WAWASAN 11 Juli 2017

Page 1

● Selasa Pahing ● 11 Juli 2017 TAHUN KE-32 NO: 90

Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

Jual Beli Senpi Ilegal Dibongkar ■ Dilakukan Tersangka Selama 11 Tahun SEMARANG - Petugas Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng membongkar praktik penjualan dan peredaran berbagai jenis senjata api (senpi) dan pistol airsoft gun ilegal. Praktik penjualan tersebut dilakukan melalui media sosial atau online, berlangsung selama 11 tahun. Adapun barang bukti menyita setidaknya 18 senpi dengan dua di antaranya berjenis Pen Gun, 28 airsoft gun, dan berbagai macam peluru dari tiga tersangka. Tiga tersangka,

Hemat Dana Pilgub, Stiker & Pin Dihapus

Foto: Dok

SEMARANG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jateng Joko Purnomo mengatakan, bahan kampanye stiker dan pin ditiadakan dalam Pilgub Jateng. Selain sudah diteliti tidak efektif dan tidak ramah lingkungan, kedua bahan kampanye tersebut juga dianggap paling banyak menyerap anggaran. Peraturan mengenai pembagian alat peraga kampanye (APK)

Joko Purnomo

Bersambung ke hal 7 kol 1

yakni Erwan Setiyanto (33) warga Sukoharjo, Rudi Hartono (44) warga Cirebon, dan Pilihanto (40) warga Jakarta. Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan,

pengungkapan kasus senjata ilegal tersebut berdasarkan informasi masyarakat adanya penjualan senjata. Petugas yang mendapatkan laporan tersebut langsung melakukan pengecekan terhadap sebuah paket melalui jasa ekspedisi. Selanjutnya pada 15 Mei 2017 dilakukan penangkapan terhadap tersangka Erwan di Surakarta. “Dari hasil awal pemeriksaan kiriman Erwan dalam bentuk paketan berisi satu unit laras pendek (berupa pistol saku high standard derringer DM-101 kaliber 22 magnum) dan 10 butir Bersambung ke hal 7 kol 3

TERSANGKA: Tiga tersangka penjual ratusan senpi illegal hasil pengungkapan saat gelar perkara di Lapangan Akpol Jateng, Senin (10/7). ■ Foto: Danny Adriadhi Utama.

UGM Jaring 1.000 Dosen Tolak Pansus Angket KPK YOGYA - Gerakan menolak Pansus Angket KPK meluas. Setelah sejumlah LSM dan perguruan tinggi di Jakarta, para pengajar di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yog-

yakarta sedang berupaya menyampaikan dukungan menolak hak angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Rencananya gerakan ini akan

menjaring 1.000 dosen dalam deklarasi gerakan kampus yang akan digelar pada 17 Juli nanti,” ujar peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Fakultas Hukum UGM, Zainal Arifin

Mochtar, Senin (10/7). Pria yang juga pengajar di UGM itu mengklaim sejauh ini sudah sekitar 400 dosen UGM Bersambung ke hal 7 kol 3

Anak Bupati Klaten Tolak Beri Keterangan SEMARANG - Andi Purnomo, salah satu saksi perkara dugaan suap jabatan dan pemotongan anggaran, terdakwa Bupati Klaten nonaktif, Sri Hartini, menolak memberi keterangan, Senin (10/7). Anggota DPRD Klaten yang juga anak terdakwa itu menolak diperiksa sebagai saksi di persidangan. Antonius Widijantono, ketua majelis hakim pemeBersambung ke hal 7 kol 1

MENOLAK : Andi Purnomo, anak Sri Hartini saat meninggalkan ruang sidang Pengadilan Tipikor Semarang, kemarin. Andi menolak memberi keterangan dalam perkara yang mendudukkan ibunya sebagai terdakwa. ■ Foto : Sunardi.

Raih Hak Asuh ARTIS cantik Venna Melinda selama ini berusaha keras untuk mendapatkan hak asuh dari anak angkatnya Vania Athabina. Setelah melalui sejumlah persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Venna akhirnya mendapatkan yang ia inginkan. “Melanjutkan sidang yang kemarin memberikan bukti tambahan akta cerai. Sidang hari ini sudah diputus bahwa permohonan anak sudah disahkan oleh PA Jaksel kepada ibu,” tutur Vio Manurung, kuasa hukum Venna Melinda Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: Kpl

BERBINCANG: Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar (kedua kiri), Wakil Ketua Pansus Angket KPK Taufiqulhadi (kiri) dan Dossy Iskandar (ketiga kiri) berbincang dengan Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra (kedua kanan) dan Pakar Hukum Tata Negara Zain Badjeber (kanan) sebelum Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/7). ■ Foto: Antara Atraksi tari kolosal hingga pemberian penghargaan menjadi dua acara yang mewarnai Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-71 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. TARI kolosal menampilkan tarian khas dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menunjukkan Polri mendukung keberagaman di Indonesia. “Acara tari kolosal ini untuk mencerminkan kebinekaan, ada terjun payung yang mencerminkan kerja sama Polri dengan TNI, dan pemberian penghargaan bagi 11 anggota Polri,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Senin (10/7). Lebih dari itu, dia menyampaikan, peringatan Hari Bhayangkara ke-71 merupakan momentum Polri untuk mengevaluasi kinerja program profesional, modern,

Semarak HUT ke-71 Bhayangkara

Pesan Keberagaman Lewat Tari Kolosal terpecaya (Promoter) yang telah berjalan hampir selama satu tahun Setyo menjelaskan, ada enam

dari 21 perwakilan institusi kepolisian negara sahabat dan 2.408 personel gabungan yang hadir dalam upacara tersebut. Langkah

SIAP MENDARAT: Seorang penerjun bersiap mendarat saat atraksi dalam rangka peringatan HUT ke-71 Bhayangkara di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (10/7). ■ Foto: Antara

ini, lanjut Setyo, dilakukan guna menunjukkan bahwa Polri senantiasa bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan tugas. “Ada 2.408 personel dan potensi masyarakat seperti Pramuka, anggota lembaga swadaya masyarakat, dinas-dinas perhubungan, dan pemadam kebakaran,” tuturnya. Upacara dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Hadir Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri dari Kabinet Kerja, dan pemimpin lembaga negara. ■ Memukau Atraksi terjun payung memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-71. Salah seorang penerjun Bersambung ke hal 7 kol 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.