■ Senin Legi ■ 16 Januari 2017 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 250
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
’Dukun’ Kampung Bermodus Uang Gaib KAJEN - Seorang ibu rumah tangga di daerah pelosok pegunungan di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Rahayu (54), warga Dukuh Petungkon RT 1 RW 2, Desa Tembelang Gunung, ditangkap polisi, Sabtu (14/1).
Perempuan paruh baya yang sehari-hari berjualan sembako di rumahnya ini diduga menipu empat orang warga perkotaan hingga mencapai Rp 700 juta lebih, dengan modus mampu menarik uang gaib hingga Rp 11 miliar.
Tak tanggung-tanggung, tersangka mampu merayu empat orang, sehingga menjadi korbannya, dengan total kerugian mencapai Rp 752.800.000. Keempat korban Bersambung ke hal 7 kol 1
DIPERIKSA: Tersangka pemanggil uang gaib Rp 11 miliar, Rahayu (54), warga Dukuh Petungkon RT 1 RW 2, Desa Tembelang Gunung, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, diperiksa polisi. ■ Foto: Hadi Waluyo.
Banjir Bandang Rendam Pantura ■ Di Mranggen Ketinggian Air 130 Cm DEMAK - Hujan yang mengguyur sejak siang hari di pantura Jateng menyebabkan sejumlah kawasan terendam. Luapan banjir cukup tinggi terjadi di sungai Dolog Mranggen, Kabupaten Demak. Ratusan rumah terendam dengan ketinggian mencapai 130 cm.
TERENDAM: Kawasan Banyumeneng, Kecamatan Mranggen terendam banjir cukup tinggi akibat limpasan Sungi Dolog. ■ Foto: dok/Felek Wahyu
■ Pembunuhan Nenek & Cucu
Polisi Buru Barang Bukti Pisau PURBALINGGA - Polisi masih mencari pisau yang digunakan untuk menghabisi Eti Sularti (65) dan Hanani Sulma Mardiyah (24), warga RT 2 RW 1 Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah. Pelaku Amin Subechi (26) alias Amin mengaku pisau tersebut dibuangnya ke Sungai Klawing. Bersambung ke hal 7 kol 1
CARI PISAU : Polisi bersama tim SAR mencari pisau yang digunakan untuk membunuh nenek dan cucunya. ■ Foto: Joko Santoso
Air bah secara cepat melimpas ke permukiman penduduk yang tinggal di kawasan tersebut. Bahkan warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang elektronik milik mereka, Minggu (15/1). Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan, limpasan air sungai menggenang hingga ketinggian 130 centimeter. Genangan paling parah terjadi di Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggan, Kabupaten Demak mulai pukul 16.20 WIB. Debit air cukup besar melimpas langsung ke permukiman penduduk. “Banjir susulan bisa terjadi karena
BCL (Bunga Citra Lestari) menjadi dubber untuk salah satu karakter di film ‘Si Juki The Movie’. Berperan sebagai Erine, sang penyanyi mengaku menemui banyak kesulitan. BCL mengisi suara untuk sekitar 70 adegan. Awalnya, pelantun hits ‘Aku dan Dirimu’ itu tak memi-
Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Bersambung ke hal 7 kol 3
Gus Mus: Ada Gejala Merusak Rumah Sendiri SEMARANG – KH Mustofa Bisri mengingatkan pentingnya menjaga pluralitas atau keanekaraman dan perbedaan di Indonesia. ‘’Hati-hati ada gejala mau merusak rumah sendiri. Rumah itu bernama Indonesia mau dirusak oleh penghuni rumah sendiri. Jangan nggih,’’ kata Gus Mus, panggilan akrab KH Mustofa Bisri pengasuh pondok pesantren Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang, Minggu (15/1). Kiai yang budayawan itu sempat bergurau perihal panggilan “Gus” kepada dirinya. Menurut Gus Mus, di kalangan komunitas santri panggilan Gus biasanya diberikan kepada putra kiai yang secara keilmuan belum pantas disebut kiai. ‘’Saya bertanya kepada wartawan, apa saya belum pantas disebut kiai kok kalian menulis saya Gus Mus bukan KH Mustofa Bisri,’’ katanya sambil tertawa. Bersambung ke hal 7 kol 3
KHATAMAN: KH Maemun Zubair, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Romahurmuzy dan KH Karis Shodaqoh hadir pada upacara tasyakuran khataman Kitab Tafsir Al-Ibriz di Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Semarang, Minggu (15/1). ■ Foto:Dok
Karsin, Sulap Sampah Plastik jadi Paving Blok
Jadi Dubber
debit air di Bendung Barong sudah berada di angka 190 centimeter,” ungkap Sarwa. Selain itu, lanjut dia, genangan bertambah lantaran limpasan air dari sungai Dolog juga telah masuk ke Desa Banyumeneng dan meluap ke perkampungan. “Yang terkena dampak banjir Dukuh Giri Kusumo, RW 3, sejumlah rumah tergenang, namun tidak ada korban jiwa. Barang elektronik semua tidak bisa diselamatkan karena ketinggian air dengan cepat merendam kawasan tersebut,” ungkapnya.
Alat Terbatas, Kewalahan Layani Pesanan Penggunaan kantong plastik belakangan ini sebisa mungkin dihindari, karena sampah plastik tidak mudah busuk. Namun bagi Karsin (60), warga RT 10 RW 4 Dusun II Desa Jetis Kecamatan Kemangkon, Purbalingga sampah plastik justru menjadi barang berguna yang bisa mendatangkan penghidupan. Di menyulapnya menjadi paving blok. USAHA itu digelutinya sejak lima tahun lalu. Semula Karsin hanya seorang Bersambung ke hal 7 kol 3
PAVING SAMPAH : Karsin (60) warga Desa Jetis Kecamatan Kemangkon, Purbalingga menunjukkan paving blok yang dibuatnya dari bahan baku sampah plastik. ■ Foto: Joko Santoso
Laka, 3 Warga Kediri Tewas SRAGEN – Kecelakaan maut, mengakibatkan tiga korban tewas dan dua korban lainya luka serius, akibat sebuah mobil Toyota Avanza, nopol B 1224 TRV, menabrak pembatas jalan, Minggu (15/1). Kecelakaan tersebut terjadi di jalur Sragen Gemolong, tepatnya di Dukuh Brumbung, Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, sekitar jam 17.20 WIB. Kejadian berawal saat mobil Toyoya Avanza, berjalan menuju arah Sragen dari Gemolong. Mobil berjalan dengan kecepatan cukup tinggi. Sesampainya di selatan jembatan Slogo, Kecamatan Tanon, tiba-tiba mobil kehilangan kendali, hingga menabrak pembatas tepi jalan dan terBersambung ke hal 7 kol 1