KAMIS
Kunjungi Website kami di
www.kupastuntas.co.id
12 Desember 2013
Telp. 0721-773331, E-MAIL: omabapa@yahoo.com
HARGA ECERAN Rp 3.000/EKS
H. ZULKIFLI ANWAR Anggota DPR-MPR RI Dapil Lampung 1
HERMAN H N Wali Kota Bandarlampung
ALZIER D T Ketua DPD Partai Golkar Lampung
H. IRSANUDDIN S Sekretaris Umum DPD Aklinas Lampung
KUPAS TUNTAS.DOK
KUPAS TUNTAS.DOK
KUPAS TUNTAS.DOK
KUPAS TUNTAS.DOK
Tak Mampu Mendaki
K
ebanyakan perkara korupsi melibatkan pucuk penentu kebijakan. Tapi aparat hukum tak mampu mendaki. Entah karena terlalu tinggi, atau takut jatuh. Tak pelak, dari serangkaian kerja korupsi yang berhasil diungkap tak semua bisa dipaksa menanggung dosa. Seperti menembus keadilan yang tak adil, atau bersumpah jujur untuk mengatakan tidak jujur. Kenduri kue Jamkesmas di RSUD Liwa Lampung Barat pun begitu. Bukti persidangan cukup kuat menopang keterlibatan lembaga atau pegawai lain ikut menikmati uang hasil korupsi. Tapi yang ada hanya satu penanggung jawab dosa. Yakni, mantan Direktur RSUD Liwa. Bagaimana ini? Padahal beberapa penyanyi dangdut yang pernah dikontrak nyanyi Baca
Tak Hal 11
Heboh Abu Sinabung
Foto : Manurung/Kupas Tuntas
AKRAB – GUBERNURLampungSjachroedin ZP terlihat akrab dengan Ketua DPD I PartaiGolkar LampungAlzier Dianis Thabranie, meski pandangan politikkedua berseberangan. Utamanya soaljadwal pilgub.Sjachroedin ragu pemilihan bisa dilaksanakan 27 Februari2014,sebaliknya Alzier beberapa kalitidak menghendakiadaPlt Gubernur Lampung.Tampaksaat acara ramah tamah Ketum Golkar AburizalBakrie dengan masyarakat, Rabu (11/12).
Oedin Setuju Tapi Ragu Setuju tapi ragu. Itulah kesan yang tersirat dari pernyataan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menyikapi jadwal pencoblosan pilgub, 27 Februai 2014.
Bandarlampung (Kupas Tuntas) GUBERNUR Lampung Sjachroedin ZP mengaku setuju kapan pun pemilihan gubernur dilaksanakan. Tapi, Ketua DPD PDIP Lampung itu ragu tahapan dan
pencoblosan berjalan sesuai jadwal. Sebab, gubernur melihat ada banyak faktor yang bakal menghambat proses pemilihan bisa berlangsung mulus. Selain waktu pelaksanaan yang terlalu mepet, juga alasan dan persiapan KPUD. "Kalau saya setuju-setuju saja. Tapi harus tahu dulu alasan dan pertim-
Mata Pilih Pilgub Capai 5,8 Juta KUPAS TUNTAS – HINGGA kini seribuan korban letusan Gunung Sinabung masih menempati lokasi pengungsian. Mereka belum bisa pulang karena Sinabung masih marah. Dari serangkaian letusan, ada yang membuat warga heboh disertai panik. Dimana ledakan yang mengeluarkan Abu Vulkanik hingga membumbung tinggi ke udara, membetuk sosok orang yang sedang berdoa. Yang unik pada kepulan asap debu ini ialah, bentuknya orang berdoa itu lengkap dengan tangan Baca
Heboh Hal 11
Bandarlampung (Kupas Tuntas) POKJA Pemutakhiran Data Pemilih KPUD Lampung, Firman Sponada me-
mastikan, jumlah mata pilih Pilgub Lampung mencapai 5.883.383 jiwa. Jumlah ini diambil dari data perbaikan NIK DPT Pileg yang ditetapkan KPUD, 2 Desember 2013 lalu. Meski demikian, kata Firman, angka tersebut masih akan
diperbaiki lagi. "Ya, hasil penetapan DPT Pileg terakhir ini yang digunakan untuk pilgub. Tapi kita mutakhirkan lagi, karena untuk pelak Baca
Mata Hal 11
Usut Para Penerima Uang Panas Jamkesmas Bandarlampung (Kupas Tuntas) KETUA Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Tanjungkarang, Mukhtar Ali menyatakan, 17 nama penerima uang panas program Jamkesmas RSUD Liwa Kabupaten Lampung Barat 2009-2010 harus segera diusut. "Kewenangan penyidik yang mengusutnya. Semua nama instansi dan orang yang menerima uang,” kata Mukhtar, sebelum memimpin sidang perkara korupsi dana Jamkesmas yang
melibatkan mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat, Herlina Rustam (49), Rabu (11/12). Pernyataan ini dikemukakan Mukhtar, berkenaan dengan munculnya sejumlah nama penerima dana program kesehatan gratis tersebut pada gelar sidang Pengadilan Tipikor, beberapa waktu lalu. Tercatat, ada 18 nama penerima termasuk terdakwa Herlina. Hingganya, audit BPKP Lampung menemukan kerugian negara mencapai Rp429.241.165. Baca
bangannya. Apakah cukup waktunya, tinggal fikir sendiri,” kata Oedin, panggilan kecil Sjachroedin ZP, Rabu (11/12). Secara pribadi, dia mengaku tidak mempermasalahkan karena memang penetapan jadwal merupakan kewe Baca
Oedin Hal 11
Betah Solo Karir KUPAS TUNTAS - SEMENJAK hengkang dari grup Samsons 2012 lalu, Bambang Reguna Bukit alias Bams, asyik bersolo karir. Ia telah mengeluark an beberapa lagu solo dan religi. Ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember 2 0 1 3 B a m s m eluncurk an al bum s o l o perdananya. Album Baca
Betah Hal 11
Usut Hal 11
BAMS
Laporkan Kasus Korupsi Malah Dijadikan Tersangka Laporan Sukir tentang indikasi korupsi Program PUMP DKP Bandarlampung 2012 ternyata memblunder. Kecabjari Panjang malah menetapkan Sukir sebagai tersangka. Alamaaak!?
Bandarlampung (Kupas Tuntas) SUKIR memang bukan Oemar Bakri. Tapi nasibnya Ketua kelompok Nelayan Karang Jaya Kecamatan Panjang itu tak lebih baik dari Oemar Bakri. Sukir ditetapkan sebagai tersangka perkara penyelewengan dana Program Usaha Mini Pedesaan (PUMP) pada Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandarlampung 2012 sebesar Rp100 juta oleh pihak Kejaksaan Cabang Negeri (Kecajari) Panjang. Padahal dia yang melaporkan kasus ini ke Kejaksaan. Pengamat Hukum Universitas Lam-
pung (Unila), Heni Siswanto menilai, pelapor menjadi tersangka adalah tindakan kriminalisasi. “Ada permainan kotor di balik penegakan hukum yang lemah. Rusak dan tidak berkualitas," kata dia, Rabu (11/12). Heni geram mendengar hal ini. Karenanya, dia menyarankan agar Sukir melaporkan hal itu kepada Pengawas Kejaksaan. "Masa dia (Sukir) yang melaporkan tindak pidana korupsi malah dijadikan tersangka. Seharusnya dilindungi,” ujar Heni. Dia menilai, penegakan hukum di Lampung sudah gagal. Sebab, siapapun yang melaporkan tindak pidana wajib dilindungi.
"Harus dibuktikan oleh penyidik. Kalau begitu, nanti yang melaporkan tindak pidana akan merasa takut," tuturnya. Belakangan, pernyataan pengamat hukum tersebut dimentahkan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bandarlampung, Widiyantoro. Menurutnya, dalam setiap menetapkan seseorang sebagai tersangka sudah melalui prosedur penyelidikan dan penyidikan. "Kami tidak akan merubah,” kata Widiyantoro. Sikap Kejari ini pula yang menggugah Humanika ikut turun gelanggang. Lembaga swadaya masyarakat itu tampil untuk mengadvokasi tersangka Sukir. Baca Laporkan Hal 11