Kendari Pos Edisi 28 Mei 2013

Page 7

7

Kendari Pos | Selasa, 28 Mei 2013

Dua Kelalaian Sopir Pickup Maut

NURYADI/KENDARI POS

Kondisi salah satu ruas jalan di kawasan ibu kota Bombana, tepatnya di jalur utama Yos Sudarso yang memprihatinkan. Sudah dua bupati definitif di daerah pemekaran itu, namun belum juga memperlihatkan peningkatan kinerja dalam pembangunan.

Jalan Ibu Kota Dihiasi Kubangan Lumpur Rumbia, KP Belum ada progres menggembirakan dari pembangunan yang dilakukan kepala daerah di Bombana dalam menata wajah ibu kota menjadi lebih layak. Lihat jalur jalan di wilayah Rumbia, ibu kota Kabupaten Bombana. Di musim penghujan saat ini, hampir semua sudut jalan dihiasi dengan kubangankubangan lumpur. Pemandangan seperti itu tak hanya ditemukan di jalan yang belum diaspal. Sebab yang sudah diaspal pun, kondisinya sama saja. Ruas jalan yang “dihiasi” lumpur hampir ditemukan pada tiap lorong ibu kota seperti di Marunta, samping kantor Lurah Doule. Meski panjangnya jalannya tak sampai satu kilometer. “Dari sebe-

lum merdeka sampai merdeka, jalannya begini-begini terus (berlumpur). Tidak tahu kapan jalan-jalan di ibu kota ini mulus. Padahal sembilan tahun merdeka, sudah lima Bupati yang pimpin ini daerah,” kesal Asri, warga Rumbia. Di lorong Tina Orima juga begitu. Lumpurnya makin ganas, seiring dengan keluar masuknya mobil dump truk yang mengambil bahan galian C untuk material proyek penimbunan laut sebagai lokasi persiapan MTQ. Di jalur ini pengemudi kendaraan roda dua harus ekstra hati-hati. “Sudah banyak yang jadi korban. Kalau tidak, bannya terselip, pengendaranya jatuh dan mandi lumpur. Beginilah Bombana kalau sudah musim hujan. Ini (lumpur) baru di ibu kota,

tidak tahu kalau di kampungkampung terpencil,” keluh Heri, warga Rumbia lainnya. Di jalan Yos Sudarso, jalur utama keluar masuk ibu kota, kerusakannya juga sangat parah. Dari Pasar lama Kasipute sampai tugu Homebase Kasipute yang berjarak sekitar empat kilometeran, banyak lubang berderet dengan diameter lima sentimeter sampai 2 meter dan kedalaman 50 sentimeter. Rekanan yang mengerjakan proyek ini, sudah melakukan penimbunan. Namun material yang digunakan dikritisi setiap warga yang melintas, karena musim hujan saat ini, tanahnya menyerupai lumpur. Ketua DPRD Bombana, Andhy Ardian pun angkat bicara dengan tanah timbunan yang

digunakan kontraktor itu. Andhy meminta pihak rekanan cepat melakukan penimbunan, terutama di jalan-jalan yang lubangnya sudah mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan pengendara. Kepala Bidang Bina Marga di Dinas Pekerjaan Umum, Asdar Darwis mengaku, jalur di ibu kota yang kini dikepung kubangan dan lumpur hidup akan diaspal tahun ini. Anggarannya sudah diporsikan sebesar Rp 11 miliar dan telah selesai ditenderkan. Namun begitu, Asdar mengaku, tidak semua jalur ibu kota yang sudah lama berlumpur akan diaspal. “Ada beberapa ruas jalan yang belum tersentuh, salah satunya jalur menuju Sangkona, Kecamatan Rumbia,” jelasnya. (nur)

Bocah Tenggelam Ditemukan Kendari, KP Rakil akhirnya ditemukan. Bocah berusia delapan tahun yang hilang di Sungai Konaweeha tersebut ditemukan Tim Gabungan Basarnas, Kepolisian, anggota TNI, Badan Penanggulangan Bencana Konawe dan masyarakat dalam kondisi

Muna Barat... Muna Barat untuk satu langkah berjuang bersama-sama memekarkan daerah,” teriak Nur Arduk, Korlap Aksi. Ia juga meminta masyarakat tak lagi tertipu memberikan sumbangan yang mengatasnamakan panitia pemekaran. “Pertanggungjawabannya tidak jelas. Masyarakat jangan lagi mau menyumbang, kalau ada yang mengatasnamakan perjuangan

Pejabat... iatan padat. Beberapa waktu lalu, hal yang sama juga terjadi pada Bupati Tegal setelah mengikuti beberapa kegiatan kemudian yang bersangkutan pingsan dan meninggal dunia,” prihatinnya.

Melancong... komisi. Perjalanan itu mendapat sorotan dari Aktivis Bombana, Andi Mashap. Menurutnya, anggota dewan daerah itu harusnya lebih fokus menjalankan

Jati... gaku, pelaku ilegal logging di kawasan HTI bukan hanya dilakukan masyarakat setempat, tetapi para cukong kayu yang belum diketahui identitasnya. “Masyarakat hanyalah orang yang mengadu nasib dari hasil ilegal logging, sedangkan big bossnya yang membackup kegiatan tersebut belum teridenti-

tak bernyawa lagi, Sabtu (25/5) akhir pekan lalu sekitar pukul 11.30 Wita, sekitar tiga kilometer dari tempat korban pertama mandi di Desa Grandis, Kecamatan Uepai. Bocah tersebut dalam posisi tengkurap dan tersangkut ranting pohon. “Korban hilang se-

jak empat hari lalu. Mayatnya kami evakuasi ke rumah orang tuanya yang tak jauh dari lokasi penemuan,” kata Resky, Kepala Jaga Basarnas ketika dihubungi, kemarin. Resky melanjutkan, pencarian bocah yang tenggelam itu, menemui kendala akibat arus sungai

yang cukup deras dan sangat keruh. Itulah yang menyebabkan proses pencarian membutuhkan waktu lama. Sebelumnya, Rakil terseret arus sungai Konaweeha sejak Rabu (22/5) pada pukul 14.30 Wita, saat sedang berenang di sungai bersama teman-temannya. (cr1)

pemekaran,” himbaunya. Ketua Presedium Gerakan Anti Korupsi Sultra itu juga meminta keseriusan Bupati Muna, LM Baharuddin untuk memperjuangkan pemekaran Muna Barat. “Sudah tiga kali agenda sidang pemekaran, namun Muna Barat belum juga mekar,” sindirnya. Senada hal itu, La Ode Agus, mengatakan, pembentukan daerah otonomi Muna Barat merupakan harga mati. Salah satu jalan agar ak-

selerasi pembangunan merata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah melalui pemekaran. Pihaknya mengaku telah mendapat informasi jika Bupati Muna, LM Baharuddin saat ini telah berada di Jakarta dan menghadiri rapat pembahasan pemekaran di komisi II DPR RI. Sementara itu, Bupati Muna LM Baharuddin, yang dihubungi kemarin sore membenarkan jika ia memang su-

Menurut Umar Samiun urusan mati dan hidup seseorang memang kehendak Tuhan. Namun akan sangat penting juga ikhtiar dan upaya manusia dalam menjaga kondisi fisiknya. “Jadi wajib bagi seluruh kepala SKPD untuk mengikuti tes kesehatan itu,” tambahnya. Hasil

tes nantinya dilaporkan untuk menjadi pertimbangan bupati dalam memberikan tanggung jawab jabatan. Dari hasil pemeriksaan awal pada 18 pejabat diketahui, secara umum masih sehat dan tak ada yang terkontaminasi menggunakan Narkoba. (cr4)

dah berada di Jakarta. Bupati meninggalkan Belanda di luar dari jadwal kepulangan. Ia membayar pribadi tiket kepulangannya. “Kehadiran saya di komisi II DPR-RI, sebagai bentuk komitmen Pemkab Muna serius untuk memperjuangkan pemekaran Muna Barat dan Kota Raha,” tegasnya. Dalam sidang di Komisi II DPR RI, lanjut mantan Kadis Kesehatan Muna itu, belum sempat dilakukan pembahasan. Karena terjadi perbedaan pandangan antara komisi I. “Kita cuma mendengar. Selanjutnya, menunggu keputusan agenda pembahasan berikutnya. Kalau sudah ada jadwal baru pembahasan, kita siap untuk hadiri,” jelasnya. (awn)

fungsi pengawasannya dari pada hanya jalan-jalan berlabel KAD atau studi banding. Menurut Mashab, banyak persoalan yang terjadi di Bombana saat ini, tapi lepas dari pengawasan dewan. “KAD tidak ada man-

faat nyata yang dirasakan masyarakat. Dari dulu juga “belajar” ke luar daerah, tapi apa kontribusinya. Mendingan anggota dewan, fokus dengan masalah yang menjadi rintihan rakyat,” sindirnya. (nur)

fikasi,” katanya. Legislatif akan melakukan penelusuran siapa orang dibalik aksi perambahan hutan tersebut. “Kita laporkan ke pidana agar proses hukumnya cepat dilaksanakan,” katanya. Ia menghimbau agar penerbitan surat izin pengolahan kayu yang kerap dikeluarkan kepala desa tak lagi dilakukan. Sebab kenyataan

di lapangan, izin tersebut tak sesuai, karena pengolahannya dilakukan dalam HTI bukan dilakukan di luar kawasan. “Kita juga akan koordinasikan dengan Dinas Kehutanan dan Satpol PP untuk mempertanyakan kinerja dan pengawasan mereka sebenarnya sejauh mana,” tegasnya diamini koleganya sesama Anggota DPRD, Hasan. (cr2)

Unaaha, KP Pengemudi mobil pick up yang mengalami kecelakaan maut dan merenggut tiga nyawa, Asrun disangka dengan dua kelalaian. Pertama karena muatannya over kapasitas (16 orang penumpang di belakang). Kedua, mobil pickup itu memang tak boleh memuat manusia, tetapi diperuntukkan memuat barang. Kesimpulan itu terungkap dalam pemeriksaan tersangka di Mapolres Konawe, kemarin (27/5). Kasubbag Humas Polres Konawe, AKP Turuman Marani mengatakan, sebelum berangkat ke Kendari, Asrun sempat terlibat adu mulut dengan isterinya. Diperkira-

kan, Asrun pun kehilangan konsentrasi saat mengemudi. “Dalam perjalanan ke Kendari, ban belakang mobil yang dikemudikan, pecah dan terjadilah kecelakaan hingga menewaskan tiga orang pengendara motor serta menyebabkan belasan penumpang pickup luka-luka dan patah tulang,” kata Turuman. Saat kejadian, Asrun langsung mengamankan diri ke Polsek Pondidaha. Sejauh ini belum ada tuntutan dan klaim keberatan dari pihak keluarga korban. Namun pihak kepolisian masih akan terus memproses kasus ini. “Asrun tetap sebagai tersangka tunggal. Kami masih akan memeriksa para

korban lainnya,” jelasnya. Seperti diketahui, Sabtu (25/5) lalu, mobil yang dikemudikan Asrun bertabrakan dengan dua sepeda motor. Satu orang pengendara sepeda motor tewas di tempat dan dua lainnya meninggal di rumah sakit. Sementara korban lainnya ialah penumpang Asrun yang mengalami luka-luka dan patah tulang. “Untuk sementara, tersangka dijerat dengan undang-undang nomor 22 tahun 2009, pasal 310 ayat 3 dan 4 tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang dan lukaluka. Hukuman maksimal 6 tahun penjara,” tanadas Turuman. (m2)

Warga Curi Besi Jembatan Raha, KP Material besi untuk konstruksi jembatan di Desa Pure, Kecamatan Wakorumba Selatan, hilang. Besi yang ditaksir berharga hingga Rp 500 juta tersebut dicuri Aksan, warga Desa Pure. Belum sempat menikmati hasil kejatahannya, Aksan tertangkap polisi, akhir pekan lalu. “Kita masih melakukan pengembangan. Tak menutup kemungkinan akan ada tambahan tersangka,” kata AKBP Sempana Sitepu melalui Ka-

subaghumas, AKP Daniel, kemarin. Mantan Kapolsek Katobu itu mengungkapkan, besi jembatan yang dicuri diangkut dengan menggunakan tiga truk. Tersangka menjual besi tersebut kepada seseorang yang disebut bernama Felix seharga Rp 7,5 juta. Dari tangan Aksan, polisi berhasil mengamankan barang bukti uang sebesar Rp 4 juta. Sisanya Rp 3,5 juta telah habis digunakan. Dua truk besi curian itu diangkut menuju Baubau

dan satu truknya lainnya dibawa ke Kendari. “Besi itu akan dikirim ke Surabaya,” sambung Daniel. Besi-besi tersebut, setelah tiba di Kendari dan Baubau langsung dimasukan di kontainer. “Kita mengejarnya, tapi tidak mendapatkan lagi,”terangnya. Akibat hilangnya material besi untuk jembatan tersebut, kerugian ditaksir sebesar Rp 500 juta. “Hilangnya besi tersebut dilaporkan oleh pihak Dinas PU Sultra,” tandas Kasubaghumas Polres Muna. (awn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.