■ Senin Legi ■ 29 September 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 182 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Berharap Emas Lagi dari Ganda Campuran INCHEON - Setelah meraih dua emas yang dipersembahkan oleh pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, cabang bulutangkis masih berpeluang menambah medali. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan bertarung di laga final melawan pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok). Partai ini akan berlangsung di Gyeyang Gymnasium, Senin (29/9) pukul 18.15 WIB sore nanti. Sementara perolehan medali emas di Asian Games 2014 dari cabang olahraga bulutangkis dipersembahkan oleh pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, setelah mengalahkan jagoan tuan rumah, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong di partai final, Minggu (28/9). Kemenangan ini mempunyai banyak arti bagi Hendra dan Ahsan. Selain membuat lagu Indonesia Raya berkumandang, kemenangan ini juga me-
rupakan balas dendam yang sempurna setelah Hendra/Ahsan ditumbangkan Lee/Yoo di final Indonesia Open, Januari lalu. “Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini dan bisa mempersembahkan medali emas kedua untuk Indonesia. Terima kasih kepada pelatih kami, Herry IP dan Aryono Miranat, serta semua rekan-rekan di tim ganda putra yang telah membantu kami di latihan,” ujar Hendra se-
Haji Itu Wajib Hanya Sekali
Massa Ancam Kepung Istana
MAKKAH - Naib Amirul Hajj yang juga Ketua MUI Din Syamsuddin angkat bicara terkait gagasan Menag agar masyarakat cukup berhaji sekali. Menurut Din alangkah baiknya kalau jamaah haji memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum berhaji agar melaksanakan rukun Islam ke lima tersebut. “Pernah ada masukan ke MUI agar MUI mengeluarkan fatwa semisal haji kedua ketiga kalinya bisa dinyatakan haram. Mungkin tidak dalam bentuk haram, tapi haji itu wajib hanya satu kali,” kata Din sembari tersenyum. Hal ini disampaikan Din di sela-sela tausiyah di pemondokan jamaah haji Indonesia di Makkah, Minggu (28/9). Ia me-
■ Penolakan UU Pilkada Berlanjut
Bersambung ke hal 7 kol 1
GEBYAR
6
Bulan Madu ke Beijing SETELAH dipersunting sang kekasih, Mithu Nisar, Eriska Rein juga akan berbulan madu. Mereka memilih Bei jing, Tiongkok, sebagai tem pat bulan madu (honeymoon). “Mau ke Beijing untuk syuting film, mungkin sekalian honey moon di sana,” ujar Eriska, Minggu (28/9).
SEMARANG
17
Pemkot Gagal Relokasi PKL GEBRAKAN Pemkot dalam merelokasi 60 pedagang kaki lima (PKL) Jalan Patimura ke shelter Citarum gagal. Hal ini terbukti dari total sekitar 60 shelter, hanya lima unit yang dimanfaatkan oleh pedagang untuk menggelar dagangan.
Bersambung ke hal 7 kol 3
EMAS KEDUA: Ganda Putra Indonesia Muhamad Ahsan dan Hendra Setiawan meluapkan kegembiraanya setelah berhasil mengalahkan ganda Korsel Yongdae Lee dan Yeonseong Yoo pada final Ganda Putra Asian Games ke-17 di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korsel, Minggu (28/9). Muhamad Ahsan dan Hendra Setiawan memberi hormat sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya (kiri). ■ Foto: Antara
JAKARTA - Reaksi keras menentang pemilihan kepala daerah melalui DPRD dalam UU Pilkada yang disahkan DPR, terus dilontarkan berbagai elemen masyarakat. Bahkan mereka mengancam akan mengepung Istana Senin (29/9) siang ini sebagai ungkapan berkabung atas matinya demokrasi akibat dikabulkannya mekanisme pilkada dikembalikan ke DPRD. Sejumlah kelompok massa yang secara lantang menolak Pilkada tidak langsung tersebut akan mengirim karangan bunga ke Istana Negara sebagai simbol duka cita.
“Besok (hari ini-red) kami di depan Istana Negara jam 13.00 WIB melakukan aksi berkabung dan mengirim bunga sebagai ucapan bela sungkawa,” ujar aktivis sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti di Jakarta, Minggu (28/9). Hal ini karena kekecewaan yang amat sangat dalam terhadap kehidupan berdemokrasi di Indonesia yang tengah dio-
Nglencer ke Tiongkok 13 Pejabat Disorot
brak-abrik sejumlah pihak. Menurutnya, DPRD bukan merupakan wajah perwakilan rakyat, sehingga tidak memiliki hak untuk menunjuk dan mengangkat kepala daerah karena posisi mereka sejajar. “DPRD itu bukan wajah perwakilan publik, tapi perwakilan partai. Kalau MPR itu perwakilan publik dan partai. Sekarang bagaimana kelompok partai bernama DPRD diberi kewenangan? Mereka kan cuma dipilih 50 persen dari masyarakat,” katanya geram. Berbagai dukungan ramairamai menolak Pilkada lewat DPRD juga digalang lembaga Bersambung ke hal 7 kol 3
AKSI PRIHATIN: Warga mengenakan topeng Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tulisan RIP (Rest In Peace) Demokrasi saat aksi bertajuk Tokoh Tidak Hebat Minggu Ini di Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (28/9). ■ Foto: Antara
Cekcok Saat Begadang, Jefri Dibacok KUDUS – Nasib naas dialami Jefri Adityara, warga Desa Ngembal Kulon, RT 1/RW 1, Kecamatan Jati. Hanya gara-gara cekcok saat begadang malam, korban dibacok dengan
sebilah parang oleh seseorang hingga mengalami luka parah. Hingga Minggu (28/9), korban masih mendapat perawatan intensif di RSU Kudus. Informasi yang dihimpun
PURBALINGGA - Kunjungan 13 pejabat di lingkungan Pemkab Purbalingga ke Tiongkok selama sepekan sejak Senin (15/9) lalu dipersoalkan kalangan DPRD. Pasalnya kendati dikemas dalam acara studi banding wisata, kunjungan dengan menggunakan APBD sebesar Rp 250 juta tersebut dianggap hanya menghambur-hamburkan anggaran saja. Keterangan yang dihimpun Wawasan Minggu (28/9) menyebutkan pejabat yang ikut terbang ke Tiongkok di antaranya Sekda Imam Subijakto, Asisten Ekbang dan Kesra Sekda Susilo Utomo, Kepala Bappeda Setyadi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum IR Sigit Subroto, Kabag Umum
Setda Purbalingga Aksan Mashuri, Kabag Pembangun-
Keberadaan Goa Putri di Kabupaten Pekalongan berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata yang luar biasa. Namun sayangnya hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari kalangan pemerhati wisata pemerintah setempat. Malahan warga setempat justru berharap Goa Putri bisa diberdayakan dan menjadi objek wisata andalan.
Kutorojo Pekalongan Simpan Misteri Sejarah
SIAPA sangka di tengah hutan di Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan menyimpan misteri sejarah yang luar biasa. Di area hutan pinus dan campuran di petak 14 BKPH Kesesi, KPH Perum Perhutani Pekalongan Timur ini menyimpan berbagai potensi objek wisata. Di antaranya Goa Putri, batu payung, Goa
Bersambung ke hal 7 kol 1
Wawasan menyebutkan, peristiwa tersebut berawal ketika korban bersama teman-temannya sedang begadang di depan warBersambung ke hal 7 kol 1
Goa Putri Potensi Wisata yang Terpendam Macan, Goa Sibedil, dan empat candi serta makam yang masih dikeramatkan warga setempat. Oleh karena itu warga setempat mengharapkan agar Desa Kutorojo dijadikan desa wisata di Kabupaten Pekalongan. Lokasi menuju Goa Putri dari pusat desa sekitar 500 meter, namun dengan rute yang menantang. Untuk mencapai teras goa, pengunjung harus menaiki tebing dengan menggunakan akar-akar pohon besar. Maklum goa itu berada di tebing yang tinggi. Sebuah cekungan di tebing itu dengan panjang sekitar 200 meter diyakini warga sebagai teras Goa
Putri. Lokasi Goa Putri sendiri hanya beberapa orang yang mampu mengetahuinya. Selain medannya yang sulit, hanya orang-orang yang memiliki kelebihan bisa melihat Goa Putri. Di sekitar Goa Putri beberapa benda sejarah pun maBersambung ke hal 7 kol 1 TERAS GOA: Untuk mencapai teras Goa Putri di Desa Kutorojo, Kajen, harus mendaki bukit menggunakan akar-akar pohon besar, sebab teras goa ini berada di tengah bukit tinggi. ■ Foto: Hadi Waluyo.