Rabu Kliwon, 5 April 2017
■ Shelter Pasar Kembang Tanpa Penutup
Dagangan Rusak Terkena Hujan SIMPANGLIMA UNNES Night Festival FESTIVAL Musik mengusung tema ‘Manus X Machina’ : When Ethnics Meet Technologi, memperingati 52 tahun Universitas Negeri Semarang digelar 28 April 2017 di kampus setempat. Acara menghadirkan pentas seni seperti band lokal, Kolaborasi Tari Tiga Zona, Dance Mapping, DJ Performance, Payung Teduh dan Naif.■ M.17-die
Lomba PKS dan Pocil JAJARAN Ditlantas Polda Jawa Tengah dalam rangka menggelar acara “Menanamkan Tertib Berlalu Lintas Anak Sejak Usia Dini” mulai 23 April hingga 7 Mei 2017 mulai pukul 06.00 WIBdi Car Free Day (CFD), depan Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang.■ M.17-die
KALISARI - Sejumlah pedagang Pasar Kembang Kalisari, Jalan Dr Sutomo, Semarang, mengeluhkan kondisi shelter terbuka tanpa penutup. Keluhan itu disampaikan salah satu pedagang Rismoko kepada Koran Pagi Wawasan di Kalisari, Selasa (4/4). Menurutnya, terbukanya bagian depan lapak membuat air hujan selalu masuk ke shelter pedagang. ‘’Kalau hujan deras disertai angin, air masuk ke shelter membuat barang-barang dan lantainya basah, dan pedagang kehujanan,’’ keluhnya. Dijelaskan, kondisi itu berdampak pada bagian bawah dan shelter pedagang yang terdiri dari dua
lantai. Akibatnya, beberapa stok sterofoam pun ikut rusak karena angin kencang, bahkan beberapa jatuh. Dikatakan, baru-baru ini salah satu etalase di shelter jatuh dan pecah, akibat hujan deras disertai angin kencang. Pedagang berharap, ada solusi untuk keluhan tersebut. ‘’Minimal di bagian belakang shelter dibangun penutup, ya
jangan tinggi-tinggi untuk penghalang air hujan agar tidak masuk ke shelter,’’ imbuhya. ■ Dagangan Rusak Pedagang lainnya, Manunggal menambahkan, jika hujan deras disertai angin kencang sterofoam yang distok di bagian atas shelter jatuh ke jalan, bahkan ada yang ke sungai. Dagangan pun jadi rusak akibat angin kencang tersebut. ‘’Kami berharap pihak terkait mencarikan jalan solusi akibat fenomena ini. Misalnya shelter diberi sekat atau tembok batu-bata,’’ pungkasnya. Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, berjanji menampung keluhan para
pedagang ini. Menurut Fajar, pembangunan shelter merupakan tanggung jawab Dinas Penataan Ruang (DTKP saat itu). Namun, kata Fajar lagi, setelah rampung dan dipergunakan pedagang, kini di bawah wewenang pihaknya. Karenanya, masukan ini akan ditampung untuk kemudian dilakukan perbaikan. ‘’Hanya, perbaikannya tidak bisa sekarang, harus kami anggarkan di APBD Perubahan 2017. Jadi pedagang harus sabar atau dapat merekayasa sendiri penutup asal tidak mengganggu estetika di shelter Kembang Kalisari. Kalau bagian belakang, saya kira boleh dipasang sendiri,’’ tegasnya.■ Hid-die
Tembalang Berpesta SATURDAY STORY kembali hadir dengan mengusung tema ‘Tembalang Berpesta’ : First Rave Party at Tembalang. Acara ini digelar pada Sabtu (8/4) di Kompleks Unpand Tembalang pukul 15.00 hingga selesai. Informasi: 085641301408.■ M.17-die
Tarbiyah Bershalawat HADIRILAH Tarbiyah bershalawat dengan tema ‘Merajut Pendidikan Cinta Kebangsaan’ dilaksanakan, Senin (17/4) pukul 18.30 WIB sampai selesai di Gedung Serbaguna (GSG) Kampus 3 UIN Walisongo, Jalan Prof Hamka, Ngaliyan. Hadir pengajian KH Dr Abdul Ghofur Maimoen Zubair (Gus Ghofur), Katib PBNU & Dewan Instruktur Nasional GP Ansor, Gus Apang Kudus, Gus Ilham Yogyakarta, serta dimeriahkan Rebana Al Mubarok Qudsiyyah Kudus.■ M.13-die Bagi pembaca di Kota Semarang yang akan mengadakan kegiatan di sekitar lingkungan maupun organisasi, bisa mengirimkan agenda kegiatan tersebut melalui email: simpanglima@koran wawasan.com. (Red)
TERBUKA: Kondisi bagian depan shelter pedagang Pasar Kembang Kalisari, Jalan Dr Sutomo, Semarang, yang terbuka tanpa penutup membuat air hujan masuk ke dalam, membasahi dan merusak dagangan mereka.■ Foto: Nurul Wakhid
Dishub Harus Segera Terapkan E-Parking
WISATA KELUARGA: Warga Kampung Tiber RT 03/RW V Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, menggelar wisata keluarga ke Pancoran Emas, Purbasari, Purbalingga, Minggu (2/4) lalu. Kegiatan sebagai ajang silaturahmi untuk merekatkan keakraban antartetangga itu berlangsung gayeng. ■ Foto: Ist
Jembatan Kalialang Segera Diperbaiki SUKOREJO - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) siap melakukan perbaikan jalan ambles dan pondasi jembatan yang longsor di Kalialang Lama, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, anggaran untuk perbaikan jalan ambles sudah tersedia. “Kami memang merencanakan sejak tahun 2016 lalu, dan akan kami mulai perbaikannya,” kata Iswar kepada Koran Pagi Wawasan, Selasa (4/4). Dikatakan, perbaikan jalan ambles tersebut bersamaan dengan pembangunan jalan untuk melanjutkan tahap sebelumnya yang sudah dicor. “Kami akan melanjutkan lagi, bersamaan dengan perbaikan pondasi jembatan dan talut jalan,’‘ ucapnya. Menurut Iswar, perbaikan talut jalan tersebut akan dilakukan pada titik longsoran, karena untuk mengamankan talut jalan yang ambles. ‘’Kami sudah perintahkan sesegera mungkin melaksanakan perbaikan, karena anggarannya sudah ada,’’ jelasnya. Ia mengaakan, untuk perbaikan jalan ambles dan pondasi jembatan dianggarkan sebesar Rp 5 miliar, yakni dalam paket peningkatan jalan, sekaligus pembuatan talut dengan bronjong. ■ bgy-die
DIPERBAIKI: Talut jalan dan pondasi jembatan yang ambles di Kalialang Lama, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, segera diperbaiki.■ Foto: Unggul Subagyo
BALAIKOTA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, harus segera melaksanakan rencana pembayaran retribusi parkir tepi jalan secara elektronik (e-parking). Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto Slamet di Balaikota, Selasa (4/4). Menurutnya, penerapan eparking tersebut dinilai sudah sangat mendesak. ‘’Selama tiga tahun anggaran sejak 2014 target parkir yang hanya Rp 3,7 miliar tak pernah tercapai. Padahal melihat daerah lain yang kondisinya hampir sama dengan Kota Semarang, potensi penerimaannya bisa mencapai puluhan miliar,’’ terangnya. Dijelaskan, pihaknya mendesak e-parking harus segera dilaksanakan untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir tepi jalan umum. Pasalnya, semakin besar PAD, pembangunan pun juga akan semakin lancar. Ditambahkan, kondisi Kota Semarang dinilai cukup besar dan banyak sekali kendaraan yang parkir di tepi jalan umum. Seme-
stinya target penerimaan PAD yang hanya Rp 3,7 miliar, bisa dengan mudah terpenuhi. ‘’Asumsinya target PAD dari sektor parkir bisa mencapai Rp 15 miliar jika tanpa adanya kebocoran,’’ tukasnya. Menurutnya, sistem e-parking memiliki kelebihan dibandingkan penarikan parkir secara manual. Diharapkan, bisa menekan kebocoran karena terhubung dengan server, sehingga pendapatan retribusi parkir bisa seluruhnya masuk kas daerah. Kepala Seksi Pendaftaran dan Pendataan DPKAD Kota Semarang, Ellyasmara mengakui, pihaknya dalam waktu dekat akan segera melakukan penertiban atas pengelolaan pajak parkir di Kota Semarang. Potensi pajak yang tinggi, diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan bagi Pemkot Semarang. Selain itu, pihaknya juga akan meminta objek pajak yang tidak mau memungut parkir untuk diaktifkan kembali. Terlebih dalam Peraturan Daerah (perda) No 10
tahun 2011, telah diatur bahwa perusahaan yang menyediakan lahan parkir dikenakan pajak, sesuai frekuensi dan perhitungan lahan parkir yang disediakan. ‘’Tetapi, hingga saat ini belum ada Peraturan Walikota (Perwal) sebagai tindaklanjutnya. Sebagai rekomendasi adalah menyusun
draft mengenai teknis perhitungan pajak parkir khususnya yang cuma-cuma (gratis),’’ tuturnya. Dengan adanya Perwal tersebut, lanjut Elly, diharapkan dapat menjadi payung hukum untuk melakukan penarikan pajak parkir, khususnya terhadap sejumlah perusahaan atau toko .■ Hid-die
PARKIR LIAR: Penggembokan mobil yang melanggar aturan parkir, diyakini sebagai salah satu langkah efektif menekan angka kebocoran parkir liar di kota ini.■ Foto: Nurul Wakhid-die
Montir Dadakan Raih Rezeki saat Banjir Hujan lebat yang membuat jalanan tergenang air, menjadi berkah tersendiri bagi para pemuda yang kreatif. Mereka menjual jasa dengan bayaran seikhlasnya kepada para pengendara motor yang mogok di jalanan banjir. BERMODAL peralatan mekanik untuk perbaikan motor, sejumlah pemuda mengais rezeki dengan menjadi montir dadakan. Mereka membantu para pengendara yang motornya mogok, karena terjebak banjir di Nogososro, tepatnya di depan Swalayan Giant, Tlogosari, Selasa (4/4) siang. Para montir dadakan itu, menghampiri pengendara yang motornya mogok saat banjir. Mereka dengan ikhlas tak meminta imbalan, tapi sekadar membantu pemilik kendaraan agar mesin motornya bisa hidup lagi. Setelah mendorong motor ke tempat yang tak kebanjiran, para pemuda itu dengan terampil berusaha memperbaiki mesin yang macet. Dan, dengan sekejap motor yang diperbaiki mesinnya bisa dihidupkan, sehingga pengendara melanjutkan perjalanan. ‘’Hitung-hitung membantu orang yang lagi kesusahan, sekalian bisa dapat rezeki juga. Apa-
lagi kalau wanita, pasti tidak tega melihat mendorong motor di tengah-tengah banjir. Pasti saya dorongkan,’’ kata Alex Andre, salah satu montir dadakan saat dijumpai Koran Pagi Wawasan di lokasi, Selasa (4/4). Alex pun mengaku, tak memasang tarif kepada para pengendara yang motornya mogok. Ia menerima pemberian seikhlasnya dari para pengendara yang motornya mogok itu.
‘’Saya mengisi kekosongan waktu, sebab bengkel tempat saya bekerja juga tutup akibat banjir. Ya, saya manfaatkan saja yang positif. Konsepnya membantu, tidak meminta,” ungkapnya. ■ Lima Pemuda Ada sekitar lima pemuda, yang siaga di tempat banjir di kawasan Jalan Nogososro, Kawasan Tlogosari mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Mereka be-
DORONG MOTOR: Sejumlah montir dadakan mendorong motor yang mogok di Jalan Nogososro, kawasan Tlogosari Kulon, yang kebanjiran Selasa (4/4).■ Foto: Danny Adriadhi Utama.
rada di tempat itu biasanya hingga air banjir surut. Selama menolong pemilik motor yang mogok itu, mereka sudah melayani sekitar 20 motor. ‘’Lumayan, sehari bisa dapat Rp 100 hingga Rp 200 ribu. Apalagi kalau genangan airnya seperti ini,’’ kata Alex sambil menunjuk tempat banjir itu. Tak biasanya banjir cukup beat melanda Kawasan Tlogosari Kulon. Hujan deras yang turun Senin (3/4) siang menjelang sore itu, membuat kawasan tersebut Selasa (4/4) masih digenangi air hingga selutut orang dewasa. ‘’Biasanya banjir cepat surut, tapi kenapa ini lama surutnya. Mungkin karena tanggul di Sungai Lintang Trenggono, banyak sampah sehingga air enggak mau surut,’’ ungkapnya. Terpisah, salah satu warga yang terjebak banjir, Purwanto, warga Indraprasta, mengaku menyesal melintas di Tlogosari Kulon. Namun ia masih mengaku beruntung, ada montir dadakan yang bisa menghidupkan motornya sat banjir itu. “Saya ada perlu ke Tlogosari, malah sekarang motor saya macet. Untung ada mekanik yang stand by di lokasi banjir,’’ pungkas Purwanto.■ Danny AU-die