Analysis
![]()
Kampus
Batas utara, selatan dan barat adalah lahan kosong dengan kontur terjal Pada bagian timur adalah rumah penduduk.
Lahan berkontur cukup terjal Akses tapak ke jalan utama cukup jauh Jalan tapak cukup kecil dan hanya bisa dilalui oleh 1 motor dan 1 mobil secara bersamaan " dua mobil dapat lewat secara bersamaan ketika salah satu mobil menepi" Jalan sekitar tapak kecil dan belum terdapat kawasan pedestrian Di area tapak tidak terdapat transportasi umum tetapi masih bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 Tidak terdapat fasilitas pengguna sepeda di sekitar tapak.
Sekeliling tapak masih astri Terdapat banyak pepohonan Aktivitas di lokasi tapak masih sepi dan belum banyak kendaraan yang lewat.
Penambahan ruang terbuka pada bangunan Penggunaan tanaman rambat sebagai peneduh pada area yang ditentukan Pemanfaatan tanaman hias atau sayuran pada space bangunan yang kosong dan terkena cahaya matahari secara langsung Sirkulasi dua jalur untuk mempermudah akses masuk dan keluar Mengatur penempatan area parkir jauh dari gerbang masuk untuk menghindari kemacetan dari kenraan yang parkir
Perluasan area parkir max 100 unit sepeda Tersedianya shower 1 unit untuk 10 parkir sepeda
III UIN Malang Terletak di Desa Tlekung, Kota Batu
Luas Area min 10% dari total lahan
Perbandingan luas RTH dan bangunan 70% banding 30%
Kondisi eksisting :
Luas bangunan 4.406 m2.
Luas RTH 1.888 m2.
Luas keseluruhan lahan 6.294 m2.
Melakukan revitalisasi diatas lahan yang bernilai negative atau tidak terpakai
Kondisi eksisting :
BELUM TERPENUHI
Area tapak terletak di desa dengan prasarana yang belum mencapai minimal 8 dari prasarana
SARAN :
Pemberian pohon holly Amerika disekeliling tapak
-Pemberian pergola di area belakang Gedung disertai tanaman rambat diatasnya Pemberian taman di belakang Gedung dengan menggunakan bunga lantana cemara dan rumput gajah sebagai vegetasi.
memberikan area hutan di bagian kampus
Terdapat minimal 7 fasilitas umum dalam jarak sejauh 1.500 m dari tapak
Terdapat 7 jenis fasilitas umum sejauh 1 500 m dari tapak
Terdapat pedestrian disekitar jalan menuju tapak
Kondisi eksisting :
Memberikan fasilitas umum {bank, fotocopy, dan toko}
Memberikan pedestrian yang menghubungkan antar bangunan di dalam tapak.
Area lanskap berupa vegetasi dengan luas min 40% dari luas lahan
Penggunaan tanaman yang telah dibudidayakan secara local dalam skala provinsi
:
Tidak Terdapat area lanskap yang bebas min 40% di sekitar bangunan
-Tanaman yang di budidayakan disekitar tapak adalah jeruk, alpukat, stroberi dan lainnya Pada area tapak belum terdapat penggunaan tanaman yang dibudidayakan dalam skala provinsi
Menggunakan berbagai material untuk menghindari efek heat island pada area atap gedung dengan nilai albedo min 0,3
Menggunakan green roof sebesar 50% dari luas atap
BAGIAN YANG TERKENA ANGIN DENGAN KECEPATAN TINGGI
BAGIAN YANG TERKENA ANGIN DENGAN KECEPATAN SEDANG
Semakin berwarna merah semakin panas
warna hijau menunjukkan kondisi normal
Menghitung konsumsi energi pada bangunan
Menghitung OTTV pada bangunan
Kondisi eksisting :
Menggunakan atap miring
TAMPAK SAMPING KANAN
TAMPAK DEPAN
TAMPAKSAMPING KIRI
Kondisi eksisting :
SOLAR PANEL
penempatan solar panel pada atap yang terkena panas optimal
SOLAR PANEL
SOLAR PANEL
SOLAR PANEL
Penggunaan energi terbarukandalam tapak
Dry powder (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat; jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan. Jarak APAR satu dengan lainnya adalah 15 meter
Tidak menggunakan CFC seabagai refrigen dan halon sebagai bahan pemadam kebakaran
Dry powder (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat; jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan.
Jarak APAR satu dengan lainnya adalah 15 meter
Menggunakan material yang memiliki sertifikat manajemen lingkungan pada proses produksinya minimal 30%
Memanfaatkan bambu sebagai sekat ruang Penggunaan material batu alam pada fasad bangunan
400cm
Menggunakan Kayu Jati bersertifikat resmi pada sekat ruangan di beberapa area
Menggunakan batu alam yang sudah tersertifikasi pada fasad bangunan dan ditempatkan pada beberapa area tanpa bukaan
Tidak menggunakan bahan perusak ozon pada seluruh sistem pendingin gedung
BELUM TERPENUHI Kondisi eksisting :
Mengganti AC dengan kipas angin dan meminimalkan penggunaan AC pada ruangan dengan batasan waktu tertentu
MRC 4
Menggunakan material kayu bersertifikat legal sesuai dengan peraturan pemerintah
Kondisi eksisting :
Pemanfaatan kayu pada tapak terbangun dengan sebaik-baiknya pada bangunan dan menghindari pembelian atau pemanfaatan kayu ilegal
Menggunakan material kayu bersertifikat legal dan diterapkan pada struktur maupun penggunaan dekorasi
Menggunakan material modular atau prafabrikasi sebesar 30% dari biaya material
Menekan penggunaan material modular atau prafabrikasi dan menggunakan alternatif kayu agar tidak melebihi 30%
memaksimalkan material modular atau prafabrikasi s rakitan untuk mempercepat dan mempermudah dalam pembangunan
Menggunakan material dari lokasi terdekat dengan radius 1000 km sebesar 50% dari lokasi proyek dan 80% di wilayah indonesia
BELUM TERPENUHI BELUM TERPENUHI
Menggunakan bahan baku material berkualitas terdekat dan impor material jika diperlukan
Memakai bahan baku material berkualitas terdekat di sekitar malang atau di ambil dari daerah lain di Indonesia Contonya memakai semen dari Gresik atau Padang, Kayu dari Kalimantan
Desain ruangan yang menunjukkan adanya potensi introduksi udara luar sesuai standar
Kondisi eksisting :
Penambahan 4 jendela ukuran 1.5x1.2
Penambahan 2 jendela 0.9x1
Penambahan 4 jendela 0 9x1
Penambahan 4 jendela ukuran 1.5x1.2 penambahan 4 jendela 0.9x1
Penambahan 2 jendela ukuran 1.5x1.2
Penambahan 2 jendela 0 9x1
Ruangan dengan kepadatan tinggi, <2 3 m2 pe orang dilengkapi dengan sensor CO2
Perkiraan orang belum ada dan bangunan belum terbangun, terdapat ventilasi pada ruangan
Sensor harus ditempatkan di area di mana tidak ada pergerakan udara yang baik dan memiliki konsentrasi CO dan NO2 yang telah diencerkan. Tidak boleh meletakkanLokasi sensor di pintu masuk fasilitas parkir, elevator, kipas angin tambahan Sensor harus ditempatkan di "zona pernapasan”Yaitu sekitar 4-6 'dari lantai.
Sensor harus ditempatkan di area di mana tidak ada pergerakan udara yang baik dan memiliki konsentrasi CO dan NO2 yang telah diencerkan Tidak boleh meletakkanLokasi sensor di pintu masuk fasilitas parkir, elevator, kipas angin tambahan. Sensor harus ditempatkan di "zona pernapasan”Yaitu sekitar 4-6 'dari lantai
Memasang tanda "Dilarang Merokok di Seluruh Area Gedung" apabila ada di haruskan di luar ruangan pada jarak minimal 5m dari bangunan
Belum terdapat penanda di larang merokok di bangunan
Penempatan tanda "Dilarang Merokok" di fokuskan pada area masuk ke dalam bangunan dan area tangga menuju lantai 2 untuk memperingati bahwa seluruh area pada bangunan steril dan bebas dari polusi rokok
Penempatan tanda "Dilarang Merokok" di fokuskan pada area masuk ke dalam bangunan dan area tangga menuju lantai 2 untuk memperingati bahwa seluruh area pada bangunan steril dan bebas dari polusi rokok
Kisaran illuminasi : 25-400 Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar tidak merata
Kisaran illuminasi : 25-500 Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar tidak merata
2 3
STANDAR ILLUMINASI : 350LUX
STANDAR ILLUMINASI : 300 LUX
STANDAR ILLUMINASI : 500 LUX
Kisaran illuminasi : 25-1000 Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar tidak merata
Kisaran illuminasi :25-500 Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar tidak merata
Kisaran illuminasi : 25-1000 Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar tidak merata
PUKUL 8 pagi PUKUL 12 siang PUKUL 8 pagi PUKUL 12 siang PUKUL 8 pagi PUKUL 12 siang
Kisaran illuminasi : 25-100Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar lebih merata dari pukul 8 pagi
Pencahayaan alami tidak mencapai 30% menyinari ruangan dan tidak menyinari area kerja
Kisaran illuminasi : 25-500Lux. Di ketinggian 60 cm di atas lantai. tersebar tidak merata
BELUM
Adanya instalasi atau fasilitas untuk memilih dan memilah sampah berdasarkan jenis