WAWASAN 20 Mei 2014

Page 5

Selasa Wage, 20 Mei 2014

■ Pelajar Gelar Aksi Damai

Pengumuman UN Tidak Disikapi Hura-hura MAGELANG - Perwakilan pelajar dari berbagai SMA/SMK/MA dan sederajat yang tergabung dalam Forum Pelajar Cerdas di Kabupaten Magelang, Senin (19/5) menggelar aksi unjuk rasa damai. Mereka menolak aksi hura-hura dan coratcoret baju seragam sekolah saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) 2014.

DAMAI: Pelajar SMA/SMK/MA dan sederajat yang tergabung dalam Forum Pelajar Cerdas di Kabupaten Magelang, menggelar aksi damai. Mereka minta, mensikapi hasil pengumunan UN 2014 jangan hura-hura. ■ Foto: ali subchi

Siswa Dilarang Konvoi Kendaraan KAJEN –Jajaran Polres Pekalongan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan melarang siswa merayakan kelulusan sekolah, yang untuk tingkat SMA dan sederajat diumumkan Selasa (20/5) hari ini, dengan menggelar konvoi kendaraan dan aksi corat-coret seragam sekolah. Kepala Dindikbud Drs Umaidi MM mengatakan, larangan itu sudah diberitahukan kepada pihak sekolahan dengan dikeluarkannya

Surat Edaran Nomor 4237/ 1478 tentang imbauan pasca Ujian Nasional (UN), yang ditujukan kepada seluruh kepala SMP/ MTs dan SMA/MA/ SMK seKabupaten Pekalongan. Menurutnya, larangan itu dikeluarkan berdasarkan surat Kepala Kepolisian Resort Pekalongan Nomor B/611/V/2014/ Res PKL tanggal 6 Mei 2014, perihal Pemberitahuan Larangan Konvoi Atau Pawai Kendaraan Bermotor dan Coratcoret Baju Seragam Sekolah.

“Surat dari Polres Pekalongan itu sudah kami tindaklanjuti dengan mengirimkan surat edaran ke sekolah-sekolah untuk melarang siswanya menggelar konvoi atau corat-coret seragam sekolah,” ujarnya. Dikatakan, satuan pendidikan diimbau untuk merencanakan kegiatan positif dengan memanfaatkan momentum pengumuman kelulusan. Di antaranya, sujud syukur bersama dan aksi sosial sumbangan pakaian seragam sekolah pantas pakai. Selain itu,

satuan pendidikan agar melaporkan rencana kegiatan untuk peserta didik pada saat pengumuman kelulusan dan kenaikan kelas kepada dindikbud. “Seragam yang sudah tak terpakai jangan dicorat-coret yang akhirnya tidak dapat digunakan. Lebih baik dikumpulkan, selanjutnya disumbangkan kepada yang kurang mampu. Uang yang digunakan untuk membeli ben sin untuk konvoi motor lebih baik dikumpulkan untuk kegiatan sosial,” ungkapnya. ■ haw-skh

Dalam aksinya, mereka meng gelar spanduk dan poster yang isinya menyerukan agar saat pengumuman hasil UN 2014 yang berlangsung Selasa (20/5) hari ini, tidak disikapi dengan hura-hura, mencorat-coret baju dan keliling menggunakan sepeda motor. Koordinator aksi, Bangkit mengatakan, aksi damai yang dilakukan untuk menolak aksi hurahura dan corat-coret baju seragam sekolah saat pengumuman kelulusan. Menerima hasil kelulusan UN, lebih baik disikapi dengan kegiatan positif, misalnya mengumpulkan baju seragam untuk dibagikan yang membutuhkan. “Terus terang, selama ini kami resah dengan aksi hura-hura dan corat-coret baju seragam sekolah saat pengumuman kelulusan. Karena itu, kami datang ke sini meminta bupati dan pemangku kebi jakan terkait diwilayah ini, untuk mengantisipasi aksi tersebut,” katanya. Wakil Bupati Magelang, HM Zaenal Arifin mengapresiasi aksi yang dilakukan perwakilan pelajar tersebut. “Ternyata masih ada pelajar yang mau berpikir secara kritis dan cerdas di Magelang. Kami sangat mendukung

dan akan memenuhi semua tuntutan mereka. Kami bersama dinas terkait, sebenarnya sudah melakukan langkah antisipasi,” katanya. Menyikapi hasil ujian yang diumumkan kelulusan setelah pukul 12.00 WIB, harus dengan baik, tidak disikapi secara berlebihan, apalagi dengan pawai menggunakan kendaraan sepeda motor. Dengan begitu, akan meminimalisir waktu pelajar yang akan melakukan aksi hura-hura dan corat-coret baju seragam. Menurut Zaenal Arifin, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terhadap pelajar yang melakukan konvoi dengan tidak mentaati peraturan lalu lintas. Mensikapi kelulusan dengan konvoi di jalan, jelas mengganggu arus lalu lintas jalan, dan mengganggu masyarakat. “Kami akan mundang para kepala-kepala sekolah SMA/ SMK/MA dan sederajat lainnya, agar mengumumkan kelulusan tidak secara langsung, namun melalui surat atau orang tua. Di sisi lain, juga menghimbau mereka agar mengumpulkan baju seragam OSIS untuk diperbantukan pada pelajar yang membutuhkan,” ujarnya. ■ ali-skh

US Siswa SDLB Standar Provinsi SALATIGA -Materi Ujian Sekolah (US) siswa Sekolah Dasar (SD), termasuk juga Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dibuat oleh Provinsi Jateng. Materi soalnya standar dari Dinas Pendidikan Provinsi Jateng untuk tiga mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Demikian dikatakan oleh Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Salatiga Niken Widagdarini, kemarin. “Sedangkan mata pelajaran lainnya yakni PKN, IPS, Agama, Bahasa Jawa dan Bahasa Ing-

gris dibuat oleh satuan pendidikan masing-masing dan berasal dari Provinsi Jateng. Termasuk yang untuk siswa SLB yang sebelumnya Ujian Nasional dibuat dari pusat, saat ini juga berasal dari provinsi. Disdikpora Salatiga tidak membuat soal,” terang Niken, Senin (19/5). Dari pantauan pelaksanaan US SDLB di Salatiga diikuti oleh tujuh siswa. Seluruh soal yang disodorkan kepada para siswa SDLB dapat dikerjakan dengan baik meski pun memiliki keterbatasan. Perwa-kilan Sekolah Luar Biasa Negeri

Salatiga Drs Sarjiya mengatakan, tujuh siswa yang mengikuti ujian bersama sekolah ini masing-masing memiliki keterbatasan mulai dari tuna grahita ringan hingga sedang. ■ Di Purwokerto Dari Purwokerto dilaporkan, sedikitnya delapan siswa SDLB, Senin (19/5) mengikuti Ujian Sekolah dengan didampingi guru pendamping. Siswa kelas VI SDLB Yakult ini merupakan penyandang tuna rungu, sehingga pengawas yang sekaligus sebagai pendamping, ikut menjelaskan

soal-soal ujian. Kepala SDLB Yakult, Murtaningsih mengatakan, delapan siswa yang mengikuti ujian terdiri dari empat siswa perempuan dan empat siswa laki-laki. Sebelum ujian, pihak sekolah sudah memberikan tambahan pelajaran untuk mempermudah mereka dalam menghadapi ujian. “Untuk tambahan pelajaran sudah kita lakukan sejak dua bulan sebelumnya, karena kita me-nyadari keterbatasan anak didik, sehingga persiapan dilakukan lebih awal,” terangnya.

■ Di Kabupaten Magelang Dari Kabupaten Magelang, Bupati Zaenal Arifin bersama jajaran muspida, memantau pelaksanaan US SD/MI, yakni di MI Negeri Salaman dan SDN 1 Salaman. Bupati berharap, pelaksanaan US dapat berjalan tertib dan lancar. Semua murid apat mengerjakan soal-soal US dengan baik karena hasil kelulusan ini nanti akan dipergunakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. “Sejauh ini pelaksanaan ujian di Kabupaten Magelang selalu berjalan baik dan lancar.

Kami hanya berharap tidak terjadi permasalahan yang berarti,“ katanya, di sela-sela meninjau US di SD Negeri 1 Salaman. Kabid Dikdas Disdikpora Kabupaten Magelang, Drs Haryono Mpd, mengatakan, US tingkat SD/MI diikuti 19.686 anak. Terdiri dari 13.382 murid 559 SD negeri, 1.134 murid 40 SD swasta. Juga 203 murid tujuh MI negeri dan 4.567 murid 301 MI swasta. “Metode pengawasan memakai sistem silang penuh,” ujarnya.■ rna/hef/TB/skh

UN Jadi US, Orang Tua Bingung DEMAK - Sementara itu dari Demak dilaporkan, ujian hari pertama relatif berlangsung lancar. Namun demikian berubahnya istilah dari Ujian Nasional (UN) menjadi Ujian Sekolah (US) sempat membuat banyak orangtua murid bingung dengan kualitas kelulusan anak-anak mereka nantinya. Seperti disampaikan Kepala SD Nurul Huda, Siti Solekhah SPd, pihaknya sempat mendapatkan pertanyaan dari beberapa orangtua/wali murid mengenai tidak adanya lagi UN tingkat SD. Sebab dengan ditiadakannya UN, yang sebenarnya hanya berganti istilah menjadi US, para orangtua/-

wali murid tersebut beranggapan akan mempengaruhi kualitas kelulusan anak-anak mereka. “Maka itu kami terangkan pada sebuah forum musyawarah yang dihadiri orangtua/ wali murid, bahwa meski berubah istilah namun perlakuan terhadap US sama dengan UN. Mulai dari bobot kesulitan soal hingga cara penilaian. Karenanya semua pihak yang terlibat, baik orangtua/wali juga kami dari pihak sekolah tidak boleh terlena. Sehingga kualitas lulusan terbaik tetap menjadi target utama dalam melakukan persiapan menghadapai US,” terangnya.

Ungkapan sama disampaikan Kepala SD Negeri Bintoro 4 dan 5, Wiwik Purwanti SPdSD dan Himawan MPd. Bahwa walaupun UN berubah menjadi US, upaya mereka mempersiapakan anak didik menghadapi US tak pernah berubah seperti halnya menghadapi UN. “Pelajaran tambahan hingga try out tetap intensif kami lakukan, karena perlakuan terhadap US sama dengan UN. Terlebih karena hasil US tiga mapel utama yakni Bahasa Indonesia, Matematikan, dan IPA tetap dituang kan dalam SKHUN, yang digunakan sebagai tolok ukur pada pendaftaran ke SMP.

Sementara itu Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Demak Drs H Muhtar Lutfi MM melalui kasi Krikulum TK/SD Drs Muhamad Jusuf menjelaskan, perubahan istilah dari UN menjadi US sebenarnya lebih memudahkan sekolah dalam penyusunan nilai kelulusan. Jika sebelumnya kelulusan akhir merupakan rangkuman dari kelulusan UN, US dan kelulusan satuan pendidikan, dengan adanya perubahan tersebut standar kelulusan menjadi lebih sederhana, karena hanya terdiri dari dua poin yakni kelulusan US dan kelulusan MENGERJAKAN: Para siswa SDLB Negeri Salatiga saat mengerjakan soal saat berlangsungnya ujian sekolah bersama di hari satuan pendidikan. ■ ssi-skh pertama, Senin (19/5).■ Foto: Ernawaty

2 Siswi SMPN 2 Blora Ikuti OSN

Pelajar Berkebutuhan Khusus pun Berprestasi

BLORA - Dua siswa kedua siswanya dalam SMPN 2 Blora masuk kondisi terbaik untuk passing grade Jawa Temengikuti olimpiade ini. ngah untuk mengikuti ‘’Sejak Senin (19/5) kami Olimpiade Science Nasudah mengikuti serangsional (OSN) yang diakaian kegiatan yang diadakan di Padang Suma dakan panitia olimpiade, tera Barat pada Senin – semoga anak- anak bisa Rabu (19-21/5). Mereka maksimal dalam menyeadalah Audia Fortuna lesaikan kegiatan ini,” Mukti (Bidang Fisika) tambah eko. dan Amalia (Bidang StuSementara itu pihak SMPN 2 Blora juga sedi IPS) yang akan berdang menyiapkan diri unsaing dengan seluruh tuk mengikuti Lomba siswa se-Indonesia unCerdas Cermat (LCC) dituk menjadi yang terbatingkat Jawa Tengah di ik di tingkat Nasional. Semarang yang akan diMas Sugiarto Kepala laksanakan pada bulan SMPN 2 Blora mengataJuni mendatang. ‘’Tahun kan, sebelum berangkat ini kita akan berusaha seke Padang kedua siswa maksimal mungkin untuk telah mengikuti karantimencapai prestasi yang na di Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah Audia Fortuna Mukti dan Amalia. ■ Foto: K.9 gemilang demi mengharumkan nama baik kabuselama dua minggu unpaten Blora” ungkap Mas Sutuk persiapan berlaga. “Mohon bahnya. Sementara itu Eko Swaso- giarto sembari berharap dukudoa, semoga kedua siswa tersebut bisa meraih hasil mak no Riyadi guru pendamping ngan masyarakat untuk mensimal untuk mengharumkan dari SMPN 2 Blora yang me- doakan siswanya. ■ nama baik Jawa Tengah dan ngikuti kegiatan ini di Padang Blora pada khususnya,” tam- mengatakan melalui telepon, tom/K.9-skh

SEMARANG -Ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) Tingkat Jawa Tengah 2014, akhirnya dimenangi oleh tim dari Kota Semarang, yang telah berlangsung 9 - 12 Mei lalu, di GOR Jatidiri Semarang. Kasi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Imam Icwandi SSos MPd mengatakan, lomba ini bertujuan untuk menggiring siswa berkebutuhan khusus untuk maju di bidang olahraga. ‘’Kami berharap bisa menjaring bibit-bibit unggul untuk maju ke tingkat nasional,’‘ jelasnya, kemarin dalam pers releasnya. Menurutnya, acara tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Dikmen, Dra Aufrida Kriswati yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Dalam ajang ini, peserta diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dan sportivitas. Capai prestasi secara sportif, dan jangan memaksakan diri. Demikian slogan yang diterapkan

untuk memacu prestasi mereka. Kontingen Kota Semarang berhasil keluar sebagai juara pertama pada mata lomba lari 100 m putra dan mata lomba tenis meja putra yang diwakili oleh SMLB C/C1 Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Semarang . Juara pertama lainnya adalah SLB Kota Magelang mela-

lui mata lomba lari 100 m putri, SMALB Negeri Jepara melalui mata lomba lompat jauh putra, SLD B-C YPPALB Langenharjo Sukaharjo melalui mata lomba bulu tangkis putra dan SMALBB Wanru Wirawan Sa-latiga pada mata lomba catur. Atas keberhasilan tersebut, maka mereka berhak untuk maju ke tingkat nasional tahun 2014. ■ rix-skh

LOMBA: Meski mengalami keterbatasan, namun siswa Sekolah Menengah Luar Biasa juga mampu berlaga di ajang O2SN. ■ Foto: dok/rix


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.