KOMMUNARS VOL. 11 - MUTASI RUANG OLEH KAMPUS URBAN

Page 30

Simbiosis Mutualisme ‘Liar’ Penulis: M. Andika Raihan

Mutasi Ruang oleh Kampus Urban

Kota-kota semakin besar dan pedesaan semakin kecil. Hal ini lah yang dapat diamati dari zaman industrial, di mana daerah-daerah yang “maju” dengan kemajuan teknologi mengalami peningkatan penduduk yang pesat. Migrasi penduduk tanpa henti ke area yang terbatas ini menimbulkan terbentuknya ruangruang tidak terencana yang digunakan secara informal. Banyak hal yang ‘mendorong’ warga dari desa pindah ke daerah perkotaan seperti kurangnya lapangan kerja. Adapun juga faktor yang ‘menarik’ migrasi dari desa ke kota, seperti keperluan tenaga kerja. Dengan demikian, kebutuhan kedua pihak ini saling menjawab dan terjadilah migrasi dari daerah pedesaan ke kota tanpa perencanaan; spontan, semrawut, liar.

Namun, ruang-ruang informal yang muncul secara “liar” ini akhirnya menyokong suatu pusat aktivitas. Sebuah contoh konkret adalah kawasan universitas dan lingkungan di sekitar kampusnya, dimana timbul adanya bangunan penunjang seperti toko-toko percetakan sebagai jawaban dari kebutuhan akademik dan warung-warung makan yang muncul dari kebutuhan akan makanan harga murah.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
KOMMUNARS VOL. 11 - MUTASI RUANG OLEH KAMPUS URBAN by Kommunars Zine - Issuu