■ Selasa Legi ■ 31 Mei 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 61
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Pemuda Tewas, Diduga Dirampok KUDUS - Nasib nahas dialami Miftahul Umam (18), warga Dukuh Kauman, Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog. Pe-
muda tanggung tersebut ditemukan tewas dengan badan Bersambung ke hal 7 kol 3
PEMBUNUHAN: Warga nampak mengerumuni lokasi ditemukannya mayat Miftahul Umam yang diduga korban pembunuhan. ■ Foto: Ali Bustomi
Penanganan Korban Harus Diutamakan SEMARANG - Maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi di Indonesia tak terkecuali di Jateng, kian memprihatinkan. Meski muncul dengan sporadis, fenomena kejahatan seksual yang kian marak seharusnya tak diabaikan begitu saja. Pendampingan yang intens pada korban harus diutamakan. Foto: M9 Psikolog RS ElisaProbowati beth Probowati Tjondronegoro mengatakan, persoalan hukuman yang dijatuhkan pada pelaku tidak mempengaruhi kondisi trauma pada korban. Sehingga, hal yang diutamakan selain memikirkan sanksi adalah mendampingi korban dalam melanjutkan masa depannya. “Bagaimana mereka para korban bisa melewati hari-harinya menuju masa depan. Pendampingan yang berkesinambungan, jangan membuka luka lama. Mereka korban tidak akan bisa
Pemerkosaan Kian Brutal ■ Siswi SD Digilir 21 Berandal SEMARANG - Kasus kriminal pemerkosaan belakangan ini kian brutal. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin berjanji jajarannya akan mengejar kelompok pelaku pemerkosaan gadis 12 tahun yang menyebabkan korban trauma dan sakit. Dengan geram Burhanudin mengatakan pihaknya akan segera bertindak.
“Kejar (pelaku) sampai titik darah penghabisan!” tegas Burhanudin usai menghadiri acara koordinasi di Gedung Gradhika Bakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (30/5). Burhanudin mengakui dirinya belum menerima laporan sehingga tidak bisa banyak memberikan keterangan. Meski demikian ia akan segera menindaklanjuti jika sudah ada laporan. “Pokoknya ditindaklanjuti, itu atensi. Sampai sekarang belum
ada laporannya, jadi saya tidak bisa komentar banyak,” pungkas Burhanudin. Seorang siswi SD berinsial SR (12) warga Penggaron diduga menjadi korban pemerkosaan secara bergilir oleh 21 orang berandalan. Korban dilaporkan mengalami trauma berat dan saat ini masih di sebuah rumah perlindungan di Semarang. Dari informasi yang dihimpun Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 3
Anggota Gafatar 50 Ribu JAKARTA - Gafatar ternyata bukan organisasi kecil. Anggota mereka mencapai puluhan ribu orang. Mereka juga memiliki susunan organisasi setingkat gubernur di 12 provinsi. “Anggota cukup banyak, kisaran 40-50 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Kasubdit 1 Keamanan Negara Ditipidum Bareskrim AKBP Satria Adhy Permana di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/5). “Ada 12 wilayah dibagi struktur gubernur, sejak deklarasi Agustus juga dilakukan pelantikan terhadap 12 gubernur tersebut,” tambah Satria. Diketahui dari kegiatan 12 gubernur juga melaksanakan kegiatan dan memberikan laporan pada sosok presiden negeri karunia tuhan semesta alam nusantara. “12 Wilayah terbagi dari Sumatera Jawa Kalimantan sampai Papua, ibu kota negara di Jakarta,” tambah dia. Bareskrim sudah menetapkan Ahmad Musadeq, Andi Chaya, dan Mahful Tumanurung sebagai tersangka terkait penistaan agama dan juga pemufakatan untuk melakukan makar. “Perannya adalah berdasarkan dokumen, dan saksi, Andi Cahya, sebagai presiden, Wapres Mahful Muiz Tumanurung. Ahmad Musadeq berperan sebagai guru spiritual,” urai Satria. ■ dtc—sn
Diisukan Cerai KABAR tak sedap datang dari Shinta Bachir. Rumah tangga bintang film Suster Keramas yang menikah secara diamdiam dengan seorang pengusaha itu kini dikabarkan sedang tidak harmonis. Bahkan, pernikahan yang masih seumur jagung itu dikabarkan bakal berakhir dengan perceraian. Namun saat ditanya langsung kebenaran kabar tersebut, Shinta menjawab dengan santai. “Sampai saat ini Bersambung ke hal 7 kol 6 Foto: kpl
Aktivitas Lumpuh KAJEN - Banjir rob di pesisir Kabupaten Pekalongan kian membesar, Senin (30/5) sore. Sedikitnya 245 warga di empat desa korban banjir rob di Kecamatan Tirto dilaporkan ngungsi ke lokasi yang lebih aman. Akibat banjir, aktivitas perekonomian warga lumpuh. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Tirto 2 pun terganggu lantaran ruangan terendam banjir rob, sehingga pelayanan kesehatan dipindahkan ke tenda darurat di titik yang aman. Bersambung ke hal 7 kol 1 LINTASI BANJIR: Siswa SD Tegaldowo melintasi genangan banjir yangmerendam sekolahan mereka, kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo.
Rob Rendam Pesisir Kabupaten Pekalongan
Tania Kerjakan UKK Sambil Nangkring Rob yang melanda pesisir Kabupaten Pekalongan kian tak bersahabat. Ratusan pelajar terpaksa mengikuti Ujian Kenaikan Kelas (UKK) di dalam ruang kelas yang terendam banjir sehingga tidak nyaman. MEREKA pun tidak bisa belajar di rumah untuk menghadapi ujian itu, lantaran pemukiman mereka juga terendam banjir. Bahkan, sebagian pelajar ini terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Tadi ujian kakinya sambil nangkring di kursi. Lha gimana lagi, ruangannya kebanjiran,” tutur Tania (14), pelajar kelas VIII SMPN 3 Tirto, warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Senin (30/5). Menurut dia, ketinggian air di dalam kelas mencapai 50 centimeter, sedangkan di lingkungan luar sekolahan mencapai 70 centimeter. Padahal, banjir rob sebe-
lumnya ruang kelas tidak pernah kemasukan air. “Di rumah tadi malam juga tidak bisa belajar. Banjirnya sampai sepinggang,” keluhnya. Kepala SMPN 3 Tirto, N Candra Khaerani, mengatakan untuk ujian hari pertama kemarin terpaksa masih dilakukan di ruang kelas, meskipun terendam banjir. Menurut dia, dari total 10 ruang kelas yang ada, sembilan
ruang kelas terendam banjir dengan ketinggian antara 15 centimeter - 30 centimeter. Rencananya untuk ujian selanjutnya anak-anak akan dipindah ke TPQ Al Falah sampai ruang kelas tidak lagi terendam banjir. “Untuk hari ini terpaksa dilaksanakan di ruang kelas. Dengan keadaan seperti ini, kasihBersambung ke hal 7 kol 1 Foto: Ant
Nusron Wahid
Kembali Dirangkul Golkar
KEBANJIRAN: Pelajar SMPN 3 Tirto mengikuti Ujian Kenaikan Kelas (UKK) di dalam ruang kelas yang terendam banjir, kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo.
JAKARTA - Nusron Wahid salah satu kader muda yang sempat dipecat Partai Golkar karena mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2014. Di bawah kepemimpinan Setya Novanto, Bersambung ke hal 7 kol 1