WAWASAN 06 April 2014

Page 1

■ Minggu Kliwon ■ 6 April 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-29 NO: 19 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

34 Perjalanan KA Dialihkan PURWOKERTO – Pasca ter­ gulingnya kereta api (KA) Ma­ labar di Tasikmalaya, puluhan KA yang melintas di jalur sela­ tan dialihkan melalui jalur uta­ ra. Hingga Sabtu (5/4) seti­ daknya sudah ada 34 perja­ lanan KA yang dialihkan. Aki­ bat padatnya jalur utara, per­ jalanan KA mengalami keter­ lambatan hingga sekitar 4 jam. Humas Daop V Purwoker­ to, Surono mengatakan, pe­ ngalihan jalur ini sudah dila­ kukan sejak Jumat (4/4) ma­ lam dan hingga Sabtu siang perjalanan KA yang dialihkan terus bertam­

bah, karena evakuasi KA Ma­ labar belum selesai. “Akibat pengalihan KA ini, jalur utara menjadi padat dan semua KA mengalami keterlambatan. Rata­rata keterlambatan per­ jalanan KA antara 2­4 jam,” te­ rangnya.

DIEVAKUASI: Sejumlah petugas mengevakuasi gerbong Kereta Api Malabar yang masuk jurang di lintasan kereta KM 244+0/1, Dusun Terung, Mekarsari, Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (5/4). ■ Foto: Antara

Bersambung ke hal 2 kol 1

Swing Voter Diprediksi Turun SEMARANG - Swing voter atau pemilih mengambang dalam Pemilu 2014 di Jawa Tengah diperkirakan bakal menurun dibandingkan pemilu sebelumnya. Jika pada 2013 swing voter mencapai 28,8 persen, pemilu kali ini bakal turun menjadi 17,7 persen. Demikian hasil survei Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Indonesia (LPPI) Jateng, yang dirilis Sabtu (5/4). Menurut Direktur LPPI Joko Prihatmoko, dengan penurunan jum-

lah swing voter tersebut, maka parpol harus bekerja keras agar kecilnya jumlah pemilih mengambang bisa direngBersambung ke hal 2 kol 1

Sumber: LPPI Jateng

GEBYAR

8

Mimpi yang Terwujud BANYAK orang bermimpi bisa jalan­jalan ke negara maju seperti Amerika Serikat. Demikian pula dengan bin­ tang sinetron cantik, Kirana Larasati. Ia pun meng­ aku ingin bisa jalan­ jalan ke ne­ geri Pa­ man Sam.

Pascabencana angin puting beliung di empat desa di Kecamatan Guntur, Demak, warga dibantu relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri bergotong-royong membenahi rumah-rumah dan pohon tumbang. Bencana itu menyisakan duka warga setempat. ANGIN kencang yang juga dikenal dengan sebutan lesus itu, menerjang empat desa di Kecamatan Guntur Demak Jumat (4/4). Rukayah (65), warga Desa Trimulyo tewas akibat tertimpa kayu blandar saat berteduh dari hujan lebat. Di sela acara pemakaman Rukayah, Cholid (25), cucu korban menuturkan, seperti biasa sore itu neneknya ngarit rumput untuk pakan kambingkambing peliharaannya. Namun karena sejak sore gerimis

■ Bus Angkut Siswa Terguling

4 Orang Tewas, 14 Luka PASURUAN ­ Kecelakaan bus pariwisata bernopol W 7876 UR rombongan siswa SD asal Sidoarjo terjadi di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan Sabtu (5/4). Empat orang meninggal dunia dalam ke­ celakaan tersebut dan 14 orang lainnya luka­luka. Bus pariwisata mengang­ kut sekitar 60 siswa SD Ne­ geri Ngampelsari Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Sebelum terguling, bus yang disopiri Zarkasi (39), warga Gedangan, Sidoarjo ter­ sebut menabrak sebuah warung yang ada di sisi kiri jalan. Selain warung bus juga menabrak dua motor yang diparkir hing­ ga rusak parah. “Setelah menabrak motor, sopir banting setir ke kiri dan

menabrak tiang telepon di ka­ nan jalan lalu terguling,” jelas Khusaeri yang mengaku me­ lihat langsung kejadian terse­ but. Begitu bus terguling, para penumpang yang didominasi siswa SD langsung berusaha semburat keluar. “Mereka ke­ luar lewat kaca depan yang sudah hancur. Mereka lang­ sung menuju ke rumah­ru­ mah warga,” terangnya. Khusaeri yang mengaku sebagi sopir truk ini mendu­ ga, rem bus tak dalam kea­ daan blong. “Jalannya ken­ cang, seperti dilub (dinetral­ kan) agar irit bahan bakar. Saya lihat tadi masih panas remnya jadi nggak mungkin blong,” terangnya. Kasatlantas Polres Pasu­ Bersambung ke hal 2 kol 3

■ Kampanye Hari Terakhir

Kirab Budaya dan Nyapu Pantura SOLO - Kampanye partai politik (parpol) berakhir Sabtu (5/4). Para jurkam parpol pun memanfaatkan kampanye terakhir dengan mengobral janji kepada kader dan simpatisan dalam kampanye terbukanya. Namun yang menarik di Kota Solo. Kandang Banteng tersebut justru tidak menggelar rapat terbuka, namun kirab budaya. Acara yang dipusatkan di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta tersebut dimeriahkan ribuan kader dan simpatisan partai. Dimulai dari sejumlah titik pemberangkatan, seperti kawasan Mojosongo, Kampung Sewu, Banyuanyar dan Penumping, satu persatu kelompok peserta kirab tersebut berjalan hingga alun-alun. “Ada berba-

gai kelompok kesenian yang dilibatkan. Seperti barongsai, reog, lembu sura, hingga batik carnival,” terang Ketua DPC PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo, usai acara. Ia mengklaim, kirab tersebut diikuti tak kurang 2.000 peserta. “Kami ingin mengajak kader dan simpatisan untuk lebih mengedepankan kampanye yang berbudaya. Ketimbang berhura-hura tanpa tujuan yang jelas,” imbuh pria yang biasa disapa Rudy ini. Memasuki masa tenang, lanjut pria yang juga menjabat Wali Kota Surakarta tersebut, PDI Perjuangan telah menginstruksikan para kader maupun calon Bersambung ke hal 2 kol 3

Puting Beliung Terjang Guntur Demak

Menyelamatkan Diri Malah Tertimpa Blandar

GOTONG ROYONG: Relawan BPBD dan TNI/Polrimembantu warga korban bencana puting beliung membenahi atap yang rusak tersapu angin di Kecamatan Guntur. ■ Foto: sari jati-yan

sudah mengguyur, oleh kerabatnya bernama Abdul Mufid, perempuan tua tersebut disarankan berteduh. “Namun belum lama Lek Mufid ngarit tiba-tiba hujan deras sekali disertai angin kencang. Makanya dia berteriak menyuruh seisi rumah keluar karena khawatir (tempat tinggal mereka) roboh. Tapi naas, Mbah Rukayah yang akan menyelamatkan diri dan ada di baris paling depan malah tertimpa atap dan kayu blandar yang runtuh tepat di kepalanya,” kisah Cholid. Pengalaman sama disampaikan Sekdes Trimulyo, Sunoto (40), yang pada sore gerimis itu sedang tanam benih padi di sa-

wah. Menurutnya, angin menggulung mendung gelap dari arah utara kencang sekali. Pusaran angin terlihat menuju ke area pemukiman warga utamanya Dukung Cangkring, sehingga sempat terlihat pepohonan meliuk-liuk dan atap serta genteng berterbangan. “Rumah warga yang roboh rata dengan tanah memang hanya ada satu yakni milik Abdul Mufid. Tapi yang rusak sedang dan ringan ada sekitar 250 rumah. Bencana ini seumur-umur baru menimpa Desa Trimulyo, hingga mengakibatkan banyak kerusakan,” imbuh Kades Trimulyo H Kastubi. Bersambung ke hal 2 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.