■ Kamis Pahing ■ 12 Juni 2014 TAHUN KE-29 NO: 79 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
Adu Kuat Lini Tengah SAO PAULO Piala Dunia 2014 mulai dihelat Jumat (13/6) dinihari WIB di Arena Co rinthians, Sao Paulo. Tuan ru mah Brazil bakal meladeni si kuda hitam Kroasia. Laga ini menjanji kan sebuah pertarungan sengit, utamanya di lini tengah yang dihu ni oleh talentatalenta brilian.
Brazil sebagai tuan ru mah tentu tak ingin diper malukan di laga pembuka. Kroasia juga bakal berupa ya meraih poin penuh demi momentum bagus. Menilik komposisi pemain kedua tim, lini tengah diprediksi menjadi wilayah yang bakal jadi arena pertarungan ketat. Apalagi area ini ditempati pemainpemain yang relatif seimbang dan berkualitas dari
kedua kubu. Di kubu tuan rumah, lini tengah diprediksi bakal ditempati oleh trio Luis Gustavo, Paulinho, dan Os car. Sedangkan di kubu lawan ada Mateo Kovacic, Luka Modric, dan Ivan Rakitic. Striker Kroasia, Nikica Je lavic menegaskan bahwa Bersambung ke hal 7 kol 1
DPT Pilpres Membengkak SEMARANG - Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jateng naik 259.157 orang di pemilihan presiden (pilpres) jika dibandigkan dengan pemilihan legislatif (Pileg) 2014, yang hanya 27.126.060 pemilih. Data tersebut ditetapkan dalam rapat pleno KPU Jateng bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng dan instansi terkait Rabu (11/6). Ketua KPU Jateng Joko Purnomo mengatakan, jumlah kenaikan DPT disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya warga perantauan mulai banyak yang memilih di kampung halaman.Tak hanya itu,
jumlah penambahan pemilih pemula pun ikut berpengaruh dalam kenaikan jumlah DPT. “Faktor lain karena keluarga caleg yang pindah memilih kaBersambung ke hal 7 kol 3
HARLAH NU: Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti pengajian dalam acara puncak peringatan hari lahir NU yang ke 91 Hijriah/88 Masehi di Lapangan Simpanglima Semarang, Rabu (11/6) malam. ■ Foto: Weynes-yan
Perampok Berclurit Sekap Bos Toko Bangunan SRAGEN - Kawanan perampok bersenjata api dan clurit, beraksi di rumah Multazam (37), warga Dusun Tunggulsari Wareg, Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Rabu (11/6), pukul 03.30 WIB, dinihari. Pelaku berjumlah 4 orang menggunakan senjata pistol dan clurit menyekap keluarga juragan toko bangunan Jaya Mulya di jalan raya SragenSambirejo. Korban diikat lakban, mata dan mulutnya diplester. Akibat aksi perampokan itu, pelaku menggasak uang tunai Rp 80 juta, perhiasan 15 gram, sebuah laptop, komputer dan 3 buah hp. Kerugian mencapai Rp 100 juta. Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pelaku menggunakan mobil, berhenti di depan rumah korban, yang juga seka-
GEBYAR
6
Mualaf KABAR Fachry Albar dan Renata Kusmanto akan melangsungkan pernikahan bukan hisapan jempol. Re nata pun akan menjadi mualaf .
ligus dijadikan sebagai toko bangunan. Dua pelaku menggunakan clurit dan pistol, menuju ke belakang rumah, berjaga di depan jalan, untuk memastikan suasana aman. Setelah masuk, dengan cepat, pelaku menuju kamar korban. Multazam dan Anik, isterinya, langsung ditodong dan diperintahkan diam. Karena takut, tanpa perlawanan sedikitpun korban langsung diikat. Setelah korban tak berdaya, pelaku mengacakacak rumah, mencari barang berharga. “Pelaku membawa kabur uang tunai Rp 80 juta, perhiasan 15 gram, laptop dan komputer, berikut 3 buah HP. Kerugian ditaksir kurang kebih Rp 100 juta,” tutur Abu Rifai (55), keluarga korban. Bersambung ke hal 7 kol 1 Sejumlah pengrajin beduk di Kabupaten Tegal mulai kebanjiran order pembuatan dan perbaikan alat penanda masuknya waktu sholat menjelang Ramadan. Tak hanya datang dari wilayah Tegal, pesanan pembuatan juga datang dari kota-kota besar. SALAH satu pengrajin beduk di Desa Pepedan RT 02/ RW 11 Kecamatan Dukuhturi, Wahidin misalnya. Pria yang genap berusia 57 tahun ini mulai banyak mendapat pesanan dari konsumen sejak dua bulan lalu. Usaha yang dilakoni turun temurun sejak 1950-an, sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Setiap hari, bapak yang akrab disapa Wahid ini dibantu seorang anak dan dua orang
■ Korupsi CBS Bank Jateng
Kejati Periksa Ispriyanto SEMARANG - Penyidik Kejati Jateng memeriksa Ispriyanto, Komisaris Independen Bank Jateng terkait penyidikan kasus dugaan korupsi Pengadaan CBS (Core Banking System) Bank Jateng tahun 2006, Rabu (11/6). Mantan Direktur Umum PT Bank BPD Jateng dua periode itu diperiksa sebagai saksi atas tersangka, Susanto Wedi, Pimpinan Cabang Utama Semarang Bank Jateng dan Bambang Widiyanto, Direktur Operasional Bank Jateng. “Dia kami periksa sebagai saksi,” kata Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng, Masyhudi kepada wartawan di kantornya, kemarin. Tak dijelaskan, materi pemeriksaannya. Menurut Masyhudi, Ispriyanto diperiksa terkait pengadaan aplikasi senilai Rp 5 miliar. Saat kejadian, saksi
Ispriyanto bertindak selaku penanggung jawab pengadaan aplikasi CBS. Menurut informasinya, pemeriksaan kemarin juga dilakukan terhadap Haryanto, mantan Direktur Umum Bank Jateng. Aspidsus menyatakan, terus mengebut penyidikan kasus itu pasca penahanan Susanto Wedi. Sementara, terhadap Bambang Widiyanto, pihaknya masih memproses pencekalan dan pemeriksaan dokter independen dari pemerintah. “Keduanya masih diproses adminitrasinya. Dokter independen untuk memastikan kondisinya (Bambang),” katanya. Disinggung penghentian penyidikan atas tersangka Bambang Widiyanto yang hingga Bersambung ke hal 7 kol 1
Tentara Tak Netral Dipecat JEPARA Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo mem peringatkan para prajuritnya di Jawa Tengah dan DIY untuk bisa menjaga kehormatannya di arena Pilpres 2014. Mereka diminta ber sikap netral, khu susnya para pra jurit yang saat ini bertugas sebagai Babinsa (Bintara Pembina Desa), harus benarbenar Bersambung ke hal 7 kol 3
Mayjen Sunindyo Foto: Budi Santoso
Bedug Diburu Jelang Ramadan
Lumuri Kulit dengan Ramuan Turun Temurun karyawan untuk menyelesaikan pesanan pembuatan beduk berbagai ukuran. Kesibukannya semakin meningkat menjelang Ramadan ini karena pesanan pembuatan mulai mengalami peningkatan hingga 50 persen. KULIT KERBAU : Pengrajin beduk asal Desa Pepedan, Wahidin sedang memasang kulit sapi untuk pembuatan beduk ukuran diameter 80 centimeter dan tinggi 100 centimeter. ■ Foto: Haikal-yan
Sebab, pada hari biasa, dia hanya memproduksi satu hingga dua unit saja. Namun, sekarang ini produksi beduk sudah mencapai sekitar enam unit. Beberapa di antaranya dipesan oleh konsumen yang berasal dari Jakarta dan Cirebon. Saat disambangi di kediamannya, Wahid mengaku baru akan mengirim satu unit beduk menuju Jakarta pada akhir pekan ini. Sebab, proses terakhir belum selesai dikerjakan, yakni untuk mencoba kualitas. Bersambung ke hal 7 kol 3