Buku Saku
Pasien dan Keluarga :
Mitra Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien
Hilda
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan hidayahnya buku saku digital yang
berjudul “Pasien dan Keluarga adalah Mitra dalam
MeningkatkanKeselamatanPasien” dapatdiselesaikan.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, pasien
memiliki pengalaman perawatan yang mungkin
mengandung bahaya yang seharusnya dapat dicegah.
Pengalaman tersebut merupakan informasi berharga
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah
keselamatan dan menjadi pembelajaran. Informasi
pengalaman pasien seharusnya dimasukkan dalam
pengukuran kegiatan peningkatan keselamatan pasien,
sehingga menambah wawasan baru tentang faktorfaktoryangmenyebabkanbahayayangdapatdicegah.
Semoga buku saku digital ini dapat memberikan
wawasan kepada pasien dan keluarga dalam mencegah
insidendanmeningkatkankeselamatanpasien. Wassalam
Pasien dan keluarga adalah mitra dalam meningkatkan keselamatan pasien
Apa itu Keselamatan pasien?
Pasien bebas dari cedera (insiden) yang tidak
seharusnya terjadi dan terkait dengan proses pelayanan
kesehatan
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, pasien dapat mengalami cedera yang seharusnya
dapat dicegah. Kejadian ini disebut Insiden
keselamatan pasien.
Apa itu Insiden Keselamatan pasien
setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm(penyakit, cedera, cacat, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.
Mengapa insiden dapat terjadi?
1. Kesalahanidentifikasipasien
2. Kesalahankomunikasi
3. Kesalahanproseduroperasi
4. Kesalahanpemberianobat
5. Tidak menjaga kebersihan yang menyebabkan infeksi
6. Tidakmelakukanpenilaianpasienresikojatuh
Apakah pasien dan keluarga dapat mencegah insiden tersebut?
Ya, pasien dan keluarga adalah mitra dalam perawatan
kesehatan harus dapat meningkatkan keselamatan pasien.
Apa yang dapat dilakukan pasien dan keluarga untuk mencegah insiden tersebut?
1. Untuk memastikan Identitas Pasien, petugas akan menanyakan nama & Tanggal lahir anda dan memeriksa gelang Identitas, berikanlah informasiyangbenar
Ingatkan petugas jika mereka lupa melakukan identifikasi pasien (lupa menanyakan nama dan tanggal lahir atau lupa memeriksa gelang identitas.
2. Lakukan komunikasi dengan dokter dan petugasKesehatan
Ungkapkanlah pendapat atau pertanyaan anda, kekhawatiran yang anda rasakan dan jika tidak mengerti, tanyakanlah kembali karena anda
berhak mengetahui status kondisi kesehatan anda, misalnya saat dokter atau perawat
berkunjung tanyakan tentang diagnosa
penyakit anda termasuk tes medis yang dijalani
dan hasilnya serta rencana tindak lanjut pengobatan/perawatan dan tindakan medis yang akan dilakukan dapat Anda tanyakakan padadokterAnda.
Bicaralah …Utarakan Pendapat Anda….
• Sesuai Dosis yang diberikan dan aturan
pakai
• Apakah diminum sebelum atau sedang
makanatausesudahmakan
• berapa kali pemakaian setiap hari dan selang waktu tertentu. Tanyakan pada petugasjikaandaragu.
• Informasikan kepada Petugas Rumah
Sakit jika anda menemukan obat yang rusak atau kadaluarsa dengan ciri-ciri: Warna obat berubah menjadi lebih tua atau muda, jika pada obat tablet akan tampak bintik-bintik.
Berubah bentuk: sirup menjadi kental/encer, obat zalf menjadi encer, kapsul menjadi lengket.
• Minumlah obat antibiotik hingga habis, tanyakan kepada dokter sampai kapan bisa meminumantibiotictersebut.
AndabolehmenanyakantentangJenistindakan medis, Indikasi tindakan, Tata cara, Tujuan, Resiko, Komplikasi, Prognosis dan alternatif tindakanlain.
Untuk mencegah kesalahan anda diperkanankan melakukan konfirmasi tentang
ketepatan identitas anda jenis operasi atau tindakan, indikasi dan waktu pelaksanaan operasiatautindakanmedis.
Pastikan dokter anda telah melakukan penandaanlokasioperasi.
Sumber: (Kolaborasi Bidang Pendidikan Proyek
P4K-RSP,2015)
5. Jagalah selalu kebersihan diri dan lingkungan untukmencegahinfeksi
Lakukan
6 (enam) langkah cuci tangan :
Ingatkan petugas untuk Mencuci Tangan pada
5 moment hand hygiene
6. Bagaimana Mencegah Pasien Jatuh
• Anda dan keluarga sangat berperan dalam
mencegah resiko jatuh. Informasikan pada
petugas jika anda mempunyai riwayat jatuh
sebelumnya dan Anda akan dinilai skor resiko
jatuh. Jika skor anda tinggi maka perawat akan melakukan tindakan pencegahanjatuh, misalnya dengan pemasangan pengaman tempat tidur/restrain, tanda resiko jatuh dan lain-lain.
• Kenali lingkungan perawatan anda, misalnya letaksaklarlistrik
• Dekatkanalat-alatyangdibutuhkanpasien
• Jagalantaitetapkeringdantidaklicin
• Minta bantuan perawat apabila akan turun dari tempattidur
• Gunakanalaskakiyangtidaklicin
• Pastikanpencahayaanruangancukup
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=UvBPPV6mSDc
Bagaimana memperlakukan alat medis yang terpasang di tubuh pasien?
ApayangtidakbolehdilakukanolehPasien:
• MengubahkecepatantetesanInfus
• Menempatkan botol infus lebih rendah dari tempatpenusukanjaruminfus.
• Menekuk tempat kaki/tangan tempat penempatanjaruminfus
• Melepas peralatan medis yang terpasang pada tubuhpasien.
• Mengubahkecepatanaliranoksigen
• Mengubah pengaturan (Setting) pada alat medis.
Segera lapor pada petugas jika :
1. Terjadialergipadapasien
2. Alarmmonitorberbunyi
3. Kondisipasienmemburuk.
Pencegahan Cacat Sekunder/ decubitus/lecet
pada bokong
Dapat dilakukan antara lain dengan cara : Mengubah posisipasiensetiap2jam
Apa saja jenis insiden keselamatan pasien ?
A. Kejadian nyaris cedera (KNC) dapat
terjadi karena:
1. Pasien tidak di visite dokter
2. Dokter visite pada jam istirahat pasien
3. Pasien ICU divisite oleh dokter bukan
spesialis
4. Pasien disuntik dengan spuit tidak
disposibel
5. Pasientidakdiberikanobatkarena
masihdiusahakanolehapotek
6. Tidakdilakukantindakanakibatalattidak
tersedia/rusak
7. Pasien sesak, O2 tidak ada/ tidak tersedia
8. Hasil laboratorium cyto diterima lambat
9. Sulit menghubungi dokter(via telepon)
10.Pasien baru tidak diantar oleh petugas
11.Hasillaboratoriumtidaksesuai/meragukan
12.Hasillaboratoriumtertukardenganpasienlain
13.Hasilpemeriksaanradiologitertukardengan pasienlain
14.Salahmemberikandiittetapitidakberpengaruh
langsungterhadapkondisifisikpasien
B. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dapat terjadi karena:
1. Kejadian reaksi transfusi pada saatkegiatan transfusidarah
2. Insiden serius akibat efek samping obat
3. Kesalahan Pemberian obat
4. Ketidaksesuaian diagnosa medik Pre dan Post operasi.
5. Kejadian desaturasi O2pada saat durante anesthesipasiendengangeneralanesthesi.
6. KTD selama sedasi moderat atau dalam dan anestesi
7. Dan lain-lain
C. Kejadian Sentinel dapat terjadi karena:
1. Kejadian Bunuh diri Pada pasien dalam masa perawatan
2. Kejadian tindak kejahatan menimpa pasien (pembunuhan, pemerkosaan,dicederai) selama pasiendalammasaperawatan
3. Pemberian obat yang diresepkan yang menyebabkan kematian, kelumpuhan,
koma atau kerugian permanen besar lainnya akibat kesalahan pemberian obat.
4. Kejadian operasi pada sisi yang salah.
5. Kejadian prosedur operasi yang salah.
6. Kejadian operasi pada pasien yang salah.
7. Penculikan bayi dalam masa perawatan.
8. Penyerahan bayi pada orang tua yang salah (bayi tertukar).
9. Kejadian pasien jatuhyang secara langsung mengakibatkankematian atau kerusakan fungsi secarapermanen
10. Danlain-lain.
Pasiendankeluargadiharapkandapatmengidentifikasi sumberresikodanpotensibahayasertatindakan pencegahannyamengurangiresikobahayabagimereka saatmenerimaperawatanataupelayanankesehatandi rumahsakit.
Segera laporkan jika anda mengalami insiden
atau melihat insiden terjadi
Keluarga pasien juga dapat membantu pasien
lain agar terhindar dari insiden keselamatan pasien.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien, Anda
tidak bekerja sendiri.
Perlu dukungan institusi/ manajemen rumah
sakit, seperti:
1. menyediakan sarana dan prasarana yang memadai danberfungsidenganbaik.
2. menyediakan petugas kesehatan yang berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan komunikasiyangbaik,ramahdanempati.
3. Menghormati harkat, Martabat dan Respek:
Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai pandangan serta pilihan pasien&keluarga.
4. Berbagi informasi: Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkapkepadapasien&keluarga.
5. Pasien & keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan yangmenjadipilihanmereka
6. Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dengan pasien & keluarga dalam pengembangan, implementasidanevaluasikebijakandanprogram.
Daftar Pustaka
Berger, Z., Flickinger, T. E., Pfoh, E., Martinez, K. A., & Dy, S. M. (2014). Promoting engagement by patients and families to reduce adverse events in acute care settings : a systematic review. BMJQual
Saf, 548–555. https://doi.org/10.1136/bmjqs-2012001769
Giardina, T. D., Royse, K. E., Khanna, A., Haskell, H., Hallisy, J., Southwick, F., & Singh, H. (2020). Health Care Provider Factors Associated with Patient-Reported Adverse Events and Harm. The JointCommissionJournalonQualityandPatient Safety, 46(5), 282–290.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jcjq.2020.
02.004
Kemenkes RI. (2015). Pedomannasionalkeselamatan
pasien rumah sakit Edisi III.
http://rsjiwajambi.com/wpcontent/uploads/2019/09/PEDOMAN-NASIONALKESELAMATAN-PASIEN-RS-EDISI-III-2015-1.pdf
KKPRS. (2015). Pedoman Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP). In Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
http://rsjiwajambi.com/wp-
content/uploads/2019/09/Pedoman_Pelaporan_IKP
-2015-1.pdf
Kolaborasi Bidang Pendidikan Proyek P4K-RSP. (2015).
ModulPelatihanuntukPelatihKeselamatanPasien.
http://old.fk.ui.ac.id/?page=file.download_process
&id=226
https://www.youtube.com/watch?v=UvBPPV6mSDc
Survei keselamatan pasien.
Kesediaan bapak/ibu mengisi survey ini sangat
membantudalammeningkatkankeselamatanpasien.
Mohon diisi sesuai pengalaman anda selama dirawat di rumahsakitini.
Petunjuk Pengisian :
Silahkan Bapak/Ibu mengisi Survey dengan cara klik
padalinkyangataudenganscanbarcodeyangtersedia.
Link Kuesioner
https://bit.ly/SurveyKeselamatanPasien2023
Terimakasih atas partisipasi Anda