● Selasa Kliwon ● 25 April 2017 TAHUN KE-32 NO: 31
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
Musibah Sasar Objek Wisata ■ 11 Pendaki Tersambar Petir WONOSOBO - Kawasan objek wisata pegunungan yang sering dijadikan tujuan wisatawan berlibur menelan korban nyawa. Sedikitnya 11 orang tersambar petir saat mendaki di kawasan Gunung Prau, Wonosobo, Minggu (23/4) siang. Tiga orang tewas dan delapan lainnya mengalami luka berat akibat musibah tersebut. Sekretaris BPBD, Sumarno mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu (23/4). Tiga dari 11 orang pendaki gunung itu tewas setelah tersambar petir. “Sebanyak 11 orang pendaki asal Jakarta ini berada di jalur pendakian Gunung Prau kawasan Dieng, di
tengah pendakian, mereka tersambar petir. Tiga meninggal dunia dan sisanya mengalami luka berat,” kata Sumarno dikonfirmasi, Minggu (23/4) malam. Menurut dia, wilayah Wonosobo dan sekitarnya sedang terjadi hujan yang cukup deras. Setelah mendapat laporan, pihaknya bersama petuBersambung ke hal 7 kol 3
DIRAWAT: Salah satu korban tragedi tersambar petir, Saiful tengah dirawat di Ruang Bougenville RSUD Setjonegoro. ■ Foto : Ilham Ardha
Konser Endank Soekamti Dibubarkan KUDUS - Konser grup band Endank Soekamti yang digelar di objek wisata Waterboom, Desa Piji, Dawe, Senin (24/4), dibubarkan paksa oleh polisi. Pembubaran konser tersebut karena penyelenggaraannya belum mengantongi izin. Aksi pembubaran dilakukan saat Endank Soekamti baru menyanyikan dua lagu. Di tengah konser, tiba-tiba sekitar 267 polisi dan TNI mendatangi lokasi dan membubarkan konser tersebut. Seketika, Kamtis, sebutan fans Endank Soekamti hanya bisa melongo melihat band kesayangannya yang sedang tampil, harus mengakhiri. Kabag Ops Polres Kudus Kompol Tugiyanto mengatakan, siapa pun yang ingin menyelenggarakan acara, terutama acara seni budaya harus mengantongi izin dari pemkab dan polres setempat. Hal itu sesuai dengan peraturan yang sudah Bersambung ke hal 7 kol 1
DIBUBARKAN: Nampak polisi saat membubarkan paksa konser Endank Soekamti lantaran panitia tidak mengantongi izin. ■ Foto: Ist/Ali Bustomi
Festival Hadrah Bangkitkan Seni Budaya Islam SOLO - Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, ratusan grup mengikuti Festival Hadrah 2017. Rancak irama rebana mengiringi syair-syair pujian pada Allah SWT dan salawat kepada Rasulullah Muhammad SAW, menyemarakkan suasana Solo pada Senin (24/4) selepas Ashar. Irama itu dimainkan oleh ratusan grup hadrah yang mengikuti Festival Hadrah 2017. Grup dari 51 kelurahan seSolo, elemen masyarakat, serta sejumlah perwakilan dari wilayah Solo Raya tersebut, berparade dari Lapangan Kotabarat menuju Stadion Sriwedari. Berbeda dengan penyelenggaran pada tahun lalu, kali ini parade hadrah dilakukan peserta dengan berjalan kaki. Tak ada yang menggunakan kendaraan roda empat, selama mengikuti parade. Di Stadion Sriwedari, seluruh peserta selanjutnya melakukan tabuh rebana kolosal, dilanjutkan mengikuti pengajian Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan tausiyah dari Habib Novel bin Muhammad Alaydrus pada malam harinya. Kepala Dinas Kebudayaan Sis Ismiyati mengatakan, festival hadrah merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun. Di Solo ini banyak grup-grup rebana yang
HADRAH: Kaum muslim mengikuti Festival Hadrah di Solo, Jawa Tengah, Senin (24/4). Kegiatan tersebut digelar untuk membangkitkan kembali seni budaya Islam di Indonesia sekaligus memperingati perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. ■ Foto: Antara Selain itu, tujuan dari festival lo. Menurutnya, total peserta pada bertebaran di kampung-kampung. Festival ini untuk mengangkat po- tersebut adalah untuk membang- penyelenggaraan tahun ini lebih tensi seni budaya yang dimiliki kitkan lagi seni budaya Islam yang ada di Indonesia, khususnya di Somasyarakat. Bersambung ke hal 7 kol 6
Tingalan Jumenengan PB XIII Berjalan Lancar
Tidak Pede DIAM-diam, meskipun memiliki darah seni dari seniman besar Bing Slamet, tidak membuat Ayudia Bing Slàmet percaya diri untuk masuk dapur rekaman. Padahal sejak sekolah menengah ia sudah ngeband bersama kawan sekolahnya. “Padahal Om Adi, tante Uci dan Iyut kan sukses Bersambung ke hal 7 kol 1
Foto: Buyil
Tari Bedhoyo Dipersingkat 30 Menit Gending Ketawang Gedhe mengalun mengiringi gerak penari tari Bedoyo Ketawang yang tampil di bangsal Sasono Sewoko Karaton Surakarta. Di tempat ini Raja Karaton Surakarta Sampeyan Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwana (PB) XIII duduk di dhampar (Singgasana) dikelilingi kerabat karaton. PADA saat itu seluruh hadirin tepekur memusatkan rasa dan tak secuit suara pun mun- JUMENENGAN: Raja Karaton Surakarta PB XIII (duduk di singgasana) cul kecuali bunyi gendikelilingi Rayi Dalem (duduk di bawah) tengah menyaksikan tarian Bedhoyo Ketawang dalam acara Tinggalan Jumenengan yang Bersambung ke hal 7 kol 1 berlangsung di Sasana Sewoko, Sabtu (22/4). ■ Foto: Bagus Adji W
Qari Tewas saat Sedang Baca Quran SURABAYA - Ustad Ja’far Abdurrahman meninggal dunia saat membaca Alquran di kediaman pribadi Menteri Sosial di Kawasan Jemursari Surabaya. Almarhum yang seorang qari itu mengisi acara peringatan haul almarhumin keluarga besar Khofifah Indar Parawansa. Meninggalnya ustad Ja’far saat membaca Alquran di atas panggung membuat peserta haul terkejut. Almarhum ustad Ja’far memulai membaca penggalan surat Al Mulk usai dipersilakan pembawa acara untuk memulai acara. “Memasuki ayat ketiga suara ustad Ja’far makin jauh karena Bersambung ke hal 7 kol 1