l Kamis Pon l 22 Februari 2018 TAHUN KE-32 NO: 277
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
Desa Banjir, Warga Blokade Tol Pejagan BREBES – Sekitar seribu warga Desa Krasak, Kecamatan/Kabupaten Brebes menggelar aksi blokade ruas jalan tol PejaganPemalang di KM 267, Rabu (21/2). Akibat aksi tersebut, kendaraan roda empat yang masuk tol dari arah Jakarta diarahkan melalui pintu keluar tol Brebes Barat. Sementara, kendaraan roda empat dari arah Tegal yang mau masuk ke pintu tol Brebes Bersambung ke hal 7 kol 1 BLOKADE TOL : Warga memblokade ruas jalan tol Pejagan-Pemalang di KM 267, sebagai wujud protes akibat banjirnya wilayah Desa Krasak dan sekitarnya karena keberadaan gorong-gorong jalan tol, Rabu (21/2).n Foto: Eko Saputro-yan
Ditemukan Ribuan Pemilih Siluman n Dicoret KPU Kudus KUDUS - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus, mencoret 47.700 nama pemilih dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang. Pencoretan tersebut dilakukan lantaran nama-nama tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) karena berbagai alasan. “Berdasarkan coklit, calon pemilih yang dinyatakan TMS, di antaranya karena meninggal dunia, pindah domisili, tidak dikenal, pemilih ganda dan bukan warga setempat,” kata Anggota KPU Kudus Syafiq Ainurridho, Rabu (21/1). Selain itu, pencoretan dilakukan pula terhadap nama-nama yang ternyata tercatat sebagai anggota TNI dan Polri. KPU juga menemui adanya nama pemilih yang ternyata masih di bawah umur dan bahkan mengalami gangguan kejiwaan. Dari hasil coklit, pemilih yang paling banyak dicoret adalah pemilih siluman alias nama tersebut sudah meninggal sebanyak 25.637 pemilih. Selebih -
nya, kata dia, karena pindah domisili sebanyak 16.771 pemilih, tidak dikenal sebanyak 2.173 pemilih, pemilih ganda sebanyak 2.146 pemilih, dan bukan warga setempat sebanyak 542 pemilih. Untuk anggota TNI dan Polri yang tercatat masuk dalam data sebanyak 193 pemilih dan 112 pemilih, sedangkan masih di bawah umur sebanyak 118 pemilih dan hilang ingatan sebanyak 18 orang. Selain mencoret data pemilih karena TMS, kata dia, petugas pemutakhiran data pemilih juga mencatat ada 26.554 pemilih baru. Dari hasil pemutakhiran data pemilih sejak tanggal 20 Januari hingga 18 Februari 2018, diperoleh data pemilih sebanyak 619.221 pemilih. “Data hasil pencocokan dan penelitian (coklit) tersebut segera dirahkan ke KPU Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya.
Jaksa Agung Masih Tunda Eksekusi Hukuman Mati SEMARANG – Meski jumlah narapidana bervonis hukuman mati terus bertambah, namun sejauh ini Kejaksaan Agung belum merencanakan kapan pelaksanaan eksekusi mati tersebut. Termasuk bagi terpidana kasus narkoba. Hal tersebut disampaikan Jaksa Agung HM Prasetyo, disela temu media dalam pengukuhan gelar doktor honoris causa oleh Fakultas Hukum Undip di Rektorat Kampus Undip Foto: Tembalang, Rabu (21/2). HM Prasetyo “ Terlepas dari kontroversi dan tantangan eksekusi mati, saya memastikan hukum positif tetap akan dilaksanakan. Soal eksekusi mati, bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tapi harus dilakukan. Hanya waktunya yang belum saya tentukan,” paparnya. Bersambung ke hal 7 kol 3
Bagi masyarakat yang belum terdata, menurut Syafiq masih bisa masuk sebagai daftar pemilih karena ada tahapan lanjutan hingga ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT). Sebelum ditetapkan menjadi DPT, kata Syafiq, akan ada penetapan daftar pemilih sementara (DPS) Bersambung ke hal 7 kol 1
Penyebar Hoax Kekerasan Pemuka Agama, Sistematis JAKARTA - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyebut Polri sudah mengantongi nama para aktor penyebar hoax, terkait rekayasa isu kekerasan terhadap pemuka agama. Rekayasa isu ini disebut sangat sistematis. “Hasil penyelidikan menemukan fakta bahwa itu semua hoax. Tujuan hoax itu justru untuk menggiring opini bahwa negara ini sedang berada dalam situasi dan kondisi yang seolah-olah bahaya. Di titik ini, masyarakat sebenarnya justru terjebak dalam skenario dari sutradara hoax itu,” tegas Ari dalam keterangannya, Rabu (21/2). Ari mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan, penyebaran hoax itu
memang terstruktur dan sistematis. “Misalnya saja, dari media sosial. Diketahui ada puluh-
an ribu artikel pembahasan yang membahas dan berkoBersambung ke hal 7 kol 3
PENYEBAR HOAX: Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar (kanan) dan Analis Kebijakan Divisi Humas Mabes Polri Kombes Sulistyo Pudjo (kiri) menunjukkan barang bukti dan tersangka kasus Kejahatan Siber (Penyebar Hoax), di antaranya terkait isu penculikan tokoh agama. n Foto Antara
Polisi akan Razia Orang Gila SEMARANG - Peristiwa penyerangan tokoh agama dan tempat ibadah mendapat perhatian khusus pihak kepolisian. Polda Jateng memperketat deteksi dini termasuk melakukan razia orang gila. Hal itu diungkapkan Kapolda Jateng, Irjen Condro Kirono, usai membuka Rakernis Intelkam TA 2018 dengan tema ‘Intelkam Polda Jateng Siap Melaksanakan Deteksi Aksi Guna Mereduksi Gangguan Kamtibmas Dalam Rangka Menghadapi Pilkada Serentak’ di Hotel Patrajasa Semarang, Rabu (21/2) “Kita bersinergi dengan Dinas Sosial (melakukan) operasi orang gila di Cilacap, Kebumen dan Solo. Ada 20 yang didapat,” kata Condro, . Hal yang memicu razia orang gila terse-
Fenomena Mengunggah Aib Keluarga di Medsos
Bukan Sakit Jiwa, tapi Imbas Teknologi
Umumkan Kehamilan MASIH ingat dengan Kadek Devi? Artis cantik inilah yang wajahnya sempat membintangi berbagai FTV (Film Televisi) di masa lalu. Selalu menghiasi layar kaca, Kadek pun seakan ‘menghilang’ dari publik setelah dinikahi oleh seorang perwira polisi bernama Dewa Yoga. Hampir tiga tahun lenyap dari industri hiburan, kini Kadek muncul dengan membawa kabar gembira. Melalui akun Instagram-nya, wanita cantik kelahiran Bandung ini akhirnya mengumumkan Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
BELUM hilang dari ingatan soal curhatan ngenes Mpok Alpa yang sudah dandan cantik tapi tak diajak jalan-jalan oleh suami, kini muncul fenomena aib rumah tangga tentang perselingkuhan yang diunggah ke media sosial (medsos), seperti Instagram, Facebook dan Youtube. Teranyar adalah kisah pelakor (perebut laki orang). Seorang nitizen dengan akun Facebook @Ovie Ovie, mengunggah cerita rumah tangganya yang diganggu oleh pelakor. Mirisnya, dia adalah sahabat Ovie sendiri yaitu Nylla Nylala. Dalam video bertajuk ‘Viral Bu Dendy’ yang juga diunggah Youtube, Ovie saat melabrak Nylla melemparkan sejumlah uang ke arah Nylla dan dibumbui dengan kata-kata pedas berbahasa Jawa. Bersambung ke hal 7 kol 1 VIRAL: Salah satu video perempuan dihujani uang oleh perempuan lain, karena dituduh merebut suami dan viral di media sosial. n Foto: youtube
Bersambung ke hal 7 kol 3
MAKI Minta Jokowi Copot Yasona JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) meminta Presiden Joko Widodo mencopot Menkumham Yasonna Laoly. Pasalnya, Yasonna dinilai gagal mengawal sidang pembahasan Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3), yang membuat Jokowi enggan menandatanganinya. “Sebagaimana diketahui, UU MD3 yang baru belum ditandatangani Presiden Jokowi, bahkan Presiden terkejut dan berencana tidak akan tanda tangani UU MD3. Bersambung ke hal 7 kol 3