l Jumat Legi l 17 November 2017 TAHUN KE-32 NO: 198
Kecelakaan, Setnov Batal ke KPK
JAKARTA - Petualangan dan perburuan Ketua DPR Setya Novanto belum berakhir. Setelah sempat menghilang saat didatangi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumahnya, Kamis (16/11) malam Setya Novanto mengaku mengalami kecelakaan saat akan datang ke Gedung KPK. Mobilnya menabrak tiang listrik.
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
Pengakuan itu disampaikan pengacaranya, Frederich Yunadi. Hingga semalam belum diketahui kondisi pasti Setya Novanto dan kabarnya dirawat di RS Permata Hijau. Namun Frederich menyebut kliennya itu sebenarnya akan mendatangi KPK, karena mengalami kecelakaan di perjalanan jadi batal ke KPK. “Saya ditelpon oleh ajudan, diminta untuk mendampingi beliau untuk ke KPK. Kita mau ikuti ke sana. Saya belum sampai dari perjalanan, saya tahu-tahu diinformasikan kecelakaan,” kata Frederich Kamis (16/11) malam. Bersambung ke hal 7 kol 3
Istana dan Panglima Tak Bisa Lindungi Setnov JAKARTA - Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, penanganan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto sepenuhnya kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Johan mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak akan ikut campur, termasuk mengenai upaya jemput paksa KPK terhadap Novanto Rabu (15/11) malam yang tak membu ah kan hasil.
Jokowi sudah meminta semua pihak untuk mengikuti dan menghormati proses hukum. “(Upaya jemput paksa) itu tanya ke KPK, Presiden tidak ikut campur. Presiden sudah sampaikan semua pihak harus menghormati proses hukum,” ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/11). Johan mengatakan demikian berkenaan dengan bola panas yang kerap dilempar ke Jokowi. Pun demikian permasalahan kasus hukum yang menjerat Novanto ini, Jokowi menjadi sasaran bola Bersambung ke hal 7 kol 1
DIPPERBAN: Inilah foto yang beredar, kondisi Setya Novanto diperban di dahinya setelah kecelakaan. n Foto: dtc
Kapal Terbakar, 3 Nelayan Hilang Ketika Ayat-ayat Allah Singgah di Kinugawa Jepang Prof Dr Masrukhi MPd Guru Besar PKn Unnes Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang DI ANTARA kita barangkali ada yang sudah akrab dengan sebuah nama Kinugawa di Jepang. Atau mungkin banyak juga di antara kita yang belum Foto: Dok akrab benar dengan kota Kinugawa itu. Kota ini merupakan sebuah kota pedesaan di Jepang yang jika ditempuh dengan perjalanan mobil sekitar 2,5 jam, atau jika menggunakan kereta api Sinkanzen hanya 1 jam. Waktu sebanyak itu dilakukan untuk menempuh jarak sekitar 100 km antara Tokyo Bersambung ke hal 7 kol 3
PEMALANG - Empat nelayan warga Pemalang hilang di laut pada dua kejadian terpisah. Dari keempat orang hilang tersebut, tiga orang hilang setelah kapal yang ditumpanginya terbakar di perairan perbatasan Australia, sedangkan seorang hilang di perairan Kota Baru Kalimantan. Sementara itu pihak keluarga didampingi petugas Kepolisian dalam waktu dekat akan mendatangi pengurus kapal untuk mengurus hak-hak korban. Kapolres Pemalang AKBP Agus Setyawan HP melalui Kasatpol Air AKP Sunardi, Kamis (16/11), menjelaskan kejadian pertama menimpa tiga warga Pemalang atas nama Ruslani (44) warga Pedalangan RT 01 RW 05 Desa Wanarejan Selatan, Warso warga Wanarejan Selatan dan Gugus Priyadi (29) warga Dukuh Karangsem-
bung RT 02 RW 05 Desa Jebed Selatan. Ketiganya menjadi bagian dari ABK kapal Golden Tuna 88 asal Bali, yang mengalami musibah terbakar kemudian tenggelam di perairan perbatasan Australia pada (29/10). Informasi ini diperoleh dari Ditpol Air Polda Bali, tetapi saat dilakukan evakuasi ternyata seluruh ABK yang berjumlah 20 orang sudah tidak ada. Pihak keluarga juga sudah berkoordinasi dengan petugas, terkait musibah yang terjadi. “Dalam waktu dekat kita akan mengawal keluarga korban yang akan ke Bali untuk mengurus santunan dan asuransi, dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Ditpol Polda Bali, sebab kejadiannya bukan di daerah hanya saja Bersambung ke hal 7 kol 1
KELUARGA: Keluarga nelayan yang hilang di laut saat melaporkan musibah yang dialami ke petugas Satpol Air Pemalang kemarin. n Foto : Probo Wirasto-yan
Menguak Situs Watu Gong
Pasir Laut jadi Misteri Tersendiri
Totalitas TOTALITAS di dunia akting dibuktikan oleh Adinia Wirasti dalam berakting. Di film terbarunya, yang berjudul Satu Hari Nanti dia dituntut untuk memerankan sosok wanita bernama Alya yang mahir memasak cokelat. Dia pun mengaku kini tengah giat belajar membuat cokelat. Baik lewat buku, youtube dan tanya pada ahlinya. BuyilJie
Misteri situs purbakala Watu Gong, di desa Tumenggungan, Kecamatan Selomerto, Wonosobo mendorong sekelompok peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk secara serius melakukan penelitian.
Foto: Buyil
HAL itu tampak ketika pada Rabu dan Kamis (16/11), tim yang terdiri dari lintas disiplin ilmu seperti Teknik Elektro, Teknik Informatika, Teknik Industri serta Teknik Geofisika itu bahu membahu dengan warga setempat untuk menggali lebih dalam situs Watu Gong. Salah satu peneliti, sekaligus pemerhati budaya dari Dinas Pariwisata Kabupaten, Agustin Aryani mengungkapkan, tujuan dari penelitian yang melibatkan alat-alat canggih tersebut adalah demi membuktikan bahwa situs Watu Gong sengaja dikubur.
“Para peneliti independen dibantu warga yang menamakan diri Laskar Watu Gong, serta menggunakan peralatan modern seperti drone, stabilizer, GPS,
jangka sorong, digital meter, geolistrik dan sebagainya, digunakan untuk membuktikan hipotesa tentang bangunan yang sengaja dipendam,” tutur Aryani.
Dari awal kegiatan pembuktian penelitian, Agustin mengakui masyarakat terlihat antusias dan berdatangan untuk ikut melihat, mulai dari masyarakat biasa, pelajar SMP, SMA, perwakilan dosen Teknik Arsitektur Unsiq, hingga pegiat atau komunitas sejarah budaya dari Wonosobo dan Salatiga. Bersambung ke hal 7 kol 3
DITELITI: Para peneliti Independen berupaya menggunakan alat alat modern dalam penggalian situs Watu Gong. Inzet: batuan berpasir yang ditemukan. n Foto : Ilham Ardha