■ Minggu Legi ■ 1 Juni 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-29 NO: 68 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203
PSIS Gagal Revans SEMARANG Ambisi PSIS Semarang untuk revans atas Persis Solo gagal. Tim asuhan Eko Riyadi hanya beramin imbang kontra ta munya Persis Solo 11 dalam laga perdana putaran kedua Divisi Utama di Stadion Jati diri Semarang, Sabtu (31/5) petang. PSIS mencetak gol di awal babak per tama, tepatnya menit 6 melalui striker baru nya Ahmad Nufiandani. Namun Persis me nyamakan melalui sundulan kaptennya Nna Bersambung ke hal 2 kol 1 IMBANG: Pendukung Persis Solo bergembira usai timnya berhasil menahan imbang PSIS 11 di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (31/5) dalam lanjutan Divisi Utama. ■ Foto: Weynesyan
Hari Ini Penetapan Nomor Urut Sedangkan PrabowoHatta berusaha membe lah kandang banteng dengan mengandalkan mesin politik Partai Golkar, yang juga lama bercokol di Jawa Tengah dengan suara sta bil. Ditambah lagi, parpol lain seperti PKS, PAN serta Gerindra sendiri yang juga di kenal mempunyai mesin politik andal. Tak heran, PrabowoHatta ingin mem buktikan upayanya membelah suara di Jawa Tengah dengan mendeklarasikan tim pemenangan di kandang banteng, yakni Kota Solo Kamis (29/5) lalu. Me reka percaya diri bakal menjadi peme nang di Jawa Tengah. Namun semudah itukah, Prabowo Hatta merebut suara di basis merah ini. Dan bisakah JokowiJK mempertahan kan Jateng sebagai kantong suara pe menangannya? Lalu kenapa kedua poros capres ingin menjadikan Jawa Te ngah sebagai sasaran meraup suaranya?
SEMARANG Dua poros calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari kubu JokowiJK dan PrabowoHatta mencoba berebut suara di Jateng. Faktor basis pertahanan sebagai tradisi asal muasal capres adalah salah satu alasan mengapa Jateng nampak seksi di mata kedua belah pihak. Tak bisa disangsikan Jokowi JK memiliki pemilih tradisio nal yang sangat kuat di Jateng. Jokowi yang pernah menjabat Walikota Solo dua periode, bahkan pa da Pilkada kedua memperoleh suara 90 per sen menjadi modal besar mengikat war ga Jawa Te ngah. Posisi itu masih ditopang dengan kekuatan par tai pengusung PDI Per juangan yang menjadi juara dalam Pileg 2014 de ngan 27 persen suara, ditambah kekuatan PKB dengan kaum nahdliyin serta gerakan Partai Nasdem, partai baru yang bisa berbicara dalam Pileg 2014.
Bersambung ke hal 2 kol 3
JAKARTA - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dijadwalkan akan mengambil undian nomor urut di KPU, Minggu (1/6) hari ini. Pengundian nomor urut dilakukan setelah KPU menetapkan kedua pasangan capres/cawapres tersebut Sabtu (31/5) Pihak KPU mengantisipasi membludaknya massa pendukung, dalam pengundian nomor urut hari ini. Karena itu KPU memisahkan jalur kedatangan melalui jalur barat dari Bundaran HI dan jalur timur
dari Menteng. “Sudah disepakati satu berangkat dari jalur timur atau Menteng dan satu dari barat atau Bundaran HI, sudah dilakukan penentuan siapa yang datang dari barat dan timur. Kalau sampai bersamaan tidak masalah,” anggota KPU Arief Budiman di Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5). Arief menegaskan, pasangan Jokowi-JK datang dari arah ti mur. Sementara, Prabowo-Hatta Bersambung ke hal 2 kol 3
Ayomi Dua Capres PUTRI (Alm) Abdur rahman Wahid, Yen ny Wahid menegas kan dirinya tidak menjadi bagian dari tim pendukung Prabo wo SubiantoHatta Raja sa. Yenny mengikuti sikap ibundanya Sinta Nuriyah Wahid sebagai pengayom dua pasang an capres/cawapres. “Saya tidak di tim (Prabowo), suami saya yang di tim Gerindra. Tapi saya ikut garis ibu, saya sama keluarga Gus Dur mengayomi semua calon,” ujar Yenny di kediamannya Jl Warungsila, Jagakarsa, Jakarta Se latan, Sabtu (31/5). Keputusan ini diambil sebab ke luarga Gus Dur khawatir bakal ada Bersambung ke hal 2 kol 1
Yenny Wahid Foto: An
Petani Temanggung Menentang Hari Tanpa Tembakau GEBYAR
Jarang Dandan ARTIS Marcella Za lianty bersyukur sua minya, Ananda Mikola tidak pernah kom plain meskipun dirinya jarang mempercantik diri. Justru sang suami lebih menyu kai penampi lannya yang natural, tanpa balutan make up, persis seperti saat bangun pagi.
8
Khawatir Terjadi Pembunuhan Mata Pencaharian Sehari setelah peringatan hari tanpa tembakau sedunia, aksi berlawanan pun muncul. Di Temanggung yang menjadi salah satu sentra tanaman tembakau di Jateng, menentang hari tanpa tembakau tersebut. RIBUAN petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Sabtu (31/5), berkumpul di sisi timur Alun-alun Temanggung. Mereka yang umumnya dari kalangan para petani tembakau datang ke tempat tersebut untuk menggelar aksi menentang Hari Tanpa Tembakau Sedu-
nia. Dalam aksinya, sebagai bentuk penentangan tersebut mereka merokok bersama-sama dengan rokok linting, beberapa di antara mereka bahkan dengan melinting rokok ukuran besar. Hadir pada kesempatan itu antara lain Bupati Temanggung Bambang Sukarno dan wakilnya, Irawan Prasetyadi, serta Wakil Gubernur Jawa TeDEMO: Sejumlah petani tembakau menggelar aksi menentang hari Tanpa Tembakau Sedunia di jalan utama kota Temanggung, Sabtu (31/5). ■ Foto: Antara-yan
ngah Heru Sudjatmoko. Koordinator lapangan Agus Parmuji mengatakan, selain menentang Hari Tanpa Tembakau Sedunia, para petani juga menolak Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dan mendorong pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Per tembakauan. Ia mengatakan petani tembakau menentang peringataan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, karena menurut peraturan tembakau merupakan tanaman legal. Bersambung ke hal 2 kol 1