JURNAL INDONESIA STUDENT RESEARCH & SUMMIT VOLUME 2, NOMOR ISSN: 2477-6475, NOVEMBER 2016
Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga dan Pola Konsumsi Pangan Pokok Lokal: Studi di Desa Sungaitohor, Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau Riski Vitria Ningsih Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia
Firda Amalia Ilmiawati Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia
Berlian Triatma Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia
Fitria Nur Umi Halimah Manajemen, Informasi dan Dokumentasi; Vokasi; Universitas Indonesia
Arini Ayatika Aprilia Fidthy Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
ABSTRAK. Ketahanan pangan suatu negara tidak selalu berbanding lurus dengan ketahanan pangan rumah tangga. Namun, ketahanan pangan rumah tangga dapat menjadi indikator terbentuknya ketahanan pangan daerah baik di wiayah atau regional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Desa Sungaitohor serta melihat pola konsumsi pangan pokok lokal masarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif. Lokasi penelitian berada di Desa Sungaitohor, Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau. Populasi dari penelitian adalah masyarakat Desa Sungaitohor dengan jumlah sampel 68 responden dengan pemilihan responden secara accidental sampling. Tingkat ketahanan pangan rumah tangga dilihat dari kekhawatiran bahwa ketersediaan pangan kemungkinan tidak mencukupi; persepsi bahwa konsumsi dalam rumahtangga tidak mencukupi dari segi kualitas; kejadian mengurangi konsumsi orang dewasa dalam rumahtangga, atau berbagai akibat yang muncul dari mengurangi asupan makanan; dan kejadian mengurangi makanan atau berbagai akibat yang muncul karena mengurangi asupan makanan pada anak-anak dalam rumah tangga. Berdasarkan kuisioner Bickel (2000) sebanyak 53% rumah tangga digolongkan ke dalam kategori tidak tahan pangan. Budaya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok masih dominan yaitu sebesar 92.6% dibandingkan dengan konsumsi sagu yang hanya 4% sebagai pangan pokok lokalnya. KATA KUNCI: ketahanan pangan, pola konsumsi pangan, ketahanan pangan rumah tangga, pola konsumsi pangan pokok lokal. KELOMPOK STUDI MAHASISWA EKA PRASETYA UNIVERSITAS INDONESIA
1