■ Jumat Wage ■ 14 Februari 2014 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 320 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Prediksi Mereka SEMARANG - PSIS Semarang bakal melakoni ujian berat dalam laga uji cobanya, kontra Timnas U-19 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (14/2) malam. Kendati lawannya merupakan pemain yunior, namun bukan persoalan mudah bagi PSIS untuk meraih hasil sempurna, mengingat performa Evan Dimas cs yang lagi moncer-moncernya. Yang jelas, sebuah tontonan menarik bakal tersaji, mengingat PSIS tentunya tak ingin kehilangan muka alias malu di hadapan ribuan pendukungnya yang sudah rela antre tiket sejak dua hari lalu. Dipastikan Stadion Jatidiri bakal dibanjiri suporter yang akan mendukung kedua tim. Pelatih PSIS Eko Riyadi berharap pasukannya tidak terpengaruh tempo permainan timnas U-19 yang dikenal sering memeragakan permainan cepat. ‘’Kami harus pandai mengatur tempo permainan. Jangan
sampai mengikuti irama permainan timnas. Timnas memang biasa menggunakan tempo cepat dan kami tidak akan terpancing pada pertandingan nanti,’‘kata Eko Riyadi, Kamis (13/2) usai latihan di Stadion Jatidiri Semarang. Berbicara mengenai target, Eko menjelaskan uji coba ini sekaligus melihat persiapan PSIS menjelang kompetisi Divisi Utama 2014. Kekurangan yang terlihat dalam uji coba nanti akan segera dibenahi sebelum kompetisi mendatang. ‘’Untuk target uji coba akan dilihat bagaimana persiapan tim menuju kom-
Nydia Rena Benita (Mbak Jateng)
PSIS 1- 2 Timnas U-19 TIM yang dibangun Indra Sjafri ini memang punya kualitas. Gaya mereka bermain pun sudah sangat modern. Bahkan antar pemain seperti memiliki ikatan batin kuat. ■ M11-yan Siti Nur Halimah (Mahasiswa IAIN Walisongo)
PSIS 2-0 Timnas U-19 MESKI Timnas U-19 menunjukkan kemampuan sangat bagus, namun mereka masih mempunyai kekurangan, lini depan kurang berkembang. Saya pilih menjagokan PSIS menang 2-0 karena ini bermain di kandangnya sendiri. ■ M11-yan
Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 1
Honorer Ancam Ngluruk ke Jakarta
Ke Tahanan Naik Jaguar JAKARTA - Penahanan Dewi Persik, Kamis (13/2) menjadi sorotan berbagai pihak. Ini lantaran, Depe bukannya naik mobil tahanan kejaksaan seperti tahanan lain, namun justru menyopir sendiri dengan mobil mewahnya Jaguar. Pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Timur akhirnya memberi izin terhadap Dewi Persik untuk naik mobil Jaguarnya sendiri menuju Rutan Pondok Bambu. Meski melanggar peraturan yang ada, namun pihak Kejari mengaku memiliki alasan tersendiri untuk hal itu. “Itu permintaan Depe sendiri untuk menggunakan mobilnya kalau protap harusnya ya pakai mobil tahanan. Tapi karena mau pilih mobil sendiri ya sudah,” ujar Asep Sontani selaku Kasi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Timur saat ditemui di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur, Kamis (13/2). Satu yang penting bagi Kejari adalah dirinya sudah melaksanakan tugas-
KUDUS - Kekecewaan para tenaga honorer kategori II (K2) yang gagal lolos dalam seleksi CPNS terus berlanjut. Kamis (13/2), puluhan tenaga honorer K2 melakukan aksi di gedung DPRD Kudus untuk mengadukan nasibnya di hadapan para wakil rakyat. Dalam aksi tersebut para honorer sempat menunggu cukup lama. Meski sudah sejak dari pagi datang ke gedung DPRD, mereka baru diperkenankan melakukan aksi pada tengah hari lantaran saat itu DPRD se-
dang menggelar rapat paripurna tentang ranperda RPJMD. Dengan membawa sejumlah poster, para tenaga honorer tersebut sempat melakukan orasi atas dugaan kecurangan dalam pengumuman kelulusan tenaga honorer yang dilakukan BKN maupun Kemenpan RB. ”BKN dan Kemenpan RB menganggap kami telah mati. Mereka menganggap kami tidak ada. Pengabdian kami selama puluhan tahun sama sekali tidak dianggap,” kata Ahmad Saifuddin, koordinator aksi dalam
orasinya. ■ Bukti Curang Saifudin yang juga guru SMP Negeri 2 Undaan tersebut mengaku siap membeberkan bukti-bukti kecurangan dalam pengangkatan CPNS honorer K2 tersebut. Menurutnya, dari 206 honorer K2 Kudus yang dinyatakan lolos, hanya 33 orang yang memang hasil pendataan pertama, sementara selebihnya merupakan pegawai hasil penBersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 3
Baca Juga
Rela Kehilangan Job
Hal
2
DIJEMPUT PAKSA: Artis Dewi Persik saat menolak menolak naik mobil tahanan untuk dibawa ke rutan, Kamis (13/2). ■ Foto: Antara
Gunung Kelud Meletus
Wedangan atau angkringan tak asing bagi masyarakat Solo. Di tahun politik 2014, salah penjual wedangan di kota ini mencoba berjuang menjadi calon legislatif (caleg). Bukan uang berlebih yang ia tawarkan, namun komitmen yang coba dia janjikan.
KEDIRI – Material vulkanis dimuntahkan dari Gunung Kelud di Jawa Timur. Batu pijar dan abu menyembur hingga ketinggian 3.000 meter. “Material vulkanis berupa abu, batu dan pasir disemburkan. Kemungkinan juga lava pijar,” kata Kabid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung, Gede Swastika, Kamis (13/2). Selengkapnya di halaman 7.
MENYANDANG status sebagai penjual wedang di malam hari di kota Solo, tak menyurutkan Samino Hadi Sucipto (HS) SE (45) untuk berusaha meraih peruntungan menjadi anggota DPRD, di tanah kelahirannya di Sragen. Ayah lima anak ini mengaku nyaleg karena merasa prihatin dengan keadaan masyarakat saat ini. Ia berjanji komitmen membela rakyat jika terpilih, karena memang ia berangkat dari masyarakat bawah. Ia pun mengaku tak punya
Bersambung ke hal 7 kol 1
HONORER DEMO: Para tenaga honorer K2 yang gagal lolos saat menggelar aksi demo di gedung DPRD Kudus, Kamis (13/2). ■ Foto: Ali Bustomi-yan
Kiprah Caleg caleg Modal Nekat 2
Bakul Angkringan Percaya Diri Lewat ’Sonjo’
Samino HS SE
Foto: Bagus Aji
uang banyak, namun modal yang dimiliki hanyalah menggiatkan aktivitas sonjo (silahturahmi) kepada masyarakat di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Sragen yakni Gemolong, Plupuh dan Kalijam-be. Dengan banyak silahturahmi setidaknya sejak dua tahun silam, dirinya merasa banyak mendapatkan dukungan berbagai pihak. Diakui banyak tantangan yang harus dihadapi, namun demikian sarjana ekonomi lulusan SRIE Atma Bhakti Surakarta ini tak merasa gentar. Hal ini mengingat, sejak awal dirinya bekerja keras untuk meraih segala sesuatunya.
Perjalanan kehidupannya dimulai menjadi distributor buku di Solo antara tahun 1992 hingga tahun 2002. Untuk dapat memenuhi bertambahnya pendapatan, anak bakul wedang ini juga bekerja serabutan sebagai operator film di bioskop Solo Theater. Mulai tahun 2004, orang tuanya memintanya melanjutkan usaha warung Wedang di Jalan MT Haryono Solo, yang lebih dikenal nama wedangan “Klithik”. Bahkan usaha itu berkembang terbukti telah memiliki cabang di Gemolong dan Bersambung ke hal 7 kol 1