WAWASAN 27 Februari 2016

Page 1

■ Sabtu Pahing ■ 27 Februari 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 305

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Ganjar Siap Tantang Ahok ■ Asal Ada Instruksi PDIP SEMARANG ­ Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku siap maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 jika ditugasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun sejauh ini Ganjar Pranowo membantah kepastian maju dalam Pilgub DKI. Dijelaskan mantan anggota Komisi II DPR RI itu, ke­ datangannya belum lama ini bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purama (Ahok) hanya sekadar menepati janji. Ganjar mengaku saat itu ia janji akan mampir ke kantor Ahok untuk mengobrol soal bagaimana mengatasi masalah di daerah ma­sing­ masing. Terlebih, istri Ganjar yakni Siti Atikoh merupakan PNS DKI Jakarta yang kini resmi berpamitan dari pe­ mimpinnya dan pindah ke Semarang. “Saya sudah janjian cukup lama sama Ahok. Istri saya juga suah urus izinnya, kebetulan dia (Siti Atikoh) urus sudah lama, jadi saya sekalian pamit sama pemimpinnya supaya ada sopan­ santunnya. itu aja,” terang Politikus PDIP terse­

Ganjar Pranowo

Bersambung ke hal 7 kol 1

Foto: Weynes

PDIP Harus Berhitung Cermat SEMARANG - Isu majunya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat dalam bursa pemilihan Gubernur DKI Jakarta, harus diperhitungkan oleh PDIP. Pasalnya, petahana yang kini masih menjabat yakni Basuki Tjahja Purnama alias Ahok merupakan sosok yang keras dan terbuka. Jika menempatkan Ganjar pada posisi yang sama namun hanya bergeser tempat, spekulasi masyarakat yang kontra dengan PDIP akan semakin menguat. Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Undip Teguh Yu-

Foto: Dok

Teguh Yuwono

Apindo Usul Tapera Diganti BPJS JAKARTA - Keberatan kalangan pengusaha terhadap Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) semakin tak terbendung. Namun, keberaratan mereka bukan tanpa jalan keluar. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, ada solusi yang bisa ditempuh pemerintah bila ingin menggalang dana dalam jumlah besar untuk membiayai penyediaan rumah murah bagi masyarakat. “Tidak perlu ada Tapera. Pakai saja dana yang dikelola Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Ada dana Rp 180 triliun

yang bisa dimanfaatkan,” kata dia di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Jumat (26/2). Dana itu, kata dia, selama ini sebagian besar hanya dikelola dengan penempatan di instrumen investasi seperti saham, reksa dana dan produk investasi lainnya. Hanya 30% saja yang dimanfaatkan untuk bantuan pembiayaan perumahan. “Kalau yang di saham itu bisa dialihkan untuk pembiayaan perumahan, itu malah bisa sangat membantu. Nggak perlu bikin badan baru untuk pembiayaan perumahan. Gunakan saja dana yang sudah ada,” tuturnya. Haryadi mengatakan, untuk dapat pemanfaatan dana BPJS Ketenagakerjaan ini, pemerintah cukup mengeluarkan aturBersambung ke hal 7 kol 1

wono mengatakan, perhitungan yang harus dilakukan oleh PDIP yakni kemungkinan menang dalam memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta. Sebagai partai terbesar di Indonesia, PDIP tidak akan melepaskan jabatan Gubernur DKI begitu saja. Terlebih, usaha tersebut bukanlah perkara yang gampang saat PDIP membentuk Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan mengantarkannya menjadi Presid en. Hal lain, kata Teguh, yakni aturan PKPU tahun 2015 yang

Pembuktian Mental Juara MANCHESTER ­ Man­ chester United (MU) yang terseok­seok dalam Pre­ mier League, kembali menghadapi ujian berat. Bukan hanya harus berhada­ pan dengan tim favorit juara Arsenal pada Minggu (28/2) malam WIB, namun MU juga harus menghadapi badai cedera yang di­ alami sejumlah pilarnya. Bagi Arsenal sen­ diri, laga ini juga menjadi pembuktian tim ini bermental juara atau tidak. Bersambung ke hal 7 kol 3

Bersambung ke hal 7 kol 3

■ Polisi Mutilasi 2 Anak untuk Persembahan

Sering Kesurupan Sejak Umur 4 Tahun JAKARTA - Seorang polisi, Brigadir Petrus Baku tega membantai dua anaknya Febian (5) dan Amora (3), hingga tewas, bahkan memutilasinya. Usai membunuh anaknya Brigadir Petrus mendatangi istrinya, Windri, sembari mem ba wa parang. Dia kemudian berkata, “Mereka baik, mereka mengerti, Mereka Pasrah. Maafkan papa ya, Dik.” Kata-kata Brigadir Petrus membuat Windri tambah kaget. Windri bergegas ke kamar yang biasa digunakan Brigadir Petrus dan kedua anaknya. “Ketika itu istrinya minta waktu untuk menengok anaknya, dan diberitahu oleh suaminya kalau anak-anaknya sudah meninggal. Kemudian istrinya meminta diambilkan minum sebelum dibunuh,” tutur Kepa-

DITENANGKAN : Istri Brigadir Petrus, Windri saat ditenangkan oleh istri Kapolda Kalbar. ■ Foto: dok. Polda Kalbar la Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Arianto Sambil memegang parang, Brigadir Petrus Baku sempat berbicara pada istrinya, Windri,

usai membunuh dua anaknya. Dia mengaku melakukan tindakan keji itu untuk persembahan. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan Petrus mem-

Foto: Dok

Petrus Baku bunuh dua anaknya, karena kerasukan. “Tadi malam terjadi sesuatu kepada anaknya. Dibunuh katanya untuk persemBersambung ke hal 7 kol 3

Membasmi Teror Ular di Kampung Anggrek

Diasapi, Sang Piton Keluar dari Sarang Potong Rambutnya KEPOLOSAN anak kecil, membuat Julia Perez (Jupe) miris. Kejadian itu, saat ia sering bertemu anak yang kena kanker. “Mereka ketemu lalu nanya, kakak Jupe sa­ kit ya, iya aku jawab. Tapi mereka nanya ke­ napa rambut saya ron­ tok ya, sedangkan kak Bersambung ke hal 7 kol 3 Foto: Bintang.com

Kota Semarang beberapa hari terakhir digegerkan dengan serangan ular piton yang mendadak muncul di sebuah perkampungan pusat kota, kawasan Anggrek, dekat Simpanglima. Sejumlah warga pun resah, karena sering bermunculan ular di rumah mereka, membuat TNI-Polri dan warga kerja bhakti ‘membersihkannya’.

but mendadak menjadi pusat perhatian masyarakat, setelah ditemukan puluhan ekor ular jenis pithon. Ular dengan variasi ukuran tersebut, seringkali mengagetkan warga karena muncul tibatiba di rumah warga dan masuk kamar mandi, dapur, dan ruang makan. Sebulan terakhir,

SARANG ular, mungkin itu yang terjadi di kawasan kampung Anggrek Semarang beberapa hari terakhir ini. Kawasan di pusat kota yang terletak di belakang Mal Citraland terse-

SANCA: Seorang siswa menunjukkan ular berjenis sanca batik yang ditemukan di kawasan Jalan Anggrek Semarang setelah diasapi saat kerja bakti Jumat (26/2). ■ Foto : Harviyan-yan

Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.