Exsum Studio Perencanaan Kota 22 - WP Sanankulon 3 - Kab Blitar - PWK ITN Malang

Page 1

EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) & PERATURAN ZONASI (PZ) PERKOTAAN SANANKULON 2022-2042 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA S-1 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2022
RDTR & PZ

RDTR & PZ PERKOTAAN SANANKULON

2022

TIM PENYUSUN

Petrus Sewe Sedu (1724023)

Adi Wirawan (2024010)

Renisa Amalia (2024021)

Sinta Nur Azzizah (2024022)

George Christofer Seko (2024045)

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ir. Agustina Nurul H, MTP

Antonio Heltra Pradana ST.,M.URP.

DAFTAR DAFTAR IISI SI

Latar Belakang

Kebijakan Regional

Profil Wilayah

Perencanaan

Analisis Rencana

Rencana

Peraturan Zonasi

Latar Belakang 1

LATAR BELAKANG

LATARBELAKANG

Kecamatan Sanankulon merupakan satu dari dua puluh dua kecamatan yang membagi habis wilayah administrasi Kabupaten Blitar Terletak di ketinggian ± 212 meter dari permukaan air laut dan berbatasan langsung dengan wilayah administratif Kota Blitar Masuk ke dalam wilayah Kabupaten Blitar sebelah utara yang berbatasan langsung dengan Sungai Brantas Wilayah Kecamatan Sanankulon tersebut terbagi dalam 12 desa, yaitu Desa Plosoarang, Tuliskroyo, Bendowulung, Purworejo, Bendosari, Sanankulon, Kalipucung, Sumber, Sumberingin, Sumberjo, Gledug, dan Jeding Batas-batas Kecamatan Sanankulon yaitu Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Srengat dan Kecamatan Ponggok, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Nglegok, sebelah timur berbatasan dengan Kota Blitar, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kademangan Luas wilayah Kecamatan Sanankulon 33,33 km2 atau 2,10 % dari luas kabupaten Blitar, terbagi menjadi 12 desa Desa Purworejo dan Sumberingin merupakan desa yang terluas dengan luas 5,03 km2 Desa dengan wilayah terkecil adalah desa Plosoarang dengan luas wilayah 1,46 km2 atau hanya 4,38 % dari luas wilayah kecamatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dapat diartikan sebagai perencanaan yang berkaitan dengan pengalokasian lahan dalam berbagai fungsi dan kegiatan Salah satu bentuknya adalah perencanaan penggunaan lahan (land use planning) Dalam tata ruang perencanaan daerah biasanya memiliki jangka waktu 20 tahun dan diperbaiki setiap 5 tahun sekali, dalam kurun waktu tersebut perlu dilakukan pemeriksaan dan penyesuaian kembali terutama pada daerah yang berkembang pesat Maksud dari pemeriksaan dan penyesuaian kembali ini guna melihat sejauh mana penyimpanan penggunaan lahan yang telah ditetapkan pada rencana tata ruang, apakan penggunaan lahan saat ini sudah sesuai dengan penggunaan lahan yang ada pada rencana tata ruang

TUJUAN,SASARANDANMANFAAT

Tujuan

Untuk mencapai maksud diatas, maka tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi di Kecamatan Sanankulon. Dimana nantinya berguna untuk menghasilkan arahan penataan ruang dalam mengendalikan dan mengarahkan pertumbuhan kawasan sebagai antisipasi terjadinya benturan kepentingan antar pemanfaatan ruang sehingga akan terwujud keserasian dan kesinambungan serta intensitas penggunaan ruang.

Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai agar tujuan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang tersebut dapat terwujud adalah:

1) Tersusunnya tujuan penataan WP di Kecamatan Sanankulon

2) Tersusunnya rencana struktur ruang di Kecamatan Sanankulon

3) Tersusunnya rencana pola ruang di Kecamatan Sanankulon

4) Tersusunnya penetapan sub WP yang diprioritaskan penanganannya di Kecamatan Sanankulon

5) Tersusunnya ketentuan pemanfaatan ruang di Kecamatan Sanankulon

6) Tersususnnya ketentuan peraturan zonasi di Kecamatan Sanankulon

Manfaat

Adapun manfaat dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang tersebut dapat terwujud sebagai berikut:

1. Tercapainya tujuan dan sasaran penataan ruang di Kecamatan Sanankulon

2. Terbentuknya pedoman dan ketentuan-ketentuan, syarat-syarat dan teknis kegiatan fungsional dalam penyusunan penataan ruang

3 Terkendalinya peraturan resmi penataan ruang di Kecamatan Sanankulon terkait tujuan penataan WP, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, , serta ketentuan pemanfaatan ruang

4. Penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu.

Kebijakan Regional 2

KEDUDUKAN KECAMATAN SANANKULON DALAM RTRW

RTRW Provinsi Jawa Timur (PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012)

Kecamatan Sanankulon merupakan

salah satu Kecamatan di Kabupaten

Blitar yang dilalui jalan nasional kolektor primer yang menghubungkan

Glonggong –Pacitan –Panggul–Durenan

–Tulungagung –Blitar –Kepanjen –Turen

Lumajang –Wonorejo –Jember–

Gentengkulon –Jajag –Benculuk–

Rogojampi – Banyuwangi

RTRW Kabupaten Blitar (PERATURAN

DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2013)

Kedudukan Kecamatan Sanankulon terhadap

Kabupaten Blitar dalam wilayah

perencanaan termasuk dalam Pusat

Pelayanan Kota

merupakan kawasan yang memiliki hutan lindung berupa BPKH Rejotangan merupakan kawasan pengembangan peternakan besar sapi perah

merupakan kawasan peruntukan industri berupa pergudangan

1 2 3.
EFAS RPJP
EFASRPJM

Profil Wilayah Perencanaan

3

Letak Geografis

Kecamatan Sanankulon merupakan satu dari dua puluh dua kecamatan yang membagi habis wilayah administrasi Kabupaten Blitar Luas wilayah Kecamatan Sanankulon kurang lebih 33,33 Km² yang terdiri dari 12 Desa yaitu Desa Plosoarang, Tuliskroyo, Bendowulung, Purworejo, Bendosari, Sanankulon, Kalipucung, Sumber, Sumberingin, Sumberjo, Gledug, Jeding Batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

• Sebelah Utara : Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Nglegok

• Sebelah Barat : Kecamatan Srengat dan Kecamatan Ponggok

• Sebelah Timur : Kota Blitar

• Sebelah Selatan : Kecamatan Kademangan

Penggunaan Lahan

HASIL OVERLAY

Berdasarkan Peta Overlay hasil analisis delineasi pada Perkotaan Sanankulon di dapatkan hasil jika Desa dengan kekotaan paling tinggi yaitu Desa Kalipucung, Desa Sumberjo dan Desa Sumberingin

KETINGGIAN LAHAN TEKSTUR TANAH

TOPONIMI

Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana Perkantoran

DesaSumbermerupakanDesadenganjumlahfasilitas Perdaganganpalingbanyakyaitusebanyak107unitdanDesa BendowulungmemilikijumlahfasilitasPerdaganganpaling sedikityaitusebanyak23Unit

Sarana Pendidikan

Sarana perkantoran di Kecamatan Sanankulon terdiri dari Kantor Kecamatan, Kantor Desa, BPD/LMK sebanyak 94 unit, Kader Pembangunan 22 unit, Balai Desa 12 unit, Kantor PKK 12 unit, Kantor BPD 12 unit

SaranaKesehatan

Pendidikan di Kecamatan Sanankulon bahwa terdapat 32

UnitTK,70UnitSD,15UnitMI,8UnitSMP,2UnitMTS,4Unit SMA, dan 1 Unit SMK Adapun Desa Purworejo merupakan DesadenganjumlahfasilitasPendidikanpalingbanyakyaitu sebanyak 20 unit dan Desa Jeding memiliki jumlah fasilitas Pendidikanpalingsedikityaitusebanyak3Unit

Sarana Olahraga

Sarana Peribadatan

Kecamatan Sanankulon pada tahun 2022 tidak memiliki fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, namun terdapat penunjangkesehatanyaituPoliklinik2unit,kemudianterdapat 11 pukesmas pembantu, terdapat 1 tempat puskesmas yang beradadiKecamatanSanankulon.

Kecamatan Sanankulon memiliki fasilitasolahragadengankondisibaik sejumlah 34 buah, dengan kondisi rusak sedang sejumlah 4 buah dan tidak ada fasilitas olahraga yang mengalamirusakparah

Jumlah fasilitas Peribadatan diatas dapat diketahui bahwa terdapat 53 Unit Masjid, 284 Unit Musholah, 2 Unit Gereja, dan Pura/Vihara 1 Unit Adapun Desa Purworejo merupakan Desa dengan jumlah fasilitas Peribadatan paling banyak yaitu sebanyak 63 unit dan Desa Jeding memiliki jumlah fasilitas Peribadatan paling sedikit yaitu sebanyak 9 Unit

L I T A S
Peta Persebaran Fasilitas Sarana Perjas Peta Persebaran Fasilitas Sarana Perkantoran Peta Persebaran Fasilitas Sarana Pendidikan Peta Persebaran Fasilitas Sarana Kesehatan
TK/PAUD SD/MI SMP Peta Radius Pelayanan TK Peta Radius Pelayanan SD Peta
Peta Persebaran Fasilitas Peta Persebaran Fasilitas Sarana Peribadatan
Radius Pelayanan SMP
Peta Radius Pelayanan SMA/SMK Peta Radius Pelayanan Peribadatan

JARINGAN TRANNSPORTASI

PETA FUNGSI JALAN WP SANANKULON

Kolektor Primer

Pada Kecamatan Sanankulon terdapat jalan Nasional yaitu Jalan Tanjung yang menjadi jalan Kolektor Primer dengan menghubungkan Kabupaten Tulungagung dengan Batas Kota Blitar dengan lebar jalan 10 meter dengan kondisi baik

Lokal

Jaringan Irigasi

Irigasi Teknis

Jaringan Drainase

Drainase Tersier

Drainase Primer

Drainase Sekunder

Irigasi Non Teknis

Jaringan Prasarana Lainnya

Jalur Evakuasi

Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan kelebihan air dari satu tempat ke tempat lain, misalnya wadah air, baik yang alamiah maupun buatan Kelebihan air kemudian dilanjutkan menuju laut, sungai, danau, sumur dan sarana resapan lainnya Jaringan Drainase di Kecamatan Sanankulon selain berfungsi untuk mengaliri air yang berlebih agar jalan tetap kering

Untuk Jalur evakuasi telah tersebar di beberapa desa di Kecamatan Sanankulon meliputi Desa Tuliskriyo, Desa Bendowulung, Desa Purworejo, Desa Sanankulon, Desa Kalipucung, Desa Gledug dan Desa Sumberingin

Tempat Evakuasi

Untuk jalur evakuasi skala desa, telah dapat dipenuhi dengan adanya lapanga di masing-masing desa.

Jaringan Listrik

Jaringan transmisi di Kecamatan Sanankulon terdiri dari jaringan transmisi SUTT (70-150 kV), sedangkan jaringan distribusi di Kecamatan Sanankulon terdiri dari jaringan distribusi SUTM, SUTR, dan Travo

Jaringan Telepon

Jaringan telekomunikasi Kecamatan Sanankulon terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu jaringan telekomunikasi telepon kabel dan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel yang berupa lokasi menara telekomunikasi atau biasa dikenal dengan BTS (Base Transceiver Station) yang merupakan menara telekomunikasi berfungsi memfasilitasi komunikasi telepon seluler yang berada di wilayah sekitar Kecamatan Sanankulon

JaringanAirMinum

Sistem jaringan air bersih di Kecamatan Sanankulon semuanya menggunakan sumur, baik sumur galian maupun sumur bor

JaringanPersampahan

BankSampah

TPS

Pengelolaan samp

cenderung diolah

ditimbun Namun di pengelolaan oleh b

juga mulai berenca

adanya pengangkut

kemudian dari TPS

yang bertempat di W

Jaringan Air Limbah

Di Kecamatan Sanankulon sebagian besar masyarakatnya untuk pengelolaan air limbah rumah tangga dengan menggunakan septictank setiap masing-masing rumah

JAR
SUTT SUTR SUTM Travo
Tiang Telepon BTS

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Kecamatan Sanankulonpada tahun 2017 sebesar 56 266 jiwa lalu

mengalami peningkatan sebesar 59 929 jiwa pada tahun 2018 Lalu pada tahun 2019

jumlah penduduk Kecamatan Sanankulon sebesar 61 274 jiwa kemudian pada tahun 2020

jumlah penduduk Kecamatan Sanankulon sebesar 62 658 jiwa dan pada tahun 2021 sebesar 64 090 jiwa jadi, tiap tahun jumlah penduduk di Kecamatan Sanankulon Mengalami kenaikan.

Kesenian

Jaranan Tril

Budaya

Tahlil akbar yaitu Ritual selamatan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam untuk memperingati dan mendoakanorangyangtelahmeninggaldunia

Bersih Desa

Kepadatan penduduk Kecamatan Sanankulon pada tahun 2017 sebesar 21 085 jiwa/ha lalu mengalami peningkatan sebesar 22 298

jiwa/ha pada tahun 2018 Lalu pada tahun 2019 jumlah penduduk

Kecamatan Sanankulon sebesar 22 738 jiwa/ha kemudian pada

tahun 2020 jumlah penduduk Kecamatan Sanankulon sebesar 23 189

jiwa/ha dan pada tahun 2021 sebesar 23 657 jiwa/ha jadi, tiap tahun kepadatan penduduk di Kecamatan Sanankulon Mengalami kenaikan

ADATISTIADAT&BUDAYA

Bedah sumber adalah acara tahunan yang dilaksanakan oleh penduduk setempat, yaitu acara membedahataumembukaaliranairsendang/waduk

Tradisi Rajaban Merupakan tradisi yang dilaksanakan pada bulan kejadian Isra Miraj dalam kalender Islam yang diadakan diTPQ,MasjidataupunMushola

Ritual Methik merupakan kegiatan upacara ritual yang dilakukan sebelum memanen hasil pertanian khususnya padi dengan tujuan sebagai wujud persembahan melalui ungkapanterimakasihataubersyukurkepadasangpencipta

Bersih desa merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan sura dalam istilah penanggalan jawa Kegiatan ini dilakukan di tempat yang di keramatkan di desa-desa atau dalam istilah jawa di sebut punden Di tempat tersebut digelar upacara slametan, sebagai bentukrasasyukurkepadatuhanyangmahaesaatasapayangtelahdiberikan

Tradisi unggahan/megengan Sebuah tradisi yang dilakukan menjelang bulanRamadan Padadasarnyaunggahansamadengantradisikirimleluhur namunhanyamomennyasajayangberbeda

Kupatan merupakan perayaan yang dirayakan pada tujuh hari setelah hari raya idul fitri, biasanya perayaan tersebut diadakan di perempatan desa dengan menyediakan ketupat yang disusun dengan rapi dan dapat diambil oleh siapapun yang lewat perempatantersebut

Hajrahan (Kelompok Seni Rebana) yang biasa diundang mengiringi resepsi menikah dan berangkat haji. Terdapat 3 kelompok dewasa dan 2kelompokanakmuda

PEREKONOMIAN

PERTANIAN

Pertanian pada Kecamatan Sanankulon terbagi menjadi 3 jenis berdasarakan kelompoknya.

Tanaman Pangan pada Kecamatan Sannakulon yaitu terdiri dari Jagung, Kacang Tanah dan padi

Tanaman Sayur pada Kecamata Sanankulon yaitu terdiri dari Cabai Besar, Cabai Kecil dan Jamur

Tanaman Buah pada Kecamatan Sanankulon terdiri dari Alpukat, Mangga, Salak, Duku, Jambu Air, Nangka, Pisang, Sawo, Sirsak, Sukun, Petai, Durian, Rambutan, Pepaya, Jeruk Besar, Melinjo, Jambu Biji, Manggis dan Nanas.

PETERNAKAN

JenisTernakpadaKecamatanSanankulonterbagi menjadi3jenisberdasarakankelompoknya

Ternak Besar pada Kecamatan Sanankulon yaitu terdiri dari Sapi Perah, Sapi Potong, Kuda, dan Kerbau

Ternak Kecil pada Kecamatan Sanankulon yaitu terdiri atas Kambing, Domba Dan Kelinci

Ternak Unggas pada kecamatan Sanankulon yaitu terdiri atas Ayam Kampung, Ayam Ras, Ayam Pedagang, Itik Manila dan Entok.

PERIKANAN

PadaKecamatanSanankulonuntukkawasanperuntukan perikananbudidayayakniIkanKoi.

POTENSIDANMASALAH

M A S A L A H

P O T E N S I

IFASSOSIALBUDAYA

IFASPOLARUANG

IFASFISIKDASAR

IFASEKONOMI

IFASKEPENDUDUKAN
IFASSTRUKTURRUANG

Analisis Rencana

4

PERUMUSANTUJUANPENATAAN WPSANANKULON

Tujuan Penataan Ruang WP

Dalam penyusunan RDTR Kecamatan

Sanankulon memiliki tujuan penataan ruang yaitu “Mewujudkan Perkotaan Sanankulon

sebagai Kawasan Agroindustri Peternakan di Kabupaten Blitar yang didukung oleh sektor Pertanian”

Kebijakan Penataan Ruang

Mengembangkan sentra industri kecil atau rumah tangga dengan memanfaatkan potensi desa atau produk unggulan desa

Mengembangkan agroindustri peternakan dengan memanfaatkan komoditas ternak unggulan di WP

Sanankulon

Meningkatkan aksesbilitas berupa jaringan jalan di WP Sanankulon yang dapat menunjang kegiatan

perekonomian

Merencanakan pusat bank sampah di Perkotaan

Sanankulon untuk membantu menangani pengolahan sampah

Strategi Penataan Ruang

Mengadakan pelatihan dan ketrampilan bagi masyarakat terkait pemanfaatan potensi ataupun produk unggulan desa

Pengembangan sentra industri kecil seperti UMKM di beberapa desa dengan pemanfaatan produk unggulan desa

Pengembangan kawasan hasil pengolahan dari hasil produk agroindustri peternakan berupa sapi perah

Pengembangan hasil komoditas ternak sapi perah menjadi produk yang menambah nilai ekonomi

Perbaikan dan peningkatan sarana dalam mendukung aktivitas perekonomian

Peningkatan infarstruktur jalan yang menjadi penghubung pusat-pusat pelayanan terutama dalam kegiatan perekonomian

Pembangunan pusat bank sampah sehingga menjadi lebih efektif dalam pengelolaannya

Pengolahan hasil limbah dari industri dapat disalurkan ke bank sampah agar dapat terkelola dengan baik

Isu Strategis

Mengembangkan agroindustri peternakan dengan memanfaatkan komoditas ternak unggulan di Kecamatan Sanankulon berupa sapi perah

Mengembangkan sentra industri kecil atau rumah tangga dengan memanfaatkan potensi desa atau produk unggulan desa

Mengadakan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat di Kecamatan Sanankulon terkait pengelolaan hasil pertanian, perkebunan ataupun peternakan

Dengan adanya kerusakan jalan di Kecamatan Sanankulon dapat menghambat pergerakan perekonomian

Berkurangnya lahan berdampak pada ketersediaan pangan yang berkurang dan berakibat pada berkurangnya ketahanan pangan secara nasional

ANALISA KEMAMPUAN LAHAN

Kemampuan Lahan

Kecamatan Sanankulon berdasarkan hasil analisa kemampuan lahan dimana semuanya dominan dalam kemampuan pengembangan

1 2 3 4
SKL Morfologi SKL Drainase SKL Kemudahan Dikerjakan SKL Bencana Alam SKL Ketersediaan Air SKL
Kestabilan Lereng SKL Pembuangan Limbah SKL Terhadap Erosi SKL Kestabilan Pondasi
1 2 3. 4 5 6 7 8

ANALISA KESESUAIAN LAHAN MAKRO

ARAHAN RASIO TUTUPAN ARAHAN KETINGGIAN BANGUNAN

analisis kesesuaian lahan mikro untuk mengetahui arahan-arahan kesesuaian lahan, sehingga diperoleh arahan kesesuaian peruntukan lahan untuk pengembangan kawasan berdasarkan karakteristikfisiknya

DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LAHAN

Daya Dukung

Tujuan analisis daya dukung lahan guna merencanakan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan, dari hal tersebut analisis daya dukung dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktivitas manusia yang berada diwilayah tersebut

Daya Tampung

(carrying capacity) diartikan sebagai kemampuan menerima penghuni dan sebagainya atau kemampuan ditempati (rumah, penginapan, dsb) Sedangkan daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya Berikut hasil perhitungan daya tampung di Kecamatan Sanankulon yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini

PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH

Kesehatan

Perdagangan

Dalam melakukan perencanaan pada Perkotaan Kecamatan Sanankulon perlu dilakukan analisis terkait dengan proyeksi kependudukan Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui kebutuhan akan fasilitas dan utilitas pada WP Kecamatan Sanankulon selama 20 (Dua Puluh) tahun yang akan datang

PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH DAN PRASARANA

PROYEKSI KEBUTUHAN PRASARANA

Pendidikan

Peribadatan

Pada tahun 2046, Kecamatan Sanankulon akan mencapai batas atas daya dukung : 192 635 jiwa dan mencapai batas atas daya

tampung : 381.200 jiwa pada tahun 2061. Hal ini membuat perlunya penambahan sarana dan prasarana hingga 20 tahun kedepan

ANALISA PROYEKSI PENDUDUK
AIR BERSIH LISTRIK AIR LIMBAH SAMPAH

ANALISAEKONOMI

Analisa Location Quontient (LQ)

Sektor Basis adalah sektor yang memiliki potensi besar dalam menentukan pembangunan menyeluruh di daerah

Sektor Non Basis merupakan sektor penunjang dalam pembangunan menyeluruh tersebut

AnalisaGrowthShare(GS)

Hasil Analisa Growth Share sendiri dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

Sektor Unggulan : pertumbuhan tinggi (+) dan kontribusi besar (+)

Sektor Potensial : pertumbuhan tinggi (+) dan kontribusi rendah (-)

Sektor Dominan : pertumbuhan rendah (-) dan kontribusi tinggi (+)

Sektor Stagnan : pertumbuhan rendah (-) dan kontribusi kecil (-)

Komoditi pertanian yang merupakan sektor unggulan yaitu Jagung Sedangkan untuk komoditi ternak, sektor unggulan terdiri dari sapi perah, kerbau, kuda dan kelinci untuk komoditi perkebunan yaitu tebu

1 2 3. 4 5

DIVERSIFIKASI

Rencana

5

PEMBAGIAN SWP PERKOTAAN SANANKULON

Ketetapan dalam penentuan SWP Perkotaan Sanankulon antara lain ; Batas Fisik, seperti jalan dan sungai, serta Fungsi Kawasan, seperti zona dan sub zona.

SWP 1

Wilayah SWP I merupakan pusat SWP. Fungsi kawasan pada SWP I berupa pengembangan kawasan industri, perkebunan serta Pertanian.

SWP II

SWP III

Fungsi kawasan SWP III berupa kawasan pusat Perdagangan dan jasa, Pemerintahan, Pendidikan, Pertanian serta Permukiman

SWP IV

Fungsi kawasan SWP IV antara lain sebagai pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, pertanian, wisata dan permukiman.

Fungsi kawasan SWP II antara lain sebagai pengembangan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan agroindustri, wisata, peternakan dan perkebunan

Pusat Pelayanan Kota/Kawasan Perkotaan

Mengacu pada RTRW Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2013, Perkotaan Sanankulon merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

Pusat Pelayanan perkotaan berada di SBWP III yaitu Desa Kalipucung yang dilewati jalan kolektor primer Pusat Pelayanan Perkotaan, yang berada di Desa Kalipucung meliputi kegiatan berupa perdagangan dan jasa skala kota, pusat pemerintahan, dan pusat pendidikan

Sub Pusat Pelayanan Kota di Perkotaan Sanankulon direncanakan berada di Desa Bendosari, Desa Tuliskriyo, dan Desa Sumberingin untuk melayani kegiatan skala desa/kelurahan, dengan kegiatan utama yang berada di ketiga desa tersebut berupa:

Perdagangan dan jasa skala desa seperti perniagaan berupa pasar sumberingin yang melayani lingkup desa, perdagangan eceran dan grosir, barang-barang kebutuhan sekunder, bengkel, dan lainnya;

Terdapat fasilitas umum, seperti masjid kecamatan, fasilitas ibadah agama lainnya, polindes, dan lain sebagainya;

Pusat agroindustri yang akan direncakan pada Desa Bendosari berupa agroindustri peternakan yang didukung olek sektor pertanian

Pusat Lingkungan Kelurahan/Desa, berada di Desa Sumber, Sumberejo, Sanankulon, Purworejo, Bendowulung dan Plosoarang dimana kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi terletak di Desa Plosoarang, Bendowulung dan Sanankulon; kawasan perumahan dengan kepadatan sedang terletak di Desa Sumber dan Sumberejo; dan kawasan perumahan dengan kepadatan rendah yang terletak di Desa Purworejo

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . -------------------
-------------------

RENCANA STRUKTUR RUANG wp perkotaan sanankulon

RencanaJaringan Transportasi

RENCANAJARINGAN JALAN

Perbaikan ruas jalan strategis Nasional (Jalan Tlogo Serut)

dimana jalan ini menghubungkan ruas Jalan Kota BlitarSanankulon -Kademangan -Tulungaggung yang memiliki lebar 7,5 Meter

Pemeliharaan rutin kondisi jalan pada WP Perkotaan

Sanankulon pada SWP I (Blok I-A, I-B, I-C), SWP II (Blok II-A, II-B, II-C), SWP III (Blok III-A, III-B, III-C), dan SWP IV (Blok IVA, IV-B, IV-C dan IV-D

Perbaikan ruas jalan yang dalam rencana jaringan jalan WP

Perkotaan Sanankulon diarahkan pada SWP I (Blok I-A dan Blok I-C), SWP II (Blok II-A, II-B, dan II-C) dan SWP III (Blok IIIA dan III-B)

Perbaikan ruas jalan strategis Kabupaten (Jalan Tanjung)

dimana jalan ini menghubungkan ruas jalan Kota Blitar-

Sanankulon -Ponggok -Srengat -Udanawu -Kediri yang

memiliki lebar 6 Meter

Peningkatan fungsi jalan dari lokal menjadi kolektor

sekunder pada Jalan Diponegoro -Jalan Anjasmoro -Jalan

Kalimas -Jalan Poncowati -Jalan Merdeka -Jalan Ngalor

Ngidul -Jalan Kauman -Jalan Jawa -Jalan Anggrek -Jalan

Brawijaya -Jalan Raya Centong -Jalan Widuri -Jalan Kelapa

Gading

RENCANAJARINGAN KERETAAPI

WP Perkotaan Sanankulon diarahkan untuk perkembangan jaringan perkeretaapian dengan double track yang terletak pada WP Perkotaan Sanankulon tepatnya di SWP III (Blok III-B)

SIMPUL

TRANSPORTASI

Pengembangan Terminal

Kargo yang terdapat di SWP I

Rencana penambahan lampu jalan sel surya yang berada hampir di seluruh SWP

Pengembangan, pengadaan dan pemanfaatan energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi energi air yang berada di SWP II Blok II-B (Desa Bendosari)

Pengadaan dan pemeliharaan sumber jaringan listrik berupa travo, SUTR, dan SUTM untuk kebutuhan industri dan eduwisata yang berada di SWP II (Blok II-B) dan SWP III (Blok III-B)

RENCANAJARINGAN

SUMBERDAYAAIR

RENCANA JARINGAN DRAINASE

Pemanfaatan air sisa

budidaya ikan koi sebagai

pengairan sawah di WP

Perkotaan Sanankulon

yang terdapat di SWP II (IIB) Desa Bendosari, dan SWP IV (IV-B dan IV-C)

Desa Sumberingin

Penambahan jaringan drainase yang direncanakan pada kawasan yang tidak ada jaringan drainase yang terdapat pada

seluruh SWP

Pengembangan dan pemeliharaan jaringan drainase yang terdapat di WP Kecamatan

Sanankulon

RENCANA JARINGANENERGI

JARINGAN

Penyediaan TPS skala Desa yang berguna untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.

Pengembangan TPA di WP Sanankulon yang berguna sebagai tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan

RENCANA JARINGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Pembuatan dan pengembangan jaringan IPAL domestik dengan sistem pengelolaan terpusat (Off Site System) yang berguna untuk menampung dan mengalirkan hasil buangan yang berasal dari kegiatan pemukiman, sekolah, perkantoran, perniagaan, pasar serta fasilitas umum lainnya yang difungsikan secara komunal

RENCANA
PERSAMPAHAN

RENCANA POLARUANG WPPERKOTAAN SANANKULON

Melakukan pengolahan hasil dari kayu dari hutan produksi menjadi hasil setengah jadi bertujuan untuk peningkatan harga jual yang didukung

dengan pengadaan gudang atau pabrik pemotongan kayu skala Sub WP

Perkotaan Sanankulon yang berada di SWP III C (tepatnya di Desa Sumber dan Desa Kalipucung), SBWP IV (Desa Sumberingin dan Desa Gledug)

Pengembangan kawasan

budidaya perikanan koi

dan pembatasan alih fungsi

lahan perikanan dengan

tujuan untuk pemenuhan

ekonomi masyarakat WP

Perkotaan Sanankulon

tepatnya di SWP II (Blok II-B)

Desa Bendosari, SWP IV (Blok

IV-C, Blok IV-B) Desa

Sumberingin dan Desa Gledug.

Z O N A

P A R I W I S A T A

Penataan kembali zona pariwisata dengan bentuk kegiatan eduwisata Susu yang berada di Desa Bendosari (SWP III Blok IIIA), dengan rincian

Pengembangan agroindustri peternakan

Skala Regional dimana dalam industri ini

memanfaatakan atau pengembangannya

lebih ke peternakan sapi (Industri Susu) di SWP II-B (Desa Bendosari).

Zona peruntukan industri dengan kegiatan pengadaan pabrik industri pemotongan kayu untuk mendukung adanya hutan produksi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan nilai barang (Produk kayu setengah jadi) WP Perkotaan Sanankulon di SWP IV-D (Desa Sumberingin)

Melakukan penataan kembali pada kawasan khusus eduwisata susu terutama pada sektor sarana dan

prasarana

Membuat centra kuliner (Food Court) dan souvenir dengan memanfaatan UMKM yang ada pada

sekitaran eduwista susu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Melakukan pelatihan berkaitan dengan pembuatan produk-produk disversifikasi dari bagian-bagian sapi seperti olahan lain dari susu sapi, kulit, tanduk, maupun limbah.

Z O N A B U D I D A Y A Z O N A H U T A N P R O D U K S I
Z O N A P E R I K A N A N Z O N A K A W A S A N P E R U N T U K A N I N D U S T R I

RENCANA POLA RUANG

EKSISTING

RENCANA2042

PEMANFAATAN RUANG PRIORITAS

Program pemanfaatan ruang prioritas merupakan program perwujudan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana dalam bentuk program pembangunan yang diprioritaskan Rencana ini disusun untuk mencapai tujuan pengembangan ditetapkan pada WP Perkotaan Sanankulon yaitu :

“Mewujudkan Perkotaan Sannakulon sebagai Kawasan Agroindustri Peternakan di Kabupaten Blitar yang didukung oleh sektor Pertanian”

SWP IV

SWP III

Penyediaan TPS skala Desa yang berguna untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu yang terdapat pada SWP III Blok III-C

Pengembangan Terminal

Kargo yang terdapat di SWP I

SWP III

Pengembangan jaringan

SWP II

Pengembangan agroindustri peternakan Skala Regional di Desa Bendosari Blok II-B dimana dalam industri ini memanfaatakan atau pengembangannya lebih ke peternakan sapi (Industri Susu)

SWP I

Pengadaan pabrik industri pemotongan kayu untuk meningkatkan nilai barang (Produk kayu setengah jadi) di SWP IV-D (Desa Sumberingin)

Pembuatan dan pengembangan jaringan IPAL domestik dengan sistem pengelolaan terpusat (Off Site System) yang terdapat pada SWP IV Blok IV-B

perkeretaapian dengan double track pada WP

Perkotaan Sanankulon

tepatnya di SWP III (Blok III-B)

Pengembangan Terminal

Kargo yang terdapat di SWP I

Blok I-B

INDIKASI PROGRAM

Peraturan Zonasi

6

P E R A T U R A N Z O A N A S I

KETENTUAN KEGIATAN DAN

PENGGUNAAN LAHAN

ketentuan yang berisi kegiatan dan penggunaan lahan yang diperbolehkan, kegiatan dan penggunaan lahan yang bersyarat secara terbatas, kegiatan dan penggunaan lahan yang bersyarat tertentu, dan kegiatan dan penggunaan lahan yang tidak diperbolehkan pada zona lindung maupun zona budi daya.

Ketentuan

Teknis

Zonasi

Klasifikasi I = pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan

Klasifikasi T = pemanfaatan bersyarat secara terbatas

Klasifikasi B = pemanfaatan bersyarat tertentu

Klasifikasi X = pemanfaatan yang tidak diperbolehkan

KETENTUAN INTENSITAS

PEMANFAATAN RUANG

Ketentuan teknis tentang kepadatan zona terbangun yang dipersyaratkan pada zona tersebut dan diukur melalui

Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Koefisien Daerah Hijau (KDH) baik di atas maupun di bawah permukaan tanah

KETENTUAN TATA BANGUNAN

Ketentuan yang mengatur bentuk, besaran, peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu zona untuk menjaga keselamatan dan keamanan bangunan, dengan komponen yang terdiri dari TB maksimum, GSB minimum, jarak bebas antar bangunan, jarak bebas samping (JBS).

KETENTUAN PRASARANA DAN

SARANA PENDUKUNG MINIMAL

Ketentuan yang mengatur jenis prasarana dan sarana pendukung minimal apa saja yang harus ada pada setiap zona peruntukan yang ditentukan berdasarkan sifat dan tuntutan kegiatan utama pada zona peruntukannya.

KETENTUAN KHUSUS

Ketentuan yang mengatur pemanfaatan zona yang memiliki fungsi khusus dan diberlakukan ketentuan khusus sesuai dengan karakteristik zona dan kegiatannya dimana terdapat aturan tambahan yang ditampalkan (overlay) di atas aturan dasar karena adanya hal-hal khusus yang memerlukan aturan tersendiri karena belum diatur di dalam aturan dasar.

STANDAR TEKNIS

Aturan-aturan teknis pembangunan yang ditetapkan berdasarkan peraturan/ standar/ ketentuan teknis yang berlaku serta berisi panduan yang terukur dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

KETENTUAN PELAKSANAAN

Aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan penerapan peraturan daerah RDTR dan PZ

KETENTUAN PENGGUNAAN LAHAN

YANG TIDAK SESUAI

Ketentuan ini berlaku untuk pemanfaatan ruang yang izinnya diterbitkan sebelum penetapan RDTR/peraturan zonasi, dan dapat dibuktikan bahwa izin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang benar.

PETA PERATURAN ZONASI

WP SANANKULON

SWP I

SWP II

SWP III

SWP IV

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG DAN TATA BANGUNAN

Dokumentasi

TIMSTUDIOKOTA2

RDTR&PZPERKOTAAN SANANKULON

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.