■ Kamis Pon ■ 14 Januari 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 268
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
MUI Larang Gafatar SEMARANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng melarang organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) eksis di Jateng. Pasalnya, organisasi tersebut sangat meresahkan lantaran ajaran yang disebarkannya menyimpang dari kitab suci. Pihak MUI meminta kepada masyarakat untuk waspada mengikuti sebuah komunitas atau organisasi, serta tidak menimbulkan kegaduhan. Ketua MUI Jateng Ahmad Daroji mengatakan, organisasi yang menyimpang dari agama memiliki kriteria. Disebutkannya, kriteria penyimpangan yakni tidak sesuai dengan ajaran Alquran, tidak menggunakan hadist nabi, mengaku nabi setelah Muhammad. Gafatar menurutnya masuk dalam kriteria melanggar poin ketiga yang mengaku nabi. Kiyadah islamiyah yang didirikan Ahmad Musadek tersebut sangat menyimpang, sesat, bahkan
meresahkan. “Jangan terpe-ngaruh pada ajaran yang tidak jelas. Kita sudah melaksanakan akidah kita yang baik, boleh ke Muhammadiyah atau ne NU (Nahdlatul Ulama) yang sudah banyak diketahui baik. Jadi kalau tidak tahu ada ajaran baru dan dirasa tidak sesuai, maka konsultasilah ke pihak ahli,” terang Daroji, Rabu (13/1). Daroji juga meminta agar para pemangku kekuasaan mewaspadai pergerakan organisasi yang menyimpang. Pasalnya, kedok kemanusiaan akan tidak disadari jika menyimpang lantaran kadung terikat dan bersaBersambung ke hal 7 kol 3
GELAR PERKARA: Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Rabu (13/1) menggelar barang bukti dan tersangka perampok dua toko emas di Kabupaten Cilacap yang terjadi pada 25 November 2015 lalu, di Mapolda Jateng. ■ Foto: Weynes-yan
■ Kisah Penggerebekan Perampok Toko Emas
Lupa Bawa Jimat, Tewas Tertembak SEMARANG Komplotan pe rampok toko emas di Pasar Si kanco Nusawungu Cilacap yang dibekuk petugas Polda Jawa Tengah (Wawasan 13/1), diketahui sudah sering berope rasi. Para perampok tersebut mengaku sudah merampok di tujuh lokasi berbeda “Tujuh TKP di antaranya di Kalimantan, Jawa Timur, Yog yakarta, dan Jawa Tengah.
Sedangkan yang di Cilacap, kor ban ada tiga orang dengan luka tembak,” kata Direktorat Reser se Kriminal Umum (Dit Reskri mum) Polda Jawa Tengah Kom bes Pol Gagas Nugraha saat ge lar perkara, di Mapolda Jateng, Rabu(13/1). Gagas menambahkan ber dasarkan dari hasil pemeriksa an tersangka yang sudah ter tangkap, komplotan Mudakir ini beraksi selalu menembakkan dengan pistol rakitan.
Tak hanya itu, polisi juga mene mukan barang bukti jimat milik Mudakir, otak komplotan yang tewas ditembak petugas saat penangkapan. Saat ditangkap Mudakir diketahui tak memba wa jimat , hingga akhirnya ter tembak. Mudakir (37) merupakan warga Temuan Jaya Kabupaten Muara Musi Rawas, Sumatera Selatan. Pada barang bukti berupa dompet miliknya memang tidak ada se
lembar pun uang, namun ada bungkusan kecil merah dibalut plastik bening dan botol kecil berisi cairan. “Bawa jimat dia. Bersambung ke hal 7 kol 3
RAKOR: Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setiadji (dua dari kiri) memberikan paparan dalam Rakor membahas tentang Gafatar, di Graha Adiguna kompleks Pemkab Purbalingga, Rabu (13/1). ■ Foto: Joko Santoso-yan
Kepala Daerah Dilantik di Simpanglima SEMARANG - Rencana pelantikan kepala daerah (Kada) hasil Pilkada 21 daerah seJateng sedang dipersiapkan. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sri Puryono menginginkan pelantikan tersebut dijadikan satu di Lapangan Pancasila Simpanglima. Sementara, terkait hal teknis dan lainnya, Sekda tengah melakukan konsultasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemdendagri). “Harapan kita untuk yang tidak bermasalah agar segera dilantik. Tapi (konsultasi di Kemendagri) belum ada per-
Nikah Muda MELODY Prima terbilang cukup sukses menjadi bintang sinetron. Tapi berbeda dengan artis lain, ia justru memutuskan untuk menikah di tengah kariernya. Dara kelahiran 18 Januari 1995 itu memang sudah memikirkan matangmatang ren cana pernikahannya dengan Tommy. Ia pun yakin tak akan ada yang berubah dalam kariernya setelah berstatus sebagai seo rang istri. Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Bersambung ke hal 7 kol 1
Menjatuhkan Harkat Anak SEMARANG - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kasus tindakan asusila terhadap siswi SMP di Sragen yang ditelanjangi dan diarak keliling kampung akibat dituduh mencuri pakaian. Menurut KPAI kasus itu masuk eksploitasi anak dan pidana umum. Hal itu diungkapkan salah satu komisioner KPAI, Rita Pranawati MA kepada Wawasan, Rabu (13/1). Menurut Rita, tindakan tersebut berdampak pada psikologi anak. “Anak masih Foto: Dok proses mencari jati diri. Tindakan menuduh mencuri tidak perlu dengan Rita Pranawati mempermalukan harga diri anak. Dampaknya anak bisa traumanya panjang sekali,” kata dia dihubungi. Dikatakannya, dalam hukum main hakim sendiri tidak dibenarkan. Anak rentan menjadi korban eksploitasi dan belum bisa Bersambung ke hal 7 kol 1
Lima Tahanan Pesta Sabu di Sel SOLO - Sebanyak lima warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surakarta diamankan dan harus berurusan dengan kepolisian karena diduga melakukan penyalahgunaan narkotika. Kelima tersangka yakni DS (26), IG (27), IS (22), SG (24) dan Er (24) yang merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri Surakarta, tertangkap basah berpesta sabusabu (SS) dalam sel. Selain mengamankan ke lima tersangka dalam sel sunyi, petugas juga menyita sebuah bong berikut pipet berisi SS dan hanphone milik DS. Menurut Kepala Rutan Klas I Surakarta Oga Geofani Dharmawan, Rabu (13/1), penangkapan terhadap kelima tersangka berlangBersambung ke hal 7 kol 1
EMBER: Kepala Rutan Surakarta Oga Geofani Dharmawan (berdiri kiri )dan staf Kemananan Maryono (berdiri kanan) tengah menunjukkan ember tempat ditemukannya phonsel milik tersangka DS. ■ Foto: Bagus Adji W-yan
Siswi SMP Diarak Kampung karena Mencuri
Korban Depresi, Mencoba Bunuh Diri Kasus bocah siswi SMP di Sragen yang diarak keliling kampung karena dituduh mencuri, mengakibatkan korban mengalami depresi berat. Bahkan korban mencoba bunuh diri, namun beruntung berhasil digagalkan keluarganya. RENI (15), seperti diberitakan Wawasan kemarin, harus menanggung malu karena diarak keliling kampung dan bahkan ditelanjangi karena dituduh mencuri pakaian dan sandal bekas. Ny Karsi (45) ibu kandung Reni menyatakan, anaknya setelah kejadian tersebut mengalami stres dan depresi
berat. Reni, kata Ny Karsi, mencoba melakukan bunuh diri, dengan menyilet pergelangan tangan kirinya dengan catter, Selasa (12/1) sore. Beruntung, upaya gadis ABG itu diketahui keluarganya dan berhasil digagalkan. Bekas sayatan catter itu, masih nampak terlihat pada pergelangan Bersambung ke hal 7 kol 1 BANTUAN: Sekretaris MUI Sragen, KH Muh Fadlan, M.Ag, saat menyerahkan bantuan di rumah Reni, Rabu (13/1). ■ Foto: Sutyatmoko W-yan