Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
l Jumat Pahing l 3 November 2017 TAHUN KE-32 NO: 186
Petani Tolak Eksploitasi Air Muria KUDUS – Belasan warga dan petani di wilayah lereng Pegunungan Muria, menggelar aksi berjalan mundur dari Alun-alun Simpang Tujuh menuju Mapolres Kudus, Kamis (2/11). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut penertiban eksploitasi air pegunungan Muria untuk kegiatan komersil. Aksi tersebut diawali dengan orasi di depan air mancur Alun-alun. Selanjutnya, mereka melakukan jalan mundur dengan mengitari bundaran Alun-alun kemudian menuju ke arah Mapolres Kudus yang berjarak sekitar 500 meter. Yang cukup unik, dalam aksinya massa menarik mainan mobil tangki bertuliskan ‘air pegunungan Muria’. Mainan mobil tangki tersebut sebagai simbol banyak-
nya eksploitasi air Muria untuk tujuan komersil. Koordinator aksi, Ahmad Fikri mengungkapkan, aksi penolakan atas eksploitasi air pegunungan Muria tersebut merupakan kesekian kali yang dilakukannya. ”Kami sudah menyuarakan sejak tiga tahun yang lalu. Dan aksi ini merupakan yang kesekian kali yang kami lakukan baik di Kudus maupun di Semarang,” katanya. Menurut Fikri, meski sudah berkali-kali didemo, namun upaya penertiban eksploitasi air Muria terkesan masih lamban. Buktinya, masih banyak depo pengisian air dari Muria yang beroperasi hingga sekarang. ”Padahal, nyata-nyata saat Bersambung ke hal 7 kol 1
JALAN MUNDUR: Petani dan warga di lereng pegunungan Muria saat menggelar aksi menuntut penertiban eksploitasi air pegunungan Muria dengan berjalan mundur. n Foto: Ali Bustomi-yan
DPRD Minta Tarif Diturunkan n Tol Bawen-Salatiga Sepi UNGARAN - Anggota DPRD Kabupaten Semarang, Said Riswanto mengaku mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait pemberlakuan tarif tol Semarang-Solo untuk ruas Bawen-Salatiga. Karena tarif jalan tol sepajang 17,6 kilometer tersebut dinilai mahal sehingga masyarakat enggan memanfaatkan tol tersebut bila tidak dalam kondisi mendesak. ‘’Tarif tol Bawen-Salatiga dinilai terlalu mahal, banyak sekali masyarakat yang mengeluh. Sehingga kebanyakan masyarakat hanya meng-
gunakan jika mendesak atau terpaksa. Kalau tidak mendesak mereka tidak mau memanfaatkan jalan tol untuk mendukung kelancaran beraktivitas,’’ ungkap Said, Kamis (2/11). Menurut Said, tarif tol dari Salatiga sampai Ungaran Rp 24.500. Sehingga bila dua kali memanfaatkan
jalan saat berangkat atau pulang beraktivitas sudah mengeluarkan biaya hampir Rp 50.000. ‘’Uang Rp 50 ribu bisa untuk beli bensin, belum lagi kalau tujuannya ke Kota Semarang pengeluaran untuk bayar tol bertambah. Sehingga masyarakat wilayah selatan Kabupaten Semarang seperti orang Suruh atau Salatiga lebih memilih lewat jalan utama Semarang-Solo, terutama Bersambung ke hal 7 kol 3
n Jelang Pernikahan Kahiyang
50 Bus Disiapkan untuk Relawan Jokowi Doa Oleh: M Adnan Wakil Rais Syuriah PWNU Jateng MENGAPA kita harus melakukan sholat Jenazah kepada seorang Muslim meskipun hal itu bersifat fardhu kifayah?(fardhu Foto: Dok kifayah artinya jika tidak ada seorangpun yang melaksanakan maka masyarakat di komunitas tersebut menanggung dosa semua. Hal ini tidak lain karena disamping sang jenazah itu mempunyai hak untuk mendapatkan doa, karena sholat artinya adalah juga doa, tidak ada yang diharapkan dan ditunggu bagi seoerang yang sudah meninggal kecuali doa dari saudaranya yang masih hidup. Oleh Bersambung ke hal 7 kol 3
SOLO - Ribuan relawan Jokowi akan menghadiri pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo. Sebanyak 50 bus sudah disiapkan untuk transportasi relawan Jokowi. “Ada 50 bus, setiap bus nanti akan dikawal oleh personel TNI dan Polri. Setiap 5 rangkaian bus akan dikawal mobil Patwal kepolisian,” ujar Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi Kamis (2/11). Bus-bus tersebut akan mengantar mereka menuju lokasi pernikahan Kahiyang di Graha Saba Buana hingga kembali ke penginapan di asrama haji Donohudan. Menurut Aries, para relawan akan menghadiri prosesi malam Midodareni. Kemudian saat akad nikah Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution, mereka Bersambung ke hal 7 kol 3
Setiap daerah memiliki cara berbeda dalam melestarikan tradisi merti dusun di wilayahnya. Di Dusun Candisari, Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, warga mempunyai tradisi unik sebelum pelaksanaan merti dusun.
Merasa Gugup FILM Ayat-ayat Cinta 2 (AAC 2) kembali meluncurkan Original Soundtrack (OST) terbaru. Kali ini, Isyana Sarasvati digandeng bawakan lagu Masih Berharap. Isyana pun bercerita mengenai proyek yang terbilang buru-buru tersebut. Seperti apa? “Kalau dari aku persiapan mental karena semuanya serba mendadak, karena soundtrack ditunggu banget sangat besar, ini pertama kali tanpa workshop. Ini challenge, hal baru, baBersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
YA, warga Candisari beramairamai berburu dua ekor bajing (tupai) yang akan digunakan sebagai sesaji dalam merti dusun. Tradisi berburu bajing yang sudah turun temurun ini dilakukan warga setiap Kamis Legi pada bulan Sapar (penanggalan Jawa). Kamis (2/11) kemarin warga berburu bajing atau yang disebut warga dengan istilah ‘gobyak bajing’. Sebelum berangkat berburu, warga berkumpul di ru-
TUMPENGAN : Warga mengikuti acara tumpengan kenduri selamatan sambut pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Solo, Kamis (2/11). Acara tersebut diisi dengan doa bersama agar pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution pada 8 November 2017 di Graha Saba, Solo, berjalan lancar. n Foto: Antara
Beredar 3 Hoaks Registrasi Kartu SIM JAKARTA - Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo, Prof Dr Ahmad Ramli menanggapi informasi hoaks yang beredar di tengah pelaksanaan registrasi ulang kartu SIM prabayar. Ramli menyoroti isu keamanan data pelanggan yang disebut bisa disalahgunakan hingga memicu kekhawatiran dari banyak pihak. Ia menegaskan operator tak memiliki akses lebih jauh di database Ditjen Bersambung ke hal 7 kol 3
Berburu Bajing untuk Sesaji Merti Dusun
Tradisi Berfilosofi Buang Kejelekan mah Slamet Irawan yang tak lain Kepala Dusun (Kadus) Candisari. Setelah itu puluhan warga berangkat ke kebun yang ada dusun Candisari untuk berburu bajing. Dalam berburu bajing, warga membawa alat sederhana seperti tongkat kayu, ketapel, sabit dan lainnya. Kebun yang menjadi lokasi berburu bajing ditanami pohon durian. Setibanya di kebun, warga mulai mencari bajing dengan mengamati ke seluruh pohon yang ada di kebun. Saat berburu, warga juga berteriak-teriak dengan maksud agar bajing keluar dari tempat persembunyiannya. Teriakan warga ternyata membuahkan hasil, salah satu warga melihat seekor bajing di pohon kelapa. Tak ingin membuang waktu, seorang warga bergegas memanjat pohon kelapa sementara war-
ga lainnya yang sudah membawa tongkat kayu menunggu di bawah. Untuk mengantisipasi bajing buruan meloncat ke pohon
lain, ada pula warga yang memanjat pohon lain di sekitar poBersambung ke hal 7 kol 1
TRADISI: Seorang warga Candisari menunjukkan seekor bajing hasil buruan warga yang akan digunakan untuk sesaji acara merti dusun, Kamis (2/11). n Foto : Rusmanto Budhi-yan