OPTIMALISASI KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN MENUJU KETAHANAN PANGAN INDONESIA BERKELANJUTAN 2025 VOLUME 2, NOMOR ISSN: 2477-6475, NOVEMBER 2016
Analisis Life Cycle Assessment pada Proses Produksi Tepung Sagu Basah: Studi di Kilang Sagu Maju Jaya, Desa Sungaitohor, Riau Balqis Arche Nofinska Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
Masrul Wisma Wijaya Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Feny Yunita Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
Widi Kusnantoyo Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Nurul Fauzi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia
ABSTRAK. Sagu (Metroxylon sagu, Rottb) berpotensi besar dijadikan sumber pangan yang mendukung ketahanan pangan nasional karena masih menjadi bahan pangan pokok di sebagian kawasan pesisir Indonesia. Salah satu penghasil sagu terbaik Indonesia berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau dan dikatakan sebagai kluster lumbung sagu nasional. Desa Sungaitohor, Kabupaten Meranti telah menjadi desa percontohan sagu dengan menjadi perhatian stakeholder nasional maupun internasional. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi proses produksi tepung sagu basah dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dan kualitatif dengan menyebarkan kuisioner dan mewawancarai informan di kilang sagu Maju Jaya di Desa Sungaitohor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi tepung sagu basah di kilang Maju Jaya membutuhkan energi tenaga manusia dan bahan bakar. Namun, masih terdapat energi yang terbuang serta emisi gas buang yang dapat berdampak buruk pada lingkungan. Selain itu, limbah padat yaitu kulit sagu dan ampas sagu, serta limbah cair yang dihasilkan juga berpotensi mencemari lingkungan karena belum banyak yang menerapkan pengolahan limbah secara khusus dan terpadu. Oleh karena itu, perlu digunakan mesin modern yang ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas bahan bakar untuk mengurangi jumlah terbuangnya energi dan emisi gas buang. Selain itu juga perlu adanya inovasi-inovasi mengenai pengolahan limbah sagu serta penerapannya secara khusus dan terpadu agar dapat mengoptimalisasi produksi tepung sagu basah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. KATA KUNCI: Tepung sagu basah, Life Cycle Assessment, Emisi, Energi.
104
NOFINSKA, WIJAYA, YUNITA, KUSNANTOYO & FAUZI