■ Sabtu Pon ■ 28 Mei 2016
TAHUN KE-31 NO: 59
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
FINAL PELAMPIASAN MILAN - Liga Champions musim 2015/2016 mencapai partai puncak. Laga final yang dihelat di Stadion San Siro Milan Italia, Minggu (29/5) dinihari WIB tersebut mempertemukan tim satu kota di Spanyol, Real Madrid kontra Atletico Madrid. Dipastikan pertandingan bakal panas dari menit awal, mengingat keduanya seteru satu kota yang terus mempertontonkan persaingan sepanjang masa untuk jadi yang terkuat di kota Madrid. Faktor kedua yang jadi penyebab laga dengan tensi tinggi, karena sama-sama baru saja merelakan Bersambung ke hal 7 kol 1
Pemutaran Film Pulau Buru Dihentikan PURBALINGGA - Agenda pemutaran film dokumenter “Pulau Buru Tanah Air Beta” yang digelar oleh Cinema Lovers Community (CLC) di aula Hotel Kencana, Jumat (27/5) terpaksa dihentikan. Pasalnya belasan orang yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Cinta Pancasila Purbalingga (APCPP) mendatangi arena pemutaran film. Menurut koordinator aksi, Heri Wasito pihaknya menentang pemutaran film yang dia anggap berbau komunis tersebut. Menurutnya pemutaran film yang masuk dalam agenda FesBersambung ke hal 7 kol 3
PERANG MULUT : Koordinator aksi APCPP Heri Waskito perang mulut dengan Direktur Festival Film Purbalingga (FPP) Bowo Leksono (berpeci), terkait pemutaran film “Pulau Buru Tanah Air Beta”. Di Hotel Kencana, Purbalingga, Jumat (27/5). ■ Foto: Joko Santoso-yan
Merinding & Tegang BUNGA Citra Lestari (BCL) turut berperan dalam film ‘3 Srikandi’. Tak hanya jadi pemain, ia juga mengisi soundtrack film tersebut. Ia mengaku tegang membawakan lagu milik Arie SW, produser film ‘3 Srikandi’ ‘’Saya merinding dan menangis ketika menyanyikan soundtrack ini,’’kata istri dari Ashraf Sinclair di peluncuran soundtrack film 3 Srikandi, kemarin di Jakarta. Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Pesta Obat Batuk, 2 Tewas KAJEN - Dua pelajar di Kabupaten Pekalongan tewas setelah pesta obat batuk kemasan (sachet). Keduanya bersama teman-temannya sengaja meminum obat batuk kemasan dalam jumlah besar dengan tujuan mabuk tanpa dengan minuman keras (miras). Kedua korban tewas, Firgyan Hananda (17) siswa kelas 2 SMK, warga Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Korban kedua, Deni Septian (18), warga Desa Legokalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan setelah sempat dirawat di rumah sakit Jumat (27/5) sore. Keterangan yang dihimpun Wawasan, kematian tragis kedua korban berawal saat sekitar tiga hingga empat remaja, termasuk kedua korban, pesta obat batuk di Ben-
dungan Padurekso di Desa Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, pada Kamis (26/5) sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka minum obat batuk kemasan dalam jumlah besar, mengikuti tren aneh yang ditengarai mulai digemari pelajar dan anak-anak muda di Kota Santri untuk bisa mabuk dengan cara murah meriah. Saat polisi melakukan olah TKP juga ditemukan sekelompok anakanak yang diduga baru saja pesta obat batuk tersebut. “Kami tadi melakukan olah TKP di lokasi me-
reka minum. Warga bilang lokasi itu kerap digunakan untuk pesta obat batuk oleh sejumlah anak dan remaja. Di sepanjang jalan di lokasi itu juga banyak berceceran bungkus obat batuk sachetan itu,” terang Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Berry ST, kemarin. Berry mengatakan, kedua korban dan teman-temannya itu dari hasil pemeriksaan sementara diduga mabuk dengan cara meminum 50 sachet obat batuk, sehingga diduga mengalami over dosis. Korban Nanda meninggal dunia di RSUD Karanganyar, Jumat (27/5), sekitar pukul 09.00 WIB. Korban dilarikan ke rumah sakit itu oleh orang tuanya kemarin sekitar pukul 07.30 WIB. Berdasarkan hasil visum luar oleh dokter Anita, tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban dan mulut korban mengeluarkan buih. “Begitu ada kejadian itu, kami
langsung mencari teman-temannya yang ikut pesta obat batuk tersebut. Salah seorang temannya bernama Deni berhasil kami temukan dan langsung kita larikan ke rumah sakit untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Namun, korban Deni ternyata juga sudah kritis. Deni terus mengalami kejang-kejang dan informasi terakhir akhirnya meninggal sore ini,” terang Berry. Sedangkan, seorang teman lainnya berinisial R (17), warga Karanganyar, hingga kemarin sore masih dicari oleh Kepolisian. Menurut keterangan, pelajar kelas dua salah satu SMK ini sempat sekolah namun sekitar pukul 10.00 WIB pulang terlebih dahulu. “R ini tadi sempat sekolah namun jam 10.00 WIB pulang tapi tidak sampai di rumah. Informasi terakhir Bersambung ke hal 7 kol 1
Arus Mudik 2016 Mulai Diantisipasi
Brebes dan Bawen Titik Macet Sejumlah titik jalan di Jawa Tengah bakal menjadi pusat kemacetan arus mudik 2016. Berbagai langkah pun mulai dipersipakan untuk mengantisipasi kemacetan tersebut. PIHAK Korlantas memprediksi titik kemacetan di jalur mudik ada di Brebes Timur. Polisi sudah mulai mengantisipasi dengan menyiapkan berbagai langkah. “Di Brebes Timur nanti akan terjadi kemacetan di sana,” jelas Kakorlantas Polri Irjen Agung Budi di Kemenhub, Jumat (27/5). Untuk itu pihak kepolisian dan Dishub serta perangkat lain akan membangun pagar betis di jalur alternatif, termasuk yang ke arah Purwokerto. “Kepadatan karena di sana ada perlintasan kreta api yang padat dan setiap menit ada kereta api yang lewat. Jadi tidak mungkin kita stop kita yang
harus mengalah, mengatur manajemennya di sana,” tegasnya. Puncak mudik lebaran diprediksi pada 2-3 Juli. Pemerintah juga menginstruksikan penghapusan empat gerbang tol yang ada sepanjang Cikarang Utama sampai Brebes
Timur demi memperlancar arus mudik dan balik lebaran. Pemudik nantinya cukup membayar satu kali untuk dapat melalui jalan tol sepanjang 270 kilometer (km) tersebut, pasca operator Bersambung ke hal 7 kol 3
Foto: Ant
M Prasetyo
Eksekusi Freddy Usai Lebaran
DIKEBUT: Pengerjaan fisik jalan tol ruas Bawen-Salatiga terus dikebut untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran 2016. Tol Bawen-Salatiga ditarget sudah dioperasikan awal November 2016. ■ Foto : Rusmanto Budhi-yan
JAKARTA - Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan beri usul kepada Kejaksaan Agung untuk mengumumkan rencana eksekusi mati paling tiga hari sebelum pelaksanaannya. Jaksa Agung M. Prasetyo setuju akan hal tersebut. Namun, untuk rencana eksekusi gelombang 3 ini, menurut Bersambung ke hal 7 kol 3