WAWASAN 27 Januari 2015

Page 1

■ Selasa Legi ■ 27 Januari 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 297

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Jejak BW Layak Ditiru BG ■ Pimpinan KPK Tolak BW Mundur JAKARTA - Pengunduran sementara Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) menuai banyak apresiasi. Banyak yang mendorong agar pejabat publik atau calon pejabat publik lainnya mengikuti jejak Bambang, termasuk Komjen Budi Gunawan (BG) sebaiknya juga meniru langkah BW secara legawa mengundurkan diri. “Demi kepentingan bangsa, Budi Gunawan harus mundur. Dan dengan mundurnya Budi Gunawan, maka konflik Polri vs KPK akan mereda dan pemerintah bisa lebih fokus melakukan kerja. Kerja kerakyatan, kerja membangun bangsa, dan tidak lagi terpenjara dengan kisruh politik yang sama sekali tidak ada gunanya,” ungkap juru bicara Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga, Senin (26/1). Menurut dia, bila Komjen Budi Gunawan mengundurkan diri dari pencalonan Kapolri,

maka dia akan lebih fokus menjalani proses peradilan dengan KPK. Budi harus mencontoh sikap ksatria Bambang yang tanpa ragu mengajukan pengunduran diri sementara. “Poros Muda Golkar memberikan apresiasi yang setinggitingginya kepada Bambang Widjojanto yang mundur dari Komisioner KPK dan fokus menjalani masalah hukum yang disangkakan Polri pada dirinya,” kata Andi.

Bersambung ke hal 7 kol 3

DPR Minta Tim Kerja Maksimal JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dengan dibentuknya tim independen untuk mengatasi kisruh yang tengah terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. Dia berharap tim independen bisa bekerja dengan maksimal untuk menyelesaikan konflik yang melanda dua institusi penegak hukum. “Kita harapkan pembentukan tim ini bukan tujuan memperkeruh, tapi memberi ruang besar, mencari solusi,” kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/1) malam. Wakil Ketua Partai Golkar

ini berharap, dengan adanya tim ini, dua instansi baik KPK dan Polri tetap berwibawa dan tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Tidak ada lagi upaya kriminalisasi yang dilakukan baik oleh salah satu atau pun kedua pihak. “Apakah KPK atau Polri tetap berwibawa, tetap mejalanlkan fungsi dengan baik, semoga semua cepat selesai dengan baik, semoga tim independen bisa memberi kepentingan yang baik untuk bangsa,” ucap Novanto. Kisruh KPK Polri bermula saat KPK menetapkan calon Bersambung ke hal 7 kol 1

Nelayan Jateng Ancam Kepung Istana PATI - Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal pelarangan alat tangkap pukat hela dan pukat tarik memicu protes keras dari nelayan di Jawa Tengah. Pasal-

nya kebijakan tersebut membuat kondisi nelayan semakin terjepit lantaran terancam kehilangan mata pencaharian. RiBersambung ke hal 7 kol 3

WADUL BUPATI : Perwakilan nelayan menyampaikan aspirasi ke bupati terkait desakan untuk meninjau ulang ditetapkannya Permen Kelautan dan Perikanan RI Nomor 2/Permen-KP/2015 di kantor Bupati Brebes, Senin (26/1). ■ Foto: Eko Saputro

GEBYAR

Penjual Getuk Jadi Pedangdut NASIB orang me­ mang tidak pernah ada yang tahu, Ninih penjual getuk yang memiliki pa­ ras cantik menjadi po­ puler sejak dirinya menjadi pem­ bicaraan di dunia maya. Sekarang Ni­ nih beralih profesi se­ bagai penya­ nyi dandut.

6

Gerakan dukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tetap eksis menjalar ke kota kecil seperti Purbalingga. Sekelompok sineas muda yang tergabung dalam Cinema Lovers Community (CLC) melakukan aksi unik yang mengundang perhatian khalayak. Video tentang aksi yang dilakukan sineas dari lereng Gunung Slamet itu juga diunduh ke YouTube. AKSI Save KPK yang dilakukan CLC tergolong berani. Beberapa aktivis CLC seperti Bowo Leksono dan Nanky Nirmanto, mela-

Tikam Dua Anak, Lalu Mencoba Bunuh Diri TEGAL - Gelap mata, mungkin itulah ungkapan kata yang tepat untuk menggambarkan Rustopo, seorang tukang becak di Kota Tegal. Bapak berusia 51 tahun itu nekat menghabisi nyawa kedua anaknya yang masih berusia belasan tahun. Dua bocah kakak beradik, Iwan Wijaya (12) dan Wahyudin (10) nyaris kehilangan nyawa setelah ditikam ayah kandungnya sendiri, Rustopo, warga Jalan Pangeran Antasari RT 04/ RW 03 Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Senin (26/1) sekitar pukul 02.30 WIB. Kejadian mengenaskan tersebut dilakukan Rustopo saat Iwan dan Wahyudin tertidur lelap di sampingnya. Entah apa yang ada di benak pikiran Rustopo, tega dia

menyayatkan sebilah pisau dapur ke bagian perut anaknya. “Saat itu terdengar suara teriakan dari dalam rumah. Saya men-

dapati perut Iwan dan Wahyu sudah tersayat hingga mengeluarkan banyak darah dan ususnya terburai. Mereka terkapar di depan rumah,” ujar kerabat korban, Agus Soleh (31) di RSI Harapan Anda, Kota Tegal. Hingga saat ini kedua korban masih mendapatkan perawatan intensif di Ruang ICU. Sedangkan pelaku, Rustopo juga mendapat perawatan di Ruang Anyelir III lantaran nekat mencoba bunuh diri setelah menikam kedua anak kandungnya. Dipaparkan Agus, pelaku nekat menikam kedua anaknya saat tertidur lelap menggunakan pisau dapur. Usai menikam, pelaku kemudian mencoba bunuh diri dengan cara menusukkan pisau tersebut ke Bersambung ke hal 7 kol 5

Gerakan Spontan Save KPK dari Purbalingga

Tempel Tulisan, Unduh ke YouTube kukan aksi dengan menempel spanduk dan tulisan yang isinya mendukung keberadaan KPK memberantas korupsi. Tulisan tersebut dipasang di sejumlah fasilitas umum. Beberapa leaflet bertuliskan kalimat dengan logat Banyumasan “KPK Rika Ora Dewekan”, Inyong Tresna Maring KPK dan Inyong Rika adalah KPK” SAVE KPK : Sineas muda Purbalingga melakukan aksi Save KPK dengan aksi yang dijadikan film dokumenter. Video aksi tersebut juga sudah diunggah di YouTube. ■ Foto: Joko Santoso

“Leaflet sengaja kami pasang di pos polisi yang ada di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Soedirman,” ujar Bowo Leksono. Sebagai sineas, aksi yang dilakukan di tengah suasana dini hari yang dingin itu juga direkam untuk dibuat film dokumeter. Bowo mengakui aksi itu dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap eksistensi KPK. Pihaknya melihat ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk memberangus peran KPK sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi. “Walaupun kami adalah anak-anak Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.