WAWASAN 22 April 2015

Page 1

■ Rabu Legi ■ 22 April 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 35 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Bukan Sekadar Adu Gengsi

Ronaldo

MADRID ­ Duel sulit akan kembali tersaji bagi Real Madrid kala mereka menjamu Atletico Madrid di leg kedua perempat fi­ nal Liga Champions di Santiago Berna­ beu, Kamis (23/4) dini hari WIB. Bagi Los Blancos, lawan mereka kali ini adalah la­ wan yang sangat sulit untuk dijinakkan. Madrid tak pernah bisa mengalahkan rival sekotanya itu dalam tujuh la­ ga terakhirnya. Jika tren itu terus berlanjut, maka am­ bisi El Real untuk meraih Liga Champions kedua kalinya secara berturut­ turut akan buyar. Madrid akan melakoni laga ini dengan bekal posi­

tif. Mereka tak terkalahkan dalam lima la­ ga terakhir. Rinciannya adalah empat kali menang dan sekali seri. Bahkan, salah satu kemenangan itu diraih dengan skor 9­1. Namun satu­satunya hasil seri yang mereka dapat justru berasal dari Atletico. Sayangnya di laga besar ini mereka justru kembali kehilangan tiga penggawa pentingnya, Luka Modric, Gareth Bale dan Marcelo. Dua nama pertama mengalami cedera dan nama ke­ tiga absen karena se­ belumnya terkena kartu

Gr

iez

ma

nn

Bersambung ke hal 7 kol 1

PNS Tak Gubris Walikota ■ 15 Pejabat Dinonjobkan TEGAL - Ontran-ontran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Walikota Tegal Siti Masitha berlanjut. Bahkan walikota tak mengindahkan saran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar tidak memberi sanksi kepada PNS yang mengadukan persoalannya ke DPRD. Terbukti sedikitnya 15 PNS digeser atau dinonjobkan dari jabatannya. Ke-15 Pejabat PNS Pemkot Tegal terkejut usai mendapat surat pemanggilan perihal menerima surat keputusan (SK) Walikota Tegal tentang penjatuhan hukuman disiplin, Selasa (21/4). SK tersebut diberikan, lantaran mereka menolak dua kali pemanggilan walikota untuk

melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin. Adapun surat penjatuhan hukuman disiplin itu ditujukan kepada 10 PNS eselon dua dan lima PNS eselon tiga. Menurut salah satu penerima surat, Drs Khaerul Huda, pemanggilan 15 pejabat Bersambung ke hal 7 kol 1

Tak Boleh Bermanuver

Rampok Kembali Beraksi di Brebes

JAKARTA - Isu resafel kabinet menguat tak hanya karena kinerja beberapa menteri dinilai tak memuaskan, tapi juga muncul tudingan soal ada sejumlah pembantu Presiden yang bermanuver alias punya ‘hidden agenda’ di pemerintahan. Politikus PDIP Pramono Anung mengingatkan setiap menteri harus patuh pada Presiden. “Menteri itu adalah pembantu presiden, maka dia harus membantu presiden sepenuhnya, tidak boleh seorang menteri bermanuver karena ketika dia sudah memilih dan bersedia menjadi menteri, maka tidak ada pilihan lain dia harus menjabarkan apa pun yang ditugaskan oleh presiden,” kata Pramono Anung di gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/4). Pramono menuturkan, dalam konteks evaluasi kabinet atau yang kini isunya menjadi resafel, maka menteri dimaksud bisa dievaluasi oleh Jokowi.

BREBES – Kasus perampokan nasabah bank kembali terjadi di wilayah hukum Polres Brebes. Sehari sebelumnya nasabah Bank BCA, Dhany Setiawan (24) warga Desa Kluwut RT 5 RW 16, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes dirampok dan uang milik seorang pengusaha pupuk tempatnya bekerja sebesar Rp 710 juta disikat di Jalan KH Wahid Hasyim, Brebes. Kasus serupa menimpa Jamardi (47) warga Desa Trengguli, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Uang perusahaan tempatnya bekerja Rp 110 juta dirampok di jalur pantura tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro Brebes, Selasa (21/4). Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, Jamardi sekitar pukul 08.15 WIB, Selasa (21/4) mengambil uang di Bank BRI Cabang Brebes Jalan Sultan Agung. Dia keluar dari bank tersebut dengan membawa uang tunai senilai Rp 110 juta

Foto: Ant

Pramono Anung Soal siapa menteri dimaksud, Presiden, kata Pram, pasti mengetahui kinerja menteri-menterinya. “Kalau ada menteri bermanuver siapa pun menteri itu, presiden bisa mengambil langkah, karena kewenangan ini kan dalam sistem presidensial ada pada presiden,” ucap Bersambung ke hal 7 kol 2

dan diletakkan di samping kemudi mobil Toyota Innova Nopol B 1495 FFA warna hitam. Keluar dari Bank BRI, Jamardi mengemudikan sendiri mobilnya menuju ke arah barat (Brebes-Jakarta). Di tengah jalan

dirinya merasakan ban mobil belakang sebelah kiri kempes. Namun dia tidak menghentikan laju kendaraannya dan terus mengemudikan mobil tersebut kurang lebih 1,5 km dari bank.

KORBAN PERAMPOKAN: Korban perampokan, Jamardi (47) usai membetulkan ban mobilnya yang kempes di jalur Pantura tepatnya di Jalan Pangeran Diponegero, Brebes, Selasa (21/4). ■ Foto: Eko Saputro

Tepat di seberang jalur pantura bagian selatan tepatnya di depan show room kendaraan Dedy Jaya di Jalan Pangeran Diponegoro Brebes, Jamardi menghentikan mobilnya. Korban selanjutnya turun dari mobil dan mengecek ban mobilnya yang kempes. Tak lama kemudian dirinya langsung mengambil dongkrak dan mengambil ban serep untuk mengganti ban yang kempes. Tiba-tiba, Anggi (20) pedagang telur asin yang lokasinya persis berhadapan dengan mobil tersebut berteriak maling dengan keras. “Saya waktu itu melihat dua orang naik motor dan salah satunya turun dengan membuka pintu mobil. Orang tersebut mengambil tas warna hitam dan langsung kabur. Saya seketika berteriak maling dan memanggil orang yang sedang mengganti ban Bersambung ke hal 7 kol 1

Kartinian di Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa

Ima KDI Berupaya Harumkan Demak

Peserta ’Mogok’ Tunggu Instruksi Panitia

DEMAK ­ Tak menyangka berhasil lo­ los di pentas Gerbang KDI 2015 ta­ hap I. Apalagi mendapatkan pujian dari Berta, salah satu juri yang di­ kenal paling ‘pedas’ memberikan komentar pada para kontestan. Di­ temui usai memohon restu Bupati Demak H Moh Dachirin Said, Fa­ tima atau akrab disapa Ima meng­ aku senang plus deg­degan saat sukses melenggang menyingkirkan sejumlah pendaftar ajang pencarian bakat penyanyi dangdut andalan MNCTV. “Awalnya sih iseng sambil men­ Bersambung ke hal 7 kol 3 Foto: dok

Mengenang jasa-jasa Kartini tak hanya dilakukan bagi kaum pelajar dan kalangan PNS saja. Penghuni panti rehabilitasi pun tak ketinggalan ikut mangayubagyo Hari Kartini yang diperingati tiap 21 April. Suasana pun menjadi beda kala peserta mengikuti berbagai lomba yang digelar.

pengakuan diri sebagaimana dilakukan Sri Mulyani warga Gemolong Kabupaten Sragen. Saat berlangsung lomba, para peserta yang semuanya pasien gangguan jiwa tersebut mematuhi peraturan yang ditentukan panitia. Bahkan ketika lomba merias wajah, penonton dan panitia pun terpingkal-pingkal ka-

SUASANA berbeda ditampilkan para penghuni Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Peduli Surakarta di Mojosongo. Mereka berdandan rapi dan menyanyi serta mengikuti lomba yang dihelat panitia. Bahkan ada pula yang menyampaikan

Bersambung ke hal 7 kol 3 RIAS WAJAH: Penghuni panti Griya Peduli tengah mengikuti lomba merias wajah rekannya dalam rangka peringatan Hari Kartini, Selasa (21/4). ■ Foto: Bagus Adji W


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.