Radar Banyuwangi 26 Septemeber 2011

Page 1

SENIN 26 SEPTEMBER

29

TAHUN 2011

Dominan Merah, Kuning dan Hitam

GALIH COKRO/RaBa

UJICOBA: Beberapa model kostum gandrung yang diuji coba dalam workshop di Gedung Diklat Licin.

DZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA’ SHUBUH 11.12 14.25 17.16 18.25 03.51

Petugas Amankan 20 Unit Motor

SEHAT: Pegawai Pemkab dan wartawan bermain futsal di Jalan A Yani Banyuwangi pagi kemarin.

BANYUWANGI – Arena balap motor liar di jalan raya, sudah cukup lama tidak terdengar di Bumi Blambangan. Namun pada Sabtu tengah malam kemarin (24/9), ajang balap liar mulai kambuh lagi di Kota Gandrung. Puluhan partisipan yang sebagian besar masih berusia muda tampak menggelar trek-trekan di ruas Jalan Gajah Mada, Kecamatan Giri Sabtu tengah malam hingga dini hari kemarin. Aksi para kawula muda ini akhirnya dibubarkan oleh anggota Sabhara Polres Banyuwangi. Sebab, balap liar di jalan umum itu cukup meresahkan warga sekitar. Dalam penggerebekan dini hari itu, puluhan remaja tersebut lari semburat. Mereka tampak meninggalkan motornya di tepi jalan. Akhirnya, polisi langsung mengamankan 20 unit motor yang telah ditinggal kabur oleh pemiliknya itu. Berbagai jenis sepeda motor itu langsung diangkut ke Mapolres Banyuwangi. “Yang punya motor, silakan ambil di polres,” cetus Kasat Sabhara Polres Banyuwangi AKP Sudarmaji kemarin (25/9). Puluhan motor yang diamankan polisi ini, hampir semuanya dalam kondisi protholan. Beberapa onderdil kendaraan itu sengaja dicopot ■

Gandeng Awak Media BANYUWANGI – Humas Protokol Pemkab Banyuwangi memanfaatkan car free day sebagai ajang silaturahmi dengan awak media. Ajang tersebut dikemas dengan acara pertandingan futsal di ruas jalan depan kantor Pemkab Banyuwangi pagi kemarin (25/9). Sebelum pertandingan futsal dimulai, mereka mengawali dengan senam bersama ■ Baca Gandeng...Hal 39

26

Baca Balap...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

DIAMANKAN : Beberapa motor yang disita dari arena balap liar di Jalan Gajah Mada Banyuwangi Sabtu malam lalu.

Keluarga Korban Carok Legawa

CUACA

Semua Lokalisasi Ilegal GALIH COKRO/RaBa

OMBAK: Feri melaju di Selat Bali.

Kapal Diminta Siaga KALIPURO - Perubahan cuaca ekstrim terjadi di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk beberapa hari terakhir ini. Namun demikian, perubahan cuaca tersebut tidak sampai menghentikan aktivitas penyeberangan Jawa-Bali. Syahbandar Ketapang masih menyatakan perubahan cuaca tersebut belum mengancam keselamatan pelayaran. Syahbandar masih menyatakan aman bagi kapal penyeberangan untuk melakukan aktivitas. “Alhamdulillah pelayaran kondusif dan aman untuk pelayaran,” tegas Kepala Syahbandar Ketapang, Roetedjo ■ Baca Kapal...Hal 39

TRANSMIGRASI

Sementara itu, peserta juga mulai mendapatkan materi make up. Tata rias tersebut wajib dilakukan sendiri oleh masing-masing peserta. Meskipun melakukan make up sendiri, tetapi instruktur juga turut membimbing mereka. Sementara itu, peserta juga akan dibekali masalah koreografi. Mereka juga akan melakukan pelemasan otot sebelum dilakukan fashion runaway. Sebab, pada pergelaran BEC mendatang, peserta akan berjalan di catwalk yang sudah disediakan di dekat start di depan hotel Wisma Blambangan Banyuwangi. Selanjutnya, mereka akan berjalan menuju garis finish di depan kantor Kecamatan Banyuwangi. (mg-1/bay)

Balap Liar Kumat Lagi

BGC

GALIH COKRO/RaBa

LICIN – Desain kostum karya peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) mulai diujicobakan di Gedung Diklat di Kecamatan Licin. Yang menarik, kostum gandrung kreasi tersebut didominasi warna merah, kuning, dan hitam. Kreasi tersebut menunjukkan, desain kostum gandrung modifikasi itu tetap tidak meninggalkan ciri khas kostum gandrung aslinya. ‘’Memang dari awal, untuk desain kostum tidak akan meninggalkan ciri khas dari desain asli. Meskipun memiliki hiasan berupa ekor, tapi kesan gandrung tetap ada,” jelas Ocha, salah satu instruktur workshop BEC.

Serahkan Penyidikan Kasus kepada Polisi

B ANYUWANGI – Kebijakan Pemkab melarang pekerja seks komersial (PSK) dari luar daerah bekerja di Banyuwangi, memantik reaksi Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. Meski mendukung kebijakan tersebut, politisi Partai Golkar itu meminta Pemkab tetap bijaksana dalam persoalan tersebut. Menurut Ruliyono, semua lokalisasi PSK yang ada di Kabupaten Banyuwangi tidak punya izin. Bentuk usaha yang dilakukan di lokalisasi itu sebenarnya ilegal dan melanggar aturan. “Kalau ada kegiatan di lokalisasi, sebenarnya pemerintah juga salah karena selama ini telah membiarkan,” katanya ■ Baca Semua...Hal 39

JUAL DIRI: Seorang perempuan panggilan di Banyuwangi. GALIH COKRO /RaBa

SEMPU – Kasus carok (duel dengan senjata tajam) di Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Sabtu lalu hampir dipastikan tidak berbuntut panjang. Pihak keluarga korban yang tewas menyatakan legawa, dan menyerahkan penanganan kasus tersebut pada pihak kepolisian. Selain itu, kasus duel berdarah antara Rasad, 65, versus Siswanto, 25, tersebut langsung ditangani ke Polres Banyuwangi. Kapolsek Sempu AKP Toha Khoiri menuturkan, selepas menjalani perawatan di RSUD Genteng, Siswanto, 25, warga Dusun Karanganyar, Desa Karangsari itu langsung dibawa ke RSUD Blambangan. Selanjutnya, Siswanto dibawa ke Mapolres Banyuwangi. ‘’Proses penyidikan kasus ini

langsung ditangani Polres,’’ jelasnya kemarin (25/9). Meski begitu, tidak sepenuhnya pemeriksaan kasus yang merenggut nyawa Rasad, 65, itu dilakukan di Mapolres. Sebab, pemeriksaan para saksi yang melihat insiden berdarah tersebut dilakukan di Mapolsek Sempu. ‘’Untuk saksinya, kami proses di sini,’’ terangnya. Begitu juga untuk sejumlah barang bukti yang sudah diamankan. Dua celurit dan dua sandal masing-masing milik Siswanto dan Rasad, sementara masih berada di Mapolsek Sempu. ‘’Sekarang masih di mako, mungkin barang bukti itu kami serahkan ke Polres besok (hari ini),’’ cetusnya. Sementara itu, jenazah Rasad sudah dimakamkan oleh pihak keluarga. Polisi juga ikut menjaga proses pemakaman agar prosesi berjalan dengan lancar ■ Baca Keluarga...Hal 39

Mereka yang Terlibat Carok di Mata Para Tetangga

Rasad Berwatak Keras, Siswanto Pendiam GALIH COKRO/RaBa

NAIK BUS: Warga Banyuwangi akan transmigrasi ke Sulteng.

Ramai-Ramai Hijrah ke Sulawesi Tengah BANYUWANGI – Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) calon transmigran asal Banyuwangi diberangkatkan menuju Tojo, UnaUna, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu lalu (24/ 9). Sebelum berangkat, mereka menerima pembekalan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi. Kabag Humas dan Protokol Pemkab, Djuang Pribadi mengatakan, transmigran yang berangkat itu merupakan transmigrasi swakarsa mandiri (TSM). Biaya keberangkatan mereka ditanggung bersama antara transmigran dan pemerintah daerah ■ Baca Ramai-Ramai...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Duel maut antara Rasad, 65, warga Dusun Dadapan versus Siswanto, 25, warga Dusun Karanganyar masih jadi gunjingan warga Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Bagaimana sosok kedua warga yang terlibat carok itu di mata para tetangga? ALI NURFATONI, Sempu

SECANGKIR kopi dihidangkan oleh Misinah, adik almarhum Rasad di rumah duka kemarin (25/9). Sambil berbincang santai, tampak raut wajah perempuan itu masih terlihat lebam. Kedua bola matanya tampak memerah karena terlalu banyak meneteskan air

ALI NURFATONI/RaBa

SHOCK : Misinah histeris begitu tahu kakaknya, Rasad meninggal.

mata. Dengan nada bergetar, perempuan itu mengaku tidak mengeta-

hui awal mula insiden yang merenggut nyawa kakaknya itu. Saat itu, Misinah sedang disuruh mem-

beli minyak di warung tak jauh dari rumahnya. Praktis, proses duel bersenjata celurit itu sama sekali tak diketahuinya. ‘’Saya tidak tahu masalahnya apa. Saya pagi itu sedang pergi ke warung untuk beli minyak,’’ kenangnya. Baru akan pulang, dia dicegah oleh para tetangga yang sudah ramai di sekeliling rumah korban. Warga mencegah Misinah agar dia tidak melihat langsung kakaknya meregang nyawa dengan leher menganga akibat sabetan celurit. ‘’Saya mau lihat, dilarang oleh orang-orang. Saya disuruh menyingkir ke rumah tetangga, itu di sana rumahnya,’’ jelasnya. Misinah pun bertanya tanya, sebenarnya apa masalah yang sedang terjadi di halaman rumahnya. Warga hanya mengatakan, tidak terjadi apa-apa ■

Balap liar kumat lagi

Berarti obatnya sudah habis

Apteksindo desak penertiban TV kabel

Wadulkan saja ke Ketua DPRD

Baca Rasad...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Senin 26 September 2011

Penyidik Belum Temukan Bukti

CERMIN DIRI

Bom Waktu Penertiban PSK LARANGAN praktik bagi pekerja seks komersial (PSK) dari luar Banyuwangi membuat penghuni lokaliasi kelimpungan. Dampak ekonomi kini benar-benar dirasakan bagi warga yang tinggal di lokalisasi. Salah satunya adalah lokalisasi Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Sejak aturan baru itu diterapkan, pendapatan mereka turun drastis. Penurunan pendapatan ini berbanding lurus dengan berkurangnya jumlah penghuni Sumberloh. Sebelum Lebaran, jumlah PSK mencapai 116 orang. Seiring dengan pemberlakuan aturan baru, jumlah PSK kini tinggal 64 orang. Kondisi di Sumberloh, juga dirasakan bagi penghuni di belasan lokalisasi lain yang tersebar di Bumi Blambangan. Mucikari, pengurus lokalisasi, hingga warga yang menggantungkan hidup dari geliat lokalisasi, ikut-kitan kena imbasnya. Tukang cuci pakain hingga tukang parkir turut merasakan dampak aturan baru yang digulirkan Pemkab Banyuwangi. Kebijakan yang dikeluarkan Bupati Abdullah Azwar Anas itu tentunya bukan tanpa sebab. Salah satu pertimbangannya adalah melihat tingginya angka HIV/AIDS di Banyuwangi. Data terbaru (sampai September 2011), jumlah warga yang terinfeksi HIV/AIDS mencapai 963 orang. Angka itu menempatkan Banyuwangi sebagai daerah nomor tiga di Jatim terkait penyebaran HIV/AIDS. Bupati berpendapat salah satu sumber penyebaran virus mematikan itu adalah lokalisasi pelacuran. Hal ini didukung dengan jumlah lokalisasi di Banyuwangi yang jumlahnya terlalu banyak dibandingkan daerah lain. Karenanya Bupati mengajak semua elemen masyarakat jangan melihat lokalisasi pelacuran sebagai sebuah ladang ekonomi. Jika melihat lokalisasi dari kaca mata perekonomian, maka persoalan lokalisasi pelacuran dan penyebaran HIV/AIDS tidak akan pernah bisa diselesaikan. Terkait kebijakan penertiban ini, Bupati telah mengusulkan anggaran Rp 1 miliar dalam PAK APBD 2011. Usulan anggaran tersebut, sudah mendapat pengesahan dari DPRD dalam bentuk Perda perubahan APBD 2011. Saat ini, sedang disusun peraturan bupati (Perbup) sebagai payung hukum penertiban lokalisasi. Persoalannya sekarang akankah kebijakan itu bakal berjalan mulus? Kami yakin, para pengelola lokalisasi tidak bakal diam menyikapi aturan baru itu. Untuk saat ini, mereka bisa menerima. Tapi lambat laun, mereka akan menentang kebijakan tersebut. Belum lagi, bila ”kepentingan politis” menyusup ke lokalisasi, persoalan ini bakal menjadi bom waktu. Lihat saja kabupaten tetangga kita, Situbondo. Bertahuntahun, lamanya pemerintah setempat memerangi prostitusi. Untuk kepentingan ini, Pemkab Situbondo sampai mengeluarkan perda anti-pelacuran. Hasilnya biasabiasa saja. Praktik pelacuran tetap saja marak. Lokalisasi Gunung Sampan (GS) dan Bandengan sampai sekarang tetap eksis. Vonis bagi PSK yang kedapatan praktik, tidak membuat mereka kapok. Terlalu prematur rasanya melimpahkan kesalahan penularan HIV/AIDS hanya pada lokalisasi semata. Harap dicatat, pria berisiko tinggi rawan menularkan HIV/AIDS. Demikian halnya pemakai narkoba dengan jarum suntik secara bergantian, juga rentan menularkan penyakit mematikan tersebut. Jadi penularan HIV/AIDS bukan semata dari PSK. Sebaliknya, dengan melokalisir PSK seperti sekarang ini, penyebaran HIV/AIDS bisa ditekan. PSK-PSK yang tertular HIV/AIDS terpantau. Dengan begitu, relawan akan terus mendampingi PSK yang positif HIV/AIDS tersebut. Justru yang lebih membahayakan, jika PSK tersebut praktik di sembarang tempat. Mereka yang mengidap HIV/ AIDS semakin sulit terpantau. Dengan mudah mereka bakal menularkan penyakit mematikan tersebut kepada lelaki hidung belang. Karena itu, mumpung kebijakan ini belum menimbulkan reaksi besar di kalangan penghuni lokalisasi, alangkah baiknya pemerintah daerah juga mengajak ngomong dengan elemen-elemen yang selama ini concern terhadap penanggulangan HIV/AIDS. (*)

Kasus Trafficking Warga Wonorejo

SIGIT/RaBa

SUDAH DIPULANGKAN: Korban dugaan perdagangan manusia ketika di Mapolres Situbondo.

SITUBONDO – Dugaan tindak pidana perdagangan manusia (human trafficking) yang dilakukan Eva, masih terus didalami aparat Polres Situbondo. Hingga kemarin, warga Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar itu masih diamankan di Mapolres untuk menjalani proses penyidikan. Namun demikian, polisi masih belum menemukan bukti kuat untuk menjerat Eva. Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Sunarto mengatakan, pihaknya masih terus mendalami perkara tersebut. “Sampai saat ini (kemarin) kami masih mencari bukti,” tandasnya. Jika berdasarkan hasil penyidikan ditemukan fakta bahwa tersangka Eva melakukan tindak pidana perdagangan manusia, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan aparat Kepolisian Daerah (Polda) Riau. “Karena tempat kejadian perkara (TKP)nya di sana (Riau),” jelasnya. Masih menurut Kasat Reskrim, jika dugaan human trafficking tersebut tidak terbukti, maka pihaknya akan berkomunikasi dengan keluarga korban serta pihak Eva, untuk menentukan solusi terbaik permasalahan tersebut Diberitakan sebelumnya, Eva diciduk tim buru sergap (buser) bekerjasama dengan Satlantas Polres Situbondo, saat menumpang bus Lorena nopol B 7466 WB di simpang empat Alun-Alun Situbondo. Penangkapan tersangka berawal dari laporan keluarga DF, 19; MR, 30; SF, 20; dan SA, 22, keempatnya tercatat sebagai warga Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, setelah empat perempuan tersebut dibawa Eva ke wilayah Pekanbaru, Riau, untuk dipekerjakan sebagai pemuas nafsu pria hidung belang. Padahal, saat menjanjikan pekerjaan kepada para korban, Eva mengatakan bahwa keempat wanita tersebut akan dipekerjakan di toko baju miliknya di kawasan Pelabuhan Merak, Banten dengan bayaran sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Budi menambahkan, dari cerita DF, banyak wanita dengan dandanan menor di kompleks yang hanya terdiri dari empat rumah di tengah hutan karet tersebut. Setiap hari, ada mobil yang menjemput wanita-wanita yang ditengarai sebagai wanita penghibur tersebut. Mendapati hal itu, empat wanita asal Desa Wonorejo ini pun keder. Mereka kemudian meminta Eva mengembalikan ke desa asalnya. Namun sayang, Eva hanya bersedia memulangkan mereka dengan syarat pihak keluarga harus menyediakan uang tebusan sebesar Rp 2 juta per orang. Setelah dicapai kata sepakat, Eva akhirnya berhasil dijebak. Dia dicokok petugas saat berada di dalam bus Lorena, Jumat sore kemarin (23/9). (sgt/aif)

Apteksindo Desak Penertiban TV Kabel BANYUWANGI - Maraknya lokal operator (LO) TV kabel ilegal di Banyuwangi dan Situbondo mengusik perhatian ketua DPD asosiasi pengusaha TV kabel seluruh Indonesia (Apteksindo) Jatim Tedy Anugrianto merasa prihatin. Pihaknya mendesak, pemerintah kabupaten untuk segera menertibkan. Dalam siaran persnya, pria kelahiran Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, itu menyebut TV kabel ilegal telah merugikan LO TV kabel yang resmi. “Kita berharap aparat pemerintah bisa menertibkan,” pintanya.

Bagi Apteksindo, penertiban LO TV kabel ilegal ini sangat penting demi menjaga siaran televisi. Meski pada dasarnya, TV kabel sangat menguntungkan karena daya tangkap siaran TV bisa lebih bagus. “Tapi TV kabel ilegal ini sulit untuk mengendalikan, bila siarannya tidak benar bisa membahayakan,” ungkapnya. Tedy mengapresiasi aparat di Kabupaten Jember yang telah melakukan penertiban TV kabel. Langkah petugas di Jember ini, hendaknya diikuti oleh para pengusaha TV kabel yang ada di Banyuwangi dan Situbondo. “Saat dilakukan razia, yang

terjaring cukup banyak,” cetusnya. Dari hasil pantauannya, di wilayah Kabupaten Banyuwangi, saat ini banyak sekali LO TV kabel. Bahkan, jumlahnya sudah mencapai ratusan. Dari jumlah itu, yang telah mengantongi izin baru beberapa saja. “Di Banyuwangi itu yang ada izinnya kurang dari lima LO,” sebutnya. Menurut Tedy, pengurusan izin untuk LO TV kabel ini sebenarnya juga sangat mudah. Bahkan, untuk mengurusnya tidak perlu membentuk PT. “Kami mengajak pada semua pengusaha LO untuk segera mengurus izin,” imbaunya. (abi/aif)

Kita berharap aparat pemerintah bisa menertibkan.” Tedy Anugrianto Ketua Apteksindo Jawa Timur

Dua Tahun DPO, Pulang Langsung Diborgol Buron Kasus Perampasan HP BANYUWANGI - Berakhir sudah petualangan Roni Pancasilawan, 28. Setelah dua tahun masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus perampasan, pemuda asal Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi itu akhirnya berhasil ditangkap di rumahnya kemarin. Upaya polisi menangkap Roni nyaris gagal karena yang bersangkutan akan kabur lagi ke Bali. Untungnya, anggota buser Polres Banyuwangi bisa cepat datang dan membawa tersangka ke polres. Aksi kejahatan yang dilakukan Roni sebenarnya sudah dua tahun lalu. Pada 25 September 2009, tersangka bersama empat temannya merampas handphone (HP) merk Nokia milik Arsid Tiban, 17, warga Jalan S Parman, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi. Sebelum HP-nya dirampas, korban dikeroyok hingga babak belur.

Banyuwangi. Polisi gagal meringkus pelaku karena keburu kabur ke Bali. Dalam keterangannya pada penyidik, Roni mengaku sudah dua kali ditangkap polisi dalam kasus pencurian. Saat merampas HP, dia mengaku tidak sadar karena mabuk. “Saya baru pesta minuman keras bersama beberapa teman di Jalan Brawijaya,’’ akunya. Saat mengeroyok dan merampas HP milik GALIH COKRO/RaBa SEMPAT MENGHILANG: Roni Pancasilawan kini dijebloskan ke rumah korban itu, dia mengaku dibantu oleh emtahanan (rutan) Mapolres Banyuwangi. pat temannya. Mereka Peristiwa yang terjadi pukul Uniba di Kelurahan Kertosari. adalah Ribut, Memet, 22.30 itu bermula saat korban Di tempat ini, lagi-lagi korban dan dua orang lagi temannya akan menolong temannya di dijadikan bulan-bulanan. HP Memet yang tidak dikenal. “HP Jalan Brawijaya, Banyuwangi. miliknya oleh tersangka di- hasil rampasan itu, saya berikan Ketika akan menolong itu, tiba- rampas. “Saat mengajak ke pada saudara saya,” ungkapnya. tiba ada beberapa orang yang Kertosari, mereka mengaku Pelaku yang disebut Roni tidak dikenal mendekatinya. anggota polisi, jadi saya ya itu kini masih dalam pencar“Mereka marah-marah lalu takut,” aku Arsid. ian polisi. “Yang kita tangkap memukul,” ujar Arsid, korban Setelah merampas HP, pelaku masih kita periksa terus,” kata perampasan. langsung kabur. Dengan dian- Kasat Reskrim Polres BanyuRoni lantas membawa korban tar keluarganya, selanjutnya wangi AKP Desa Putu Eka ke lapangan sepak bola milik korban melapor ke Polres Darmawan. (abi/aif)

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Muhammad Isnaeni Wardhan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Senin 26 September 2011

Ibu Rumah Tangga Edarkan Pil Dextro

Sikat Rokok, Dikepung Warga PESANGGARAN - Ketahuan mencuri rokok, Choironi Nurul Huda, 21, dan Ari Cahyono, 22, warga Dusun/Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, harus meringkuk di sel tahanan Polsek Pesanggaran kemarin (25/9). Selain menangkap kedua maling itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa puluhan bungkus rokok berbagai merek dan uang Rp 124 ribu. Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi mengatakan, tertangkapnya kedua orang itu berawal dari kecurigaan warga sekitar. Warga melihat Choironi dan Ari masuk toko milik Sunarto, 40, di Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Melihat dua orang masuk toko sekitar pukul 02.00, warga yang curiga itu langsung memanggil beberapa tetangga. Mereka pun langsung mengepung warung tersebut. Meski sudah melakukan

pengepungan, mereka tidak langsung menangkap mereka. Warga sengaja melapor dulu ke Mapolsek Pesanggaran. Begitu beberapa anggota polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP), warga langsung menggerebek kedua pelaku yang masih berada di dalam toko. Tanpa banyak kesulitan, polisi yang dibantu warga berhasil membekuk dua orang itu. ‘’Begitu berhasil kami tangkap, keduanya berikut barang bukti langsung kita amankan ke mapolsek,” kata Kapolsek Supriyadi. Kapolsek menyebutkan, dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa Ari Cahyono adalah residivis yang baru keluar tahanan. ‘’Sedang hasil mencuri rokok itu rencananya hanya mau dirokok sendiri saja,” pungkasnya. (azi/bay)

MUNCAR – Bisnis yang dijalankMUNC Suda an Sudartik binti Miari, 47, ini tak layak di ditiru. Gara-gara jualan pil dextro, ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Palurejo, Desa Tembo Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyu Banyuwangi ini ditangkap polisi. Selai Selain mengamankan tersangka, p petugas Satnarkoba Polres B Banyuwangi juga menyita sejum sejumlah barang bukti (BB) beru berupa 84 butir pil dextro yang dim dimasukkan dalam tiga klip plas plastik. Selain itu, polisi juga me menemukan satu klip plastik ber berisi tiga butir pil dextro, da dan uang Rp 58 ribu yang did diduga hasil bisnis haram itu itu. “Tersangka dan BB kita am amankan di polres,” ujar Ka Kasat Narkoba Polres Banyuwa wangi AKP Watiyo. T Tertangkapnya ibu rumah tan tangga yang nyambi jualan pi pil dextro ini, saat polisi m menggelar penyelidikan me mengenai peredaran narkob koba di wilayah Kecamatan Mun Muncar. Petugas mendapat inform informasi kalau tersangka sering jualan p pil dextro dengan jumlah yang cukup besar. Sebelum menangkap menan Sudartik, sejumlah anggota narkoba ssempat memantau rumah

ABDUL AZIZ/RaBa

Masih Betah di Tempat Lama KEDALUWARSA: Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi, Choirul Ustadi Yudawanto sedang rajin membersihkan papan reklame yang sudah kedaluwarsa. Yang menarik, foto diri Ustadi justru masih nampang di sejumlah tempat strategis di Rogojampi. Memang, sebelum menjabat sebagai Kepala Satpol PP, Ustadi pernah menjadi Camat Rogojampi. Sebagai camat, dia membuat spanduk berisi imbauan agar warga menjaga kebersihan. Seperti yang terlihat pada spanduk di Pasar Rogojampi ini. Meski imbauan tersebut tak pernah kedaluwarsa, tapi foto pejabat camat tersebut bisa dibilang sudah expired date. Bagaimana ini? (azi/bay)

Ratu Dextro Tembokrejo Nama: Sudartik Umur: 47 tahun Alamat: Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi Barang Bukti: Pil dextro 84 butir (3 klip) Pil dextro 3 butir (1 klip) Uang Rp 58 ribu

perempuan itu. Diketahui sasaran sedang transaksi pil dextro dengan pelanggannya, anggota Satnarkoba Polres segera bergerak dengan menangkap wanita itu. “Saat kita tangkap, tersangka baru melayani pembeli,” terang Watiyo. Dengan bukti yang ditemukan di rumahnya berupa puluhan pil dextro yang telah dibungkus plastik, tersangka ini tidak bisa berkutik. Hanya saja, perempuan ini mengaku baru saja ikut mengedarkan dextro karena kebutuhan ekonomi. “Mengakunya belum lama jualan dextro,” jelas Kasat Narkoba Watiyo. Saat menjalani pemeriksaan di polres, Sudartik mengaku mendapatkan pil dextro ini dari seorang sales keliling. Biasanya, sales itu datang ke rumahnya untuk menyerahkan pil dextro. “Saya tidak tahu alamat sales itu, orangnya yang datang ke rumah,” dalihnya. (abi/bay)

ADVERTORIAL PENDIDIKAN

Uniba Bangun Fasilitas Laboratorium Teknik 3 Lantai Mendukung Prodi Teknik Elektro dan Teknik Mesin BANYUWANGI – Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) terus membangun fasilitas gedung perkuliahan. Yang terbaru, kampus yang dalam penerimaan mahasiswa baru lalu berhasil menyerap 1.200 mahasiswa anyar itu, berencana membangun fasilitas gedung laboratorium Fakultas Teknik. Rencana pembangunan gedung baru ini diresmikan Jumat lalu (23/9), dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Rektor Uniba, Drs. H. Teguh Sumarno, MM. Hadir pula dalam acara tersebut, para pejabat akademik, para dosen, serta karyawan Uniba. Rektor Teguh Sumarno mengatakan, pembangunan gedung

itu merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak untuk segera diselesaikan. Menurutnya, Fakultas Teknik Uniba yang saat ini memiliki dua program studi, yakni Teknik Elektro dan Teknik Mesin. Kedua program studi itu harus dibekali laboratorium yang memadai, sehingga mahasiswa benar-benar mampu menyerap teori dan praktik secara profesional. Laboratorium yang dibangun di atas tanah seluas 1.200 meter persegi itu, bertujuan untuk menunjang program studi Teknik Mesin dan Teknik Elektro, sekaligus sarana pendukung bagi para mahasiswa untuk mempelajari ilmu-ilmu yang mendukung pertumbuhan di bidang mesin dan elektro. Dikatakan, fungsi utama laboratorium adalah memberikan pengetahuan dasar, menerapkan dan mengaplikasikan konsep, pengujian, produksi, pemeliharaan dan servis. Laboratorium yang baik yaitu jika terdapat sejumlah

SAMBUTAN: Rektor Uniba H Teguh Sumarno menyatakan bahwa pembangunan laboratorium merupakan sebuah kebutuhan yang penting.

POTONG TUMPENG: Selamatan pembangunan diikuti juga oleh seluruh karyawan Uniba.

perkakas dan alat yang memadai, jenisnya lengkap dan kualitasnya memenuhi syarat serta pengelolaan yang baik. “Fungsi lain dari sebuah laboratorium ditentukan oleh jenis laboratorium dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,” kata Teguh. Kelengkapan fasilitas pendidikan merupakan tingkat pencapaian hasil belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar atau kompetensi dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas laboratorium. Kelengkapan saja tidak cukup untuk menjamin tercapainya proses belajar mengajar yang diinginkan. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan dan pengembangan laboratorium yang baik dan terpadu. Pengelolaan dan perawatan peralatan yang baik dan teratur, pengusulan dan penggunaan bahan yang tepat dan administrasi yang baik. “Untuk itulah Uniba membangun laboratorium ini,” cetus Rektor yang sukses membawa Uniba ini. Dikatakan, semakin meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai bidang masing-masing, maka pendidikan kejuruan harus dapat mengantisipasi kondisi tersebut. Salah satu cara dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi adalah dengan membangun fasilitas pendidikan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Salah satu fasilitas pendidikan yang harus dibangun adalah laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan di dalam tempat kerjanya kelak. “Mengingat laboratorium sangat penting bagi keberhasilan proses belajar mengajar, maka fasilitas ini harus dikelola dengan baik,” pungkasnya. (ikl/bay)

SAKSI: Pencanangan gedung laboratorium disaksikan oleh pejabat akademik Uniba, Kabag TU Murdianto (kiri) dan PR III Drs. H. Mansur.

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

SIMBOLIS: Rektor Uniba H Teguh Sumarno meletakkan batu pertama sebagai pertanda jika gedung Laboratorium Teknik segera dibangun.

733 Mahasiswa Ikuti Yudisium SEMENTARA itu, Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) menggelar yudisium di aula kampus Bhumi Kertosari Sabtu lalu (24/9). Yudisium kali ini diikuti 733 mahasiswa. Yudisium merupakan momentum akademik penuh sejarah yang selalu dinantikan, momentum yang menjadi awal mahasiswa menyandang gelar sarjana. Rektor Uniba H. Teguh Sumarno dalam sambutannya memberikan pesan khusus kepada mahasiswa yang akan diwisuda tersebut. Rektor berharap, agar mereka yang akan lulus mampu bersikap dan membawa diri bagi seorang Sarjana Pendidikan. Salah satunya adalah pandai memanfaatkan peluang usaha. Menjadi seorang entrepreneur harus menjadi jiwa bagi lulusan Uniba selain menjadi guru. Contohnya, seorang pendidik akuntansi harus bisa melihat peluang agar bisa menciptakan lapangan kerja. Dalam kesempatan itu, Rektor Teguh mengatakan, belajar tidaklah hanya sebatas mengejar gelar aka-

AKAN DIWISUDA: Sebanyak 700 mahasiswa Uniba melakukan prosesi Yudisium pada Sabtu lalu (24/9).

demis atau nilai indeks prestasi yang tinggi dan mendapat penghargaan cum laude. Lebih dari itu, mahasiswa harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling mikro. “Perubahan perilaku belajar bukan

hanya sekadar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Jadi kalian harus mampu memosisikan diri sebagai barisan pelopor untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia,” katanya. (ikl/bay)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Peresmian Musala Sumadi Al-Amin Ponpes Ridhollah

Berusaha Cetak Generasi Sanad BANYUWANGI – Peresmian mushala ‘Sumadi Al-Amin’ di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Ridhollah, Ds. Secawan, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, pada Sabtu (24/ 9) berlangsung meriah. Acara yang dibungkus dengan tema halal bi halal dan Ust. M. Iqbal jalan sehat itu dihadiri ratusan jamaah. Beberapa pejabat dalam dan luar daerah pun terlihat di sana. Pengasuh Ponpes Ridhollah, Ustad M. Iqbal mengatakan rangkaian kegiatan dalam peresmian musala ‘Sumadi Al Amin’ diawali dengan jalan sehat. Dimana dalam jalan sehat itu, ponpes memberikan santunan kepada beberapa kaum duafa dan anak yatim piatu. Pada malam acara puncak, ditampilkan keterampilan santri Ponpes Ridhollah da-

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

TAMPIL BERANI: Penampilan santri dalam memeriahkan acara peresmian Sabtu (24/9)

lam menghafal surat pendek. Tidak hanya itu, kemeriahan acara juga terlihat dari kehadiran samroh dari Malang. Dalam kesempatan tersebut, Ustad Iqbal menyampaikan terima kasih kepada donatur yang telah menyumbang berdirinya musala Sumadi Al Amin ini. Dia berupaya untuk mengembangkan Ponpes Ridhollah ini menjadi ponpes yang mencetak

kader muslim menjadi pribadi yang berbasis sanad. Sehingga tercipta generasi robbi rodiyya. “Misi kami adalah menjadikan Alquran sebagai mahkota pondok. Dengan begitu dapat mendorong santri untuk menerapkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga apa yang dilakukan santri diharapkan sesuai dengan Alquran,” pungkasnya. (ikl/als)

Senin 26 September 2011

STAIDA Lepas Ratusan Mahasiswa KKN MUNCAR - Ratusan mahasisswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) Blokagung, mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di Kecamatan Muncar dan Rogojampi. Pelepasan ratusan peserta KKN tersebut dilakukan di Pendapa Kecamatan Muncar, Sabtu (24/9) lalu. Ketua Panitia KKN, H. Abdul Malik Syafa’at MH mengatakan, ratusan mahasiswa tersebut akan diterjunkan ke beberapa desa di Kecamatan Muncar dan Rogojampi. Untuk di Kecamatan Muncar, ada lima desa. Yaitu di Desa Tapanrejo, Desa Tembokrejo, Desa Kedungringin, Desa Kedungrejo dan Desa Blambangan. Sedang di Rogojampi, lokasi KKN mahasiswa STAIDA di Desa Mangir, Desa Bomo, Desa Gladag, Desa Watu Kebo, Desa Gintangan, Desa Kaligung, Desa Kedaleman, Desa Kaotan, dan Desa Blimbingsari. Gus Malik, sapaan akrabnya, berpesan agar selama mengikuti KKN, para mahasiswa di-

harapkan mampu membaur bersama masyarakat dengan tetap menjaga nama baik almamater. Selain itu, KKN yang mengambil pola partisipatory action research itu para mahasiswa juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas kegiatan yang sudah ada di masyarakat. ’’Bukan menciptakan sesuatu yang baru di tengah-tengah masyarakat. Namun bagaimana kegiatan yang sudah ada bisa lebih berkualitas,” pesannya. Sementara itu, Wakil Ketua STAIDA Nur Khozin Haris MH mewakil Ketua STAIDA, DR. H. Abdul Kholiq Syafa’at MA, juga berpesan agar para mahasiswa tidak mudah reaksioner melihat segala sesuatu yang ada di tengah masyarakat. Artinya, ketika menemukan sesuatu yang baru di masyarakat yang tidak sesuai teori di bangku kuliah, pihaknya berharap para mahasiswa bisa lebih banyak mencerna terlebih dahulu. ’’Jangan

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Abdul Aziz/RaBa

SERAH TERIMA: Camat Muncar Isa Ansori menandatangai surat serah terima disaksikan Ketua Panitia KKN Abdul Malik Syafa’at.

mudah menyalahkan sesuatu yang baru kita lihat dan kita

dengar. Tapi dicermati dulu,” pesannya.(azi/adv)

PEMBETULAN Ada kesalahan penulisan nama dalam advertorial kesehatan edisi Minggu (25/9) kemarin. Dalam artikel berjudul Apoteker Wajib Interaksi dengan Pasien tertulis nama Ketua IAI Jatim, Ir. Tedjo Surjono. Yang benar adalah Drs. Totok Sudjianto. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•RUMAH•

•TANAH 2600M2•

•KARYAWAN/TI•

•DEPO AIR ISI ULANG•

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

DIJUAL Tanah L 2600 M Jl. Mega segara Berminat Hub. 081558705503

TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/8953555

•KERTANEGARA•

•TANAH 594M2•

DICARI Wnt max 28th, bs pajak, komptr, satpam max 30thn pnglmn.Krywn laki2 max 35th dan driver, pny SIM B2 umum. Lok kerja di Gambor Parijatah.Krm ke DI Panjaitan 64 Bwi

DJL Rmh Jl. Kertanegara/Baluk Bgn 76M2 Tanah 200M2 Blkg bisa ditingkat. Lsg bisa ditempati, harga nego TP. Hub 081-803587-755

DJL Cpt Tnh SHM L 594 M2, Glagah , Harga 40 Juta bs Tukar mbl & Djl Tanah +Rmh SHM L 765 M ada 2 Rmh Lok Jl Brantas Jajag Hub. Wawan 085331632942,081252599910

•RUMAH SEWA•

•TANAH 300 M2•

Rmh+UangSewa2ThnTunai.PenatabanPggrJln BsrLt.1750Lb + 390 SHM Andre08211380580

DJL Tnh Kapling SHM L +- 300 M2/ 1 1/2 Kavling Lok. Dlm Kota, Gg Makning Hrg Nego Berminat Hub. 08123444291/0333-423537

SITUBONDO •DIJUAL CEPAT• DJL Rmh SHM Lt. 92 M2 4 Kt dr , Rt. 2 Km Perum Panper Blk CC 16 H-0341-715472 /TP

SITUBONDO

• GANTI OLI & VET• DCR Karyawan utk Ganti Oli & VET. Penglmn (2th). Hub 085852397999 (Bwi)

• THERAPIST• Anda ingin jadi therapist spa di Dps/Ubud, sgr bw CV ke Bali Ratu Group. d/a PT Mas Wangi Travel. Jl Ry Mangir No, 7 (Dpn SPBU Mangir) Bwi. 03337700661. www.baliratugroup.com

•TANAH 271M2• DJL CPT SHM L 271m2, Jl. Melati VI/9. 90jt / Rmh toko GPM A14, Panther ‘91 43jt, trm carter Avanza, 08123463642

SITUBONDO •DIPLOMA 1•

BANYUWANGI •TANAH 8050M2• DJL SEGERA Tanah 8050m2+bangunan rumah. Ada 63 pohon rambutan dan 2 bekas kolam pemancingan, di dusun Pekulo, SHM, harga 375 juta (nego), peminat serius Hub: 081554147502.

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

•TANAH 1900M2• TANAH 1900m2, Ds Kedayunan, ada phn durian dll, dlm kampung,T.426449/ 081911695857

BHS Inggris & Manajemen Bisnis. Perkuliahan Okto ‘11. SPP 199ribu/bln, dosen luar & dlm negeri, psti kerja. H: 0361-237367

BANYUWANGI RUMAH & TOKO DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot, strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah Mada 274 Gtg-Bwi H. Sugiarto 081233499888,031703388181

•RUKO AGUS SALIM• DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

•DIKONTRAKKAN• RUKAN Luas 170 m2 ( 10X17 m) ada kt 2,km2, dpr, r.klrg. lok jln agus salim14 Bwi. Sblh brt BKD (08179622454).

DIJUAL Toyota kijang krista grand (solar) th 2002 coklat met hrg 120 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Toyota Avanza 1.3G F601RM th 2007 hitam mtl hrg 130 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

•PELATIHAN• INGIN usaha? Daftarkan sgr di pelthan entrepreneur. Dijamin! Biaya ringan, lulus lgsg memiliki usaha&bantuan modal. Daftar 5-15 Sep. disc 50%. Hub 085738511018, 7742121

BANYUWANGI

•JUAL MESIN BUBUT• JUAL Mesin Bubut Taiwan panjang 1,25 meter 0331-7181378,0812348558

•SOUVENIR• CETAK Mug Kaos Pin Ganti Kunci Jam Untuk Promo Toko Kantor Souvenir Ultah Nikah hrga Murah. Jula Kaos & Souvenir Bwi Partai & Ecran Ruko Karibia B-3 Jakgung Suprapto 0333-417992-081913906633

•PENGOBATAN• TIGA Therapi Alternatif , Refleksologi, Accupresure dan TA Hubungi: 03338919141, 082140734262

SITUBONDO •CV. PUTRA INDONESIA• BISNIS Pend TI, internet, Modal 95 juta. Bg Hasil 5 jtan/bln H: 081336237001

PRODUK SPA •KECANTIKAN• HADIRKAN Kemewahan di rmh dgn produk spa Dan kecantikan Herbal Langsung dari Bali. Hub. 0333-8278555

BANYUWANGI

• PROMO DAIHATSU• MILIKI XENIA VVT-i UM 9 jt, TERIOS UM 21 jt, GRAN MAX UM 6 jtan, LUXIO Disc 15jt. Bs kredit 5th + hadiah menarik. Hub Sgr HADI (0333) 7728.456/0815.5970.5555 / 081.233.432.555

•ISUZU PANTHER• DJL Panther Super Royal HI-GLX 97 biru met istimewa. Hub: 08121732210

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 97,5 jt nego brg istw Bisa , Kash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Isuzu panther turbo H. Touring th 2008 hitam hrg 187,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Mits FP418L (truck) th 1996 hijau kombinasi hrg 210 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual cepat,lokasi jl.KH.Agus Salim 108 bwi, T20x40/B155m2, tepi jln/unt rmh/usaha, 575jt nego, bsa krdit bank,Hub:0811352594


Senin 26 September 2011

BALJEBOL BALI

JEMBER

Fokus Latihan Sendiri MESKI merger antara Persid dengan Bondowoso United belum sepenuhnya deal 100 persen, pemain tak mau terpengaruh terlalu dalam. Para mantan Persid yang diproyeksikan akan kembali memperkuat tim ini hanya fokus jaga kondisi. Sepekan sekali, mereka tetap berkumpul di lapangan Brigif 09 Jember untuk sekadar berkumpul dan berlatih. Meski, dalam latihan otodidak itu mereka tanpa disertai pelatih. ”Karena memang tim belum terbentuk, dan tentu pelatih masih belum ada,” kata Budi Santoso, mantan winger Persid, Deltras Sidoarjo dan Persebaya Surabaya yang berniat balik kandang ke Jember ini. Jadwal latihan adalah tetap, yakni tiap Rabu. Ia dan kawan-kawan yang diseniorkan di Persid juga tak terlalu ambil pusing jika beberapa teman (mantan Persid) yang lain absen latihan. Karena sekarang banyak turnamen di gelar di berbagai pelosok Jember, yang beberapa diantara pemain memperkuat klubnya sendiri. ”Bagi kami, ikut turnamen (tarkaman, Red) juga sarana latihan yang efektif. Karena ini ibarat uji coba,” lanjut pemain asli Kreyongan, Patrang, ini. Sudah dua pekan ini (tiap Rabu sore) pemain Persid memang kumpul spontan di lapangan Brigif 09 Jember. Beberapa pemain yang jarang absen diantaranya Sampur, Erfan Fabian, Budi Santoso, Jaya Hartono dan Iswanto. Secara terang-terangan, Budi Santoso, Jaya Hartono dan sederet pemain senior lain mendukung merger PersidBond-U ini. Jaya Hartono yang mantan kapten Persid menyebut, merger sangat mutlak karena sebagai pemain yang ikut turun di musim 2010 lalu tak ingin Persid kembali terjerembab ke level amatir. ”Jember sudah layak punya tim Divisi Utama,” katanya. (hdi/jpnn)

JEMBER

RADAR JEMBER/JPNN

DIGELEMBUNGKAN: Selain lahan tebu, kapasitas produksi juga digelembungkan.

Lahan Tebu Diduga Di-Mark Up PRAKTIK mafia tebu di lingkungan PG Semboro kembali terkuak. Jika sebelumnya ada dugaan penggelapan TS (tebu sendiri) menjadi TR (tebu rakyat), kali ini terkuak dugaan mark up data luas lahan tebu. Implikasinya, data produksi tebu pun menggelembung, jauh lebih besar dari fakta di lapangan. Salah satunya adalah data areal tanaman tebu milik H. Sigit, warga Dusun Semboro Lor Desa, Kecamatan Semboro. Petani yang biasa memasukkan tebu ke PG Semboro ini memiliki dua lokasi yang terdaftar di PG Semboro. Yakni, nomor petak 2211019 yang terletak di Semboro dengan luas 4,334 dengan hektare produksi 101,6 kuintal per hektare. Lahan kedua dengan nomor petak 2208077 seluas 2,600 hektare dengan nilai produksi sebesar 105,3 kuintal per hektare. Total luas lahan di kedua petak itu adalah 6,934 hektare atau hampir tujuh hektare. Namun, setelah data masuk ke PG, nomor petak 2208077 terjadi penggelembungan luas lahan yang berlipat-lipat dari data aslinya. Dari yang awal hanya 2,600 hektare berubah menjadi 14,225 hektare dengan nilai produksi sebasar 22.015 kuintal. Padahal, nilai produksi rata-rata saat ini hanya 70 - 80 ton per hektare. Tetapi, data yang ada di PG kapasitas produksi melonjak menjadi 150 ton per hektare. “Angka yang cukup mengejutkan itu banyak menimbulkan tanda tanya besar dari para petani tebu di Jember, khususnya di wilayah Semboro,” ujar H. Sigit. Administratur PG Semboro Ir Kusnadi saat dikonfirmasi kemarin siang tidak menyangkal data tersebut. Namun, dirinya berjanji akan mendalami permasalahan tersebut. ”Segera akan kita beri jawaban,” ujarnya. Data tersebut, lanjut dia, masih perlu dikroscek ke lapangan. (jum/har/jpnn)

BONDOWOSO

Kampanyekan Mamin Sehat UPAYA menyehatkan anak didik khususnya siswa SD dan MI se Bondowoso terus digencarkan Kantor Ketahanan Pangan (KKP) dan Dispendik Bondowoso. Petugas dari dua satker tersebut, mengkampanyekan jenis konsumsi makanan dan minuman sehat. Selain itu, mereka juga membagikan minuman susu sehat kepada anak-anak tersebut.”Sebab saya mengamati, banyak penjual makanan minuman disekolah yang justru menjual produknya yang banyak mengandung bahan kimia,” ungkap Hindarto, Kepala KKP kemarin (22/9). Seperti, krupuk yang ternyata mengandung pewarna tekstil, pentol yang mengandung borak, serta makanan minuman tak sehat lainnya. ”Itu, kalau terus dikonsumsi siswa, maka akan menjadi preseden buruk bagi kesehatan anak,” katanya. Tentu saja, hal itu akan membuat anak sakit. “Tentu saja, hal itu akan membuat prestasi belajar anak merosot,” ungkapnya. Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, pihak KKP dan Dispendik, terus melakukan sosialisasi kesekolah SD atau MI secara bertahap.”Kami memberitahu siswa, contoh-contoh makanan minuman yang tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak,” katanya. Namun, petugas juga memberikan susu segar gratis kepada ribuan siswa-siswi SD dan MI. Apalagi, Bondowoso yang mendapatkan bantuan dari APBD, ingin melihat anak-anak didik itu menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas. ”Sehingga, kami bertanggungjawab dengan kondisi mereka,” tambah Kadispendik Endang Hardiyanti kepada RJ. Terlebih, saat ini, banyak anak-anak di Bondowoso, yang cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji dan cenderung menghindari makan sayuran.”Tugas kami, agar anak-anak itu kembali atau suka memakan sayuran atau makanan yang bergizi tinggi,” katanya. Oleh sebab itu, Dispendik juga menggandeng Madrasah Ibtidaiyah untuk terus mengkampanyekan mengkonsumsi makanan sehat. ”Jadi, tidak hanya anak SD saja, yang dibantu. Anak-anak MI, juga mendapatkan perhatian,” katanya. (eko/wah/jpnn)

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Kemarau Panjang, Cabai Mengering

Calon Haji Berangkat 23 Oktober LUMAJANG— Para CJH Lumajang bisa segera bersiap berangkat ke Arab Saudi. Ini seiring keluarnya jadwal keberangkatan resmi CJH Lumajang yang sudah dirilis. Jika tak ada kendala, para jamaah akan berangkat 23 Oktober 2011 mendatang. Kasi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Lumajang M Mudhofar kepada Koran ini mengatakan, jadwal keberangkatan CJH Lumajang secara resmi sudah di rilis. “Tanggal 23 Oktober berangkat,” katanya. Meski jadwal tersebut sudah resmi dirilis, namun dia mengaku tak menutup kemungkinan bergeser. Tapi, belajar dari pengalaman yang lalulalu, biasanya jika ada pergeseran jadwal hanya sehari saja. Kantor kemenag, kata dia akan memberitahukan kepada para CJH jika memang ada perubahan jadwal tersebut. “Kami berharap tidak ada penundaan keberangkatan,” imbuhnya. Calon jamaah haji asal Lumajang akan dibagi dalam tiga kloter yakni kloter, 63, 64 dan 65. Khusus kloter 65, akan digabung dengan CJH asal Probolinggo sebab CJH Lumajang dalam kloter itu hanya berjumlah 33 orang jamaah saja. Selebihnya, CJH asal kabupaten tetangga tersebut. Sementara itu, CJH Lumajang akan mendapatkan tambahan kursi setelah ada penambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi. Semula, CJH Lumajang hanya 826. Namun, setelah ada penambahan, CJH Lumajang bertambah menjadi 937 CJH. Disinggung soal masih adanya seribu lebih kursi yang

Di Tingkat Petani, Harga Perkilo Turun Menjadi Rp 2.500

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

CEK MEDIS: Para CJH Lumajang saat menjalani pemeriksaan kesehatan. Menurut rencana, para jamaah bakal diberangkatkan 23 Oktober, mendatang.

masih kosong secara nasional, Mudhofar membenarkan. Namun, apakah kuota kursi CJH Lumajang akan ditambah, dia mengaku tergantung provinsi. “Yang menentukan kuota adalah provinsi,” imbuhnya. Mudhofar menjelaskan sejak Rabu hingga akhir pekan kemarin, para CJH Lumajang diperiksa kesehatan menyeluruh

di dinas kesehatan. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan para CJH sebelum berangkat ke tanah suci. Pemeriksaan kesehatan para CJH itu dilakukan di kantor dinas kesehatan. ‘’ Pemeriksaan gratis kecuali, untuk vaksin influenza karena memang tidak diwajibkan,” pungkasnya. (wan/wah/jpnn)

BONDOWOSO - Nasib malang petani tomat di Bondowoso menyusul harganya yang anjlok juga dirasakan petani cabai pada musim kemarau panjang tahun ini. Sebagian besar petani cabai mengalami kerugian, karena tanaman cabai dibiarkan mengering dan merangas akibat kekeringan. Meski masih menghasilkan buah cabai, akan tetapi jumlahnya tidak banyak dan sebagian besar layu dan mulai mengering. Ini karena, sebagian besar petani enggan memanen menyusul harga cabai di tingkat petani yang rendah. Suhadi, 45, seorang petani di Desa Tegalpasir Kecamatan Jambesari Darusollah mengatakan, sebagian besar lahan tanaman cabai di wilayahnya mengalami kekeringan sejak Agustus lalu. Ditambah lagi, harga cabai di tingkat petani yang rendah, membuat para petani memilih membiarkan dan menunda panen cabei.

”Akibatnya, banyak cabai yang sudah tua dan berwarna merah di pohon, layu dan mengering, karena tidak dipanen,” katanya. Padahal, menurut dia, para petani biasanya sudah memanen cabai sudah berumur tua dan tidak harus berwarna merah. Tapi, kali ini para petani seperti loyo untuk memanen cabainya yang sudah tua dan berwarna merah. ”Harga cabai rawit hijau maupun merah sekarang menurun jauh dibandingkan sebelum Lebaran Agustus lalu. Kalau dulu sekitar Rp 10 ribu per kilogram, sekarang turun menjadi Rp 2.500 per kilogram,” katanya. Tariman, 42, petani lain warga Desa Pejaten Kecamatan Bondowoso mengatakan, dia dan sebagian besar petani cabai pasrah dengan kondisi ini. Mereka hanya berharap harga cabai di tingkat petani kembali naik dan tidak membuat rugi petani cabai. Karena, menurut dia, harga cabai rawit merah dan hijau di pasar-pasar tradisional Bondowoso sudah mencapai kisaran Rp 8 ribu per kilogram hingga Rp 10 ribu per kilogram. (ido/wah/jpnn)

Selamatan Desa, Warga Berebut Tumpeng LUMAJANG – Warga Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, akhir pekan kemarin tumplek di jalanan protokol desa setempat pekan kemarin. Mereka menyaksikan selamatan desa yang diselenggarakan pihak desa. Selain menyaksikan kirab, warga juga menunggu acara puncak gerebek tumpeng yang disajikan oleh panitia. Tak seperti biasanya, warga kemarin tampak sudah berjajar di pinggir jalan desa. Mereka tampak antusias meskipun kondisi siang kemarin sangat panas. Selain pawai, warga sekitar juga menantikan acara gerebek tumpeng yang disediakan oleh pihak desa. “Tahun ini, hanya ada dua tumpeng,” kata Nurhadi, warga Darungan saat ditemui di lokasi kejadian kemarin. Sebelum diadakan gerebek tumpeng, tumpeng-tumpeng tersebut

juga ikut diajak keliling desa. Tumpeng tersebut antara lain berisi makanan khas desa, jajanan serta beberapa hasil bumi seperti palawija, sayuran, jagung dan beras. Tumpeng juga dibuat seperti gunungan untuk menarik minat masyarakat. Setelah diarak, ditengah-tengah jalan tempat warga banyak berkumpul, rombongan depan yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Darungan, Agus Prabowo mengintruksikan rombongan berhenti. Begitu tumpeng diturunkan, warga langsung menyerbu gunungan tumpeng tersebut. Kades Agus Prabowo mengatakan kegiatan tersebut merupakan acara tahunan. “Yakni untuk syukuran desa dan peringatan HUT RI,” ujarnya. Selain sebagai wujud syukur desa terhadap hasil bumi yang melimpah kepada masyarakat. (ram/wah/jpnn)

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

BEREBUT BERKAH: Warga Desa Darungan berebut tumpeng dan hasil bumi yang ikut diarak keliling desa.


38

Senin 26 September 2011

Tim Polres Hajar Salduk BANYUWANGI – Tim futsal Polres Banyuwangi rupanya terlalu tangguh bagi skuad Asal Nyaduk (Salduk) Radar Banyuwangi. Dalam game persahabatan yang digelar di Lapangan Hadi Futsal Sabtu (24/ PERSAHABATAN: Pemain futsal Salduk dan Polres Banyuwangi pose bersama sebelum pertandingan.

9) lalu, tim Salduk babak belur dihajar Polres Banyuwangi dengan skor 18-4. Wakapolres Kompol Heru Prasetyo dkk tampil kesetanan sejak menit awal. Gawang tim Salduk yang dimotori GM Radar Banyuwangi A. Cholik Baya langsung menjadi lumbung gol. Tim yang mayoritas dihuni oleh anggota Satlantas tampil menguasai jalannya pertandingan.

Hingga empat babak yang dimainkan, kemenangan milik Polres Banyuwangi tidak terbendung sekaligus menyudahi perlawanan tim Salduk dengan skor 18-4. “Kegiatan ini sekaligus memperingati hari lalu lintas dan mempererat silahturahmi dengan rekan media khususnya Radar Banyuwangi,” cetus Kompol Heru Prasetyo. (nic/als)

GALIH COKRO/RaBa

Laelatul Gabung Tim PON Jatim BANYUWANGI - Capaian prestasi yang diukir Tri Sakti Bintang Pamungkas di ajang kejuaraan nasional (kejurnas) di Palembang lalu menjadi cerita manis dunia catur Banyuwangi. Sepak terjang bocah berusia 10 tahun itu seolah menular kepada rekannya yang lain. Adalah Laelatul Hasanah yang mendapat kesempatan membuktikan kemampuannya memainkan bidak catur. Pecatur putri Banyuwangi itu menjadi satu-satunya wakil Banyuwangi yang masuk dalam program Puslatda Jatim proyeksi PON 2012 mendatang. Menilik perjalanan Laelatul di kejuaraan catur, tidak berlebihan bila dirinya masuk dalam skuad catur Jawa Timur. Bersama lima pecatur asal Jawa Timur lain; Meriatul Qibtiyah asal Lumajang, Atna Tiningrum asal Malang, Nidya Anggraini asal Surabaya, Asiti Fatikah, dan Widya Tri Febri Yanti asal Jember, Laelatul akan menjadi bagian tim PON Jawa Timur di ajang empat tahunan tersebut. Harapan besar tersemat untuk mengangkat nama besar Jawa Timur dalam pentas olahraga nasional terakbar di Tanah Air itu. (nic/als)

Ancam Boikot Program PSSI BANYUWANGI – Ketidakpuasan klub atas jalannya musyawarah cabang luar biasa (muscablub) PSSI bisa berbuntut panjang. Beberapa elemen bola yang protes terhadap mekanisme pemilihan berencana akan mengambil sikap tegas bila PSSI tidak merespon aspirasi yang disuarakan. Di antaranya dengan memboikot seluruh program dan agenda kerja PSSI. Sumber koran ini yang enggan disebutkan namanya mengatakan, PSSI telah melanggar aturan dan mekanisme dalam pemilihan pengurus. Alhasil, muscablub yang digelar di

Atlanta Genteng pada 18 September lalu lebih dianggap dagelan. Menurut sumber tersebut, dalam pelaksanaan muscablub tersebut peserta tidak diberikan kesempatan untuk bertanya. Indikasi ini muncul di antaranya saat pembahasan tata tertib. Selain itu indikasi keanehan lainnya banyak klub yang tidak diundang dalam acara tersebut. Klub yang hadir justru banyak yang layak dipertanyakan eksistensinya dalam pembinaan sepak bola. Beberapa peserta juga mengkritisi posisi Taufik yang bertindak sebagai calon. Dalam muscablub lalu, dia juga

masuk sebagai pimpinan sidang dan juga yang memutuskan hasil muscablub. Terlebih lagi pemilihan formatur juga tidak menjaring semua komponen bola yang ada. Atas dasar inilah klub berencana segera mengambil langkah. Salah satunya mensiasati atas jalannya muscablub yang menggoalkan Ahmad Taufik sebagai ketua PSSI periode 2011-2015 mendatang. “Bila tidak disikapi, kami siap memboikot seluruh program dan agenda PSSI ke depan,” tegasnya. Sementara itu, kemelut yang melibat-

kan klub dan PSSI ini mengudang kekhawatiran sejumlah elemen bola di Banyuwangi. Barisan Suporter Laros Jenggirat meminta agar persoalan ini segera ditemukan titik temu. PSSI dan klub harus kembali duduk satu meja. Ketua Laros Jenggirat Ahmad Mustain meminta agar PSSI dan klub segera ketemu. Bila tidak, agenda pembinaan bisa terhambat. Apalagi persoalan Persewangi untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama juga masih butuh perhatian. “Selesaikan segera. Bila tidak bisa berbahaya untuk sepak bola Banyuwangi,” pintanya. (nic/als)

GALIH COKRO/Raba

DIPERHITUNGKAN: Atlet tinju Banyuwangi sedang berlatih.

Masuk Tim Tinju Jatim Proyeksi Popnas di Riau BANYUWANGI - Eksistensi dan capaian prestasi olahraga tinju Banyuwangi mulai menggeliat. Setelah sempat mati suri, olahraga adu jotos itu kini mulai menemukan gairahnya kembali. Setelah meraih hasil positif dengan menggondol medali perunggu dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III di Kediri, kini petinju Banyuwangi kembali menunjukkan prestasi; lolos dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Dalam even tingkat nasional yang digelar 27 September di Riau itu, Banyuwangi menempatkan satu petinju dalam skuad Jawa Timur. Dia adalah Aji, mahasiswa Akaba. Petinju binaan Pertina Banyuwangi itu akan bergabung bersama lima petinju lain, di antaranya dari Blitar, Tulungagung, dan Malang. “Ini bisa menjadi momen kebangkitan olahraga tinju Banyuwangi,” beber Pelni Rompis, ofisial tim Popnas Jawa Timur yang juga Sekretaris Pertina Banyuwangi. Pelni menambahkan, keikutsertaan petinju Banyuwangi dalam Popnas bukan sekadar pelengkap. Aji merupakan petinju yang sudah dipersiapkan tampil di semua ajang, termasuk di Popnas yang akan digelar pekan depan di Riau. Masuknya petinju Banyuwangi dalam komposisi tim Jawa Timur semakin lengkap. Sebab, Pelni Rompis juga ditunjuk sebagai ofisial sekaligus penasihat teknik alias pelatih tim Popnas Jawa Timur. (nic/als)

GALIH COKRO/RaBa

BEROTOT: Suasana seleksi binaragawan di Fajar Gym Banyuwangi kemarin. Rencananya mereka akan mengikuti kejuaraan binaraga di Jember bulan depan.

Hadapi Kejuaraan, PABBSI Jaring 10 Atlet BANYUWANGI – Kepengurusan PABBSI Banyuwangi di bawah komando Nurmansyah boleh jadi baru seumur jagung. Namun, di usianya yang belum genap sebulan ini, induk olahraga angkat besi dan binaraga ini langsung mengambil gebrakan. Di antaranya dengan menggelar seleksi atlet untuk proyeksi kejuaraan yang akan digelar di Jember bulan depan. Antusiasme atlet di bawah ke-

pemimpinan Nurmasyah tampak dari peserta seleksi yang digelar di Fajar Gym Banyuwangi kemarin. Puluhan binaragawan turut ambil bagian untuk bisa mewakili Banyuwangi di pentas kejuaraan angkat besi binaraga dan angkat berat tersebut. Mereka berasal dari beberapa gym yang ada di seluruh Banyuwangi. Untuk tampil di kejuaraan di Kota Suwar-Suwir nanti, PABBSI akan

berkosentrasi di dua nomor. Yakni under 65 kg dan up 65 kg. Dari seleksi yang digelar lebih kurang dua jam tersebut, terangkum 10 atlet yang akan mewakili Banyuwangi untuk tampil di kejuaraan bulan Oktober mendatang. Ketua PABBSI Banyuwangi Nurmansyah mengatakan, seleksi ini merupakan gebrakan awal untuk membangkitkan kembali olahraga binaraga. Diakuinya, potensi untuk

olahraga angkat berat dan binaraga Banyuwangi cukup melimpah. “Buktinya, banyak atlet kita yang kabur ke luar daerah,” katanya. Lewat kepengurusan PABBSI yang baru, Nurmansyah yang juga anggota Polri itu berharap potensi atlet Banyuwangi bisa kembali muncul ke permukaan. Syukur bila nanti mereka bisa kembali pulang untuk membela Banyuwangi di berbagai ajang kejuaraan yang ada. (nic/als)


Senin 26 September 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Penghuni Klopoan Asli Banyuwangi ■ SEMUA... Sambungan dari Hal 29

Menurut Ruliyono, banyak rangkaian dalam masalah pelacuran yang terorganisasi ini. Apalagi, tidak sedikit warga sekitar lokalisasi yang mengambil keuntungan dari segi ekonomi. “Kalau kebijaksanaan yang ditempuh itu ternyata tidak bijaksana, ini juga akan menjadi bumerang,” tuturnya.

Dia menambahkan, para PSK seharusnya didata terkait keterampilan yang dimiliki. Dengan keterampilan yang dimiliki itu, pemerintah harus bisa memberikan fasilitas mereka agar bisa hidup mandiri. “Yang tidak memiliki keterampilan, ya harus diberi keterampilan dulu,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Banyuwangi, Iskandar

Azis mengatakan, pihaknya telah banyak memberikan pembinaan dan memberikan keterampilan dalam menangani masalah PSK. “Kita juga punya petugas di tingkat kecamatan, dan mereka sering melakukan pembinaan,” katanya. Sementara itu, salah satu problem dalam penertiban lokalisasi adalah masalah Kartu Tanda Penduduk (KTP). Muncul dugaan, para PSK dari luar

daerah mulai mengajukan permohonan untuk mendapatkan KTP Banyuwangi. Salah satu PSK lokalisasi Klopoan, Kecamatan Sempu, Sandra Kirana (nama samaran) mengaku dirinya memang berasal dari Kecamatan Kalisat, Jember. Namun kini, dia sudah memiliki KTP Banyuwangi. Hal itu bisa terjadi, karena dirinya memang sudah cukup lama menetap di Desa Keta-

Petugas Datang, Pembalap Lari Semburat ... ■ BALAP... Sambungan dari Hal 29

Selain itu, ada juga yang mengganti onderdilnya dengan spare part yang tidak standar. “Motor-motor itu yang dipakai untuk balapan,” katanya. Sementara itu, balapan motor di doubleway Gajah Mada

tersebut sebenarnya sudah lama tidak terdengar. Meski rutin dilakukan patroli, tapi ketika petugas lengah, biasanya para remaja kembali menggelar balap liar di lokasi tersebut. “Rupanya ini mulai kambuh lagi, dan akan kita operasi terus,” tegas Sudarmaji. Pada Sabtu malam itu, menu-

rut Sudarmaji peserta balap motor liar di Jalan Gajah Mada itu diikuti cukup banyak peserta. Namun begitu melihat ada polisi datang, mereka langsung semburat dan meninggalkan motornya di lokasi kejadian. “Juga ada yang kabur bersama motornya,” ujarnya. Untuk motor yang telah di-

amankan ini, kata dia, pemiliknya bias mengambil ke polres sambil menunjukkan dokumen kendaraan. Selain itu, pemilik motor harus membawa semua onderdil motor yang sesuai ketentuan saat datang ke Mapolres. “Semua onderdil motor yang dicopoti itu harus dipasang di polres,” tegasnya. (abi/bay)

Jenazah Rasad Langsung Dimakamkan ■ KELUARGA... Sambungan dari Hal 29

‘’Sudah dimakamkan sore itu juga, kami juga ikut mengawal,’’ tambahnya. Menurut Kapolsek Toha, pihaknya meminta kepada keluarga para korban untuk masalah tersebut diserahkan kepada pihak berwajib. ‘’Tolong percayakan saja kepada proses hukum untuk kasus ini,’’ katanya. Seperti diketahui sebelumnya, Sulaiman, salah satu adik korban tidak terima dan akan melakukan aksi pembalasan. Namun, rencana balas dendam itu bisa dicegah oleh keponakan

korban, Widi Lestari sesaat setelah carok berdarah itu. Sedangkan itu, adik almarhum Rasad, Misinah mengatakan, pihak keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada pihak berwajib. ‘’Anak-anak sudah mengurusnya ke pak polisi,’’ terangnya kemarin. Mengenai tuntutan hukuman, Misinah meminta agar kasus itu diproses seadil-adilnya. Menurutnya, tersangka harus diberikan hukuman setimpal sesuai hukum yang berlaku. ‘’Biar Pak polisi saja yang menangani, entah hukuman mati atau tidak,’’ pungkasnya. (ton/bay)

Sambungan dari Hal 29

Rotedjo mengaku, pihaknya sudah menyiapkan beberapa antisipasi jika cuaca buruk mengancam pelayaran. Salah satunya akan melakukan kebijakan buka tutup untuk kegiatan penyeberangan. Jika terjadi cuaca buruk yang mengancam keselamatan, maka pihaknya akan menutup sementara pelabuhan. Pelabuhan akan dibuka kembali ketika cuaca sudah memungkinkan untuk kapal beraktivitas. Roetedjo berharap, aktivitas penyeberangan tetap lancar

dan aman sehingga tidak perlu melakukan kebijakan buka tutup. “Jangan sampailah ada buka tutup,” harapnya. Kepala cabang PT Indonesia Ferry (IF) Ketapang melalui Manager Operasional Saharuddin Koto mengakui adanya perubahan ekstrim cuaca tersebut. Menurut Saharuddin, beberapa hari belakangan ini memang terjadi peningkatan embusan angin dan ombak tinggi. Tapi aktivitas kegiatan penyeberangan tetap lancar dan tidak ada penundaan keberangkatan. Perubahan cuaca itu tidak sampai berdampak

RAMAI: Ambulans RSUD Genteng meninggalkan lokasi kejadian di Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Sabtu lalu.

buruk terhadap pengguna jasa penyeberangan. Kapal yang beroperasi masih dapat berlayar seperti biasanya. Pihak PT IF Ketapang juga sudah mengirimkan warning kepada semua operator pelayaran dan nakhoda kapal untuk selalu waspada dan siaga penuh terhadap kemungkinan perubahan cuaca yang mengancam keselamatan pelayaran. Nakhoda kapal diminta tidak lengah terhadap perubahan cuaca selama berada di laut. Jika terjadi perubahan cuaca yang sangat buruk, nakhoda diminta tidak melanjutkan pelayaran dan merapat kem-

bali ke pelabuhan terdekat. Prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG, kata Saharuddin, hendaknya menjadi panduan operator pelayaran dan nakhoda kapal saat melakukan aktivitas di laut. “Jangan sampai ada nakhoda kapal yang mengabaikan isyarat perubahan cuaca buruk,” tegasnya. Pihak PT IF juga mengimbau agar operator pelayaran dan nakhoda kapal konsisten dengan aturan keselamatan pelayaran. Jangan sampai karena tidak menjalankan aturan, menyebabkan kecelakaan di laut. (afi/bay)

Berangkat atas Kemauan Sendiri ... ■ RAMAI-RAMAI... Sambungan dari Hal 29

Mereka yang berangkat merupakan program transmigrasi atas kesadaran sendiri. “Keinginan ikut transmigrasi datang dari inisiatif mereka sendiri, dan mereka mengajukan diri supaya diikutkan transmigrasi ke Sulawesi,” ujar Djuang.

Jumlah warga yang berminat mengikuti transmigrasi cukup banyak. Namun dari hasil seleksi yang dilakukan Dinsosnakertrans, hanya 25 KK yang lolos. Sementara program transmigran tujuan daerah lain, masih dalam daftar tunggu. Sebelum diberangkatkan, para transmigran tersebut dibekali pelatihan yang didanai oleh BBLK Jogjakarta.

Para transmigran pria dilatih tentang pelatihan dasar umum (PDU) dan kewirausahaan. Sedangkan untuk kaum ibu dibekali tentang pengolahan hasil pertanian (PHP) dan kewirausahaan. Sedangkan anak-anak diberi beberapa mata pelajaran. Usai mengikuti pembekalan, mereka langsung diberangkatkan oleh Asisten Pemerintahan Setkab (Aspem) Suhartoyo

dari halaman Dinsosnakertrans menggunakan bus menuju ke Surabaya. Dari Surabaya, mereka dan rombongan transmigran dari Jombang akan menyeberang dengan menggunakan kapal laut ke daerah tujuan. “Jumlah keseluruhan calon transmigran asal Banyuwangi dan Jombang sebanyak 50 orang,” ungkap Djuang. (afi/bay)

Dikenal sebagai Pendekar dan Pembagi Air ... ■ RASAD... Sambungan dari Hal 29

Namun hal itu membuat pikirannya terus diselimuti rasa penasaran. Hingga suaranya pecah tatkala mobil ambulans tampak mengevakuasi jasad kakaknya. Sementara itu, Misinah mengaku bahwa tersangka Siswanto yang masih bujang itu sebenarnya tidak ada masalah dengan keluarganya. Setiap kali Siswanto akan pergi ke sawah., dia selalu menitipkan sepeda di depan rumah korban. ‘’Gak ada apaapa, setiap hari Siswanto itu menitip (sepeda) di sini,’’ terangnya. Hal itu mengingat lokasi sawah Siswanto begitu dekat dengan rumah RAsad. Tak pelak, seperti biasanya tersangka menaruh roda duanya di lokasi itu. ‘’Itu sawahnya yang ditanami lombok kecil,’’ ujarnya kemarin. Misinah mengatakan, kini kakaknya sudah dimakamkan sesaat pulang dari rumah sakit sore itu juga. Namun, untuk proses pengajian doa untuk sang kakak ditempatkan di rumah anak Rasad. ‘’Pengajiannya ditaruh di anak pertamanya di Dusun Karanganyar,’’ bebernya.

identitas para PSK merupakan kewenangan pihak kecamatan. ‘’Kalau ada KTP yang tidak sesuai dengan alamat asalnya, itu kantor kecamatan yang mengurusnya,’’ ujarnya. Menurut Kapolsek Toha, sejauh ini di lokalisasi Klopoan terbilang bebas dari warga daerah lain. Semua, penghuni lokalisasi itu mayoritas adalah

warga Banyuwangi. ‘’Semua warga asli sini,’’ jelas Kapolsek. Berdasarkan hasil pembinaan yang sudah ditangani Polsek Sempu selama ini, puluhan PSK yang masih bertahan di lokalisasi Klopoan. ‘’Kemarin kami berikan pembinaan, jumlah PSK ada sekitar 23. Sekarang kira-kira hanya ada 13 orang,’’ jelasnya. (abi/ton/bay)

Ditutup sejak Pukul 05.00 ... ■ GANDENG... Sambungan dari Hal 29

Kepala Humas Protokol Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi mengatakan, pertandingan futsal merupakan silaturahmi sekaligus olahraga bersama.

Djuang berharap, kegiatan car free day bisa dimanfaatkan warga. Karena banyak manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 05.00 sampai 09.00 itu. “Selain udaranya masih bersih, banyak kegiatan yang dilakukan di jalan,” cetusnya.

Sementara itu, jalan yang ditutup untuk kegiatan car free day hanya ruas jalan Ahmad Yani. Warga memanfaatkan penutupan jalan itu untuk bermain bulutangkis, bersepeda, bersepatu roda dan lain sebagainya. (mg-1/bay)

Staf Dispendik Pinjam Stempel DP ■ DP ANCAM... Sambungan dari Hal 40

Selaian hearing, pihaknya juga menyiapkan class action atas terbitnya SK pansel baru tersebut. Mahmudi menganggap semua proses rekrutmen anggota DP Situbondo sudah selesai sebelum Bupati Dadang Wigiarto dilantik. Namun, Bupati tidak mau mengakui hasil pansel sebelumnya yang proses kerja dan hasilnya sudah dilakukan secara terbu-

ka dan transparan dengan dimuat di media. Mahmudi menegaskan, Bupati tidak mempunyai kewenangan untuk membatalkan hasil proses yang sudah berjalan. Pansel yang dipimpinnya, kata dia, tidak sembarangan bekerja. Sebab, sudah bekerja berdasar SK Bupati saat masih zaman pemerintahan Suroso. “Pemerintahan itu tidak pernah berhenti, pejabatnya saja yang berhenti. Lha ini ada apa kok tiba-tiba dibentuk pansel

yang tidak terbuka. Saya yang masih menjabat sebagai ketua DP berjalan, tidak pernah diajak rembug. Tiba-tiba saja ada SK pansel baru dan DP tidak pernah ditembusi,” beber Mahmudi. Dia juga mengungkapkan sejumlah kejanggalan untuk kepentingan pembentukan pansel. Yakni, ada staf di Dinas Pendidikan (Dispendik) yang meminjam stempel DP. “Aneh sekali itu, tidak jelas untuk apa?,” tandasnya. (pri/aif)

Dua Kali Bertemu Pansel Lama ALI NURFATONI/RaBa

Seluruh Nakhoda Sudah Diwarning ■ KAPAL...

pang, Kecamatan Kalipuro. Sandar mengaku sudah lama bekerja dalam dunia hitam itu. Dia pernah kerja lokalisasi padang bulan, warung remang di pelabuhan LCM Ketapang. ‘’Dulu sebelum ke sini, saya pernah di LCM Ketapang. Pokoknya saya di sini sudah lama,’’ jelasnya. Kapolsek Sempu AKP Toha Khoiri mengatakan, masalah

Sementara itu, sisa-sisa bercak darah korban masih tampak di halaman rumah duka. Sebagian bekas darah itu terlihat baru dibersihkan. Selain itu, sejumlah sanak keluarga almarhum tampak sedang berkumpul di rumah duka. ‘’Memang sudah kodratnya, diterima saja,’’ ujar seorang lelaki yang diketahui keponakan korban. Para tetangga saat dimintai keterangan mengenai sosok Rasad selama ini, mayoritas tetangga kompak tidak memberikan penjelasan mengenai perangai korban selama hidup. Hanya saja, korban selama ini tergolong orang yang berwatak keras. ‘’Memang orangnya seperti itu, keras sama orang,’’ jelas seorang tetangga yang enggan dikorankan namanya itu. Menurut warga tersebut, Rasad semasa hidup dulu pernah menekuni ilmu bela diri. Mungkin gemblengan ilmu bela diri itu yang diduga membuat korban menjadi sosok yang keras. ‘’Katanya dulu pernah jadi pendekar,’’ jelasnya. Selama ini, Rasad juga dikenal sebagai pengatur irigasi meskipun bukan sebagai jogotirto. Setiap kali panen, pemilik sawah

memberikan sebagian padi kepada pengatur air irigasi. ’’Kalau panenan, orangorang yang punya sawah berikan padi untuk Pak Rasad,’’ jelas warga tersebut. Sementara itu, seorang pemilik warung di kawasan tersebut mengatakan, masalah yang menimpa almarhum Rasad diduga terkait masalah pembagian air. ‘’Mungkin memang masalah air. Sawah dibendung untuk mengaliri sawahnya sendiri, mungkin itu alasannya,’’ jelasnya. Sementara itu, tersangka Siswanto yang rumahnya di sebelah timur jalan Dusun Karanganyar, Desa Karangsari itu terbilang sosok pendiam. Para tetangga mengenal Siswanto sebagai seorang yang tak banyak omong. Sebagian warga menyebut, pria lajang itu tidak menampakkan perangai yang jahat. ‘’Biasa-biasa saja orangnya, justru pendiam,’’ terang pria saat di RSUD Sabtu lalu. Siswanto ternyata belum lama menetap di rumah kedua orang tuanya. Sebab setahun yang lalu, dia pernah bekerja di Kalimantan. ‘’Dia setahun ini ada di rumah, sebelumnya kerja di Kalimantan,’’ terang lelaki itu. (ton/bay)

■ PANSEL... Sambungan dari Hal 40

Yang paling berat mempertanggungjawabkan adalah tidak adanya kreteria yang jelas bagi mereka yang menyatakan lolos seleksi. Mau menggunakan ukuran kuantitatif ataupun kualitatif, seharusnya ada angka atau indikator-indikator yang jelas sebagai bentuk pertanggungjawaban. “Kita sempat membahasnya cukup lama. Ini kalau diteruskan, kemudian ada potensi yang mempeesoalkan, kita akan sulit mempertanggungjawabkan. Makanya, mau tidak mau dalam waktu yang cukup lama, kita memutuskan harus

ada seleksi ulang dengan membentuk timsel baru,” terang orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo tersebut. Bupati menilai, hasil pansel terdahulu tidak bisa dipertanggungjawabkan secara berbobot. Bupati mengaku hanya menerima berkas 20 orang yang yang telah dinyatakan lolos seleksi. Karena keadaan yang dinilai janggal itulah, Bupati memilih untuk tidak memberikan tanda tangan. Bupati tidak menampik adanya pihak-pihak yang akan keberatan dengan langkahnya tersebut. Sebab itulah, dia mempersilakan pihak-pihak yang keberatan untuk menggunakan jalur yang

dibenarkan oleh prosedur yang disediakan negara. Dikatakan, selama ini pihaknya sudah berusaha menyelesaikan masalah DP. Setidaknya, sudah dua kali dirinya bertemu langsung dengan pansel lama. Hanya saja tidak ada jalan keluar. Asal mula yang akan dicarikan solusi adalah tim seleksi yang ikut seleksi diminta mundur. Namun tidak pernah ada kesepakatan. “Jadi kita sudah mencoba sebijaksana mungkin menyelesaikan masalah ini. Namun karena ada problem yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, kita memutuskan untuk membentuk pansel lagi,” tegas mantan pengacara tersebut. (pri/aif)

Toko Emas Tetap Ramai ■ PETANI... Sambungan dari Hal 40

Sedang emas putih Rp 270 ribu per gram. Namun, lanjut Reta, para nelayan tertarik menjual atau menggadaikan perhiasan logam murninya bukan karena

ingin mendapatkan untung. “Lebih untuk kebutuhan sehari-harinya. Kalau tidak butuh uang, orang yang menjual emas, hasil penjualan biasanya akan dibelikan lagi. Kalau nelayan baru membeli lagi kalau sudah musim ikan,” terangnya.

Diungkapkan Reta, meski harga emas mahal. Namun, toko emas tetap ramai pembeli. Sebagian besar pembelinya adalah petani tembakau. “Yang banyak petani tembakau dari Arjasa, mereka baru saja panen,” ungkapnya. (pri/aif)

22 TAHUN KENA ASAM URAT KINI TINGGAL KENANGAN “Sudah 22 tahun lamanya saya menderita asam urat dan telah mencoba berbagai pengobatan, namun belum menunjukkan perubahan,” tutur Asmudi membuka percakapan, “Kalau asam urat sedang tinggi, kaki saya tidak bisa ditekuk, saat shalat pandangan menjadi kabur dan ingin tidur terus.” Tambah pria berusia 49 tahun tersebut. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Badan terasa linu, nyeri terutama di malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi, timbul benjolan-benjolan kecil dari mulai sebesar biji beras sampai kacang hijau di daun telinga bawah (tofus) adalah gejala-gejala yang kerap dirasakan oleh penderitanya. Tapi sekarang, ayah 1 orang anak ini terlihat segar. Dengan tersenyum, pria yang bekerja sebagai pengelola pegadaian tersebut berujar, “Sekitar 1 bulan ini saya minum Gentong Mas, sekarang saya sudah merasakan manfaatnya, kaki bisa ditekuk, vitalitas

meningkat, kadar asam urat normal, pokoknya semua keluhan hilang.” Ucapnya bahagia. Di akhir percakapannya, pria yang berdomisili di Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur itu ingin sekali membagi pengalamannya tersebut dengan orang lain, “Selain saya, istri juga minum Gentong Mas dan kami sudah merasakan manfaat memperoleh kesehatan dengan cara yang alami, semoga bermanfaat juga bagi orang lain.” Pungkasnya. Gentong Mas adalah minuman kesehatan herbal alami dengan bahan utama Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) yang terbukti manfaatnya bagi penderita dari berbagai penyakit. Habbatussauda dalam Gentong Mas bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine. Selain itu, Gula Aren bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas membuat tingkat permintaan melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: 085 234 398 441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114


40

Jawa Pos-nya Kota Santri

Senin 26 September 2011

DP Ancam Class Action Bupati

PEMERINTAHAN

Usul Penghasilan Perangkat Desa Naik SITUBONDO – Sukses menerapkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) atas Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa (PTKPD), ternyata tak membuat perangkat desa se-Situbondo merasa puas. Kini mereka memilih mengajukan usulan kenaikan penghasilan untuk perangkat desa. Perangkat desa merasa penghasilan tiap bulannya masih belum sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK). “Saya pikir kenaikan itu masih sangat wajar dan memiliki dasar yang tepat,” kata Yudi Sugeng Hariyanto, mediator para perangEDY SUPRIYONO/RaBa kat desa. Yadi Sugeng H. Dijelaskan Yudi, PP no 72/2005 Pasal 27 (3) menyebutkan, penghasilan tetap paling sedikit sama dengan upah minimum regional kabupaten/kota. Demikian juga dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Situbondo nomor 12/2006 Pasal 2 ayat 4, yang menyebutkan, penghasilan tetap paling sedikit sama dengan UMK. “UMK Kabupaten Situbondo menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur No 93/ 2010 Tentang UMK di Jawa Timur Tahun 2011 di kolom 29, tertera UMK Situbondo sebesar Rp 733.000 per bulan. Sedangkan, penghasilan tetap perangkat desa masih Rp 550 ribu per bulan,” papar Yudi. Yudi mengungkapkan, keputusan mengusulkan kenaikan penghasilan setelah mereka melakukan musyawarah perangkat desa se-Situbondo. Langkah itu tertuang dalam berita acara musyawarah penunjukan mediator perangkat desa dalam pelaksanaan usulan kenaikan penghasilan perangkat desa di Kabupaten Situbondo . “Yang akan kita usulkan kenaikan penghasilannya kali ini hanya perangkat desa, kepala desa tidak,” ujar pria yang baru saja menyosialisasikan ‘Buku Bendahara Mahir Pajak’ versi E-book itu. Saat ini, dirinya sedang mengumpulkan tanda tangan dukungan dari perangkat desa se-Situbondo. Terakhir akan dilaksanakan Rabu (26/9) besok. Keesokan harinya dipastikan sudah terkumpul semua. “Selanjutnya saya akan menghadap Bupati dan DPRD, khususnya Komisi I,” tegasnya. (pri/aif)

SITUBONDO - Langkah Bupati Dadang Wigiarto membentuk kembali panitia seleksi (pansel) rekrutmen anggota Dewan Pendidikan, tampaknya akan berbuntut panjang. Pasalnya, pengurus DP yang sekaligus telah bertindak sebagai tim seleksi tidak akan tinggal diam. Mereka sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menumpahkan kekecewaannya terhadap sikap Bupati tersebut. “Yang paling awal tentu kita akan mengumumkan di media massa bahwa pembentukan DP yang dibentuk pansel saat

ini sangat politis,” ungkap Ketua DP Situbondo, Mahmudi Badjuri, kemarin. Menurut Mahmudi, apa yang dilakukan Bupati merupakan salah satu bukti konkrit bahwa pendidikan di Situbondo akan dibawa ke ranah politik. Makanya, tidak bisa dibiarkan. Jika itu terjadi, akan menjadi salah satu penghalang majunya dunia pendidikan di Situbondo. “Kita juga akan segera melakukan hearing (dengar pendapat) dengan Komisi I DPRD atas pelanggaran ini,” imbuh Mahmudi n Baca DP Ancam...Hal 39

Pansel Lama Tak Bisa Dipertanggungjawabkan EDY SUPRIYONO/RaBa

RAMAI: Sejumlah warga mengunjungi sebuah toko emas di kompleks pasar Mimbaan, Panji.

Petani Tembakau Borong Emas SITUBONDO – Kondisi bertolak belakang terjadi pada nelayan dan petani tembakau saat ini. Jika para nelayan sedang mengalami kesulitan ekonomi karena paceklik ikan, petani tembakau justru sebaliknya. Mereka kini sedang berlimpah

uang karena baru saja memanen tembakau. Fenomena ini bisa dilihat di toko emas. Sebagian besar nelayan, kini memilih menjual dan menggadaikan perhiasan yang dimilikinya. “Nelayan sedang butuh uang karena

sedang paceklik ikan,” ujar Reta, pelayan di salah satu toko emas di kawasan Pasar Mimbaan, Panji. Diakui Reta, harga emas memang mahal. Emas kuning 24 karat per gram mencapai Rp 460 ribu n Baca Petani...Hal 39

SEMENTARA itu, Bupati Dadang Wigiarto menegaskan, persoalan dirinya membentuk tim pansel rekrutmen DP, bukan persoalan suka atau tidak suka. Namun, lebih pada permasalahan yang sangat mendasar yang membuat dirinya harus mengambil keputusan semacam itu. Setidaknya ada dua hal pada tim pansel lama. Yakni, menyangkut permasalahan pertanggungjawaban dan formalitas. “Masak tim seleksi DP juga bertindak sebagai pendaftar, kemudian diloloskan,” jelas Dadang n Baca Pansel...Hal 39

Masak tim seleksi DP juga bertindak sebagai pendaftar, kemudian diloloskan.” Dadang Wigiarto Bupati Situbondo

ADVERTORIAL HARJAKASI

PERLU SOLUSI: Kemacetan selalu menghiasi jalan di pasar sapi Sumberkolak. Kemacetan dipicu ulah sopir truk yang sembarangan memarkir kendaraannya.

EDY SUPRIYONO/RaBa EDY SUPRIYONO/RaBa

Parkir Sembarangan Bikin Macet PANARUKAN –Sejumlah pedagang dan pengunjung pasar sapi di Desa Sumberkolak, Panarukan mengeluhkan sarana-prasarana di kawasan itu. Salah satunya adalah kemacetan di jalan menuju pasar induk. “Kenapa pengelola pasar tak mampu menyelesaikan. Padahal ini masalah klasik,” ujar Muniran, salah seorang pengunjung pasar sapi. Menurut dia, kesemrawuran ini bisa jadi karena ketidaktegasan petugas atau pengelola pasar terhadap para pengemu-

di. Sehingga, sopir memarkir kendaraan seenaknya di sembarang tempat. “Coba ada aturan yang pasti dimana harus menurunkan sapi dan dimana harus parkir,” tandasnya. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, kondisi jalan menuju pasar semakin tak nyaman. Semakian siang, para pedagang dan pengunjung pasar kian tumplek blek. Kepulan debu bertebaran kemana-mana. D i u n g k a p k a n Mu n i ra n , pengelola pasar sapi di Sumberkolak seharusnya mengu-

tamakan kenyamanan pasar. Sebab, para pedagang sapi sudah membayar retribusi sebagaimana diamanatkan Perda. “Lha itu, pagar yang ambrol akibat diterjang banjir, sampai sekarang saja belum diperbaiki,” ungkap Muniran. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Tri Cahya mengatakan, sejumlah sarana dan prasarana pasar sapi Sumberkolak hingga kini masih terus dilengkapi. Sehingga, ke depan akan membuat pedagang dan siapa saja yang berkunjung kian nyaman. (pri/aif)

PERINGATAN HARJAKASI Ke-39: Penampilan Mustofa dkk dalam ‘Debu in Concert’ di Alun-Alun Kota Situbondo, kemarin.

Konser Debu Meriahkan Peringatan Harjakasi Ajak Penonton Berzikir, Alun-Alun Jadi Lautan Manusia SITUBONDO – Konser religi grup musik Debu memeriahkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-39, malam Minggu kemarin. Ribuan penonton yang memadati Alun-Alun Situbondo seperti terhipnotis dengan penampilan grup musik yang syair-syairnya selalu bertemakan sufistik itu. Tak terkecuali jajaran muspida dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo. Mereka tak mau beranjak dari tempat duduknya hingga lagu paling akhir selesai dikumandangkan para personel Debu. Mereka tampak begitu menikmati hiburan dan terlihat larut dalam acara yang usai pukul 23.00 tersebut. Nuansa religi sangat tampak dalam konser debu. Meski aransemen-aransemen lagunya rancak, namun syairsyairnya mengajak penonton untuk selalu mengingat dan menomorsatukan Allah. Bahkan, di sela-sela lagu, Mustofa, vokalis Debu, kerap mengajak penonton untuk melafadkan Allah maupun lailahaillallah. Setidaknya ada sepuluh lagu hits yang dibawakan Debu. Konser dibuka dengan lagu berjudul ‘Bahtera Mustofa’ , ditutup dengan lagu ‘Jangan Duduk, Berdirilah’. Ada juga lagu, ‘Malam Ini’, ‘Nyawa dan Cinta’ dan ‘Dianggap Gila’. “Berzikirlah terus hingga dianggap gila,” kata Mustofa. Warga Kota Santri kemarin malam juga dihibur dengan pesta kembang api. Hampir setengah jam letupan kembang api dengan berbagai bentuk dan warna-

EDY SUPRIYONO/RaBa

HAUS HIBURAN: Penonton memadati Alun-Alun Situbondo, malam Minggu kemarin.

warninya menghiasi langit di Alun-Alun Situbondo. Kondisi ini menambah meriah suasana. Itu disuguhkan berselang beberapa saat sebelum grup musik debu tampil. Sementara itu Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dalam sambutannya mengungkapkan, peringatan Harjakasi digelar untuk memupuk rasa kecintaan terhadap Situbondo. Dengan begitu, akan ada rasa memiliki dan tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik kepada Kabupaten Situbondo. “Tak mungkin jika pembangunan Kabupaten Situbondo ini hanya di-

laksanakan oleh Pemkab, tampak dukungan aktif dari masyarakat. Dengan peringatan Harjakasi kita harapkan akan mampu mengembalikan identitas masyarakat untuk bersama-sama membangun kabupaten tercinta ini,” papar Dadang. Menurut Dadang, dirinya sangat memberikan apresiasi terhadap panitia peringatan Harjakasi yang mendatangkan grup musik Debu. Sebab, akan mampu menjadi salah satu pendorong masyarakat memiliki kesalehan, terutama dalam hubungannya dengan Tuhan. (pri/adv/aif)

SAPA MASYARAKAT: Bupati Dadang Wigiarto memberikan sambutan beberapa saat sebelum grup musik Debu tampil.

ISTIMEWA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.