KAMIS 5 Februari 2015 Email redaksi_kupastuntas@yahoo.co.id
Twitter @kupastuntas_co
Website www.kupastuntas.co
Facebook kupas_tuntas@rocketmail.com
Lulusan FK Lampung Menganggur Provinsi Lampung memiliki dua Universitas Fakultas Kedokteran (FK), yakni Unila dan Unimal. Namun, Lampung masih mengalami krisis dokter. Uniknya, lulusan dua FK di Lampung justru banyak menganggur.
FOTO BERSAMA - REKTOR Universitas Lampung (Unila) Sugeng P. Harianto beserta jajaran foto bersama dengan 35 dokter yang baru disumpah, di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Rabu (4/2).
foto : Tampan/ Kupas Tuntas
Bandarlampung (Kupas Tuntas)
IndiHome Fiber
BERDASARKAN data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, hingga Desember 2014, jumlah tenaga dokter di Provinsi Lampung sebanyak 2.581 orang. Dengan rincian, 1.825 dokter umum, 528 dokter gigi, dan 228 dokter spesialis. >> Baca
BANDARLAMPUNG – DULU, masyarakat boleh jadi hanya mengenal Telkom sebatas perusahaan penyedia layanan te>> Baca
Lulusan Hal 11
Indihome
‘
Korban DBD Terus Bertambah
Hal 11
Ke 19 pasien tersebut berasal dari Bandarlampung. Namun saat ini bertambah 2 orang, yang meninggal warga Metro dan Lampung Tengah,
‘
Kawasan Industri Baru
BANDARLAMPUNG – WABAH penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih terus menghantui masyarakat Lampung. Hingga kemarin, pasien DBD di sejumlah rumah sakit di Bandarlampung terus bertambah. Di Rumah Sakit Umum Abdul Moloek (RSUAM) misalnya, pasien DBD mencapai 24 orang, dan 5 orang meninggal dunia. Menurut Humas RSUAM, Esti Comariah, jumlah pasien dan korban meninggal akibat DBD bertambah, dari sebelumnya hanya merawat 19 pasien dan 3 meninggal dunia. >> Baca
BANDARLAMPUNG - RENCANA Kementerian Perindustrian membangun kawasan industri baru (KIB) di beberapa provinsi, setidaknya 13 KIB, merupakan Foto: Ist
Korban Hal 11
Siswa Dilarang Bawa Handphone Canggih Bandarlampung (Kupas Tuntas) KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Hery Sulianto meminta setiap kepala sekolah dan juga dinas pendidikan di tiap daerah melakukan sosialisasi pembatasan jenis handphone bagi anakanak sekolah (SD-SLTA). Hal itu disampaikan Hery menanggapi dugaan pencabulan yang dilakukan Badu (12), bukan nama sebenarnya, siswa SD kelas VI di Kabupaten Pringsewu. Mengingat, Badu melakukan tindakan asusila karena termotivasi tontonan film porno lewat handphone. “Perlu ada himbauan dan peringatan dari tiap kepala sekolah kepada semua murid dan juga orangtua murid agar melarang penggunaan handphone (Hp).
>> Baca
BERI KETERANGAN - KAPOLDA Lampung, Brigjen Pol. Drs. Heru Winarko, SH, didampingi Direktur Narkoba, Kombes Edi Swasono, Kapolres Lamsel, AKBP Hengki dan Kasat Narkoba Polres Lamsel, IPTU M. Rhobby Syahferry, SH, saat memberikan keterangan terkait penangkapan sabusabu (SS) seberat 10,5 Kg di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Rabu (4/2).
Polisi Gagalkan Pengiriman Sabu 10,5 M Lampung Selatan (Kupas Tuntas)
Sebab Hp semakin cang-
gih, bisa menyimp a n hingg a ratusan video, termasuk video porno,” ujarnya, kemarin. Menurutnya, pembatasan jenis Hp perlu dilakukan, sehingga peluang siswa untuk mengunduh maupun menyimpan video mesum bisa ditekan. “Setiap Kadisdik juga harus bertanggung jawab di daerahnya masing-masing. Karena ini sudah tahap memprihatinkan. Jangan sampai hal ini terulang lagi,” in>> Baca
Siswa Hal 11
Kawasan
Hal 11
JAJARAN Polres Lampung Selatan kembali menggagalkan pengiriman paket narkoba jenis sabusabu seberat 10,5 Kg, di areal pemeriksaan Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Senin (2/2). Narkoba seniai 10,5 miliar itu diperoleh dari dua tersangka dan waktu penangkapan yang berbeda, namun diduga masih dalam satu jaringan. Pertama, sekitar pukul 06.15 WIB polisi mengamankan Nuraeni (29), warga Dusun Kaum Tua, Desa Pamanukan Hilir, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dari penumpang bus Mandala rute Pekanbaru-Solo itu, polisi menyita 3,5 Kg sabu-sabu yang dikemas dalam bungkus biskuit dan disimpan dalam tas ransel warna coklat kombinasi pink. Sekitar lima jam kemudian (pukul 11.30 WIB), polisi mengamankan Usman Agus Fitianto bin Suwardi (31), warga Jalan Raya Tonggas RT 05/01 Desa Curahtulis,
Kelurahan Curahtulis, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jawa Timur, karena di dalam dasbor mobil Nissan Grand Livina N 724 YI yang dikendarainya ditemukan sabusabu seberat 7 Kg. Kapolda Lampung Brigjen Pol Drs Heru Winarko mengatakan, sabusabu di dalam bus Mandala pada awalnya tidak diketahui milik siapa. Karena, tas berisi narkoba itu disimpan dalam bagasi bus. “Setelah kami lakukan pemeriksaan kepada awak bus dan penumpang, barulah diketahui jika barang itu milik Nuraeni, yang rencananya akan turun di Pamanukan, Subang," jelas Kapolda, saat menggelar ekspose di aula Mapolres Lamsel, didampingi Dir Narkoba Polda Lampung, Kombes Edi Swasono, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Hengki, Kasat Narkoba Polres Lamsel Iptu M. Rhobby, Rabu (4/2). Pengakuan Nuraeni, kata Kapolda, ia hanya kurir. Narkoba tersebut milik Faisal (DPO). Nuraini dijanjikan akan dinikahi Faisal jika narkoba tersebut sampai di tempat yang dituju. Sementara untuk tersangka >> Baca
Polisi Hal 11
Menakar Prestasi Sepakbola Lampung ( Bagian 3 )
Ciptakan Atmosfir Liga Melalui Kompetisi Lampung boleh bangga dengan munculnya segudang bibit unggul yang terjaring tiap tahun. Namun, latihan keras saja tidak serta merta membuat pemain sepakbola pemula itu menjadi bersinar. foto : Tampan/Kupas Tuntas BUTUH KOMPETISI - UNTUK mencetak pemainpemain handal, tidak cukup hanya melakukan pelatihan setiap hari, tetapi juga harus mengikuti kompetisi secara teratur, sehingga mental pemain bisa lebih matang.
Bandarlampung (Kupas Tuntas) UNTUK mengasah kemampuan pesepakbola Lampung, induk
organisasi dalam hal ini Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), perlu mengadakan kompetisi rutin minimal setahun sekali. Kompetisi itu setidaknya bisa menjadi wahana untuk melakukan evaluasi para pemain. Sekolah Sepak Bola (SSB) memang bisa disebut sebagai gerbang untuk menemukan dan mencetak pemain-pemain handal. Namun jika mereka hanya berlatih tanpa mengikuti pertandingan sesungguhnya, dipastikan skill dan mental pemain pun tidak akan terasah. >> Baca
Ciptakan Hal 11