■ Sabtu Kliwon ■ 4 Juni 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 65-
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
PNS Malas Bakal Disikat ■ Rasionalisasi 300 Ribu PNS JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) akan merasionalisasi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang dianggap tidak berkinerja alias malas. Tahun depan ada sekitar 300.000 PNS siap dirasionalisasi. Pelaksanaan rasionalisasi PNS ini, kata Kepala Biro Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB Herman Suryatman, direncanakan dimulai pada tahun 2017 setelah proses pemetaan PNS ke dalam 4 kuadran tersebut selesai dilakukan. “Diperkirakan ada sekitar
300 ribu PNS yang masuk dalam program ini. Pelaksanaannya akan dilakukan secara cermat, gradual dan hati-hati sampai dengan tahun 2019, serta berlanjut sampai dengan tahun 2024,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6). Secara simultan, lanjut Herman, rasionalisasi PNS menjadi
Kualifikasi PNS 2016:
3,5 juta, akan disinergikan dengan PNS yang pensiun sampai dengan tahun 2019 sekitar 500 ribu yang merupakan basis untuk merekrut ASN baru yang berkualitas. Selain itu, untuk menjaring tenaga jabatan yang spesifik guna mendukung capaian kinerja organisasi, baik secara kuantitas maupun kualitas, maka rekruitmen ASN juga dapat berasal dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Rasionalisasi PNS tersebut dilaksanakan seiring dengan penggantian proses manual tata kelola/perizinan de-
Kuadran 1 : - PNS kompetensi dan kualifikasi baik serta kinerja baik. Kriteria ini, pemerintah akan mempertahankan, mengembangkan, dan mempromosikan naik jabatan.
Kuadran 3 : - PNS dengan kompetensi dan kualifikasi rendah tetapi berkinerja baik. Kategori ini ini, pemerintah akan memberikan diklat dan pelatihan agar bisa diperbaiki.
Kuadran 2 : - PNS yang berkompetensi dan berkualifikasi baik tetapi kinerjanya kurang. PNS seperti ini akan dimutasi dan diberikan pembinaan agar lebih baik.
Kuadran 4 : - PNS yang berkompetensi dan berkualifikasi rendah serta kinerjanya buruk. PNS ini yang didorong untuk dirasionalisasi Sumber: KemenPAN
Bersambung ke hal 7 kol 3
Aksi ’Pocong’ Macetkan Pantura KAJEN - Ratusan buruh yang tergabung dalam DPC SPN Kabupaten Pekalongan kembali menggelar aksi turun ke jalan, Jumat (3/6). Dengan mengenakan busana ala setan pocong, kaum buruh ini melakukan longmarch dari Lapangan Sipacar di Kecamatan Tirto hingga masuk ke jalur Pantura di Pekuncen, Kecamatan Wiradesa. Akibat aksi ini, arus lalu lintas di jalur Pantura sempat tersendat cukup panjang. Ketua DPC SPN Kabupaten Pekalongan, Ali Sholeh, mengatakan aksi itu merupakan bentuk protes terhadap lemahnya penegakkan hukum ketenagakerjaan di wilayah Kabupaten Pekalongan. Menurutnya, di Kabupaten Pekalongan pelanggaran ketenagakerjaan masih marak, seperti pelanggaran BPJS, upah Bersambung ke hal 7 kol 1 AKSI POCONG: Sejumlah buruh di Kabupaten Pekalongan menggelar aksi damai dengan memakai pakaian ala pocong di jalur Pantura Wiradesa, Jumat (3/6). Dampak aksi ini memacetkan jalur Pantura Jateng di wilayah Kabupaten Pekalongan. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan
Buwas Saingi BG JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan habis dari masa tugasnya pada Juli 2016 mendatang. Muncul spekulasi sejumlah nama calon penggantinya sudah dipersiapkan pemerintah. Kabar paling santer Wakil Kepala Polri Komjen Pol Budi Gunawan (BG) disebut-sebut calon paling kuat untuk menggantikan Badrodin Haiti. Namun terbaru juga muncul nama Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: Dok
Budi Waseso
■ Atap Timpa Siswa SD
Bangunan Terhitung Belum Lama DEMAK - Pascarobohnya atap ruang kelas V B SDN Turitempel Kecamatan Guntur yang menyebabkan belasan murid terluka, langsung menjadi bahan evaluasi Pemkab Demak. Dipimpin Wabup Drs H Joko Sutanto, evaluasi total pun dilakukan, yakni dengan mengecek kondisi semua gedung inventaris pemda. Usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Demak dengan aganda persetujuan Raperda CSR, Wabup Joko Sutanto menyatakan, peristiwa atap ruang kelas runtuh sehingga jatuh korban adalah musibah. Sehingga tidak perlu saling menyalahkan. Bersambung ke hal 7 kol 3
DINVESTIGASI: Tim Investigasi Dinas Dikpora Kabupaten Demak saat mengamati ruang kelas V B SDN Tutitempel Guntur yang runtuh bagian atapnya, sehingga menyebabkan jatuh korban. ■ Foto : sari jati-yan
Jessica Tetap Bisa Dihukum Mati JAKARTA - Kementerian Kehakiman Australia bersedia memberi bantuan penanganan perkara Jessica Kumala Wongso dengan syarat, Jessica tak dihukum mati. Sedangkan penyidik Polda Metro Jaya menyangkakan pasal pembunuhan berencana dan ancaman hukuman seumur hidup atau mati. Bagaimana sikap Kejaksaan Agung ? “Anda terlalu jauh bicaranya itu. Ini masih proses penyidikan sekarang proses penuntutan Anda bisa dikenakan hukuman Bersambung ke hal 7 kol 3
Lia Eden versi Pekalongan yang Meresahkan
Ngaku Pernah Lihat Surga dan Neraka
Urus Cerai di Australia AKTRIS dan presenter Marissa Nasution akhirnya mengakui dirinya telah bercerai dari sang suami, Warren Conrad. Lalu apa alasan memutuskan untuk berpisah? “Mungkin bisa dibilang saya sama suami, ya nggak ada pasangan yang ingin pisah. Cuma dalam perjalanan pernikahan kita ada beberapa principal yang beda. Ada beberapa hal kita nggak bisa terima. Dari pada saya tersakiti, dia tersakiti ini jalan terbaik,” urainya di Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (3/6). Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Beberapa hari terakhir Kabupaten Pekalongan digegerkan dengan perilaku seorang PNS guru sebuah SD. Perempuan ini mengklaim mendapat wahyu dari malaikat jibril dan mempunyai keyakinan ajaran yang dinilai masyarakat sesat. Modus yang digunakan mirip dengan Lia Eden, perempuan yang mengaku sebagai Imam Mahdi. SRI Hartatik (48), warga Desa Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, menilai anggapan masyarakat terhadap dirinya yang dinilai sesat dan menyimpang terlalu berlebihan. Ia meyakini jika dirinya benar-benar mendapatkan wahyu, yang ia tulis dalam sebuah buku berjudul Alkitab Na’zum. “Sesatnya dari mana coba?
Mereka belum baca bukunya seperti apa, tapi sudah mengecap sesat,” ujar dia saat ditemui sejumlah awak media di rumahnya, Jumat
(3/6). Sri Hartatik bahkan menjelaskan pengalaman spiritual yang dialaminya. Dia mengaku melihat
surga dan neraka. Dia juga menceritakan proses mendapatkan wahyu. Dia juga mengakui jika arah salat berbeda dari umat Islam berdasarkan perjalanan spiritual yang dialaminya itu. “Dari ayat-ayat di dalam wahyu yang saya dapatkan itu, shalat menghadap ke timur. Petunjuk itu yang saya ikuti,” ujarnya. Dikatakan, jumlah shalat yang dilakukan dalam satu hari masih sama, yakni sebanyak Bersambung ke hal 7 kol 3 KLAIM ALKITAB: Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan, KH Dzikron (memakai peci), menunjukkan isi buku yang diklaim sebagai Alkitab Na’zum. Inzet: Sri Hartatik. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan