WAWASAN 29 September 2017

Page 1

l Jumat Pahing l 29 September 2017 TAHUN KE-32 NO: 156

Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

Oknum Polisi Tembak Dua Warga n Diduga Gara-gara Cekcok

TEGAL - Aksi penembakan menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya terjadi di Tegal. Pelakunya diketahui seorang oknum polisi.

“Pelaku berpangkat bigadir berinisial RE dan sudah diamankan,” tegas Kapolresta Tegal AKBP Ronny Semmy Thabaa, Kamis (28/9). Ronny mengatakan bahwa pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan. Korban tewas atas nama Ragiman alias Warin (30 tahun) sedangkan korban luka yakni Setyo Utomo (30). Polisi juga sudah menyita sejumlah barang bukti berupa senjata api yang dipakai untuk menembak dan pakaian

korban. Menurut Ronny, saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan terkait kasus tersebut. “Kemungkinan ada tersangka baru karena pelaku saat itu tidak sendirian,” ungkap Ronny. Dijelaskan Kapolresta, pelaku berada Bersambung ke hal 7 kol 1 LOKASI PENEMBAKAN: Inilah lokasi penembakan yang menewaskan seorang warga dan seorang lagi luka, di salah satu hotel di Tegal, Kamis (28/9). Foto: Antara

Pemkot Magelang akan Tutup Kantor Ojek Online MAGELANG - Beroperasinya ojek online di sejumlah daerah di Jawa Tengah masih menimbulkan masalah. Kini giliran di Kota Magelang, terjadi penolakan operasional ojek online tersebut, dengan menggelar aksi mogok para angkutan kota maupun taksi konvensional, Kamis (28/9) Pemerintah Kota Magelang pun akan mengambil langkah tegas terkait menjamurnya ojek online berbasis aplikasi di Kota Magelang. “Dari hasil per-temuan antara Forum Komunikasi Awak Angkutan Magelang (Forkaam) dengan Pemkot Magelang, salah satunya yakni Pemkot Magelang akan menertibkan keberadaan ojek online berbasis aplikasi,” kata Kepala Satpol PP Singgih Indri Pringgana usai menerima perwakilan awak angkutan tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup bagi awak media tersebut diikuti perwakilan Forkaam terdiri dari para pengemudi angkutan Kota jalur 1 sampai 12, tukang ojek pangkalan dan taksi,mereka dihadiri Kapolres Magelang Kota AKBP Hari PurnoBersambung ke hal 7 kol 3

Rambah Jepara, Pemkab Diminta Tegas

MOGOK: Sejumlah warga harus menumpang mobil milik Satpol PP dan Polres Magelang Kota, menyusul aksi mogok angkutan kota Magelang, memprotes ojek online. Foto: Widiyas Cahyono-yan

JEPARA- Keberadaan ojek online di Jepara diharapkan tidak menimbulkan masalah sosial. Terutama terkait dengan keberadaan para tukang ojek konvensional, diharapkan tidak ada masalah. Semua harus didasarkan pada aturan dan kepastian hukum. Sehingga semua pihak tidak merasa dirugikan dalam hal ini. Ketua DPRD Jepara, Junarso menyampaikan pendapat tersebut saat dimintai tanggapannya mengenai adanya ojek online yang saat ini mulai

merambah wilayah Jepara. Menurut Junarso, seperti halnya yang terjadi di daerah lain, keberadaan bisnis online ini harus dicermati dengan bijak. Jangan sampai hal ini justru menjadikan kerawanan sosial di tengah masyarakat. Junarso menyatakan, saat ini aturan dan dasar hukum untuk beroperasinya ojek online masih belum jelas. Karena itu, pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten Jepara Bersambung ke hal 7 kol 1

Saerang Duga Ada Kepentingan Pihak Ketiga Keluar dari Zona Nyaman Oleh: Prof Dr Masrukhi, MPd Guru besar PKn Unnes Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang KATA orang “zona nyaman” (comfort zone) merupakan kondisi kehidupan yang serba enak, semuanya tersedia, sehingga tidak ada kecemasan, ketakutan, Foto: Dok dan kekhawatiran. Hari-harinya berjalan dengan nyaman, tanpa ada tantangan-tantangan baru. Di dalam kehidupan keluarga, zona nyaman itu tercipta ketika segala fasilitas hidup Bersambung ke hal 7 kol 3

n Pailit PT Njonja Meneer SEMARANG - Pemilik PT Njonja Meneer, Charles Saerang menuding adanya kepentingan pihak ketiga atas kepailitan yang dijatuhkan terhadap perusahaannya. Menurutnya, kepailitan terjadi karena tidak adanya kerja sama para pihak, baik perusahaannya dengan kreditur seperti buruh, suplier bahan baku, lembaga keuangan lain. Atas kepailitan perusahaannya, Charles mengakui adanya tagihan utang sekitar Rp 286 miliar. Charles membantah memiliki utang pribadi ke kreditur terkait pengelolaan perusahaan jamu miliknya itu. Diakuinya, utang muncul atas kepentingan

perusahaan. Meski begitu, terhadap pihak kreditur yang merasa memiliki tagihan piutang terhadap dirinya, dan ingin mempailitkan, Charles siap menghadapi. “Saya siap. Semua sudah saya laporkan dan berikan,” kata Charles kepada wartawan di Pengadilan Negeri Semarang usai mediasi kepailitannya, Kamis (28/9). Charles mengaku tidak memakai uang hasil utang untuk kepentingan pribadi, tapi perusahaan. Diakuinya, beberapa utangnya yang besar digunakan untuk kepentingan Njonja Meneer. “Saya tidak pakai uang priba-

di. Saya gedein utang untuk jamu. Untuk Njonja Meneer. Lain perusahaan lari. Ini perusahaan ingin berkembang,” kata dia didampingi pengacaranya Laose Kudus. Sebagai generasi ketiga perusahaan jamu Njonja Meneer, Charles mengaku tak ingin dipailitkan. Ia mengakui, memiliki hubungan batin baik dengan karyawan dan relasinya. Namun, karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu, pihaknya tak mampu berbuat banyak. “Sudah diprovokasi pihak ketiga sebentar saja sehingga bermasalah,” ujar dia. Alasan terjadinya kepailitan

perusahaannya atas utangutangnya, dinilai Charles karena adanya kesengajaan. Dia menilai masalah utang merupakan hal wajar dalam dunia bisnis. “Tapi kok tega. Perusahaan sudah 93 tahun masih bagus, dipailitkan,” katanya. Upaya mempailitkan perusahaan diakuinya empat kali diajukan. Menurutnya, kepailitan tak hanya terkait masalah pasar. Namun, adanya kemauan bersama. “Pasti ada pengaruh pihak ketiga. Perusahaan berkembangpun biasa ada yang bermain. Saya ada perasaan itu. Bersambung ke hal 7 kol 1

Heboh Telapak Kaki Raksasa di Magelang

Muncul Dekat Pot Bunga yang Berserakan

Tak Dibayar

Warga Dusun Barepan Rt 01/Rw 05 Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, heboh dengan penemuan bekas telapak kaki berukuran besar, di tanah pekarangan warga. Hingga kini warga belum tahu pasti, bekas telapak kaki siapa.

TIDAK salah kalau penyanyi Rossa dapat julukan ratu soundtrack. Sebab sudah puluhan lagu untuk film yang ia nyanyikan dan mendapat apresiasi. Sebut saja tembang Ayatayat Cinta, selain filmnya meraih 4,5 juta penonton, singlenya juga tidak kalah sukses. Berangkat dari berbagai kesuksesan itulah Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta penyanyi asal Sumedang Jawa Barat ini untuk menyanyikan jingle Pesona Indonesia/Wonderful Indonesia. “Jujur saya berat menyanyikan jingle Pesona Indonesia, selain membawa nama ne gara tapi lagu pesona Indonesia pernah dinyanyikan penyanyi lain,’’ katanya. n buyil-skh

KEHEBOHAN warga muncul tatkala bekas telapak kaki raksasa membekas di tanah pekarangan rumah milik Surawan, yang bekerja sebagai sekuriti Candi Borobudur. Warga pun merasa aneh ada telapak kaki berukuran besar atau sekitar dua kaFoto: kpl

Bersambung ke hal 7 kol 1

TELAPAK RAKSASA: Warga Dusun Barepan Rt 01/Rw 05 Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, dihebohkan dengan adanya bekas telapak kaki raksaya yang membekas di tanah pekarangan rumah warga. n Foto : ali subchi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.