WAWASAN 01 Agustus 2017

Page 1

l Selasa Pon l 1 Agustus 2017 TAHUN KE-32 NO: 108

Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

Sketsa Penyerang Novel Disebar JAKARTA - Kepolisian telah memiliki sketsa terbaru sosok yang diduga sebagai pelaku penyiram air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Sketsa pelaku didapat dua hari lalu berdasarkan keterangan dari saksi pada lima menit sebelum peristiwa penyiraman pada 11 April lalu itu. “Kami sudah berulang-ulang sketsa tangan sampai sistem komputer. Terakhir kita dapat yang ini (menunjukkan sketsa). Tingginya hampir 170, agak hitam, keriting, badan cukup ramping,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Istana Merdeka, Senin (31/7). imbuhnya. Sosok dalam sketsa itu, kata Tito, berbeda dengan empat orang yang sebelumnya telah diperiksa polisi. “Ada tiga orang diperiksa sebelumnya tapi ciri-cirinya sangat jauh dengan peristiwa. Tinggi badannya enggak ada di atas 160. Bahkan yang terakhir namanya Lestaluhu sangat jauh berbeda, tingginya cuma 157 sementara ini pelaku diduga sekitar 167-170. Wajah juga berbeda,” Tito menjelaskan. Selain berbeda dengan empat saksi sebelumnya, polisi juga menyimpulkan keempat saksi tersebut negatif bukan pelaku penyerangan terhadap Novel. Kesimpulan didapat hasil dari pemeriksaan dan alibi keempat saksi tersebut. “Alibinya juga mereka tidak di TKP,” ujar Tito.

SKETSA: Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Senin (31/7). n Foto: Antara

n Sebar Sketsa Tito menyatakan, sketsa ini akan segera disebar untuk mempercepat penyelidikan. “Kami harap ada feedback dari publik dan kami bekerja,” tutur mantan Kepala DetaBersambung ke hal 7 kol 3

12 Kandidat Serbu ’Kandang Banteng’ WNA Pelaku Cyber Segera Dideportasi JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM lewat Direktorat Jenderal Imigrasi mengambil langkah tegas terhadap warga negara asal China dan Taiwan yang berhasil ditangkap oleh Tim Satgasus Polri dan Kepolisian China dari tiga lokasi berbeda, yakni Bali, Surabaya dan Jakarta. Foto: Dok Para WNA yang diYasonna H Laoly tangkap karena kejahatan siber itu bakal dideportasi. Keputusan mendeportasi mereka dilakukan setelah pihak kepolisian selesai melakukan pemeriksaan. “Ya nanti (deportasi) tentu ada polisi kami yang akan memeriksa juga,” kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly di KementeriBersambung ke hal 7 kol 1

n Parpol Tunggu Manuver PDIP SEMARANG - Sejak dibuka 24 Juli 2017 hingga Senin (31/7) kemarin tercatat sudah 12 orang kandidat, ‘menyerbu kandang banteng’ untuk formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) Jateng ke Panti Marhaen, Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah. Dari 12 orang pendaftar tersebut ada dua bupati aktif dan seorang mantan bupati yang akan berebut untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Kusriyanto menyebutkan, jumlah pendaftar yang mengambil formulir hingga Sabtu (31/7) lalu sebanyak 11 orang, baik mendaftar sebagai bakal calon gubernur

maupun wakil gubernur. Senin (31/7) kemarin ada satu orang lagi yang mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon wakil gubernur, yakni mantan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI (Purn) Sunindyo. ‘’Sampai hari ini total sudah ada 12 orang yang mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur maupun wakil gubernur. Mereka tidak

Bersambung ke hal 7 kol 1

mengambil formulir sendiri, tetapi diambilkan oleh utusan menggunakan surat kuasa,’’ kata Krebo, panggilan akrab Bambang Kusriyanto, Senin (31/7).

Dia mengakui, tiga orang di antaranya mendaftar sebagai bakal calon gubernur, yakni Bupati Bersambung ke hal 7 kol 1

Foto dan Kitab Futuhiyyah Dipamerkan

Film Rekso Diluncurkan Tanpa Dihadiri Pejabat KENDAL - Senias pemuda Kendal berhasil membuat film berjudul Rekso. Film ini menceritakan tentang keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang perekonomiannya sangat susah, sehingga memaksa seorang ibu untuk bekerja di luar negeri sebagai TKW. Film Rekso dilaunching perdana di Pendapa Kabupaten Kendal, Minggu malam (30/7). Sayang tidak ada satu pun pejabat yang hadir dan mensuport pemuda-pemuda kreatif tersebut. Fiim yang diproduseri Ulinuha, dibintangi Wahyu Zulfahmi yang berperan sebagai Rekso, Jatmiko sebagai ayah dan Siti Nur Azizah sebagai ibu mengambil seting di Desa Laban Kecamatan Kangnung. Penggarapan filmnya melibatkan anak-anak Komunitas Fim Kendal, sedangkan ilustrasi dan lagu dipegang oleh

SURAT KUASA: Walikota Magelang Sigit Widyonindito menyerahkan surat kuasa pengambilan formulir pendaftaran balon Wagub Jateng ke DPD PDIP Kota Magelang kepada Ketua DPC PDIP Kota Magelang yang diwakili Presiden Relawan Digital Sigit, Setyo Raharjo. n Foto:Widiyas Cahyono

SAKSIKAN FOTO: Pengasuh Ponpes Futuhiyyah Suburan, Mranggen, Demak, KH Hanif Muslih Lc, didampingi Prof Dr Muhibbin MAg dan Mukhlisin Bisri menyaksikan foto-foto KH Muslih bin Abdurrohman yang dipajang di arena pameran. n Foto:SMN/Agus FY

DEMAK - Selembar foto menyimpan seribu kenangan, mungkin benar kalimat itu. Lihatlah pameran foto dan kitab-kitab dalam rangka Reuni Akbar Pondok Pesantren Futuhiyyah, Suburan, Mranggen, Demak, penuh kenangan. Para alumni yang sudah 30-35 tahun tidak berjumpa seolah-olah mendapat suguhan kenangan memori puluhan tahun yang lalu. Pameran yang sedianya akan dibuka untuk umum hanya sehari, 29 Juli lalu, karena permintaan pengunjung akhirnya diperpanjang hingga Senin 31 Juli. Pameran yang dibuka oleh pengasuh pondok pesantren Futuhiyyah, KH Hanif Muslih Lc itu menyuguhkan berbagai foto kenangan mulai dari pendiri pon-

dok KH Muslih bin Aburrohman bin Qosidilhaq hingga foto-foto alim ulama kaliber dunia seperti Syeh Yasin Al-Fadangi. Bahkan foto-foto Kiai Muslih ketika hendak berangkat ke Tanah Suci masih terlihat dengan jelas puluhan pengantar bisa mendekat sampai mendekat ke pesawat. Tamu-tamu pejabat zaman dahulu yang berkunjung ke pesantren itu juga terekam dalam foto. Misalnya Wakil Presiden Soedharmono, Menteri Penerangan Harmoko, kehadiran KH Abdurrahman Wahid, Mahfudh MD, KH Idham Cholid dan lainlain. Hal yang tidak kalah menariknya adalah tampilan foto-foto dari Bersambung ke hal 7 kol 3

Tenaga Pembatik Kian Sulit Dicari

Awalnya Sebel KEDEKATAN Natasha Wilona dan Verrell Bramasta semakin terlihat nyata. Namun ternyata siapa yang menyangka dulunya hubungan mereka tidak terlalu baik. Bahkan Wilona sempat jengah dengan sikap Verrell. “Awalnya masih sebelsebelan. Jadi memang dari saling sebel kita jadi dekat dan tahu masing-masing sekarang,” tutur Natasha Wilona. Saat ini keduanya tampak nyaman satu Bersambung ke hal 7 kol 2 Foto: kpl

Upah Minim, Remaja Pilih Kerja di Pabrik Minimnya upah pembatik, membuat pekerjaan ini kurang diminati oleh masyarakat. Padahal untuk menyelesaikan satu kain batik, membutuhkan waktu paling cepat enam hari. DESA Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen dikenal sentra batik. Namun ironi, sebagian dari mereka mengaku terpaksa menekuni pekerjaan ini (sebagai pembatik –red) bukan karena pilihan, tapi karena dianggap tidak ada pekerjaan lain, sekedar untuk menambah penghasilan. “Dari pada nganggur di rumah, dengan membatik bisa membantu mencari tambahan penghasilan keluarga, meski upahnya sangat ke-

cil,” ujar Mulyati (34), seorang pembatik, warga setempat kepada wartawan, Senin (31/7). Dia mengaku sudah sekitar li-

ma tahun ini menekuni pekerjaan sebagai pembatik di sejumlah sentra batik di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Dari

MEWARNAI: Seorang pembatik sedang sibuk mewarnai, pekerjaan membatik saat ini banyak dilakukan oleh mereka yang sudah berusia lanjut. n Foto: Sutiyatmoko W

pekerjaannya itu, dia mendapat upah sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000 untuk satu lembar kain batik. “Dengan pekerjaan ini, sebulan bisa membawa pulang sekitar Rp 500.000. Mengingat untuk satu kain batik pengerjaanya cukup lama, sekitar 5 - 6 hari, baru bisa selesai,” ujarnya. Karena sedikitnya penghasilan itu, Mulyani mengaku tidak banyak generasi muda yang tertarik. Kebanyakan dari remaja di wilayah itu, kalau tidak dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, memilih kerja di pabrik dengan penghasilan yang lebih layak. Sehingga wajar, jika para pembatik di daerahnya kebanyakan adalah mereka yang sudah berumur tua. Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 01 Agustus 2017 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu