■ Kamis Pahing ■ 12 Januari 2017 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 247
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Sadis, Nenek dan Cucu Dibunuh PURBALINGGA - Kasus pembunuhan sadis terjadi di wilayah hukum Polres Purbalingga, Rabu (11/1). Korbannya adalah nenek dan cucunya masingmasing bernama Eti Sularti (65) dan Hanani Sulma Mardiyah (24), warga RT 2 RW 1 Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah.
Keterangan yang berhasil dihimpun Wawasan, menyebutkan keduanya ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan leher digorok benda tajam. Kali pertama pembunuhan itu diketahui oleh Sri Hastuti (52), ibu dari korban Hanani. Sekitar pukul 13.00 WIB dia yang berpofesi sebagai guru pulang ke rumah. Saat tiba di rumah, kondisi rumah sepi. Namun pintu depan walau tertutup namun tidak terkunci. “Dia terkejut saat masuk
rumah melihat ibunya telentang di lantai dengan tubuh bersimbah darah. Dia menjerit sekuatnya. Ketika masuk ke kamar anaknya, dia juga melihat anaknya sudah tergeletak dengan kondisi yang sama,’ kata Wakapolres Purbalingga Kompol Robert Sihombing didampingi Kasat Reskrim AKP Djunaedi di lokasi kejadian. Jeritan Sri Hastuti membuat warga berdatangan. Mereka lalu mencoba menolong. Polisi juga datang ke lokasi. Setelah diperiksa ternyata kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Leher kedua korban nyaris putus dan daBersambung ke hal 7 kol 1
Misteri Dua Pria Mondar-Mandir PELAKU kasus pembunuhan sadis yang menimpa Eti Sularti (65) dan Hanani Sulma Mardiyah (24), warga RT 2 RW 1 Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga masih misterius. Berbagai spekulasi merebak terkait peristiwa tersebut. Berdasarkan pantauan Wawasan, rumah korban berada di depan jalan setapak. Namun lokasinya tak jauh dari jalan besar. “Anehnya tak ada yang mendengar jika terjadi pembunuhan di rumah tersebut,’ kata Supeno, tetangga sebelah ruBersambung ke hal 7 kol 3
Foto: Dok
Hanani Sulma M
DIPENUHI WARGA : Rumah korban pembunuhan dipenuhi warga yang ingin mengetahui peristiwa tersebut. Inzet: korban Hanani Sulma Mardhiah. ■ Foto : Joko Santoso
Diperiksa KPK, Sri Hartini Bungkam Pertahankan
KAPAL KERUK : Kapal pengeruk eceng gondok bantuan dari Kementerian PUPR mulai dioperasikan untuk membersihkan eceng gondok di Rawapening. Foto : Rusmanto Budhi-yan
Kapal Keruk Bersihkan Eceng Gondok Rawapening BAWEN - Kapal pembersih eceng gondok bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menangani keberadaan eceng gondok di Rawapening mulai dioperasikan. Dua kapal yang dilengkapi alat pengeruk dan penarik eceng gondok tersebut saat ini ditempatkan di Dermaga Biru, Desa Asinan, Kecamatan Bawen. Menurut Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jragung-Tuntang, Endah Sulistyowati, tiga kapal tersebut bantuan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana yang digunakan untuk menangani Rawapening. Ketiga kapal itu terdiri dua kapal Bersambung ke hal 7 kol 3
JAKARTA - Penyidik KPK tengah menelusuri peran anak Bupati Klaten Sri Hartini, Andi Purnomo, terkait dengan kasus suap promosi jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Andi diduga sebagai ‘pengepul’ uang suap. Untuk itu, Sri pun diperiksa penyidik KPK. Sri diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lainnya, Suramlan. “Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka SUL (Suramlan),” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Rabu (11/1). Saat tiba di KPK, Sri diam saja dan tampak bergegas masuk ke lobi KPK. Wartawan yang menanyakan tentang peran anaknya dalam kasus suap itu tidak me n dapatkan jawaban apaapa dari Sri. Sebelumnya, KPK menyatakan akan memeriksa Andi. Pemeriksaan tersebut akan dilakukan terkait dengan dugaan keterlibatan Andi, yang juga anggota DPRD Kabupaten Klaten, sebagai pengepul uang suap promosi jabatan di Pemkab Klaten. DIPERIKSA: Tersangka dugaan suap terkait promosi dan mutasi jabatan di Bersambung ke lingkungan Kabupaten Klaten, Sri Hartini tiba untuk menjalani pemeriksaan di hal 7 kol 3 Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/1). ■ Foto: Antara
Pengrajin Kue Keranjang Kebanjiran Pesanan
Pacari Ustad
Bahan Baku Mahal, Harga pun Naik Menjelang Tahun Baru Imlek, pengrajin kue keranjang di Kota Tegal mulai kebanjiran pesanan dari berbagai daerah. Mereka pun terpaksa menaikkan harga karena naiknya harga sejumlah bahan baku.
PEDANGDUT Kristina dikabarkan dekat dengan seorang ustad, Gus Anom namanya. Keduanya pun sempat terlihat bersama. Bahkan kelahiran 8 Mei 1976 ini dikabarkan akan menikah dalam waktu dekat. “lagi meeting buat bulan depan, ada pengajian. Gus Anom memang suka dak-
Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
DODOL KERANJANG : Seorang pekerja pembuatan kue dodol keranjang di Kota Tegal nampak akan memasangi stiker logo perusahaan pada kue dodol yang akan dikemas. ■ Foto : Haikal.
SALAH satu pengrajin kue keranjang di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Tegal Barat, Mindayani Wirjono, mengatakan, pesanan kue keranjang mulai ramai sejak awal Januari. “Lebih ramai nanti kalau sudah mulai dekat-dekat Imlek,” katanya kemarin. Pesanan kue keranjang yang diproduksi Mindayani tidak hanya datang dari Kota Tegal. Pesanan juga berasal dari berbagai Bersambung ke hal 7 kol 1
Ambang Batas Pilpres JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi Partai Gerindra mewacanakan penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan pihaknya masih ingin membicarakan lebih lanjut dengan DPR terkait munculnya wacana tersebut. “Kan ada pikiran besarannya dinaikin, diturunin, dinolkan. Kita lihat argumentasi masing-masing seperti apa,” kata Yasonna saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/1). Namun, lanjut Yasonna, sejauh ini pemerintah akan tetap mempertahankan draf RUU Pemilu tentang pencalonan presiden dan wakil presiden yang telah diserahkan ke DPR. “Pemerintah harus pertahankan draf kami dulu. Tapi kan ada hal yang harus kita bicarakan bersama dengan DPR, dan UU ini kan lebih banyak kepentingannya titik beratnya ke parpol. Tentunya untuk pemerintah, tapi kan beberapa hal menyangkut kepentingan parpol,” kata Yasonna. “Intinya kita sebagai pemerintah berharap pemilu ini melahirkan elite, Bersambung ke hal 7 kol 1
Narkoba, Pilot Susi Air Diamankan CILACAP - Pengelola Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, melarang dua pilot Susi Air menerbangkan pesawat tujuan Halim Perdanakusuma, Jakarta. Berdasarkan pemeriksaan urine oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap, diketahui positif heroin. Dalam pemeriksaan urine yang dipimpin langsung Kepala BNNK Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa di Bandara Tunggul Wulung di Cilacap, Rabu itu, petugas menjaring seluruh awak pesawat yang baru mendarat, siswa sejumlah sekolah penerbangan, dan peBersambung ke hal 7 kol 3