Kendari Pos Edisi 19 Juli 2011

Page 10

Metro Plat Merah Ganti Plat Hitam Kena Tilang Kendari Pos | Senin, 18 Juli 2011

Kendari, KP Operasi patuh menyapu bersih kendaraan. Mobil yang gonta-ganti plat merah dan hitam ikut ditilang. Langkah tegas ini sudah diiringi dengan sosialisasi dan spanduk yang dipajang di beberapa jalan di Kota Kendari. Dalam sepekan pelaksanaan operasi, kendaraan yang ditilang capai 1.189 unit. Kendaraan roda dua atau sepeda motor 969 unit dan kendaraan roda empat dan enam 220 unit. Pelanggaran ini semua ditangani langsung Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sultra. Menurut Dirlantas Kombes Pol. Edi Setio Budi Santoso mengatakan, pelanggaran lalulintas yang ditindak, didominasi yang tidak melengkapi surat-surat berkendara seperti SIM dan STNK. Selain itu, pelanggaran kedua yakni kelengkapan kendaraan seperti knalpot standar, kaca spion dan lampu rem. Sedang pelanggaran terhadap penggunaan helm standar menempati urutan ketiga tertinggi. “Pola operasi yang dilaksanakan yakni sosialisasi baik melalui angket maupun spanduk di seluruh Kota Kendari dan dae-

rah-daerah serta penyuluhan kepada masyarakat. Sedang pola penindakan dilakukan dengan cara hunting sistem melalui patroli mobile serta razia sasioner pada tempattempat tertentu untuk memeriksa kelengkapan suratsurat kendaraan,” terang Edi Setio Budi Santoso di ruang kerjanya, kemarin. Pada operasi patuh, tak hanya kendaraan umum yang dirazia. Kendaraan dinas (plat merah) juga diperiksa. Beberapa kendaraan dinas yang diubah menjadi plat hitam ikut ditilang. Seperti mobil dinas lingkup Dispenda Sultra yang kepergok menggunakan plat hitam di sekitar MTQ Square, kemarin.

“Biar plat merah kalau melanggar juga akan ditindaki. Tentu yang dikenakan denda adalah orang yang mengemudikan kendaraan,” jelasnya. Pria yang akrab disapa Edi itu menambahkan, kendaraan roda empat atau lebih, penggunaan sabuk keselamatan alias sabuk pengaman (safety bel) akan menjadi prioritas penindakan. Pekan ini, pengendara roda empat atau lebih jika tidak menggunakan safety bel, akan ditindak tegas. “Sasaran utama operasi ini adalah persoalan keselamatan pengendara. Yang gunakan sepeda motor, wajib menggunakan helm standar SNI baik yang membonceng maupun yang dibonceng. Kendaraan roda empat

11

atau lebih, wajib menggunakan sabuk pengaman. Seluruh kelengkapan kendaraan juga harus dilengkapi. Khusus sabuk keselamatan, ini menjadi prioritas. Hasil survei, sebelum operasi dilakukan, baru sekitar 30 persen pengemudi yang menggunakan sabuk keselamatan. Diharapkan, setelah operasi patuh, pengguna safety bel bisa mencapai 100 persen,” ungkap mantan Wadir Lantas Polda Kepri itu. Operasi patuh menjadi upaya preventif dalam menekan angka kecelakaan lalulintas dan pelanggaran pada puncak arus mudik dan arus balik. “Kita berusaha menanamkan kebiasaan tertib lalulintas pada masyarakat sejak dini,” jelasnya. (aka)

BPTPH Gelar Workshop Hama Tanaman foto:suwarjono/kp

Mobil Dispenda plat merah tapi oleh pengemudinya diubah jadi plat hitam. Kendaraan ini kemarin diamankan pihak kepolisian karena dianggap melanggar.

Kendari, KP Untuk meningkatkan kemampuan teknis Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP), Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sultra menyelenggarakan Workshop. Selain meningkatkan kemampuan teknis, Workshop ini juga bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam peningkatan kemampuan petugas pengamatan hama penyakit baik pertanian tanaman pangan maupun tanaman hortikultura. Kegiatan yang berlangsung di

salah satu hotel di Kendari, diikuti 60 peserta dari kabupaten/kota se-Sultra. Menurut Kepala BPTPH Sultra Ir. Abustan, perlu adanya upaya peningkatan produksi dan produktivitas dengan melakukan strategi antara lain perluasan areal tanam, peningkatan produksi dan produktivitas pengamanan produksi serta pemberdayaan kelembagaan da n dukungan modal usaha tani. Lebih lanjut ditekankan, dalam program peningkatan produksi beras nasional (P2BN), Sultra ditargetkan bisa mencapai kurang lebih 450 ribu ton/tahun. Karena

itu, peran aktif jajaran perlindungan tanaman perlu senantiasa ditingkatkan. Pengamanan produksi sekarang dan yang akan datang akan semakin berat dan kompleks baik karena gangguan OPT maupun dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawalan intensif, tepat, terintegrasi dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pihak terkait. Oleh karena itu, kebijakan perlindungan tanaman menyaratkan agar serangan OPT seminimal mungkin, bahkan diperlukan gerakan lawan hama. (P11)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.