Kekerasan Budaya Pasca 1965 - Wijaya Herlambang

Page 108

96

KEKERASAN BUDAYA PASCA

1965

Obor mendapatkan dukungan dana dari organisasi filantropi raksasa seperti Rockefeller Foundation, Ford Foundation, USAID, Asia Foundation dan beberapa lembaga internasional lain seperti Canadian International Development Agency (CIDA), Kementrian Bantuan Belanda, dan tentu saja IACEl15 Seraya bekerja dengan Lubis di bawah Yayasan Obor, Katsjuga mempererat hubungannya dengan Goenawan Mohamad. Bersama para penulis lain seperti Arief Budiman, Umar Kayam, M. T. Zen, Fuad Hassan, dan Taufiq Ismail, Goenawan diajak bergabung dalam aktivitas Obor seperti menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya asing dari berbagai bidang ilmu sosial. 116 Janet Steele berpendapat, bahwa seperti Horison, Obor sangat berpengaruh dalam membentuk ideologi anti-komunis dalam aktivitas intelektual dan kebudayaan di Indonesia.117 Baik Obor maupun Horison menandai bangkitnya humanisme universal sebagai inti dari ideologi pembangunan kebudayaan Indonesia. Sementara itu, praktik kebudayaan kiri secara telak terhapus seiring dengan penghancuran komunisme oleh militer dan sekutu mereka. Sebuah Korespondensi Budaya: Berterimakasih kepada Barat

Pada saat Obor dibentuk, Kats dan Goenawan Mohamad sudah menjadi sahabat dekat di samping sebagai rekan kerja. Hubungan mereka berdua baik secara personal maupun profesional dapat dilihat dalam¡surat-surat Kats kepada Goenawan, yang ditulis antara 1968-1973. 118 Periode korespondensi itu adalah masa-masa ketika Orde Baru kian memapankan kekuasaan115. 116. 117. 118.

Ibid. Lihat juga Hill, Journalism and Politics, hlm. 124. Hill, Journalism and Politics, hlm. 124. Steele, Wars Within, hlm. 39. Surat-surat ini tersimpan di perpustakaanH.B. Jassin di Jakarta.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.