BANTUL
Banguntapan DAFTAR ISI Pleret dan Imogiri Kasihan Pajangan Kretek BANTUL : A HISTORIC PLACE 1 Bantul
Situs Gua Seluman BANGUNTAPAN Watu Gilang Baturetno Situs Mantup Masjid Keraton Mataram Candi Gampingan BANTUL : A HISTORIC PLACE 2
Situs
1792-1810 sebagai tempat istirahat atau rekreasi serta simbol perlawanan terhadap pemerintah kolonial. Sekarang, tempat ini dijadikan sebagai
dan budaya. (082137882528) Seno Karang Bendo, Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul
BANTUL : A HISTORIC PLACE 3 Wisata Arkeologi, Budaya dan Sejarah
Gua Seluman adalah situs taman air. Gua ini memiliki 2 sumber mata air yang berasal dari luar bilik pesanggrahan dan mata air dari dalam pesanggrahan. Di situs ini terdapat pintu masuk dengan hiasan Paduraksa, kelir berhias motif bunga dan sulur-suluran. Tempat ini mempunyai 2 kolam berupa kolam kecil dan besar. Kolam mini mempunyai sumber mata air sendiri. Pada kolam besar ada hiasan manuk beri mencengkeram ular dan Naga dalam keadaan sudah tidak utuh. Situs ini didirikan oleh Sultan Hamengkubuwana II yang memerintah pada tahun
wisata sejarah
Situs Gua Seluman
gua seluman
naga
manuk beri
Watu
Gilang
Watu
relief
flora,
sebagai pelambangan tokoh
. Diperkirakan
Watu Gilang ini dulu digunakan oleh Kyai Gejawan untuk bertapa (087838378347) Harimurti BPCB Dusun Gilang, Kelurahan Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul BANTUL : A HISTORIC PLACE 5 Wisata Arkeologi, Budaya, dan Sejarah
Baturetno
Gilang ini berupa sebuah batu berbentuk segi empat yang memiliki relief pada keempat sisinya. Relief tersebut berupa
sulur-suluran,
dan fauna yang diduga
wayang
bahwa
Situs ini dibangun pada abad ke-9, sezaman dengan Situs Payak. Pada situs terdapat tiga buah bangunan yang diperkirakan sebagai candi perwara. Secara vertikal bangunan candi di Situs Mantup terbagi menjadi tiga, yaitu kaki, tubuh dan atap. Namun saat ditemukan, Struktur bangunan yang ditemukan hanya dari pondasi sampai bingkai bawah tubuh candi. Situs Mantup dulunya digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan upacara perkawinan. (081325313902) Andrianto (087838378347) Harimurti BPCB BANTUL : A HISTORIC PLACE 6 Situs Mantup Desa Sampangan, Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Wisata Arkeologi, Budaya, dan Sejarah
Masjid Mataram Kotagede menjadi bukti keberadaan ibukota kerajaan Mataram Islam pertama. Kompleks Masjid Mataram dibangun oleh Sultan Agung pada 1644 M. Masjid ini digunakan untuk kegiatan pengembangan ajaran agama Islam. Selain itu, keberadaannya juga tak lepas dari Kompleks Makam Kotagede. Pada luar masjid dikelilingi oleh pagar serta terdapat empat tiang atau soko guru di dalam masjid. (085725878963) Takmir (081912888291) Takmir Masjid Keraton Mataram di Kotagede Dusun Gilang, Kelurahan Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul BANTUL : A HISTORIC PLACE 7 Wisata Arkeologi, Budaya, Sejarah, dan Religi
Candi Gampingan
Candi Gampingan adalah candi yang berlatar belakang agama Buddha Mahayana. Dewa yang dipuja adalah Dewa Jambhala sebagai dewa utama yang dipuja. Ditinjau dari keberadaan arca dan gaya seni bangunannya, Candi Gampingan menunjukkan ciri candi yang berasal dari abad 9 Masehi. Candi ini ditemukan ketika penggalian tanah untuk membuat bata pada Juni 1995. Lalu, penggalian penyelamatan dilakukan dan ditemukan 7 buah candi dengan kondisi tidak utuh.
BANTUL : A HISTORIC PLACE 8
(087838378347) Harimurti BPCB
Dusun Gampingan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul
Wisata Arkeologi, Budaya, dan Sejarah
Situs Kerto PLERET & IMOGIRI Museum Purbakala Pleret Masjid Agung Pleret Masjid Pathok Negara Taqwa Wonokromo BANTUL : A HISTORIC PLACE 9 Kompleks Makam RajaRaja Mataram
SITUS KERATON KERTO
Jejak Keberadaan Mataram Islam
BANTUL : A HISTORIC PLACES 10
Wisata Arkeologi, Budaya, dan Sejarah
SITUS KERTO
Kerto, Kanggotan, Pleret, Bantul
Situs Kerto merupakan lokasi bekas ibukota kerajaan Mataram Islam Abad XVII yakni pada periode pemerintahan Sultan Agung (1613-1646). Hal ini ditunjukkan dengan temuan permukaan berupa umpak-umpak atau penyangga tiang dari batu andesit yang berukuran cukup besar. Selain itu, tanah yang ditinggikan ini kemudian menjadi salah satu bagian yang selalu terdapat pada keraton-keraton kerajaan Mataram Islam atau dikenal dengan Siti Inggil. (082242021545) Tri Hartanto
BANTUL : A HISTORIC PLACE 11
MUSEUM PURBAKALA PLERET & SITUS SUMUR GUMULING
Wisata Arkeologi Budaya, dan Sejarah
BANTUL : A HISTORIC PLACE 12
Jalan Pleret Kedaton, Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul
Museum Purbakala Prelet menyediakan koleksi mengenai situs atau benda cagar budaya yang berkaitan dengan Keraton Mataram Islam di Pleret. Di dalamnya, terdapat situs Sumur Gumuling. Instagram @museumpleret Apa Saja Koleksinya? BANTUL : A HISTORIC PLACE 13
MASJID
BANTUL : A HISTORIC PLACE 14
Arkeologi, Budaya,
AGUNG PLERET Masjid Agung Pleret adalah masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Amangkurat I di Mataram Islam pada tahun 1646-1677. Dalam Serat Babad Montana disebutkan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1571 tahun jawa atau 1649 masehi. Saat ini, Masjid Agung Pleret hanya tersisa struktur bekas masjid atau reruntuhannya saja dan berupa umpak yang berjumlah 23. (085643879536) Rustam Kauman, Pleret, Pleret, Bantul
Wisata
dan Sejarah
Masjid Pathok Negara Taqwa Wonokromo
Dusun Wonokromo I, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul
BANTUL : A HISTORIC PLACE 15
Wisata Arkeologi, Budaya, dan Sejarah
Masjid Pathok Negara Taqwa Wonokromo didirikan oleh Kyai Haji Muhammad Fakih pada tahun 1814-1823 atas perintah Sultan Hamengku Buwana I. Tanah yang digunakan adalah tanah perdikan (merdeka) yang diberikan oleh Sultan Hamengku Buwana I. Fungsi awal dari masjid Pathok Negoro sebagai batas dari wilayah kekuasaan Yogyakarta kemudian berkembang menjadi pusat keagamaan bagi masyarakat. (081228326127) Takmir
BANTUL : A HISTORIC PLACE 16
Wisata Arkeologi, Budaya, Sejarah, dan Religi
Kompleks Makam
Raja-Raja Mataram
BANTUL : A HISTORIC PLACE 17
Kompleks Makam RajaRaja Mataram
Kompleks Makam Raja-Raja Imogiri adalah kompleks makam yang didirikan dengan tujuan untuk memakamkan raja-raja Mataram Islam. Makam yang paling sakral adalah makan Sultan Agung karena raja pertama yang dimakamkan di sini. Dari kompleks ini, pengunjung disuguhkan kekayaan budaya arsitektur masjid, pintu gerbang, kelir, masjid, dan kolam. Makam ini terdiri dari 4 buah pintu gerbang atau gapura: Kori Supit Urang, Regol Sri Manganti I, Regol Sri Manganti II, dan Gapura Papak. Selain itu, kentalnya nuansa Masjid Kuno berupa keaslian Saka Guru, mimbar, dan mihrabnya. (081329536447) Mujiran Carik Puroloyo
BANTUL : A HISTORIC PLACE 18
Stasiun Winongo KASIHAN Sendang Kasihan Masjid Pathok Negoro Sendang Banyu Temumpang BANTUL : A HISTORIC PLACE 19
Stasiun Winongo
Glondong, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
Stasiun Winongo dibangun setelah pemberian izin swasta membuat jalur kereta api di Hindia Belanda, N. V. NISM (Naamlooze Venootschap NederlandschIndische Spoorweg-Maatschappij). Stasiun ini dibangun pada tahun 1912 hingga 1919. Bentuk Stasiun Winongo memiliki bentuk atap limasan yang menjadikannya unik. Stasiun dan jalur ini ditutup pada tahun 1973 karena transportasi yang mulai berkembang.
BANTUL : A HISTORIC PLACES 20
Wisata Arkeologi dan Sejarah
Sendang Kasihan
Jalan Sendang RT.05 Kasihan, Tamantirto, Kasihan, Bantul
BANTUL : A HISTORIC PLACE 21
Wisata Arkeologi dan Sejarah
Sendang Kasihan
Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, sendang ini dahulunya muncul dari tongkat Sunan Kalijaga yang ditancapkan di Dukuh Kasihan. Cerita lainnya dikatakan jika sedang ini digunakan untuk ritual dan berendam oleh Nyi Roro Pembayun dalam memikat Ki Ageng Mangir. Masyarakat sekitar percaya jika air sendang memiliki khasiat awet muda dan memancarkan kecantikan. Pada sendang juga terdapat Arca Agastya dan Arca Ganesha yang berstatus Cagar Budaya. Sendang Kasihan masih berfungsi hingga saat ini (living monument) dan memiliki nilai penting dalam kehidupan masyarakat Dukuh Kasihan, dan menjadi salah satu identitas masyarakat Bantul. (081915544484) Yudi
BANTUL : A HISTORIC PLACE 22
Masjid Pathok Negoro Masjid Pathok Negoro Dongkelan didirikan pada tahun 1775 M oleh Kyai Syihabuddin atas perintah Sultan Hamengku Buwana I (1755-1792). Masjid ini dibangun di atas tanah perdikan yang diberikan oleh Sultan Hamengku Buwana I. BANTUL : A HISTORIC PLACE 23 Dongkelan Kauman, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul Wisata Arkeologi, Budaya, Religi dan Sejarah
Masjid Pathok Negoro
Pada masa Perang Diponegoro (1825-1830), Masjid Pathok Negara Dongkelan sempat dijadikan basis pasukan Pangeran Diponegoro. Oleh karena itu masjid menjadi sasaran perang dan akhirnya dibakar oleh Belanda. Masjid kemudian dibangun kembali setelah perang berakhir. Sistem peletakan dan pembangunan masjid pathok negara hanya dimiliki oleh Kesultanan Yogyakarta sebagai penanda keistimewaan Yogyakarta. Keberadaan masjid ini menjadi salah satu bukti penyebaran Agama Islam di Bantul. (087839468414) Takmir
BANTUL : A HISTORIC PLACE 24
Arkeologi dan Sejarah
Sendang Banyu Temumpang BANTUL : A HISTORIC PLACE 25
Banyu Temumpang No.RT 01, Salakan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Sendang Banyu Temumpang merupakan salah satu peninggalan Sultan Hamengku Buwono II dan menjadi salah satu tempat pesanggrahannya.
Wisata
Sendang Banyu Temumpang
Keberadaan sendang ini sangat membantu warga masyarakat sekitar terkait kebutuhan air karena sendang ini tidak pernah mengalami kekeringan meskipun musim kemarau. Bentuk bangunan sendang dibuat seperti kolam dengan panjang 15 meter dan lebar 7 meter serta kedalaman kurang lebih 1 meter. Tidak hanya memanfaatkan airnya, masyarakat juga masih memiliki tradisi tahunan yakni melakukan Tirakatan di sendang ini setiap tanggal 16 Agustus di malam hari.
BANTUL : A HISTORIC PLACE 26
PAJANGAN
Dam Kamijoro
BANTUL : A HISTORIC PLACE 27
Dam Makam Bulan
Dam Kamijoro
BANTUL : A HISTORIC PLACE 28
Dam Kamijoro
Plambongan, Triwidadi, Pajangan, Bantul
Dam Kamijoro adalah salah satu peninggalan sistem irigasi dengan arsitektur gaya Eropa yang ada di Indonesia. Dam ini dibangun pada 28 Februari 1924 oleh Ir. Julius Schmutzer dengan izin Sultan Hamengku Buwana VIII. Tujuan dibangun Dam ini untuk keberlangsungan hidup pabrik gula yang dikelola keluarga Schmutzer dan untuk membantu petani sekitarnya. Di sebelah timur dam terdapat peninggalan berupa mesin Ruston yang dulunya digunakan sebagai penyedot endapan lumpur di dasar dan kiri kanan dam.
BANTUL : A HISTORIC PLACE 29
Dam Makam Bulan
BANTUL : A HISTORIC PLACE 30
Dam Makam Bulan
Manukan, Sendangsari, Pajangan,, Kabupaten Bantul
Dam Makam Bulan merupakan pintu air sistem irigasi yang dibangun pada tahun 1924 oleh Joseph Schmutzer dan Julius Schmutzer. Dinamakan Makam Bulan sebab letaknya berdekatan dengan kompleks makam yang bernama Makam Bulan. Dam ini dibangun untuk kepentingan pengelolaan pabrik gula Gondanglipuro yang dikelola oleh Joseph dan Julius Schmutzer pada tahun 1912 (Pabrik gula Gondanglipuro didirikan tahun 1862 oleh pasangan dari Belanda bernama Stefanus Barends dan Elise Fransisca Wilhelmina Kathaus).
BANTUL : A HISTORIC PLACE 31
BANTUL : A HISTORIC PLACE 32
Makam Syekh Belabelu KRETEK Makam Syekh Maulana Maghribi
Makam Syekh Belabelu
BANTUL : A HISTORIC PLACE 33
Wisata Arkeologi, Budaya, Sejarah, dan Religi
Makam Syekh Belabelu
Makam Syekh Bela-Belu ini diperkirakan dibangun pada tahun 1870-an. Syekh BelaBelu sendiri sejarahnya adalah seorang yang kabur dari Kerajaan Majapahit setelah kerajaan tersebut memiliki perubahan dalam agama. Syekh Bela-Belu kemudian hidup sebagai ulama di tanah Jawa. Bangunan makam sang syekh masih asli dan sama sekali belum mengalami perubahan. Di bulan Ruwah, para abdi dalem mengadakan nyadran, sebuah upacara untuk mengirimkan doa, di Makam ini. Selain itu masyarakat juga banyak yang melakukan kegiatan berupa ziarah kubur di makam ini.
BANTUL : A HISTORIC PLACE 34
BANTUL : A HISTORIC PLACE 35
Wisata Arkeologi, Budaya, Sejarah, dan Religi
Dusun Mancingan, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul
Makam Syekh Maulana Maghribi
Makam Syekh Maulana Maghribi dibangun di atas Bukit Sentono. Tidak diketahui secara pasti kapan beliau meninggal dan makam dibangun karena beliau tidak menetap di suatu tempat. Syekh Maulana Maghribi adalah seseorang yang berperan dalam menyebarkan Agama Islam di sekitar Pantai Parangkusumo. Sebelum masuk ke dalam makam, terdapat gapura makam berupa candi bentar dengan hiasan berupa motif lotus, wajik, dan kuncup melati. Bangunan utama makam berupa cungkup berdinding batu bata yang dicat putih. Atap cungkup menggunakan kerangka kayu dengan penutup atap genteng vlaam.
BANTUL : A HISTORIC PLACE 36
Stasiun Palbapang BANTUL Benda Cagar Budaya Stoomwals PU Stasiun Bantul BANTUL : A HISTORIC PLACE 37
Stasiun Palbapang
BANTUL : A HISTORIC PLACE 38
Wisata Arkeologi, Budaya, dan Sejarah
Jalan Srandakan 2A, Dagaran, Palbapang, Bantul, Bantul
Stasiun Palbapang adalah salah satu stasiun kecil yang berada di jalur kereta api Yogyakarta-Brosot. Stasiun tersebut merupakan stasiun yang melayani penumpang serta pengangkutan barang barang atau hasil perkebunan tebu dan pabrik gula Padokan, Gesikan, Pundong, Gondang Lipuro, dan Sewu Galur. Dibangun pada akhir abad 19 hingga awal abad 20 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij,
Stasiun Palbapang
BANTUL : A HISTORIC PLACE 39
Benda Cagar
Budaya
PU
Stoomwals
depan kantor Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul. BANTUL : A HISTORIC PLACE 40
Wisata Arkeologi dan Sejarah. Halaman
Benda Cagar Budaya Stoomwalls
Stoomwals adalah sebuah benda cagar budaya mesin masa kolonial. Mesin ini dibuat oleh sebuah perusahaan mesin Marshall Sons & Co.Ltd, Gainsborough, Lincolnshire, Inggris yang masih beroperasi di 1990. Kategori mesin di Bantul ini adalah mesin roller jalan dan kemungkinan termasuk dalam jenis atau kriteria Steam Double Drum Roller. Mesin ini difungsikan sebagai memampatkan, meratakan dan menghaluskan jalan dengan bahan bakar kayu. Bagiannya terdiri dari roda, kabin, body, ketel uap, dan atap.
BANTUL : A HISTORIC PLACE 41
Wisata Arkeologi dan Sejarah.
Stasiun Bantul
BANTUL : A HISTORIC PLACE 42
Stasiun Bantul BANTUL : A HISTORIC PLACE 43 Stasiun Bantul dibangun setelah pemberian izin swasta membuat jalur kereta api di Hindia Belanda, N. V. NISM (Naamlooze Venootschap Nederlandsch-Indische SpoorwegMaatschappij). Atap bangunan Stasiun Bantul menggunakan model limasan. Denah bangunan persegi panjang, membujur utara-selatan. Bangunan stasiun dahulu terbagi menjadi empat ruangan, yaitu ruang tunggu, ruangan administrasi, loket di timur ruang tunggu. Jl. Jend Sudirman/HOS Cokroaminoto no. 13 RT 02 Gedriyan, kelurahan Nyangkringan, Bantul, Bantul
DINAS PARIWISATA KABUPATEN BANTUL A HISTORIC PLACE BANTUL Jl. Lingkar Timur Bakulan Telp./fax.: (0274) 6460222 Pariwisata.bantulkab.go.id