimpan dalam E-KTP dalam bentuk chip. Karena itu, data NIK harus benar-benar valid agar proses pembuatan e-KTP berjalan lancar.

Lalu kapan pencetakan NIK? Heru belum bisa memastikan karena masih menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat. Proses pencetakan NIK itu, Dispendukcapil sangat tergantung dengan pemerintah pusat karena semua anggaran tahapan E-KTP ditanggung APBN. “Kita dapat konfirmasi tertulis, langsung kita cetak,” tegasnya. Lalu kapan pelaksanaan eKTP? Untuk pelaksanaan eKTP di Banyuwangi akan dilakukan pada Agustus 2012.

Pemberlakuan e-KTP dibagi menjadi beberapa tahap, dan Banyuwangi masuk dalam golongan kabupaten yang ditetapkan tahun 2012. Setelah proses pencetakan, dan validasi data NIK dilakukan pada tahap berikutnya adalah sosialisasi. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan, dalam rangka untuk memberitahukan kepada warga tentang perubahan KTP lama kepada e-KTP. “Usai sosialisasi, kita lakukan mobilisasi dan penerapan e-KTP,” ujarnya. (afi/bay)

■ KENDARAAN...

Sambungan dari Hal 29

Namun akhir-akhir ini, kendaraan bermotor sudah terlihat berkeliaran bebas masuk area car free day tersebut. Padahal, jarum jam belum menunjukkan pukul 09.00. Beberapa akses jalan menuju Jalan A.Yani sebenarnya sudah ditutup dan dijaga petugas dari kepolisian, Satpol PP, dan personel Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Namun, petugas kurang tegas dan masih membiarkan kendaraan bermotor masuk

Lama Penerbangan 10 Jam ■ MASUK... Sambungan dari Hal 29

Selain pembekalan, CJH juga diberi pemahaman peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi selama berada di Tanah Suci. Sementara itu, keberangkatan CJH Banyuwangi yang ter-

Sambungan dari Hal 29

Dia membagikan air tersebut kepada rekan-rekannya yang sudah menunggu di sisi barat jalan. Pancaran kebersamaan jelas tersirat dari sikap dan perbuatan mereka. Satu per satu anggota kelompok pengendara Vespa itu bergantian minum air sedikit demi sedikit. Hal itu sebagai wujud jiwa kepedulian terhadap sesama. ‘’Memang adanya seperti ini, kami sudah terbiasa hidup serba-kekurangan,’’ ujarnya kemarin. Pernyataan senada juga diutarakan Mujib, 23, warga Kota Pasuruan. Mujib mengaku tak membawa bekal untuk mengikuti pertemuan skuter itu. Kondisi itu membuatnya untuk mencari jalan keluar agar bisa pergi dan pulang dengan selamat hingga sampai di rumah. Solusinya, salah satunya mendesain skuternya itu dengan dandanan tumpukan sampah. ‘’Cuma sampah ini modal kami,’’ ujarnya. Menurutnya, tumpukan barangbarang tidak berharga itu sebagai alternatif kalau bekal sudah menipis. Apalagi, kalau diperparah dengan perlengkapan lain juga ludes. Seperti ban bocor dan tetek bengeknya. ‘’Ban ini saja sudah rusak parah, itu lihat di depan

pakai ban plak-plakan,’’ jelasnya. Mujib melakukan perjalanan panjang itu ke Banyuwangi bersama Soleh, 18, dan Ambon, 23. Ketiganya berangkat dari Kota Pasuruan sejak Sabtu pekan lalu. Mereka sudah tiba di lokasi jambore skuter di Purwoharjo pada Selasa lalu. Untuk menunggu hari H pelaksanaan, dia bersama rekan-rekan lain dari Solo sempat berjalan-jalan ke beberapa lokasi wisata di Banyuwangi. ‘’Saya sudah jalanjalan di Pantai Grajagan dan pantai lainnya,’’ jelasnya. Meski begitu, pada suatu ketika dia sempat mendapatkan perlakukan tidak nyaman dari petugas. Saat melintas di terminal Jajag, Kecamatan Gambiran, polisi langsung menghentikan kendaraannya. Sebab, skuter tersebut dinilai tidak sesuai standar pengamanannya. ‘’Kata polisi, motor saya ini tidak layak pakai,’’ kenangnya. Alasan lain, polisi menilai tumpukan sampah yang ada di kendaraannya itu mengganggu kendaraan lain dan berisiko kecelakaan. Karena itu, polisi memintanya untuk melepas semua barang bekas yang dikumpulkan selama perjalanan itu. Saya disuruh melepas semua pernik ini,’’ ujarnya. Setelah motornya sempat ditahan dan

bermalam, Mujib memberitahukan kepada polisi bahwa ada perkumpulan Vespa di Banyuwangi. Dia juga bisa menunjukkan surat-surat lengkap kepada polisi. ‘’Saya bilang, ada perkumpulan di sini, apa panitia tidak menerima surat pemberitahuan,’’ ujarnya. Ternyata, jawaban yang diterima di luar perkiraan. Sebab, polisi tidak menerima pemberitahuan sama sekali dari panitia. ‘’Bapak kepala polisi langsung yang menegur saya, katanya memang tidak ada tahu ada kegiatan di sini,’’ jelasnya. Selepas ditahan, akhirnya dia bisa memberikan alasan yang akurat. Karena ada perkumpulan se Jawa Bali, akhirnya polisi melunak dan mempersilakan kendaraannya mengikuti acara. ‘’Saya diperbolehkan bawa Vespa ini sekitar pukul 11.30 Sabtu kemarin,’’ imbuhnya kemarin (9/10). Menurutnya, dia memilih mendesain motornya seperti itu karena mempunyai nilai seni tinggi. Sisi lain, selama tahun 2003 dia melanglang buana mengikuti kegiatan touring serupa. Selama itu pula, tidak ada masalah dengan petugas kepolisian. ‘’Saya sudah sampai ke Banjarmasin, Jakarta, dan Sumatera. Semua tetap aman-aman saja. ‘’Di sini motor sempat ditahan polisi,’’ katanya. (bay)

gabung dalam tiga kelompok terbang (kloter) itu dilakukan secara bertahap. Untuk Kloter 17, rombongan akan take off dari Bandara Internasional Juanda pada pukul 18.00. Kloter 18, terbang pada pukul 20.00. Sedangkan kloter 19 terbang pada pukul 20.20 menit.

Perjalanan dari bandara Juanda menuju bandara udara Internasional Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah itu ditempuh selama sepuluh jam. Diperkirakan, CJH Banyuwangi Kloter 17 sampai di Madinah pada hari Senin (10/10) pukul 04.00 atau pukul 00.00 waktu Madinah. (*/bay)

Tumbuhkan Jiwa Wira Usaha ■ TAHU SEHAT... Sambungan dari Hal 40

Kandungan terbesarnya adalah sari protein. Sedangkan vitamin dan mineralnya sebesar 90 persen lebih tertinggal di air tahu. Padahal, itu sangat berharga bagi kesehatan manusia. “Namun karena bercampur dengan asam cuka ya tidak boleh dikonsumsi karena bisa berakibat iritasi lambung. Akhirnya, kita mencoba dengan cairan (untuk membekukan) yang bukan hanya boleh, tapi dianjurkan. Yakni air magnesium,” papar Puguh. Diakui, harga air magnesium memang masih mahal. Namun dari riset, perairan di kepulauan Kalianget hingga ke pulau

Selayar diduga kuat banyak mengandung magnesium. Termasuk di perairan Situbondo. Meski demikian itu masih terus diteliti. Selain Puguh, nara sumber dari Kadin Jatim juga dihadirkan. Dia adalah Dr Bambang Triono. Bapak sebelas anak ini memotivasi para peserta untuk memiliki jiwa pengusaha. “Jangan tergila-gila menjadi PNS, itu penyakit. Apalagi sekarang tampaknya sudah kewalahan menggaji PNS, ” kata Bambang. Menurut Bambang, dengan menumbuhkan jiwa berwirausaha, maka masyarakat Indonesia akan benar-benar menjadi tuan di negerinya sendiri. Apalagi, di sejumlah negara, bangsa Indonesia sudah ter-

lanjut dipersepsikan sebagai bangsa Jongos. “Ini karena kita selama ini banyak mengekspor pembantu,” ungkap Bambang. Penulis tiga buku ini kemarin memperkenalkan salah satu cara budidaya lele dengan menggunakan lahan yang tidak terlalu luas. Meski demikian, berbudidaya lele juga diperlukan jiwa yang kreatif . “Kalau hanya mengandalkan budidaya lele, apalagi pakan dan pupuk membeli, bisa-bisa tidak ada untungnya,” terangnya. Sejumlah pengurus Kadin Situbondo kemarin juga tampak aktif mengikuti acara. Misalnya, Harsono, Supriyadi, Habib Ahmad, Badaruz Zaman dan Tjung Didik Jayadi. (pri/adv/aif)

Sepuluh Perwakilan Ikuti Seleksi ■ HANYA... Sambungan dari Hal 40

Setidaknya ada sepuluh perwakilan sekolah yang mengikuti seleksi. Yakni SMAN 1 Asembagus, SMAN 2 Situbondo, SMAN 1 Suboh, SMAN 1

Situbondo, SMAN 1 Panarukan, SMKN 1 Panji, SMA Ibrahimi serta SMPN 2 Panji, MTs Nurul Wafa Demong dan SDN 1 Kamal dan SD Al Abror. Dari sepuluh perwakilan sekolah itu nantinya akan diambil Tingkat SMA sebanyak dua orang, SMP

seorang dan SD seorang. Sedangkan kategori yang akan dipertandingkan adalah untuk usia 7-12 (kategori spider kit), usia 12 tahun–18 tahun (kategori kelas yunior), usia 18 tahun keatas (kategori senior). (pri/aif)

KINI H. SAMSO TIDAK LAGI MENGELUHKAN ASAM URAT

Skuter Sempat Ditahan Polisi ... ■ PUNGUT...

area car free day dengan berbagai alasan. Dampaknya, asap kendaraan bermotor masih bertebaran di area yang mestinya bebas asap kendaraan. Selain itu, pelaksanaan car free day itu mulai tidak konsisten. Mestinya, program tersebut berlangsung mulai jam 05.00 sampai dengan 09.00. Seperti yang terjadi kemarin (9/10), sekitar pukul 08.20, kendaraan bermotor sudah memadati area jalan A.Yani. “Waktu program car free day ditetapkan Pemkab mulai pukul 05.00 sampai pukul 0900,” ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab, Djuang Pribadi. (afi/bay)

“Sejak tahun 2008 saya menderita asam urat,” Ucap H. Samso ketika ditemui di kediamannya di Kel. Kebon Sari, Kec. Sumber Sari, Jember, Jawa Timur, “Kalau asam urat saya kambuh, saat bangun tidur tangan tidak bisa digerakan.” Keluh pria berusia 68 tahun tersebut. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesu-

litan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Badan terasa linu, nyeri terutama di malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi, timbul benjolanbenjolan kecil dari mulai sebesar biji beras sampai kacang hijau di daun telinga bawah (tofus) adalah gejala-gejala yang kerap dirasakan oleh penderitanya Beruntung, pensiunan pegawai bank ini telah menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi keluhannya, yakni dengan minum Gentong Mas, minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. “Sudah 6 bulan saya minum Gentong Mas, baru minum 3 kotak sudah terasa manfaatnya. Badan kini sehat dan jarang sakit, keluhan akibat asam urat pun hilang.” Tutur ayah 4 orang anak tersebut. Setelah merasakan manfaatnya, kini ia tidak segansegan membagi pengalaman sehatnya tersebut dengan orang lain.

Habbatussauda dalam Gentong Mas bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine. Selain itu, Gula Aren dalam Gentong Mas selain memiliki rasa yang manis dan lezat, juga bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi seperti makanan yang mengandung banyak purin (diet rendah purin), mengurangi makanan kacangkacangan dan beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge, serta banyak minum air putih, sekitar 8 gelas sehari. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas membuat tingkat permintaan melonjak secara signifikan.Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: 0 8 5 2 3 4 3 9 8 4 4 1 . Banyuwangi:085234398441. Situbondo : 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114


40

Jawa Pos-nya Kota Santri

Senin 10 Oktober 2011

PANJAT TEBING

Tahu Sehat Nirlimbah ala Kadin

Hanya Punya Tiga Arena SITUBONDO – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Situbondo terus berusaha mencari bibit unggul untuk cabang olah raga yang dibinanya. Kemarin, organisasi olah raga yang diketuai Suradji ini menggelar seleksi persiapan Sirkuit II di Pacitan Jawa Timur yang akan digelar pada 27-30 Oktober mendatang. Seleksi dilakukan di lapangan SMAN 1 Situbondo, mulai tingkat SD, SMP/MTs dan SMA sederajat. Itu disaksikan langsung Ketua FPTI Suradji beserta pengurus dan bidang-bidang lainnya. “Kita ingin mencari bibit dan potensipotensi terpendam dari cabor yang kita bina ini,” terang Suradji. Menurut dia, kondisi dunia panjat tebing di Kota Santri memang harus terus dipacu. Meski sarana dan prasaran masih sangat minim, namun keadaan ini jangan sampai membuat anggota FPTI minder bahkan down. “Segala potensi yang ada harus tetap terkelola dan terwadahi.” Imbuhnya. Kata dia, arena panjat tebing di Situbondo hanya ada di tiga sekolah. FPTI sendiri belum memiliki. Sebab itulah, akan diusahakan akan terpenuhi dalam waktu dekat. Ini setelah pengurus FPTI melakukan koordinsi dengan KONI. Rencananya, arena panjat tebing milik FPTI akan ditempatkan di Alun-alun Kota Santri n Baca Hanya...Hal 39

EDY SUPRIYONO/RaBa

SITUBONDO – Pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim bersama pengurus Kadin Situbondo kemarin memberdayakan para pelaku usaha, perwakilan masyarakat yang ada di Kota Santri. Itu diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan ‘Pelatihan Agro Energi dan Pemanfaatan Air Laut Untuk Tahu Nirlimbah’. Melalui kegiatan ini, mereka diharapkan bisa memproduksi tahu yang benar-benar sehat dengan biaya produksi yang tidak terlalu mahal. Waktu yang diperlukan tidak lama. Bagaimana proses melakukan semua itu, kemarin langsung dipraktikkan di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Situbondo jalan Basuki Rachmad. Melalui kegiatan ini, para peserta memang diupayakan mampu mengoptimalisasi sumberdaya lokal. Termasuk pemanfaatan agro energi yang tepat guna. “Di pulau Jawa, tahu menjadi salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi, sangat akrab dengan masyarakat,” terang Ir. Puguh, nara sumber dari Kadin Jatim. Dijelaskan, tahu selama ini hanya merupakan sari kedelai yang digumpalkan dengan asam cuka n Baca Tahu Sehat...Hal 39

BIAYA MURAH: Peserta langsung praktik dalam pelatihan agro energi dan pemanfaatan air laut untuk tahu nirlimbah, kemarin.

Ternyata Tewas Akibat Laka Penyebab Pria Meninggal Misterius

EDY SUPRIYONO/RaBa

CARI YANG TERTANGGUH: FPTI melakukan seleksi persiapan sirkuit II di Pacitan, Jatim pada 27-30 Oktober mendatang.

SITUBONDO - Terungkap sudah tekateki penyebab tewasnya Muji, 40, warga Desa/Kecamatan Jatibanteng, Situbondo. Kasak-kusuk korban tewas dibunuh ternyata hanya disebabkan miskomunikasi. Warga menduga, Muji tewas dibunuh karena mereka tidak menemukan sepeda motor yang dikemudikan korban di sekitar jasadnya. Padahal, sebenarnya motor ber-

nomor polisi N 5413 FL milik Muji sudah diamankan polisi agar tidak menghambat arus lalu-lintas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Belakangan diketahui bahwa Muji tewas akibat kecelakaan lalu-lintas (lakalantas) di jalan raya Pantura, tepatnya di depan SMP Negeri 1 Banyuglugur, Kamis malam (6/10). Motor yang dikemudikannya terserempet truk yang melaju dari arah berlawanan. Saat itu, truk tersebut berusaha menda-

hului mobil. Lantaran kondisi jalan sempit, yakni hanya sekitar 10 meter, bodi truk menyenggol motor korban hingga motor korban oleng ke kiri. Ironisnya, motor korban menabrak becak di depannya. Saat dikonfirmasi melalui telepon kemarin (8/10), Kanitlaka Satlantas Polres Situbondo, Ipda Bakhtiar, membenarkan bahwa korban tewas akibat laka-lantas. “Motor yang dikemudikan korban memang sudah kami amankan untuk proses

ADVERTORIAL DINAS SOSIAL

penyidikan. Bukan hilang,” terangnya. Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas dengan luka di sekujur tubuh. Penyebab kematian Muji, warga Jatibanteng, itu sempat dianggap misterius. Korban luka robek di perut dan patah tulang rusuk bagian kanan. Patahan tulang itu tembus ke paru-paru. Menurut sejumlah saksi mata, saat kali pertama ditemukan, kondisi korban sudah tidak bernyawa. Oleh warga sekitar, jasadnya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah Besuki. (sgt/irw)

ADVERTORIAL PERBANKAN

26 Hari Ikuti Pelatihan Keterampilan SITUBONDO – Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Situbondo menggelar ‘Bimbingan Sosial Dan Pelatihan Keterampilan’. Kegiatan yang dibiayai Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) ini digelar selama 26 hari di aula Unit Pelaksana Teknis– Pelatihan Kerja (UPT-PK). Kegiatan dimulai sejak 26 September lalu, akan berakhir pada 25 oktober mendatang. Kegiatan Bimbingan Sosial Dan Pelatihan Keterampilan ini diperuntukan bagi eks klien panti di daerah penghasil tembakau, salah satunya Kabupaten Situbondo. Acara di buka, Sekda Hadi Wijono. Dia sekaligus didapuk sebagai nara sumber. Sedikitnya 85 peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka terbagi kedalam lima kejuruan. Masingmasing kejuruan berjumlah 17 peserta. Kegiatan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dikuti 51 peserta yang terbagi dalam tiga kejuruan. Yakni, keterampilan/ kejuruan menjahit, perbengkelan sepeda motor dan tata rias dan potong rambut. Tahap kedua, juga dua kejuruan. Yakni kejuruan pertukangan/ mebeler dan las. Masing-masing berjumlah 17 peserta, terdiri dari eks klien panti asuhan di Situbondo serta eks klien dari UPT yang tersebar di kabupaten/kota Jawa Timur. Sejumlah materi yang disampaikan, diantaranyta bimbingan sosial selama dua hari. Ini mengupas kebijakan pembangunan di bidang sosial di Kabupaten Situbondo. Nara sumbernya Kepala Bappeda, Syaifullah. Ada juga materi penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) disampaikan Kepala Dinas Sosial, Basuki. Materi tentang

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

BENGKEL MOTOR: Pembimbing memberikan pembekalan kepada peserta pelatihan keterampilan perbengkelan sepeda motor.

ketenagakerjaan disampaikan Pejabat Fungsional Dinas Tenaga Kerja, Slamet. Dia mengupas tentang hak dan kewajiban tenaga kerja serta hubungan tenaga kerja dengan pemilik usaha dan pemerintah. Materi legalitas usaha disampaikan Roben Pakelaran dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Materi Kewirausahaan disampaikan Dinas Koperasi dan UKM. Sedangkan materi permodalan disampaikan Didik Mardiyanto dari Bank Jatim Situbondo. Para peserta diberi kesempatan bertanya kepada masing-masing nara sumber. Selanjutnya langsung melakukan praktik selama 24 hari yang didampingi sejumlah pembimbing sesuai dengan kejuruannya masing-masing. Para peserta nantinya diharapkan bisa langsung mempraktekkan. “Kita berharap kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini agar dapat menumbuhkembangkan dalam kehidupan ber-

LANGSUNG PRAKTIK: Setelah mengikuti bimbingan sosial, peserta langsung melakukan pelatihan keterampilan menjahit.

UP TO DATE: Pembimbing memberikan contoh kepada peserta cara memotong rambut dan tata rias sesuai dengan selera zaman sekarang.

masyarakat, utamanya dalam kehidupan usaha. Sehingga, bantuan stimulan berupa alat kerja sesuai dengan kejuruannya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” terang Kepala Dinsos, Basuki. Jika itu benar-benar tercipta, kata dia, maka akan dapat membantu menambah penghasilan para peserta. Apalagi, salah satu maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kemampuan eks klien panti, baik pengetahuan maupun kemampuan keterampilan kerja. Selain itu. juga memberdayakan eks klien panti dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Itu dilakukan melalui pemberdayaan yang memadai serta memulihkan harga diri, kepercayaan diri serta kemampuan melaksanakan peningkatan taraf kesejahteraan sosial yang merata. Sehingga, kegiatan DBHCHT dapat mempercepat pengentasan kemiskinan yang ada di Situbondo. (pri/adv/aif)

ISTIMEWA

MERIAH DAN BERTABUR HADIAH: Sehari bersama BRI membuat masyarakat dan nasabah mendapatkan hiburan yang mengesankan. Dalam pengundian tersebut Kholilah mendapat undian Suzuki APV.

Kholilah Bawa Pulang Suzuki APV Pesta Rakyat Simpedes BRI Berlangsung Meriah SITUBONDO – Kemeriahan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI yang diadakan di Situbondo pada Sabtu (8/10) menjadi acara terbesar di Kota Santri. Perhelatan akbar yang digelar di Alun-alun Situbondo itu tidak hanya bertabur hadiah, namun juga kemeriahan hiburannya. Ada pawai, pasar, panggung, dan juga panen. Selain itu ada juga uang kaget di sela-sela acara. Acara rutin setiap tahun ini disambut luar biasa oleh masyarakat Situbondo. Ribuan orang menyaksikan even yang digelar khusus untuk konsumen BRI Situbondo itu. Kemeriahan juga terlihat dari penampilan bintang Liliez Lolieta didukung penampilan Britama band, OM. New Akbar dan lawak Martono CS. Dalam program Pesta Rakyat yang digelar Sabtu lalu, konsumen BRI dari unit Situbondo 2, Kholilah S.Pd, warga Kelurahan Patokan, Situbondo. Pemimpin Cabang BRI Situbondo Heru Jatmiko mengatakan, Simpedes merupakan produk tabungan unggulan di BRI yang dapat dilayani di seluruh kantor layanan BRI. ”|Dengan dukungan jaringan kerja online yang tersebar di seluruh Indonesia, maka kami percaya tabungan Simpedes akan semakin menjangkau seluruh

lapisan masyarakat perkotaan maupun perdesaan dalam rangka mewujudkan BRI sebagai national payment bank terbesar di seluruh Indonesia,’’ papar Heru Jatmiko. Dikatakan, kegiatan Pesta Rakyat Simpedes ini sebagai bentuk komitmen BRI untuk memanjakan nasabahnya. Sebagai wujud apresiasi kepada nasabah tabungan Simpedes, maka BRI pun menyelenggarakan undian Simpedes periode semester I tahun 2011 dengan ratusan menarik dengan grand prize mobil Suzuki APV.

Heru Jatmiko menjelaskan, di Pesta Rakyat BRI itu nasabah dan pengunjung dapat memperoleh berbagai produk berkualitas dengan harga relatif terjangkau. Nasabah baru BRI juga dapat lebih leluasa memperoleh berbagai informasi menarik terkait kemudahan dan nyamannya menabung di BRI. Seperti informasi mengenai inovasi BRI dalam mempermudah transaksi nasabah melalu SMS banking sehingga transaksi tak perlu lagi melalui mesin ATM ataupun antre di bank. “Jadi, cukup hanya bertransaksi melalui handphone. Begitu mudah dan nyaman,” imbuhnya. Selain itu, Pesta Rakyat Simpedes BRI tersebut untuk mendorong dan meningkatkan pemberian kredit kepada masyarakat pedesaaan terutama pedagang kecil agar ekonomi kerakyatan dapat merata di masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. (ikl/aif/*)

ISTIMEWA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.