Radar Banyuwangi 14 September 2011

Page 1

CMYK

RABU 14 SEPTEMBER

25

TAHUN 2011

Marinir Usir Polisi Anggota yang jaga (di Pos Pancer) merasa belum ada izin komandannya kok sudah masuk. Akhirnya, anggota mengeluarkan tembakan ke udara dan meminta polisi mundur.” LETKOL LAUT (P) E.V. NURROKHMAN Danlanal Banyuwangi

Aksi Demo Tambang Emas Jumlah massa: ratusan orang Lokasi demo: hutan kampung 56, Lereng Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi Waktu demo: mulai pukul 14.00 Pengamanan: 200 personel polisi PENEMPATAN POLISI: ■ Hutan Kampung 56 ■ Pesisir Lampon, Pesanggaran STRATEGI PENDEMO : Masuk hutan tidak bersamasama Masuk hutan tidak lewat satu jalan utama Masuk hutan lewat beberapa jalur tikus

Saat Amankan Demo Tambang Emas di Tumpang Pitu PESANGGARAN - Ketegangan antaraparat keamanan terjadi di kawasan pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, siang kemarin (13/9). Marinir yang menjaga pos TNI AL di pesisir tersebut mengusir polisi dengan tembakan ke udara. Alasannya, tanpa seizin komandan pos militer tersebut, polisi memasuki wilayah tugasnya. Sebaliknya, polisi juga bukan tanpa alasan melintasi kawasan tersebut. Siang itu, polisi sedang mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan massa penambang emas di areal Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Sontak, saat mendengar dua tembakan ke udara, puluhan polisi yang dipimpin Kepala Sub Bagian Operasional (Kasubag Ops) Polres Banyuwangi, AKP Nyoman Supartha, langsung menarik diri. Mereka keluar dari wilayah kekuasaan para Marinir TNI AL tersebut karena tidak ingin ketegangan berlanjut. ‘’Kami diusir. Kami mengalah saja,” kata AKP Nyoman Supartha saat ponselnya dihubungi sore kemarin (13/9). Nyoman menuturkan, sekitar 200 personel kepolisian yang bertugas mengamankan demo tambang emas itu memang berbagi tugas. Ada personel yang bertugas di Kampung 56, ada pula personel yang bertugas di pesisir Lampon. ‘’Tujuan kami ke Lampon guna menghalau warga agar mereka tidak masuk dan bergerombol di areal hutan,” jelas Nyoman. Rupanya, kedatangan Nyoman dan personel polisi itu justru mengundang kesalahpahaman marinir yang bertugas di wilayah tersebut. Saat itu, lanjut Nyoman, ada lima personel marinir yang menghadang polisi, dua di antaranya Sersan BD dan Sersan BW. Dua personel inilah yang mengeluarkan tembakan ke udara. ‘’Ada lima personel, Sersan BD dan Sersan BW yang

mengeluarkan tembakan,” sebutnya. Apakah tidak melakukan klarifikasi maksud mengeluarkan tembakan tersebut? Nyoman mengaku sudah melakukan klarifikasi. ‘’Katanya perintah komandan, ya sudah kami mundur saja. Kami mengalah,” tandasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Pesanggaran, Sasongko mengatakan, aksi yang dilakukan warga di kawasan Gunung Tumpang Pitu itu tak menentu waktunya. Semula, Sasongko mendengar warga akan memasuki kawasan hutan Kampung 56 pada pagi hari kemarin. Namun, rupanya demo di tambang emas tradisional itu baru dilaksanakan sekitar pukul 14.00 sore kemarin ■ Baca Marinir...Hal 35

Tujuan kami ke Lampon guna menghalau warga agar tidak masuk dan bergerombol di areal hutan.” AKP NYOMAN SUPARTHA Kasubag Ops Polres Banyuwangi

DOK. RaBa

DOK. RaBa

Hajar Istri karena Tak Betah Diomeli

SUE GER POJOK

..

GILANG GUPTA/RaBa

Pindah-Pindah Bukan Masalah BERPINDAH tempat tugas dari satu kantor ke kantor lain tidak jadi masalah bagi Santi Wulandari. Staf Sub Bagian Keuangan kantor Kecamatan Banyuwangi itu mengaku enjoy menjalaninya. Santi mengaku, pindah tugas memberikan banyak pengalaman dalam bekerja. “Hitunghitung menambah wawasan,” ujar ibu dua anak itu ■ Baca Pindah-pindah...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

BIANG BANJIR: Petugas mengangkat kasur dari aliran Kali Lo di jembatan Toko Bagus, Banyuwangi, pagi kemarin. Berita terkait baca halaman 28.

Buang Kasur di Sungai BANYUWANGI - Kesadaran warga Kota Gandrung dalam menjaga kebersihan sungai patut dipertanyakan. Dalam bersih-bersih Kali Lo pagi kemarin (13/9), warga dan petugas menemukan banyak sam-

pah yang tidak lazim. Dalam bersih-bersih sungai yang dipimpin Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Arief Setyawan itu, warga menemukan kasur yang dibuang ke sungai ■ Baca Buang...Hal 35

BAGAIMANA INI...

GIRI - Ahmad Baidowi, 43, salah satu rumah tetangganya. warga Jalan Asahan, Kelurahan Perempuan itu mengajak suPenataban, Kecamatan Giri, Ba- aminya pulang karena sudah nyuwangi, ditanglarut malam. kap polisi kemarin “Tersangka pun (13/9). Dia diduga pulang bersama telah menghajar korban,” terang Nikmatus SholiKapolsek Adi. hah, 37, istrinya Setiba di rumah, sendiri, hingga terpasangan yang luka. menikah di baBaidowi yang di wah tangan (siri) kampungnya diitu sempat adu kenal sebagai pemulut. Lantaran ngangguran itu kesal, Nikmatus sempat kabur sesempat membaGALIH COKRO/RaBa telah menganiaya kar tas kecil milikBaidowi istrinya. Tetapi, nya yang sudah akhirnya dia berhasil diringkus tidak dipakai. Selanjutnya, di rumah saudaranya di Dusun Nikmatus keluar rumah. “TerBanjarwaru, Desa Kelir, Keca- sangka membuntutinya kematan Kalipuro, sore kemarin. luar,” jelas kapolsek. “Tersangka masih kami perikLantaran dibuntuti suamisa,” ujar Kapolsek Giri AKP Adi nya, korban berusaha lari. BaiWiyanto. dowi pun mengejarnya dan Aksi kekerasan dalam rumah memukul lengan kanan Niktangga itu sebenarnya sudah matus hingga memar. Bukan terjadi pada Kamis lalu (8/9). itu saja, tersangka juga menMalam itu, sekitar pukul 23.00, dorong perempuan itu hingga Nikmatus mendatangi Baidowi terjatuh di jalan ■ Baca Hajar...Hal 35 yang sedang main catur di

Dampak Penataan Organisasi Perangkat Daerah di KPU Banyuwangi

Empat Pejabat Dimutasi, Anggota Tak Gajian GALIH COKRO/RaBa

KUMUH: Orgil di atas trotoar tepi jalan KH. Wahid Hasyim, Banyuwangi, kemarin.

Banjir Orgil Kiriman BANYUWANGI - Populasi gelandangan-pengemis (gepeng) dan orang gila (orgil) di Kabupaten Banyuwangi semakin meningkat. Di sejumlah lokasi di pusat kota, banyak gepeng dan orgil yang berkeliaran. Maraknya orgil tersebut diduga kiriman dari luar daerah. Gepeng dan orgil tersebut diduga sengaja dibuang ke wilayah Banyuwangi. “Orgil dan gelandangan ini rupanya memang sengaja dibuang ke Banyuwangi. Mereka diturunkan dari mobil dengan jumlah cukup banyak,” ujar anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Sukirman, kemarin (13/9) ■ Baca Banjir...Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Penataan organisasi perangkat daerah (OPD) berdampak pada kekosongan beberapa jabatan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Akibatnya, kinerja KPU terganggu. A.F. ICHSAN RASYID, Banyuwangi

MUTASI besar-besaran pejabat Pemkab Banyuwangi berlangsung pada 5 September 2001 lalu. Sebanyak 805 pejabat menempati pos di lembaga baru yang sesuai Peraturan Daerah (Perda) OPD yang baru. Hiruk-pikuk mutasi dan penempatan pos-pos pada lembaga baru tersebut ternyata dampaknya sangat

dirasakan KPU Banyuwangi. Sebab, empat pejabat di sekretariat KPU Banyuwangi masuk dalam gerbong mutasi. Empat pejabat sekretariat KPU yang termutasi adalah, Kasubag Hukum dan Humas Eko Heru Wahyudi, Kasubag Umum Saiful Salam, Kasubag Teknis Yusuf Khariri, dan Bendahara KPU Banyuwangi Rahmawati. Dalam penataan OPD, Heru Wahyudi mendapat promosi sebagai Kabid Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). Syaiful Salam mendapat promosi sebagai Kabag Umum pada Sekretariat DPRD. Sementara itu, Yusuf mendapat job baru di Bappeda sebagai kepala seksi (kasi) dan Rahmawati mendapat promosi sebagai pejabat eselon IV di kantor Kecamatan Licin. “Yang tersisa tinggal Sekretaris KPU dan Kasubag Program dan

Hajar istri karena tak betah diomeli

Kalau malam betah karena tidak mengomel ya?

Harga daging di Situbondo merangkak turun

Kecuali daging belungan di Gunung Sampan

DOK.RaBa

SIBUK: Staf KPU bekerja lembur pada pemilihan presiden 2009 lalu.

Perencanaan,” ujar Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin. Kosongnya beberapa pejabat se-

kretariat KPU itu, kata Syamsul, berdampak pada kinerja KPU Banyuwangi ■ Baca Empat...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Rabu 14 September 2011

Proses Hukum Perusakan Lidjen Jalan Terus Penyidikan Sudah Mengarah kepada Calon Tersangka BANYUWANGI - Kesepakatan damai antara pengusaha dan karyawan PT Perkebunan Lidjen setelah ada demo dan perusakan kantor, ternyata tidak berpengaruh dalam proses hukum. Aparat Polres Banyuwangi, hingga kini masih terus mengusut pelaku perusakan. Penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi, hingga kemarin masih terus mengusut kasus perusakan yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Sejumlah saksi, juga masih dipanggil untuk dimintai keterangannya. “Perusakan itu kriminal murni, bukan delik aduan,” tegas Kasat Reskrim Polres Banyuwangi AKP Dewa Putu Eka Dharmawan. Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, sudah mulai ada titik terang pelaku perusakan. Penyelidikan yang dilakukan, juga sudah menjurus pada calon tersangka. “Sudah banyak keterangan yang kita dapat, malah sudah menjurus pada tersangka,” tandas Dewa. Ditanya nama-nama calon tersangka, Dewa enggan mengungkapkan. “Kita masih melakukan penyelidikan terus,” tandas Dewa saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Pihaknya mengaku mendengar

kabar kalau kasus perusakan di PT Perkebunan Lidjen telah berakhir damai. Tapi, hingga detik ini penyidik belum pernah menerima bukti surat damai yang dibuat antara pihak pengusaha dan karyawan. Menurut Kasat Reskrim, sampai saat ini pihak perkebunan Lidjen yang pernah melaporkan adanya perusakan belum pernah datang ke Polres. Laporan perusakan yang disampaikan, juga belum pernah dicabut. “Saya dan anggota belum pernah menerima surat pencabutan laporan, lagian ini (perusakan) kriminal murni kok,” cetusnya. Diberitakan sebelumnya, kisruh yang terjadi di PT. Lidjen berakhir damai. Pihak pengusaha (Gunanto) dan karyawan telah melakukan pertemuan bersama Selasa (6/9) lalu. Pertemuan yang bertempat di rumah dinas PT. Lidjen, Jalan Rejosari Kecamatan Glagah itu, menghasilkan sebuah kesepakatan bersama. Menurut Kepala Divisi Perkebunan Syafik Udin mengatakan, insiden perusakan tersebut terjadi akibat kesalahpahaman. Menurut Syafik, hal itu disebabkan emosi sesaat yang berujung pada perusakan kantor PT. Lidjen. “Pada intinya, semua diselesaikan dengan cara kekeluargaan,” ujar Syafik. (abi/aif) BERSIHKAN PUING-PUING: Karyawan perkebunan Lidjen menyapu kaca yang pecah akibat aksi perusakan. GALIH COKRO/RaBa

Harga Daging Merangkak Turun Tiga Kejadian, 5 Nyawa Melayang PANJI – Pasca hari raya Idul Fitri, harga daging di pasar baru Mimbaan, Kecamatan Panji, mulai turun. Selain diakibatkan penurunan permintaan konsumen, hal itu juga disebabkan harga sapi di tingkat peternak juga mulai merangkak turun. Jika sejak beberapa hari sebelum Lebaran harga daging sapi kualitas A di pasar tradisional tersebut mencapai Rp 60 ribu per kilogram (kg). Saat ini pembeli dapat membelinya dengan harga Rp 55 ribu per kg. Namun sayang, tren penurunan harga tersebut tidak diikuti daging sapi kualitas B. Sejak sebelum Lebaran sampai saat ini, daging sapi kualitas kedua tersebut stabil di kisaran harga Rp 55 ribu per kg. Nanik, 30, salah seorang penjual daging sapi menyebutkan, setelah Idul Fitri, pembelian daging sapi oleh masyarakat

SIGIT HARIYADI/RaBa

TUNGGU PEMBELI: Saat ini harga daging sapi lebih murah dibanding sebelum Lebaran.

turun drastis hingga dua ratus persen lebih. “Selama Ramadan, per hari saya mampu menjual 400 kg daging sapi. Bahkan, pada

DIJUAL MTS Kuda VB5W GLS (solar) th 2001 merah tua mtl hrg 82,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Suzuki SB416 Escudo (jeep) th 2000 biru mtl hrg 92,5 jt nego brg istw, Bisa cash/

DIJUAL Mts T120ss pu 1.5 FD (pick-up) th 2009 hitam KNZI hrg 71,5jt nego brg istw Bisa, Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 ,

DIJUAL Isuzu panther TBR 54F Turbo H.Touring th 2008 hitam hrg 192,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Djual cpat, lokasi jl.KH.Agus Salim 108 bwi, Bngunan 108m2, Tnh 680m2, tepi jln besar, cck unt rmh pribadi/usaha, 550jt nego, bisa kredit (081135259)

H minus satu Lebaran, saya memotong lima ekor sapi, dan semuanya habis terjual. Namun saat ini, saya hanya mampu menjual 150 kg dalam se-

hari,” ujarnya kemarin (11/9). Menurut Nanik, selain disebabkan penurunan permintaan konsumen, turunnya harga daging sapi juga disebabkan penurunan harga sapi dari tangan peternak. Jika sebelum Lebaran satu ekor sapi ukuran sedang dihargai Rp 7 juta, saat ini turun menjadi Rp 6,5 juta per ekor. “Sedangkan sebelum Ramadan, harga sapi ukuran sedang hanya sebesar Rp 5 juta per ekor,” ulasnya. Hal serupa juga terjadi pada daging ayam broiler. Pada menjelang Idul Fitri, harga per kg daging ayam potong tersebut sangat tinggi, yakni Rp 24 ribu per kg. Untungnya, saat ini harga daging ayam potong sudah turun menjadi Rp 22 ribu per kg. “Mudah-mudahan tren penurunan harga daging ayam potong terus berlanjut,” harap Yuli, 33, seorang penjual daging ayam broiler. (sgt/aif)

Angka Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Semeru 2011 BANYUWANGI-Angka kecelakaan selama Operasi Ketupat Semeru tahun 2011, ternyata menurun dibanding tahun sebelumnya. Selama operasi yang dimulai pada 23 Agustus 2011 hingga 7 September 2011 lalu itu, tercatat hanya tiga kali kecelakaan. Jumlah ini, menurun 200 persen lebih dibanding operasi ketupat semeru yang dilaksanakan pada 2010 lalu. Setahun lalu, selama liburan masa lebaran itu telah terjadi 11 kali kecelakaan. “Yang mengalami kecelakaan ini bukan pemudik, tapi warga Banyuwangi yang merayakan lebaran,” kata Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Lukman Cahyono. Menurunnya angka kecelakaan pada Operasi Ketupat Se-

meru tahun ini, jelas dia, warga yang menjadi korban jumlahnya juga menurun. Dari tiga kali kecelakaan, tercatat ada lima korban meninggal, tiga korban luka berat, dan satu korban luka ringan. “Korban yang meninggal juga menurun dibanding tahun sebelumnya,” tandasnya. Untuk Operasi Ketupat Semeru 2010 lalu, masih kata dia, dari 11 kali kecelakaan menyebabkan tujuh korban meninggal dunia, satu korban luka berat, dan 16 korban lainnya luka ringan. “Tiga titik kecelakaan pada musim liburan lebaran 2011 ini, sebenarnya bukan daerah blackspot,” ungkapnya. Ketiga lokasi kecelakaan yang terjadi selama Operasi Ketupat Semeru 2011 ini terjadi di jalan raya Desa/Kecamatan Semu; jalan raya Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, dan

di jalan raya Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. “Kecelakaan di jalan raya Desa Kembiritan itu yang meninggal tiga orang, dua lokasi lain hanya satu satu yang meninggal,” papar Lukman. Dari ketiga kecelakaan itu, masih kata Kasatlantas, pe nyebab kecelakaan umumnya karena kelalaian korban. Sebab, daerah lokasi kejadian semua wilayah aman dan bukan rawan kecelakaan. “Di beberapa tempat yang dianggap blackspot, ternyata malah aman,” cetusnya. Selama berlangsung Operasi Ketupat, tidak pernah melakukan penindakan bagi pelanggar. Tapi setelah operasi ini berakhir, penindakan kembali berjalan seperti biasa. “Selama Lebaran itu tidak ada penindakan seperti merazia dengan memberi bukti pelanggaran (tilang),” sebutnya. (abi/aif)

DIJUAL MTS L300 DS (pick-up) th 2006 coklat tembakau hrg 87,5 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Muhammad Isnaeni Wardhan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


cmyk

27

Rabu 14 September 2011

PENIPUAN

Mau Borong Laos, Ternyata Menipu GENTENG - Diduga menipu hingga korbannya rugi puluhan juta, Giono, 48, mendekam di tahanan Mapolsek Genteng kemarin malam. Warga Dusun Geguning, Desa Rogojmulyo, Kecamatan Kaliwungu, Kota Semarang, itu telah menipu dua warga Banyuwangi. Mereka adalah Mi’un, 60, warga Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dan Sukanti, 45, warga Desa Ringinagung, Kecamatan Pesanggaran. Akibat perbuatan Giono, Sukanti mengalami kerugian sekitar Rp 35 juta, dan Mi’un mengaku rugi sekitar Rp 2,5 juta. Ditemui di Mapolsek Genteng, Sukanti mengaku kasus yang menimpanya itu bermula dari perkenalannya dengan Giono di rumah rekannya di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Saat berkenalan pada awal Ramadan lalu, Giono mengaku siap menerima pasokan rempah-rempah berupa laos sebanyak mungkin. “Dia bilang, kalau laos basah satu kilo Rp 1.500. Kalau kering dia siap beli Rp 14 ribu,” ungkapnya. Mendengar ucapan tersebut, Sukanti langsung menebas (memborong) laos kepada para petani di wilayahnya. Bahkan, laos yang sudah dikeringkan terkumpul sampai sekitar empat ton. Begitu barang sudah terkumpul, ternyata Giono tak kunjung mengambilnya. Padahal, Sukanti sudah beberapa kali memberitahukan hal tersebut kepadanya. “Alasannya macam-macam,” sesalnya. Yang mengejutkan, lanjut Sukanti, kemarin lusa dia justru mendapat informasi dari Mi’un bahwa Giono juga menipunya. Bahkan, dia sudah dilaporkan ke polisi. “Jadi, yang lapor pertama ke polisi ya Pak Mi’un,” ungkapnya. Mi’un mengaku, kasus yang menimpanya berawal dari pertemuannya dengan Giono di tempatnya bekerja sebagai tukang parkir di tepi jalan raya di Pasar Genteng. Giono yang kala itu baru turun dari becak mengajak Mi’un berbisnis. “Katanya ikut bisnis laos. Katanya kalau ikut modali dia, uangnya bisa banyak dan nggak habis dimakan sampai tujuh turunan,” kenang korban. Lantaran tergiur, Mi’un menuruti saja ajakan Giono. Ketika pria asal Semarang itu meminta sejumlah uang, Mi’un pun langsung memberinya. “Pertama minta Rp 1 juta, besoknya minta lagi. Kadang Rp 100 ribu, Rp 300 ribu, dan sudah banyak,” bebernya. Sayangnya, setelah sejumlah uang disetorkan, janji Giono memberi hasil berlipat ganda kepada Mi’un tak kunjung terealisasi. Tak ayal, korban nekat melapor ke Mapolsek Genteng. Giono yang kemarin dipertemukan dengan kedua korban di ruang penyidik tak bisa berkutik. Dia lebih banyak diam. Apalagi, ketika Mi’un dan Sukanti mencercanya. Kapolsek Genteng Kompol Heru Kuswoto melalui Kanitreskrim AKP Bambang mengaku akan terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan kedua korban. Diakuinya, tidak menutup kemungkinan korban penipuan Giono tidak hanya dua orang itu. “Makanya kami berharap, bila ada korban lain sebaiknya segera melapor ke polisi,” imbaunya. (azi/irw)

ADA APA LAGI

ALI NURFATONI/RaBa

MULTIGUNA: Tiga jenis tanaman sekaligus dibudidayakan di persawahan Dusun Panggang Harjo, Desa Plaosan, Kecamatan Singojuruh.

Satu Lahan Tiga Jenis

SINGOJURUH - Untuk mencegah harga turun, sejumlah petani melakukan inovasi. Caranya, mereka menanam tiga jenis tanaman sekaligus dalam satu lahan. Seperti yang terlihat di Dusun Panggang Harjo, Desa Plaosan, Kecamatan Singojuruh, kemarin (12/9). Di sawah seperempat hektare tersebut, ada tiga jenis tanaman. Ada tanaman cabai, tomat, dan brokoli. Semua tanaman tersebut dalam satu wadah. Menurut Sami’in, petani asal Desa Temu Asri, Kecamatan Sempu, tiga jenis tanaman yang berbeda itu sengaja ditanam bersamaan. Tujuannya, ungkap dia, untuk mengantisipasi harga turun saat panen. “Ya kalau panen harga

tiap buah berbeda-beda,’’ cetusnya. Sami’in beranggapan, seandainya harga salah satu tanaman tidak sesuai harapan, buah tanaman lain semoga sesuai harapan. “Biasanya, harganya ada yang naik dan ada yang turun,’’ jelasnya. Diakuinya, selama ini dirinya selalu melakukan langkah serupa. Inisiatif tersebut tergolong berhasil. Apalagi, biaya pupuk relatif lebih hemat. “Ini sekali diobati, semua akan kena. Jadi lebih irit,’’ cetusnya. Agar tidak rugi, dia berharap harga tomat Rp 2.000 per kilogram (Kg), cabai merah Rp 6.000, dan harga brokoli Rp 2.500 per kg. “Dengan harga-harga itu, saya tidak rugi,’’

prediksinya. Sementara itu, masa panen setiap tanaman pasti berbeda. Yang pertama panen diprediksi brokoli. Setelah itu, tomat dan yang terakhir adalah cabai. “Biasanya, 75 hari sampai 80 hari cabai sudah panen,’’ terangnya. Lahan tanaman milik Samiin mempekerjakan enam orang. Mereka sudah hampir dua bulan bercocok tanam. “Kira-kira 20 hari lagi brokoli akan panen,’’ jelasnya. Setelah memanen brokoli, lahan tidak dibiarkan begitu saja. Sami’in akan kembali menabur benih sayur kacang-kacangan. “Kalau sudah panen brokoli, saya tanami kacang. Begitu seterusnya,’’ ungkapnya. (ton/irw)

Karyawan Bumi Putera Demo Desak Pimpinan Cabang Pindah

ABDUL AZIZ/RaBa

INGIN TAHU: Warga yang penasaran berkumpul di rumah Asmawi dua hari lalu.

Dua Tahun Tinggalkan Rumah KALIBARU - Keluarga Khusnul Khotimah (bukan Nur seperti diberitakan kemarin), gelandangan yang melahirkan di Puskesmas Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, datang menjenguk kemarin pagi (13/9). Salah satunya adalah ibu kandungnya, Romlah, 55, warga Lingkungan Pakis Sawi, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi. Romlah mengetahui anaknya telantar dan melahirkan dari Sekretaris Kecamatan Kalibaru Anas Sugianto. Kebetulan, Anas juga warga Kelurahan Sumberejo. Begitu tiba, Romlah yang didampingi seorang saudaranya langsung menuju Kantor Kepala Desa Kalibaru Wetan. Dia ditemui Sekretaris Desa Joko Pamungkas. Saat bertemu Joko, perempuan tersebut menyampaikan niatnya datang ke Kalibaru, yaitu ingin menjemput anaknya yang melahirkan di Puskesmas Kalibaru Kulon. Romlah juga menjelaskan bahwa nanti si bayi perempuan yang dilahirkan Khusnul akan dirawat tetangganya di Kelurahan Sumberejo. “Jadi, bukan dirawat sendiri, tapi orang lain. Nah, sama-sama dirawat orang lain, akhirnya ya dirawat di sini saja,” tutur Joko saat dihubungi RaBa kemarin siang. Musyawarah sempat dilakukan Romlah dan perangkat desa dan keluarga Asmawi yang selama ini merawat Khusnul di Kalibaru. Akhirnya, disepakati bahwa bayi Khusnul akan dirawat keluarga Asmawi. Khusnul, jika nanti mulai normal akan dikembalikan kepada keluarganya di Kelurahan Sumberejo. “Untuk sementara Khusnul dan anaknya sama-sama tetap di Kalibaru,” imbuhnya. Joko mengungkapkan, sejak dua tahun lalu Khusnul dan suaminya, Ruslan, memang sudah meninggalkan rumah Romlah. “Waktu itu, Khusnul dan suaminya masih punya anak dua. Jadi, tiga dengan bayi yang baru dilahirkan sekarang ini,” bebernya. Masalah apa yang membuat Khusnul telantar di tepi jalan raya di Dusun Tegalpakis, Desa Kalibaru Wetan? Joko mengaku tidak tahu. “Saya nggak sempat tanya itu kepada ibunya tadi pagi. Dia hanya bilang bahwa Khusnul dan suaminya meninggalkan rumah Romlah dua tahun lalu,” terangnya. Seperti diberitakan kemarin, seorang wanita gelandangan yang selama ini hidup di tepi Jalan Raya Kalibaru, Dusun Tegalpakis, Desa Kalibaru Wetan, melahirkan seorang bayi perempuan. Wanita yang biasa disapa warga dengan panggilan Nur itu menjalani proses persalinan sekitar pukul 11.00 Senin (12/9) lalu di Puskesmas Kalibaru Kulon. Pasangan suami-istri Asmawi dan Marsini, warga Dusun Tegalpakis, yang iba rela menampung dan merawatnya sejak awal Ramadan lalu. Mereka kasihan karena sejak empat bulan lalu perempuan itu hidup sebatang kara di tepi jalan. (azi/irw)

GENTENG - Pimpinan Cabang Asuransi Bumi Putera Genteng Nugroho didemo sekitar seratus mitra kerja kemarin (13/9). Pasalnya, dia dianggap sering menekan para mitra kerja. Tak pelak, para karyawan yang sudah berkumpul di halaman kantor Jalan KH. Wahid Hasyim, Genteng, sejak pukul 10.00, itu meminta dia hengkang dari Banyuwangi. Dalam aksi tersebut, tidak ada orasi dari para karyawan. Massa hanya dudukduduk dan berkumpul di halaman kantor. Ajakan seorang staf kantor yang meminta perwakilan massa berdialog juga ditolak. Ditemui di sela-sela aksi, beberapa mitra kerja Asuransi Bumi Putera mengaku sudah tidak cocok lagi dengan Nugroho. Sebab, di mata mereka, Nugroho sering melakukan penekanan agar target tercapai. “Di mata pimpinan, Pak Nugroho bagus dan dianggap berhasil. Tetapi, kami yang di bawah merasa tertekan,” ungkap Ika dan Anis yang langsung dibenarkan beberapa temannya. Selang beberapa menit setelah para

ABDUL AZIZ/RaBa

DEMO: Sekitar seratus karyawan Bumi Putera berunjuk rasa di halaman kantor cabang Genteng kemarin (13/9).

karyawan berkumpul di halaman kantor, Iksan, staf Bumi Putera, keluar kantor. Dia meminta perwakilan karyawan masuk dan menyampaikan aspirasi kepada Nugroho. Namun, mereka menolak permintaan tersebut. Mereka meminta semua untuk dialog langsung dengan Nugroho tanpa melalui perwakilan di

aula lantai dua. Di dalam ruangan lantai dua itu, mereka akhirnya bisa bertemu dan berdialog dengan Nugroho. Dialog itu dilakukan dalam pengawalan petugas Polsek Genteng. Dalam kesempatan tersebut, meski karyawan belum sempat menyampaikan aspirasi, Nugroho mengaku sudah paham

ADVERTORIAL BISNIS

Transaksi Mebel Capai 200 Persen BANYUWANGI – Pasca-Lebaran permintaan mebel partisi sejenak mengalami penurunan. Hal itu disebabkan pengiriman mebel dari produsen belum stabil. Itu diakui Hari Wisnu Murti, pemilik Wisnu Karya Mebel Partisi Banyuwangi. Menurut Wisnu, permintaan mebel partisi mengalami puncak kenaikan saat Lebaran lalu. Tidak tanggung-tanggung, permintaan terhadap mebel jenis partisi mengalami kenaikan hingga 200 persen dibanding hari biasa. “Bulan Januari hingga Juli, setiap bulan rata-rata penjualan mencapai 100 transaksi. Di bulan Ramadan terjadi peningkatan 200 persen,” kata pria kelahiran Malang itu. Kini konsumen leboh banyak belanja kursi, lemari, meja makan, dan tempat tidur, jenis partisi. Bahkan, Wisnu kuwala-

MASIH TINGGI: Mebel partisi dicari orang karena modelnya yang minimalis. TOHA/RaBa

han menerima pesanan. Saking over load, pengiriman mebel partisi pun dilakukan hingga menjelang Subuh. Diakuinya, menurunnya permintaan mebel pasca-Lebaran adalah hal yang wajar. Sebab, produsen masih dalam masa libur. ‘Insyaallah Rabu besok, pabrik sudah mulai aktif mengirim lagi,” katanya. Diakuinya, bulan setelah Leba-

ran masih berpotensi menambah peningkatan omzet mebel. Sebab, biasanya di bulan Syawal banyak warga yang melangsungkan pernikahan. “Nah, itu merupakan pasar bagi kami. Dari pengalaman tahun sebelumnya, permintaan di bulan Syawal bagus. Strategi jual paket, hadiah TV Polytron dan kredit masih diminati,” terangnya. (ikl/*/irw)

dengan keinginan massa. “Silakan sampaikan aspirasi, saya akan dengarkan. Tetapi, intinya minta saya dimutasi kan?” kata Nugroho yang langsung disambut koor iya oleh para karyawan. Mendengar jawaban para karyawan, Nugroho mengaku dirinya punya keinginan sama. Dia juga ingin segera dimutasi. Sebab, dia sudah terlalu lama berdinas di Genteng, yaitu tujuh tahun. Hanya saja, untuk persoalan mutasi, dia tidak memiliki kewenangan. Sebab, menurut dia, hal itu menjadi domain Kantor Wilayah (Kanwil) Malang. “Kalau soal mutasi, saya siap kapan saja. Tetapi, saya nggak punya kewenangan,” tukasnya. Penjelasan Nugroho itu langsung mendapatkan tanggapan para karyawan. Meski mereka mengakui pimpinannya itu memiliki banyak jasa, tapi para karyawan tetap memintanya segera pindah dari Genteng. “Kalau bisa Bapak juga ikut melobi kanwil agar segera dipindah,” desak beberapa karyawan. Setelah melakukan dialog cukup panjang, aksi massa itu berakhir damai. Nugroho dan karyawan sepakat menunggu Kanwil Malang untuk memutasi Nugroho dari kantor Genteng. (azi/irw)


GREEN & CLEAN

Rabu 14 September 2011

28

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bersih-Bersih Kali Lo

Pembersihan Akan Dilakukan secara Terjadwal BANYUWANGI - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, menggelar acara bersih-bersih Kali Lo kemarin pagi (13/9). Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setyawan menghimbau kepada warga untuk ikut menjaga kebersihan di sepanjang aliran Kali Lo. Arief menambahkan, menjaga kebersihan bisa dilakukan dengan wujud tidak membuang sampah di sungai. Dengan

begitu, berarti masyarakat telah mendukung apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. “Saya mohon dukungan kepada masyarakat agar Banyuwangi bersih dan hijau,” ujarnya. Kegiatan bersih-bersih Kali Lo itu diharapkan bisa menjadi budaya di kalangan masyarakat. Jika budaya hidup bersih

itu sudah diterapkan di masyarakat, kata Arief, maka mewujudkan kebersihan bukan sesuatu yang tidak mungkin. “Mari kita terapkan budaya bersih ini,” imbuh pejabat yang rutin turun ikut menyapu jalan setiap pagi itu. Sementara itu, kegiatan tersebut merupakan terobosan untuk mensukseskan program Green and Clean. Pihak DKP

tidak sendirian. Beberapa warga juga ikut aktif dalam kegiatan bersih-bersih sungai tersebut. Rencananya, kegiatan bersih-bersih sungai semacam itu akan dilakukan secara rutin dan terjadwal. Yang menjadi target tidak hanya daerah aliran sungai, tetapi juga areal taman yang ada. “Kondisi kebersihan taman juga patut kita bersihkan,” ujar Arief. (mg-1/bay)

DUKUNG: Warga ikut berpartisipasi membersihkan Kali Lo kemarin.

FOTO-FOTO : GALIH COKRO/RaBa

MENUMPUK: Sampah dari sungai langsung diangkut mobil DKP.

TERJUN: Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setyawan nyemplung Kali Lo pagi kemarin.

•OUTSOURCHING•

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•RUMAH•

•SAWAH TEPI JALAN•

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

•KERTANEGARA•

•TANAH KEBUN•

DJL Rmh Jl. Kertanegara/Baluk Bgn 76M2 Tanah 200M2 Blkg bisa ditingkat. Lsg bisa ditempati, harga nego TP. Hub 081-803587-755

DJL Tanah Kebun L22.250 Dsn Kejoyo Tambong Ada 100Phn Kelapa 1000Pepaya, bs Ut Usaha Batu Bagn Hub 085258759917

•RUMAH & BANGUNAN• DJL Rmh & Bgnn L 320M2 Letak Strategs Didpn Pintu Masuk ASDP, Ketapang Bwi Hub: 081358436164

•PERUM PURI BRAWIJAYA• DJL Cepat Rmh Siap Huni DiPerum Puri Brawijaya Blok B No1. Sertifikat Hak Milik Hub: 081231130245

•OPER KONTRAK• RUMAH 3Kmtdr, 3 Km Mnd, Perum Graha Blambangan Blok A6 Hub:08122114228

•PROPERTY• PERUMAHAN Brawijaya Asri Blok B-5.Jl Kerta negara Bwi. Tipe 36/216 Renovasi. Hub 08123254317

•PROPERTY• DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl Agussalim (Blkg Untag) Bwi Hub Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

•PROPERTY• DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL-Sisa 1 unit Ruko) Lok Jl Agussalim (Blkg Untag) Bwi Hub Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

•DIJUAL CEPAT• RMH Jl Adi Sucipto 63 Dpn Kntr Golkar & Togamas, Strategis, Pusat Kantor Hub: 081336450163 (A. Rofik)

•TANAH L 4,65 HA• DJL Tanah 4,65 Ha, SHM Pinggir Jl, Hrg 65rb/M2 (Nego). Lokasi Kaliputih Gtg Wetan Bwi Hub: 081-249-760-49

•TANAH 8000M2• DIJUAL Tanah 8.000m2 Di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

•SAWAH• DJUAL Sawah Dlm Kota, SHM 1Ha 400Jt Nego Hub: (0333)424368

•TANAH DIJUAL•

•INGIN WIRAUSAHA •

SITUBONDO •HONDA• ALL New Jazz 11’ Polish Metal, KM 4rb, V-kool, Alarm, Anti Karat Elektronik, Dll Hrg 195Jt Nego TPHub 085852378900

•READY STOCK• NEW Jazz MMC, CRV, Freed DP 10Jt + Lucky Dip All Color. Ready Stock Info 082131080096

BANYUWANGI

DJUAL Sawah Dlm Kota, SHM, 4500M2, Dpn Perumahan 170Jt Nego Hub: 081346293265

•SEPEDA MOTOR•

•TANAH KAPLING•

DJL Salah Satu Vario Techno CBS Th2010 & Jupiter MX 2007 Hub 081234590052

•TANAH KAPLING• DIJUAL Tanah L 2600 M Jl. Mega segara Berminat Hub. 081558705503

SITUBONDO •TANAH 271M2•

•TOYOTA• DJL Toyota Corola Altis G 03’ Silver Vcool VL 17 Pemakai 08124626104 BUC

•GRAND EXTRA 92• DJL KIJANG Grand Ext 92 Akhir, Abu2 Met ist t-pki (P). 087857405353

•L300• DIJUAL L300 Th 2000, Adiputra warna abu-abu metalik.Original, Hrg Rp 65jt Nego. Hub 081934884336

•TOYOTA• DIJUAL Kijang Inova E Bensin '06 Silver Plat DK Hub. 085648819475

•GEBYAR DISCOUNT DAIHATSU•

•RUMAH SEWA•

DJL Rmh SHM Lt. 92 M2 4 Kt dr , Rt. 2 Km Perum Panper Blk CC 16 H-0341-715472 /TP

BANYUWANGI

DJL Panther Super Royal HI-GLX 97 biru met istimewa. Hub: 08121732210

DJL CPT SHM L 271m2, Jl. Melati VI/9. 90jt / Rmh toko GPM A14, Panther ‘91 43jt, trm carter Avanza, 08123463642

•DIJUAL CEPAT•

BTH. Cpt Karyawan/Ti Min SMU Sdrjt, Lamrn Dtg Lgsng Ke delta Group Ruko Mutiara Blambangan A 4.

•SAWAH•

RUMAH & TOKO

SITUBONDO

•TANAH - MOBIL• DJL Tanah SHM L 271M2 Jl Melati VI/9, 90Jt/Rmh+Toko GPM A14, Panther 91, 43Jt, Trm Carter Avanza;08123463642

•ISUZU PANTHER•

DJL 2 Tnh Kapling Gandeng SHM, L. 10x40M2, Hrg NEGO. Dan1 Tnh Kapling.Lok Pinggir Jln L. 10x20 M2 Harga NEGO, SHM, Cck u/ Investasi, lok.JL.Sutawijaya (Dpn Prm Istana Brawijaya). TP. Hub; 0333-8930348.

BANYUWANGI •DIJUAL• DJL Ruko 2Lt, 5,5mx12m. Jl Raya 157 Rogojampi Bwi Ex.Sawerigading, SHM, IMB,PLN, Telp, PDAM Hub: 087857211611

GEBYAR Discount Xenia 4Jt, Terios 4Jt, Luxio 15Jt, GM MB 7Jt, GM PU 9Jt/DP 5Jtan, Brhadiah Uang 1M, 8Terios, 18 Xenia Diundi Agustus Hub: TOPAN 081 331928140/085859493336

•PRIMA MOBIL• RDY Xenia05,06,07.Avanza05,06,07.Kjg LGX03.Inova05,(dsl, bnsin), Panther99, 00,03. CRV09.Zebra07. Taruna04. Advntr97.Cart0 4,PUL300'09, PUFUT'09. PU Zebra06. H 0811301676,0333411655

•PRIMA MOBIL•

JEMBER •SUMBERSARI• DJL Tnh &Bgn SHM, Tingkat, 11Kmr, Cck U/ Kos, Dkt Kmps UNEJ, L141M2. Jl Halmahera GgII No05 Hub(031) 70971222/085258759917

BANYUWANGI •TANAH 1665M2• DJL SEGERA Tanah 8050m2+bangunan rumah. Ada 63 pohon rambutan dan 2 bekas kolam pemancingan, di dusun Pekulo, SHM, harga 375 juta (nego), peminat serius Hub: 081554147502.

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

•TANAH 1900M2• TANAH 1900m2, Ds Kedayunan, ada phn durian dll, dlm kampung,T.426449/ 081911695857

•TANAH 1900M2• DJL Tnh Kapling SHM L +- 300 M2/ 1 1/2 Kavling Lok. Dlm Kota, Gg Makning Hrg Nego Berminat Hub. 08123444291/0333-423537

BANYUWANGI

RDY New Car.Avanza,Inova, Yaris, Xenia, Terios,PUGrandMax,Honda All New Jazz MMC,All New CRV,Nissan,G-Livina, Juke,March,Fortuner,APV,Swift ,Splash, PUT120SS. H. 0811301676, 0333411655

•EXCREW SHIP•

•JIMNY•

NEED Excrew ship, All position, send CV to asnawa69@gmail.com or call 081337304299/03617912170

DJL Jimny Htm Th 90 Modif Variasi AC DVD Plat (P) Hub: 087875505157 Hrg 40Jt Nego

•ANUGERAH FOTOCOPY• DBTHKN SGR, 1. Tng Admin (pr, min SMA sdrjt, pnglmn, dtmptkn di Bandung); 2. Pengasuh anak (pr, maks 25th, blm mnikah); 3. PRT. Hub Anugerah Fotocopy, Jl. Agus Salim (sltn Untag) Bwi, 0333-427190.

•DRAFTER• PRIA 18-30th, menguasai autocad, lamaran ke Hotel Ketapang Indah, Jl. Gatot Subroto KM 6, Bwi

FASHION, Tour&Ticketing,Salon,Kursus/ Bimbel,Spa&Clinic?Anda tdk tau caranya?Hub SBC 7742121 mdl mulai dr 500rb-25jt.

•PULSA ELEKTRIK• DAPATKAN HP NOKIA C7 GRATIS, Syrt jadi agen PULSA Elektrik Yg Serius.TULIS :REG#C7#Nama#Alamat Lengkap, SMS KAN Ke-085268357775.Tbts Utk8 Org

•KESEHATAN• ANDA Telat Bulan ??? Solusi Cepat dan Tepat Untuk Melancarkan Haid Secara Teratur Dalam Waktu Singkat, 3 jam di jamin lancarHub. 085257454364

•STAR BOX• DIJUAL / Disewakan Mesin Karaoke + Koleksi Lagu + 35.000. Berminat!! Hub: Jl Jendral Sudirman 199 Bwi Telp. (0333) 421678

•KULINER• TELAH Dibuka Wrg”ENA’ Yo” Jl Ltjn Sutoyo Dpn Lap Futsal Scudeto Blkg SD Brawijaya. Sedia Lontong Mie, Mie Ayam, Nasi Bakmoy, Es Rainbow, Dll.

•INVESTASI• ANDA karyawan/ibu RT/pensiunan ingin memiliki tabungan & investasi dgn keuntungan 100%, legal, aman&terjamin? hub.smartvest 8930726, 087755501166.

•PELATIHAN• INGIN usaha? Daftarkan sgr di pelthan entrepreneur. Dijamin! Biaya ringan, lulus lgsg memiliki usaha&bantuan modal. Daftar 5-15 Sep. disc 50%. Hub 085738511018, 7742121

•SOUVENIR• CETAK Mug Kaos Pin Ganti Kunci Jam Untuk Promo Toko Kantor Souvenir Ultah Nikah hrga Murah. Jula Kaos & Souvenir Bwi Partai & Ecran Ruko Karibia B-3 Jakgung Suprapto 0333-417992-081913906633

•JUAL MESIN BUBUT• JUAL Mesin Bubut Taiwan panjang 1,25 meter 0331-7181378,0812348558

SITUBONDO •DIPLOMA 1• BHS Inggris & Manajemen Bisnis. Perkuliahan Okto ‘11. SPP 199ribu/bln, dosen luar & dlm negeri, psti kerja. H: 0361-237367

BANYUWANGI BANYUWANGI

•PELUANG BISNIS•

•ARSITEK•

WWW.program5milyar.com/?id=chocolate Saatnya Uang Bkrj u/ Anda.Buktikan!

PODOMORO Grup Melayani Jasa Arsitek Untuk Rumah Kantor Gudang Gbr IMb Dll Hub: 082141840559.Murah Berkualitas

BANYUWANGI

•PEMBANTU• CARI Pembantu Gj 700, B.Sitter Gj 1,5jt, bersih krj di Bali. H: 0361-488315/ 487706.

SITUBONDO

•BUTUH CEPAT•

LUAS 2480M2 Lokasi Pakis Jalio, SHM, Berminat Serius Hub: 0877-55723445

DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot , strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah mada 274 gtg-bwi H. sugiarto 081233499888,031703388181

Rmh+UangSewa2ThnTunai.PenatabanPggrJln BsrLt.1750Lb + 390 SHM Andre08211380580

PRSHN Outsourching skala nas btuh Tenaga Manager, adm, sekertaris, Custm Service, dll Syarat : mahasiswa/min llsn SMU , tdk terikat dgn prshn lain. Hub. Jl. Kol Sugiono 40 Hub. 087857241887-7742121

BANYUWANGI

•BUTUH SEGERA•

•BPKB•

PT BANK Syariah Mandiri Lamaran Kirim Ke Jl Basuki Rachmad 93 Banyuwangi.

HLG BPKB Nopol P 5081 WF an. Srie Erwiyati, Jl. Brawijaya Gg. Makning RT 05/02 BWI

•STNK• HLGSTNKNopolp6624YLan.IkaHandayani,Jl. Kapten PiereTendean 32 RT 01/03 Krgrejo, Bwi. HLG STNK Nopol N 1256 C an. CV Budijaya, lingk Klayatan RT/RW 02/03, Sukun,Malang


CMYK

34

Rabu 14 September 2011

GAWAT Persewangi Terancam Batal Ikut Liga Indonesia

GALIH COKRO/RaBa

RAMAI: Pertandingan Persewangi di stadion Diponegoro.

Berharap IMN Jadi Penyelamat BANYUWANGI – Kepastian tertutupnya keran dana APBD untuk operasional Persewangi dalam mengikuti kompetisi level II sangat disayangkan oleh petinggi tim Laskar Blambangan. Semestinya bila aliran uang rakyat sudah tidak bisa digunakan, pemerintah bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) selayaknya mencarikan jalan keluar untuk tetap bisa menjaga keikutsertaan Persewangi di persepakbolaan profesional. Plt PSSI Banyuwangi sekaligus Sekretaris Persewangi Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan tidak adanya dana yang diterima dari APBD tersebut. Pasalnya dana itu sangat penting selain untuk Persewangi sekaligus pembinaan yang dilakukan PSSI. “Semestinya ada solusi untuk mengatasi masalah ini. PSSI dan Persewangi juga berusaha mengangkat nama daerah,” katanya. Tidak heran, dengan distop dana APBD tersebut, Persewangi kini tinggal menggantungkan nasib terhadap kelangsungan pembicaraan dengan pihak ketiga. Pembicaraan awal antara Persewangi dengan PT Indo Multi Niaga (IMN) yang sebelumnya dilakukan, akan terus diintensifkan. Taufik menyebut, harapan untuk melihat Persewangi tampil di liga profesional masih ada. Dan harapan itu kini ada di hasil pembicaraan dengan IMN. “IMN ibaratnya bisa menjadi dewa penyelamat bagi Persewangi. Itu yang kita harapkan bersama baik pengurus dan masyarakat Banyuwangi,” cetusnya. Kapan segera direalisasikan pembicaraan itu ? Anggota DPRD asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku akan segera melakukan pembicaraan dengan IMN. Semakin cepat terealisasi, tentu akan semakin baik bagi kesiapan tim. Sekadar mengingatkan, pengurus tim berjuluk Laskar Blambangan itu mulai melirik sumber pendanaan alternatif untuk kiprah Persewangi di Liga Indonesia musim ini. Langkah itu di antaranya dengan menggandeng pihak ketiga untuk menukangi Persewangi di kompetisi di era komando Johar Arifin Husein sebagai nakhoda baru PSSI. Disebutkan bahwa sudah ada pihak ketiga yang siap mendukung kiprah Persewangi di kompetisi musim depan. Pihak ketiga yang dimaksud Persewangi itu tidak lain adalah PT IMN selaku operatir tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. (nic/bay)

Pertarungan Utara Melawan Selatan

BANYUWANGI - Harapan publik bola Banyuwangi melihat tim kesayangannya, Persewangi tampil di level II Liga Indonesia musim ini boleh jadi bisa hanya tinggal impian. Beberapa faktor di antaranya pendanaan hingga kesiapan tim yang belum jelas disebut-sebut menjadi calon pengganjal partisipasi tim berjuluk The Lasblang dalam mengikuti kompetisi di bawah nakhoda baru PSSI, Djohar Arifin. Padahal waktu dihelatnya kompetisi yang dipatok PSSI semakin mepet. Otomatis persiapan yang dimiliki pengurus Persewangi tidak lebih dari satu atau dua bulan. Ironisnya mepetnya jadwal tersebut, Persewangi belum mematenkan pelatih kepala yang akan menukangi Persewangi di level II nanti. Tidak heran bila banyak pihak yang kemudian meragukan tim kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini untuk bisa tampil maksimal di Liga Indonesia musim ini. n Baca Gawat...Hal 35

Yudi Suryata Pelatih Kepala SEMENTARA itu, teka-teki sosok pelatih kepala Persewangi akhirnya menemui titik terang. Setelah melalui pembahasan dan kajian yang dilakukan Persewangi terhadap berkas calon pelatih yang masuk. Pentolan tim berjuluk Laskar Blambangan ini memutuskan untuk memilih Yudi Suryata sebagai tukang racik strategi skuad Persewangi. ISTIMEWA Penunjukan Yudi Suryata Yudi sebenarnya sudah diputuskan pengurus Ahad siang lalu (11/9). Mantan pelatih yang menakhodai Persijap Jepara di pentas Indonesia Super League (ISL) musim lalu itu, sekaligus memupuskan enam kandidat pelatih lainnya. Selain memastikan pelatih kepala, Persewangi juga menunjuk Imam Hambali dan Bagong Iswahyudi sebagai pendamping Yudi untuk urusan teknis di lapangan nantinya Tugas Yudi di Persewangi nanti selain mengangkat prestasi tim, dia juga akan didapuk menyeleksi 50 pemain yang masuk dalam penjaringan tahap pertama lalu. Namun tidak disebutkan, berapa nilai dana yang akan dikeluarkan Persewangi untuk menggunakan jasa Yudi. Namun menilik pasaran banderol pelatih untuk level profesional, diperkirakan kontrak pelatih kasta profesional berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Terkait hal itu, Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi masih menutup besaran deal kontrak dengan mantan pelatih Deltras dan Persipura tersebut. Baginya pemilihan Yudi sudah dipertimbangkan dari beberapa aspek. Di antaranya sertifikasi kepelatihan A yang ditetapkan oleh PSSI sudah terpenuhi. Lalu bagaimana dengan calon pelatih lainnya ? Secara umum pelamar memiliki sertifikasi kepelatihan A dan B. Namun Yudi dengan sertifikasi kepelatihan yang sesuai syarat PSSI yakni lisensi A untuk tampil di liga profesional. Nanang kemudian menjatuhkan pilihan kepada Yudi. (nic/bay)

BANYUWANGI – Genderang persaingan menuju tangga juara dalam Liga Bola Basket Pelajar (LBP) 2011 tinggal dua hari lagi. Ajang kompetisi bola basket pelajar se-Banyuwangi ini siap diputar Pengkab Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi )Banyuwangi mulai 16 September hingga 3 Oktober mendatang. Tiga strata kelompok umur yang tergabung dalam sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan atas siap meramaikan kejuaraan yang sekaligus merupakan hajatan menyambut hari olahraga nasional ini. GOR Sahabat Banyuwangi pun sudah bersolek untuk menjadi venue ajang paling akbar antar-pelajar ini. Dibalik gelaran kompetisi ini, ada persaingan menarik di antara kontestan di LBP. Dengan meratanya kekuatan tim basket yang ada saat ini. Persaingan pun menghadirkan aroma dua kutub persaingan Banyuwangi versus Genteng. Banyuwangi yang mewakili kekuatan basket di wilayah utara dominasinya mulai terusik. Dalam beberapa gelaran LBP, tim selatan yang dipresentasikan oleh Genteng mulai mampu mengganggu dominasi tim asal Banyuwangi. Inilah yang kemudian menjadi daya tarik dalam setiap gelaran LBP tiap tahun. Dan LBP di semester kedua tahun ini dipastikan akan menjadi bertemunya kembali dua kekuatan basket di wilayah Banyuwangi selatan dan utara. “Siapa yang terbaik akan terjawab GALIH COKRO/RaBa mulai 16 September hingga 3 Oktober nanti,” ujar Hendarto, Ketua TERANCAM: Striker Persewangi Ikrom dan Trubus di kompetisi Divisi I tahun lalu. Kini, Persewangi terancam tak bisa ikut liga profesional. Perbasi Banyuwangi. (nic/bay)

Karir Melatih Yudi Suryata: n Persipura n PSS n Persijap

n Deltras n Persis


Rabu 14 September 2011

BERITA UTAMA

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Danlanal Tegaskan hanya Salah Paham ■ MARINIR... Sambungan dari Hal 25

‘’Jadi memang nggak tentu, ya biar saja sudah memang begini keadaannya,” tandas mantan kades Pesanggaran itu kemarin. Kapolsek Pesanggaran, AKP Supriyadi, mengaku bahwa aksi demo ratusan warga itu dimulai sekitar pukul 14.00. ‘’Mereka masuk satu per satu (ke dalam hutan) dari jalur-jalur tikus,” ujarnya. Sampai sekitar pukul 15.00 sore kemarin, warga masih terus masuk ke kawasan hutan di

lereng Gunung Tumpang Pitu tersebut. ‘’Tapi kami dari kepolisian sejak pagi tadi sudah melakukan pengamanan. Lebih dari 200 polisi gabungan dari polsek dan Polres Banyuwangi berada di Pesanggaran,” tandasnya. Sementara itu, secara terpisah Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) E.V. Nurrokhman mengakui, pihaknya sudah mendengar kabar tembakan ke udara oleh anggotanya tersebut. Dia menuturkan, kejadian tersebut hanya salah paham anggotanya dengan pihak

kepolisian. ‘’Miskomunikasi saja,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui ponsel kemarin. Danlanal Nurrokhman menuturkan, puluhan polisi hendak melakukan patroli ke Gunung Tumpang Pitu sore kemarin. Secara kebetulan, polisi harus melewati Pos Ksatrian TNI AL di pantai Lampon. Nah, ketika memasuki wilayah militer tersebut, petugas di Pos Jaga Marinir meminta agar pihak kepolisian menunggu sebentar. Sebab, petugas pos jaga Ksatrian TNI AL itu harus melapor ke pimpinan, Feni. Na-

mun, ketika berusaha menghubungi sang komandan melalui ponsel ternyata belum diangkat. Bahkan, pesan singkat (SMS) yang dikirim anggota juga belum ada balasan dari sang komandan. Belakangan diketahui, ponsel milik Feni memang tidak dibawa. ‘’Mungkin Feni lupa bawa ponsel,” ujar Danlanal Nurrokhman. Lantaran belum ada jawaban, puluhan polisi akhirnya memutuskan masuk dan melanjutkan perjalanan. Rupanya hal itu mengundang kesalahpahaman anggota marinir

Sudah Cerai Rujuk Lagi ■ HAJAR... Sambungan dari Hal 25

“Karena jatuh di jalan beraspal, korban mengalami banyak luka di tubuh,” jelas kapolsek. Melihat istrinya tersungkur, Baidowi bukan menolong tapi

malah kabur. Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu segera membawa pulang Nikmatus ke rumahnya. “Esok paginya, korban melapor ke polsek dengan tubuh terluka,” bebernya. Dalam keterangannya kepa-

da polisi, korban mengungkapkan bahwa dia pernah nikah resmi dengan tersangka. Lantaran sering dianiaya, korban akhirnya bercerai. Tetapi, selanjutnya mereka rujuk lagi dan menikah secara siri. “Dalam pernikahan ini, kami pu-

nya tiga anak,” sebut korban. Dari laporan korban tersebut, polisi mencoba melacak tersangka. Akhirnya, Baidowi ditangkap di rumah saudaranya di Desa Kelir. “Saya jengkel karena suka diomeli terus,” dalih tersangka kepada polisi. (abi/bay)

Andalkan Naluri Perempuan ... ■ PINDAH-PINDAH... Sambungan dari Hal 25

Sejak bertugas di kantor Kecamatan Banyuwangi tahun 2010 lalu, dia selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Sejak awal menempati posisi tersebut,

Santi mengaku tidak sulit beradaptasi. “Pada dasarnya saya cepat nangkep,” kata perempuan kelahiran 25 Maret 1982 itu. Santi mengaku pernah bertugas di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub). Sebelum menangani keuangan, dia juga pernah bertugas sebagai staf pelayanan kesejahteraan rakyat

di kantor Kecamatan Banyuwangi. “Tidak ada masalah meskipun sering pindah,” ujarnya. Terkait posisinya saat ini, Santi mengaku tidak ada kesulitan. Tugas utamanya menyangkut keuangan, yaitu mengurusi gaji para pegawai. “Kebanyakan perempuan kan teliti,” ujarnya. (mg-1/bay)

Banyuwangi Tak Punya Liponsos ... ■ BANJIR... Sambungan dari Hal 25

Menurut Sukirman, bukan kali ini saja Banyuwangi mendapat paket kiriman orgil dan gepeng. Kejadian semacam itu sudah sering terjadi. Ironisnya, pemkab tidak pernah melakukan tindakan apa pun. “Belum lama ini orgil dan gelandangan banyak diturunkan di Desa Kembiritan (Kecamatan Genteng),” kata anggota Fraksi PDIP itu. Lantaran terlalu banyak orgil dan gepeng di Banyuwangi, lanjut Sukirman, perwajahan

kota ini akhirnya terganggu. Oleh karena itu, dia berharap pemkab melalui pihak terkait segera melakukan langkah konkret. “Harus ada penertiban orgil dan gepeng,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi, Choiril Ustadi Yudawanto, saat dikonfirmasi mengakui bahwa populasi orgil dan gepeng akhir-akhir ini naik. Semua itu diduga karena ada kiriman dari luar daerah. “Diduga ada yang sengaja membuang mereka ke Banyuwangi,” katanya.

Ustadi mengaku, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penertiban bersama Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Tim gabungan itu banyak merazia orgil dan gepeng. “Ada yang dipulangkan, juga ada yang dititipkan di panti jompo di Desa Krikilan, Kecamatan Glenmore,” katanya. Ustadi menambahkan, merazia orgil dan gepeng tidak bisa dilakukan secara maksimal. Sebab, Banyuwangi tidak memiliki lingkungan pondok sosial (liponsos). Sehingga, pihak

Dinsosnakertrans merasa kesulitan menampung gepeng hasil razia. “Panti jompo di Krikilan itu milik pemerintah provinsi Jawa Timur,” cetusnya. Selama ini, gepeng asal Banyuwangi hasil razia Satpol PP bersama Dinsosnakertrans selalu dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sementara itu, gepeng dan orgil dari luar daerah dipulangkan dengan naik bus. “Kalau alamatnya tidak jelas, maka dititipkan di panti jompo. Tapi kapasitas panti jompo juga terbatas,” jelasnya. (abi/bay)

Sudah Kantongi 50 Calon Pemain ■ GAWAT... Sambungan dari Hal 34

Menanggapi hal itu, Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi menuturkan ada beberapa masalah dasar yang menjadi kendala tim sebelum berlaga di kompetisi level II. Faktor utama yang mengganggu adalah sumber pendanaan. Kesulitan pengurus Persewangi semakin kentara dengan pupusnya harapan mendulang dana dari APBD. “APBD untuk klub profesional sudah tertutup,” ujarnya. Kepastian itu diperoleh setelah pengurus Persewangi bertemu tim anggaran eksekutif Pemkab

Banyuwangi bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi sore kemarin (12/9). Lewat kajian hukum dan perdebatan yang sengit, Persewangi dipastikan harus menggali dana sendiri demi kiprahnya di Liga Indonesia tahun ini. Itu artinya dorongan agar Persewangi merangkul pihak ketiga harus semakin intensif. Penolakan Pemkab dan KONI untuk memberikan bantuan pendanaan kepada Persewangi didasarkan pada Permendagri Nomor 1 Tahun 2011. Persewangi notabene berstatus sebagai tim profesional karena akan berlaga di kasta profesional. Itu artinya tim berkostum merah-hitam itu di-

larang menggunakan uang sepeser pun yang berasal dari APBD. Padahal, pengurus The Lasblang sangat berhasrat sisa hibah anggaran APBD yang mengendap di KONI senilai Rp 1,9 miliar bisa digunakan untuk Persewangi. Nanang beralasan, pelarangan penggunaan APBD untuk klub profesional berlaku efektif per 1 Januari 2012. “Semestinya di tahun ini kita masih bisa menerima. Daerah lain, seperti Blitar, masih bisa dikucuri dana APBD. Bahkan, nilainya lebih besar, yakni Rp 2,9 miliar,” bebernya. Tidak heran, belum rampungnya kejelasan dana itu membuat kesiapan tim terpe-

ngaruh. Meski sudah menggelar dua sesi seleksi, sampai saat ini belum ditentukan komposisi skuad Persewangi untuk musim depan. Saat ini pihak pengurus sudah mengantongi 50 calon skuad Persewangi. Jumlah itu masih akan disusutkan dalam seleksi tahap II yang akan digelar 16 September nanti. Pemain yang masuk penjaringan merupakan hasil pantauan tim pemandu bakat yang dibentuk Persewangi. Selanjutnya, penyusutan pemain akan dilakukan dengan menyertakan pelatih kepala yang akan ditunjuk. Siapa? Nanang menuturkan masih mempertimbangkan sejumlah nama. (nic/bay)

Kasusnya Ditangani Unit PPA ■ ABG... Sambungan dari Hal 36

“Enak ya kamu habis tindihtindihan sama Nagud,” ujar sumber kuat koran ini menirukan ucapan rekan korban. Mendapati hal itu, kelaurga korban langsung menginterogasi putrinya. Tanpa bisa mengelak, Saritem membenarkan dia telah dicabuli Nagud. Tidak

ingin gegabah, keluarga Saritem melakukan kroscek kepada pelaku. Mereka justru mendapat pernyataan yang sangat mengejutkan. Pasalnya, Nagud tidak menampik bahwa telah mencabuli Saritem. Kontan, orang tua Sariten mencak-mencak. Dengan tekad bulat, mereka melaporkan kejadian memalukan yang menimpa putrinya itu kepada pihak berwajib.

Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Bripka Slamet Yuwono, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan pencabulan tersebut. “Setelah mendapat laporan, kami langsung bergerak mengumpulkan buktibukti awal,” kata Slamet. Dirasa cukup bukti, aparat langsung menjemput Nagud

untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sampai kemarin, Nagud masih diamankan di Mapolres Situbondo. “Saat ini (kemarin), tersangka masih kami amankan di mapolres untuk menjalani proses penyidikan. Sebab, hasil visum menguatkan bukti bahwa korban telah mengalami pencabulan,” tegas pria asal Tulungagung itu. (sgt/aif)

Pegawai Pinjam Pemkab, Pengesahan dari Pusat ■ EMPAT... Sambungan dari Hal 25

Walau tidak ada agenda pemilihan umum (pemilu), tapi program dan agenda rutin KPU Banyuwangi harus tetap berjalan. Menurut Syamsul, akibat kekosongan jabatan itu proses verifikasi pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Surya Dalianta Brahmana menjadi tersendat. Proses verifikasi tidak bisa dilakukan karena beberapa pejabat teknis terkait masalah itu tidak ada. Dampak lain adalah gaji lima anggota KPU dan beberapa pegawai honorer KPU

molor. Mereka tidak menerima gaji lantaran tidak ada bendahara yang memproses pencairan anggaran di Kantor Perbendaharaan Negara (KPN). “Kita tidak punya bendahara sejak Bu Rahma ditarik pemkab,” ujar mantan wartawan itu. Saat ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BKD untuk mengisi beberapa jabatan kosong tersebut. Pihaknya berkepentingan agar beberapa jabatan itu segera terisi supaya tidak mengganggu kinerja KPU. Untuk mengisi jabatan tersebut, jelas Syamsul, tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sebab, KPU kekurangan pegawai. “Solusinya, kita tetap minta bantuan

pemkab untuk mengisi jabatan kosong itu,” jelas bapak dua anak yang tinggal di Kecamatan Genteng itu. Untuk mengisi tiga jabatan itu, KPU masih menunggu nama-nama yang akan kirim oleh Pemkab Banyuwangi. Setelah memperoleh nama-nama, KPU akan mengirimkan nama tersebut ke KPU pusat untuk mendapat pengesahan dari sekjen KPU. “Pegawainya pinjam dari daerah, pengesahannya tetap dilakukan KPU pusat,” kata Syamsul. Untuk posisi bendahara, harus diajukan ke KPN. Setelah prosesnya beres di KPN, baru bisa melakukan proses pencairan dana APBN di KPN. (afi/bay)

yang bertugas di pos tersebut. ‘’Anggota yang jaga merasa, belum ada izin komandan kok (polisi) sudah masuk. Akhirnya namanya anggota, ya mengeluarkan tembakan ke udara dan meminta polisi mundur,” jelas perwira TNI AL asal Ke-

bumen, Jawa Tengah, tersebut. Meski begitu, lanjut Nurrokhman, setelah kejadian tersebut kondisi di pantai Lampon sudah kondusif. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan para pihak terkait, termasuk Kapolres Banyuwangi AKBP Rastra Guna-

wan. Bahkan, Danlanal sudah memerintahkan anak buahnya agar mempersilakan polisi masuk wilayah tersebut. ‘’Kalau perlu diantarkan karena polisi di situ hanya lewat saja. Tujuannya, patroli ke tambang emas,” pungkasnya. (azi/bay)

Berpotensi Menyebabkan Banjir ■ BUANG... Sambungan dari Hal 25

Tentu saja, kasur yang dibuang itu sangat bisa menyebabkan banjir. Sementara itu, beraneka ragam sampah berhasil dinaik-

kan dari aliran Kali Lo. Mulai dari potongan batang pisang, hingga popok bayi, bisa dinaikkan ke darat. Selain itu, banyak pula sampah bekas kemasan makanan. Menurut Arief Setyawan, DKP sangat prihatin dengan kondisi

sungai yang membelah Kota Gandrung tersebut. Oleh karena itu, DKP akan terus mengadakan kegiatan itu secara rutin. “Sungai bukan TPA (tempat pembuangan akhir), jadi jangan buang sampah di sungai,” cetus Arief. (mg-1/bay)

Denyut Perekonomian Terganggu ■ ANGIN... Sambungan dari Hal 36

Perkataan senada dilontarkan Zainal Arifin, juga nelayan sekitar. Dia mengaku tidak berani melaut lantaran angin kencang. “Saat ini cuaca me-

mang tidak bersahabat. Kami terpaksa tidak melaut,” ungkapnya. Lantaran hanya menggantungkan pendapatan dari hasil menjual ikan, Zainal mengaku perekonomian keluarganya kini terganggu. “Kami berha-

rap cuaca segera membaik sehingga kami bisa segera mencari nafkah seperti biasa. Jika kondisi seperti ini (angin kencang) terus berlanjut, maka kami akan semakin kesulitan mencukupi kebutuhan seharihari,” pungkasnya. (sgt/aif)

Petani Diimbau Bikin Sumur ■ 800 HA... Sambungan dari Hal 35

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Situbondo, Moh. Sifa, melalui Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura, Farid Kuntadi, tidak menepis bahwa cuaca panas cukup mengganggu tanaman cabai. Farid menambahkan, berdasarkan laporan petugasnya di lapangan, saat ini terdapat sekitar

4.000 sampai 5.000 Ha tanaman cabai di seluruh wilayah Situbondo. Dari jumlah tersebut, yang terancam puso akibat cuaca ekstrim mencapai sekitar 20 persen, atau setara dengan 800 hingga 1000 hektare. “Kami masih terus berusaha melakukan antisipasi dengan memfasilitasi petani,” bebernya. Menurut Farid, anomali iklim, yakni dari iklim basah ke

iklim panas, juga berpotensi mempercepat perkembangbiakan OPT jenis thrips dan tungau, sehingga mempercepat kerusakan tanaman cabai. Oleh karena itu, Farid mengimbau agar petani segera membuat sumur-sumur dangkal di sekitar lahan pertanian. “Dengan begitu, dampak negatif yang ditimbulkan karena kekurangan air bisa diminimalisasi,” saran Farid. (sgt/aif)

Tujuh Penumpang Luka Ringan ■ POLISI... Sambungan dari Hal 36

Dugaan awal, kecelakaan diakibatkan Matlani, 42, warga Kecamatan Wongsorejo, memacu kendaraan yang dikemudikannya terlalu kencang. Sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya saat melalui tikungan tajam di jalur

utama pantura yang menghubungkan banyuwangi-Surabaya tersebut. Dibantu puluhan warga, aparat kepolisian yang datang ke lokasi kejadian sempat kesulitan mengevakuasi mobil travel tersebut. Sebab, bodi mobil tersebut masuk ke jurang Curah Tangis. Tidak hanya menewaskan seorang penumpang bernama

Yoyok, warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, musibah juga mengakibatkan dua penumpang mengalami luka serius, sedangkan tujuh penumpang lainnya mengalami luka ringan. Seluruh korban luka langsung dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) terdekat, untuk memperoleh perawatan medis. (sgt/aif)

Jumlah Siswa Lebih 400 ■ PENGESAHAN... Sambungan dari Hal 36

Dua sekolah yang masing-masing sudah berpredikat Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) tersebut mendapatkan bantuan masingmasing senilai Rp 1 miliar. Padahal di sisi lain, lanjut Hasanah, masih banyak sekolah

lain, terutama sekolah yang berlokasi di pinggiran kota jauh lebih membutuhkan bantuan dana untuk menunjang proses belajar-mengajar. “Tidak usah jauh-jauh melihat sekolah pinggiran, SMK Negeri 2 Situbondo yang berlokasi di kota saja masih tidak memiliki ruang kelas. Padahal jumlah siswanya sudah mencapai 400 orang lebih,” ujarnya.

Untuk itu, Komisi IV akan mendorong agar PAK tahun 2011 tidak disahkan, jika ketidakmerataan anggaran tersebut masih berlangsung dan ada kompensasi yang jelas terhadap sekolah-sekolah pinggiran tersebut. “Kami akan memperjuangkan pengalokasian anggaran yang berkeadilan, serta memihak masyarakat miskin,” pungkasnya. (sgt/aif)

MARI ATASI ASAM URAT DENGAN HERBAL “Kalau asam urat kambuh, saya sering kesemutan. Kondisi itu sudah berlangsung selama 2 tahun,” ujar Soewondo, yang berprofesi sebagai seorang Purnawirawan TNI Angkatan Laut. Karena aktifitasnya sering terganggu akibat asam urat, upaya pun telah dilakukan oleh ayah 5 orang anak itu. Sampai akhirnya, sekitar 4 bulan yang lalu, pria yang juga dikenal sebagai pengajar tersebut mulai tertarik untuk mencoba Gentong Mas. “Teman saya menyarankan untuk mencoba Gentong Mas. Baru mengkonsumsi 2 minggu, manfaatnya sudah terasa. Kini sudah 4 bulan saya minum Gentong Mas. Alhamdulillah sekarang badan terasa sehat dan segar, asam urat sudah tidak ada. Gentong Mas memang solusi yang tepat untuk mengatasi keluhan saya.” Terang pria berusia 75 tahun tersebut penuh syukur. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Dengan tubuh yang sehat, pria yang berdomisili di Jombang, Jawa Timur tersebut kini dapat men-

jalani aktifitasnya dengan prima.Ia pun tidak segansegan membagi pengalaman sehatnya dengan orang lain, “Mudah-mudahan pengalaman saya ini bermanfaat bagi orang lain.” Harap Soewondo. Gentong Mas adalah minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat. Habbatussauda bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine. Selain itu, Gula Aren dalam Gentong Mas tak hanya memiliki rasa yang manis dan lezat, juga bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi seperti makanan yang mengandung banyak purin (diet rendah purin), mengurangi makanan kacangkacangan dan beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge, serta banyak minum air putih, sekitar 8 gelas sehari. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas membuat tingkat permintaan melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi : 085234398441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082 143 391 646, Depkes:P-IRT. 812.3205.01.114


CMYK

36

Jawa Pos-nya Kota Santri

Rabu 14 September 2011

ABG Cabuli Bocah 7 Tahun Korban Digagahi di Bibir Sungai

SIGIT HARIYADI/RaBa

DITAMBATKAN: Sejak empat hari terakhir ratusan perahu hanya disandarkan di sekitar Pelabuhan Kalbut, Tanjung Pecinan, Mangaran.

Angin Kencang, Nelayan Takut Melaut MANGARAN - Angin Timur yang bertiup kencang sejak beberapa hari terakhir membuat ratusan nelayan di Kampung Pesisir, Dusun Kalbut, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, enggan melaut. Mereka khawatir ombak besar datang dan membahayakan keselamatan mereka. Untuk menghindari kerusakan

perahu, para nelayan hanya menyandarkan perahu di bibir pantai. Seraya menunggu angin melambat, mereka memperbaiki jaring yang sehari-hari mereka gunakan untuk menangkap ikan. Pantauan Radar Banyuwangi (RaBa) menyebutkan, jumlah perahu yang terdapat di bibir pantai Du-

sun Kalbut mencapai 200 unit lebih. Sejak angin kencang bertiup empat hari terakhir, lebih dari 90 persen di antaranya mangkrak. Ada segelintir nelayan yang memberanikan diri mencari ikan. Itu pun tak jauh dari pantai, tidak lebih dari satu mil. Seperti diutarakan Ramli, 31, nelayan sekitar. Menurutnya, ratusan

nelayan di lokasi itu memang tidak melaut sejak empat hari terakhir. Akibatnya, transaksi ikan antara nelayan dan pengepul terhambat. “Padahal, saat ini ikan di laut cukup ba nyak. Rata-rata dalam sehari kami bisa menjaring 2 sampai 2,5 kuintal ikan,” ujarnya n Baca Angin...Hal 35

P-APBD

Pengesahan Terancam Molor SITUBONDO – Pengesahan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2011, dijadwalkan akan dilaksanakan hari ini (14/9) atau besok (15/9). Meski begitu, masih terdapat beberapa ganjalan yang berpotensi menghambat pengesahan P-APBD tersebut. Penyebabnya adalah ketidakmerataan pengalokasian anggaran di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), salah satunya terjadi di Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo. Seperti diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD, Hasanah Tahir. DOK.RaBa Politikus perempuan Hasanah Tahir asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku belum melihat adanya prinsip keadilan dalam penyaluran anggaran di sejumlah SKPD. Akibatnya, anggaran tersebut hanya terfokus pada satu titik. Hasanah menjelaskan, pengalokasian anggaran di Dispendik cenderung hanya terfokus di dua sekolah yang nota bene merupakan sekolah yang berkecukupan, yakni SMK Negeri 1 Panji dan SMA Negeri 1 Situbondo. Pada dana cadangan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2011, n Baca Pengesahan...Hal 35

PETANI MERUGI: Ribuan batang pohon cabai siap panen di Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan tampak mengering.

SITUBONDO - Ulah pemuda yang satu ini sungguh tidak patut ditiru. Sebut saja namanya Nagud, 17 (nama samaran). Anak baru gede (ABG) yang tinggal di Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, itu tega mencabuli tetangganya sendiri. Korbannya adalah tetangga sendiri, Saritem, (nama samaran), bocah berusia tujuh tahun. Peristiwa tragis yang menimpa Saritem terjadi akhir bulan Agustus 2011 lalu. Saat itu, korban bersama beberapa rekannya sedang asyik mencari capung di bibir sungai yang berjarak sekitar seratus meter dari tempat tinggalnya. Di saat bersamaan, Nagud sedang buang hajat di sungai tersebut. Entah setan apa yang merasuki pikiran Nagud. Ketika

me lihat Saritem, libidonya langsung naik. Dia pun menarik tangan korban hingga tubuhnya terkapar di tanah. Tanpa basa-basi, Nagud langsung memelorotkan celana yang dikenakan korban. Tentu saja Saritem berontak. Bahkan, beberapa rekannya yang melihat kejadian itu berusaha me nolong Sa ritem. Se orang bo cah perempuan berinisiatif memukul tubuh pelaku menggunakan kayu. Na mun sayang, upaya menyelamatkan Saritem dari perbuatan biadab pria jebolan sekolah dasar (SD) tersebut sia-sia. Tanpa menghiraukan rasa sakit akibat pukulan rekan kor ban, Nagud terus berusaha menodai Saritem. Orang tua korban baru mengetahui peristiwa tragis yang menimpa putrinya selang beberapa hari kemudian, ketika beberapa teman korban meledek Saritem n Baca ABG...Hal 35

Polisi Periksa Sopir Travel SITUBONDO – Polisi terus menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal yang menimpa sebuah mobil travel di jalan raya Taman Nasional (TN) Baluran, Kecamatan Banyuputih, hingga menyebabkan seorang penumpang meregang nyawa, Minggu sore (11/9). Selain mengamankan kendaraan roda empat jenis minibus tersebut, polisi juga akan memintai keterangan sopir dan sejumlah penumpang. Dugaan sementara, kecelakaan lalu-lintas (laka-lantas) tersebut terjadi karena sopir memacu kendara-

annya terlalu kencang. “Kami telah mengamankan kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut. Selain itu, kami juga akan memintai keterangan sejumlah saksi,” ujar Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Yusuf Suryadi, kemarin (13/9). Diberitakan sebelumnya, jalan raya pantura di TN Baluran menelan satu korban jiwa. Akibat pecah ban sebelah, kiri mobil travel Bali Permata nopol DK 9155 JE jurusan SitubondoDenpasar, Bali, terguling hingga keluar badan jalan n Baca Polisi...Hal 35

SIGIT HARIYADI/RaBa

800 Ha Tanaman Cabai Rusak SITUBONDO - Kemarau panjang yang terjadi di wilayah Situbondo mulai berimbas negatif terhadap sektor pertanian. Saat ini ratusan hektare (Ha) lahan tanaman cabai terserang puso akibat serangan organisme penyakit tanaman (OPT). Kondisi seperti itu membuat para petani cabai menjerit. Sebab, serangan OPT jenis thrips dan tungau menyebabkan tanaman cabai petani gagal panen. Tidak

tanggung-tanggung, total luas lahan yang terserang hama ditaksir mencapai 800 Ha lebih. Dari pantauan wartawan koran ini, salah satu lahan tanaman cabai yang terserang OPT terdapat di Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan. Ribuan batang pohon cabai yang ditanam di lahan seluas 2 Ha tersebut tampak mengering. “Padahal, tanaman cabai ini baru tiga kali panen. Jika tidak terserang

hama, tanaman cabai bisa penen hingga belasan kali,” ujar Haris, 60, warga setempat, kemarin (13/9). Akibatnya sudah bisa ditebak, haris mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. “Biaya yang saya keluarkan mulai proses pengolahan lahan sampai panen tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh. Kira-kira kerugian yang saya alami mencapai Rp 3,5 juta,” jelentrehnya n Baca 800 Ha...Hal 35

ISTIMEWA

RUSAK PARAH: Kondisi travel Bali Permata setelah terguling di Curah Tangis, Baluran.

Bertekad Raih Gelar Doktor, Penyandang Tunanetra Keliling Indonesia

Minta Stempel ke Instansi, Dapat Salam Tempel Rp 5.000 Di balik keterbatasan yang dimiliki, sosok Dra. Hj. Murtini SH. MM tetap memiliki semangat tinggi untuk menggenggam gelar doktor. Untuk mewujudkan misinya, dia berkeliling Indonesia guna meneliti kepedulian pemerintah daerah (pemda) terhadap para penyandang cacat. SIGIT HARIYADI, Situbondo TENGAH hari itu, dua wanita memasuki kantor biro Radar Banyuwangi (RaBa), di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo. Seorang di antaranya mengenakan jilbab warna putih dan baju setelan warna oranye, sedangkan seorang yang lain mengenakan pakaian berwarna biru. Dibimbing Idha Ratna H., 42, anggota Forum Komunikasi Persatuan Putra-Putri (FKPPI) TNI Situbondo, wanita berjilbab yang diketahui bernama Murtini itu

meraih daun pintu. Sejurus kemudian, dia mengetuk pintu tersebut seraya mengucapkan salam. “Wah, cuaca di luar cukup panas ya,” ujarnya sesaat setelah dipersilakan duduk. Kepada wartawan koran ini, dia menyampaikan maksud kedatangannya. Murtini menegaskan, kedatangannya di kantor RaBa Biro Situbondo bukan untuk meminta sumbangan. “Saya hanya ingin bersilaturrahmi. Sebab, hampir di seluruh kota yang pernah saya singgahi, saya selalu berkunjung ke kantor perwakilan Jawa Pos dan anak perusahaannya,” jelasnya. Usut punya usut, Murtini merupakan seorang dosen tunanetra di Universitas Negeri Riau (Unri). Sejak tanggal 15 September 2007, istri Hadi Dedi Apriyanto, seorang Jenderal TNI bintang tiga, itu memulai perjalanan berkeliling Nusantara untuk meneliti tingkat kepedulian seluruh pemda di seantero Indonesia terhadap para penyandang cacat. “Penelitian itu saya lakukan untuk mempersiapkan gelar doktor di Universitas Indonesia (UI). Selain itu, saya juga berusaha

SIGIT HARIYADI/RaBa

TAMU ISTIMEWA: Murtini saat berkunjung ke Kantor Radar Banyuwangi Biro Situbondo.

memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia, Red),” ujarnya. Murtini menceritakan pengalamannya selama berada di Situbondo. Dengan pelan seolah menyimpan kesedihan, dia mengaku sering memperoleh perlakuan diskriminatif. “Bahkan, beberapa menit yang lalu saya disalami-tempel uang senilai Rp 5 ribu saat bermaksud meminta stempel di salah satu instansi. Padahal, saya hanya butuh stempel sebagai bukti saya sudah sampai di Situbondo,” kenangnya. Wanita yang beralamat di Tangerang, Banten, itu mengungkapkan keprihatinannya atas stereotype yang berkembang di masyarakat, bahwa para penyandang cacat adalah kaum yang lemah dan bisanya hanya meminta-minta. “Untuk itu, saya akan membuktikan kepada masyarakat luas bahwa saya adalah orang yang mampu berprestasi,” tekadnya. Di lain pihak, Murtini menegaskan bahwa tidak sedikit pula yang bisa menghargai orang-orang yang memiliki kekurangan fisik seperti dirinya. Salah satunya adalah

seroang pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo yang menyediakan tempat bermalam kepada dia. “Oleh pejabat itu, saya difasilitasi menginap di salah satu hotel ternama di kota ini. Meski begitu, jika pejabat tersebut tidak bersedia membayar tagihan penginapan, saya siap membayarnya dengan uang sendiri,” terangnya. Sekadar diketahui, cacat fisik yang diderita Murtini bukanlah bawaan lahir. Dia mengalami kebutaan terlibat kecelakaan lalu-lintas di kawasan Puncak Bogor sepulang seminar. Oleh tim dokter di Rumah Sakit Elizabeth di Singapura, dia divonis mengalami kebutaan permanen. Selain memiliki lima putra yang semua sudah menempati posisi cukup strategis di sejumlah intansi, baik militer maupun sipil, Murtini juga memiliki seorang putri angkat. “Kelima putra kandung saya sudah bekerja. Ada yang menjadi personel TNI, camat, dokter ahli gizi, dan lain sebagainya. Putri angkat saya saat ini duduk di bangku kelas 1 SMA Taruna Magelang, Jawa tengah,” bebernya. (aif)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.