Booklet KKL Sipil 2020 Kelompok 6 "Terminal Teluk Lamong"

KULIAH KERJA LAPANGAN 2020

TERMINAL TELUK LAMONG

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

TELUK LAMONG PT TTL yang dibangun sebagai petikemas dan curah kering ini merupakan bagian dari tol laut; dibangun dalam upaya mengurangi kepadatan arus barang dan petikemas yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

PT TTL didukung revitalisasi PBS yang memperbesar peluang masuknya kapalkapal niaga 80ribu DWT, alur setempat dengan kedalaman -14 MLWS dan peralatan canggih yang mendukung modernisasi, konsep Go Green dengan menggunakan bahan bakar gas yang meminimalkan emisi dari keseluruhan proses bisnisnya, online platform sebagai medianya yang memudahkan karena paperless, cepat, dan mudah.

PT.TERMINAL TELUK LAMONG

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

Saat ini, PT. TTL telah memulai tahap pembangunan II yaitu perluasan area yang dimaksudkan untuk Container Yard dengan tambahan 10 ASC dan kawasan industrial. PT TTL saat ini juga mulai membangun PLTG untuk menyediakan listrik di dalam dan luar area PT TLL bekerja sama dengan PT Adhi Karya.

HALAMAN 1

DESKRIPSI DAN LOKASI Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional secara umum dan daerah secara khusus. Aktivitas yang saling bersilangan dari berbagai moda transportasi di pelabuhan menjadi tantangn bagi pengelolanya untuk mewujudkan efektivitas dan infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

Pelabuhan Teluk Lamong yang terletak di Jl. Raya Tambak Osowilangun KM 12, Surabaya 60191 Jawa Timur – Indonesia, merupakan pelabuhan yang melayani aktivitas bongkar muat baik berupa angkutan barang curah maupun peti kemas, dan saat ini Pelabuhan Teluk Lamong disebut sebagai Smart Port pertama di Indonesia. Pelabuhan Teluk Lamong saat ini dihadapkan dengan kapasitas jaringan yang kurang dan emisi gas buang yang tinggi. Maka dari itu PT Pelindo III akan menambah luas Pelabuhan Teluk Lamong yang mengusung konsep Go Green yang direncanakan akan selesai pada tahun 2030.

PT. Terminal Teluk Lamong (PT TTL) merupakan anak perusahaan Pelindo III. PT TTL ini berkonsep ramah lingkungan dan berteknologi semi-otomatis pertama di Indonesia.

Pembangunan PT TTL dilaksanakan dari tahun 1997 hingga 2014, dan diresmikan pada 22 Mei 2015 setelah dilakukan perjanjian konsesi antara Kementrian Perhubungan dan Pelindo III pada 19 Mei 2015.

HALAMAN 2

FASILITAS Lapangan Peti Kemas Area peti kemas seluas 25 ha terdiri dari sepuluh blok untuk pengiriman internasional dan domestik. Sejumpah blok dilengkapi dengan beberapa reefer plug yang telah berfungsi secara efektif sejak 2015.

Dermaga Area dermaga memiliki dua sisi yang terdiri dari sisi luar berukuran 500x50 meter dengan kedalaman -14 MLWS untuk keperluan internasional serta dermaga domestik berukuran 450x30meter dengan kedalaman -13 MLWS. Curah Kering Penyimpanan curah kering memiliki luas 7.33 ha, dengan dua unit grab ship unloader serta dua unit conveyor.

Transfer Area Fasilitas transit seluas 5.8 ha untuk layanan petikemas sementara, baik yang full maupun empty. Selain itu, transfer area difungsikan sebagai exception area bagi pengguna jasa yang mendapati permasalahan data petikemas yang telah dilakukan job order.

Pre-In Gate Pre-In Gate merupakan fasilitas pintu masuk truk yang dilengkapi dengan sistem teknologi informasi.

Main Gate Main Gate TTL dilengkapi dengan teknologi semiotomatis tak berawak serta terbagi menjadi sembilan bagian untuk petikemas dan satu bagian untuk kendaraan, untuk keperluan selain petikemas.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 3

GREEN PORT Pelabuhan (Port) adalah kata konvensional yang menghubungkan interaksi antara manusia dan lingkungan, karena pelabuhan dan lingkungan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan. Program Pelabuhan (Port Programming), desain dan operasinya dibangun untuk mampu beradaptasi dengan faktor – faktor eksternal (lingkungan).

Saat ini, kebanyakan pelabuhan domestik dan asing telah mengusulkan gagasan ecoport, greenport, environment friendly-port dan lain-lain.

GREEN PORT

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

Konsep pelabuhan hijau (greenport) didesain untuk mampu beradaptasi terhadap dampak yang baik terhadap lingkungan. Pelabuhan hijau (greenport) harus didasarkan pada keseimbangan antara dampak lingkungan dan ekonomi tanpa harus mengorbankan perubahan lingkungan serta harus memperhatikan penghematan sumber daya dan energi, memperkuat manajemen lingkungan, membangun ekologi pelabuhan yang beradab dan mempercepat pembangunan berkelanjutan yang harmonis.

Greenport merupakan trend terbaru dengan pengembangan dan model yang optimal serta melambangkan perubahan penting dalam kemajuan ide manusia.

Pelabuhan hijau harus komprehensif dengan penggabungan terintegrasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan faktor lainnya. Dalam pembangunan greenport dianjurkan dalam perambahan stabilitas sosial dan peradaban, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang harmonis. Ada elemen dasar yang harus terpenuhi dalam pembangunannya yakni menjaga harmonisasi antara manusia dan alam. Termasuk kualitas dari lingkungan, sumber daya yang ekonomis dan efisiensi, atribut ekologi yang baik dan pengelolaan lingkungan yang efisiensi secara ekonomi dan peradaban sosial yang handal.

HALAMAN 4

SMART PORT

Prinsip pelabuhan cerdas (smart port) berupa otomatisasi di lokasi terminal, antara lain adalah: otomatisasi sistem Combine Terminal Tractor (CTT). gerbang otomatis saat kendaraan masuk maupun keluar dari terminal.

Automated Stacking Crane (ASC), dimana satu operator dapat mengoperasikan tiga sampai dengan empat ASC secara bersamaan yang dikendalikan dari menara. menggunakan sistem lift otomatis on/off di docking station. Dengan adanya campur tangan teknologi dan sistem yang efisien maka berpotensi mengurangi dwelling time di pelabuhan. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada pengurangan biaya logistik dan berpotensi menjaga ketersediaan berbagai komoditas di seluruh wilayah Indonesia.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 5

SMART PORT Jalan Surabaya-Gresik Non Tol Jalan Lingkar Barat Surabaya Jalan Tol Surabaya-Gresik Fly Over Terminal

Layout Fly Over Terminal Lamong (ongoing project)

Teluk

Dalam rangka menunjang aktivitas di pelabuhan di terminal teluk lamong, PT. Terminal Teluk Lamong bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk membangun fly over yang akan melalui 3 ruas jalan yaitu Jalan Surabaya-Gresik Non Tol, Jalan Tol Surabaya-Gresik, Jalan Lingkar Barat Surabaya.

Kondisi existing Teluk Lamong

akses

Terminal

Desain Fly Over Terminal Teluk Lamong

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 6

RUANG LINGKUP OPRASIONAL DAN MANAJEMENT

Sistem operasional dan manajemen di Pelabuhan Teluk Lamong sudah berbasis automation system mulai dari sitem perpindahan otomatis menggunakan alat khusus yang telah di desain dan lain sebagainya. Pelabuhan Terminal Teluk Lamong dikatakan sebagai Smart Port karena digitalisasi sistem yang terintegrasi, baik keamanan, auto gate, dokumen dampai pengambilan petikemas oleh crane yang doperasikan melalui software canggih serta sistem pembayaran yang tidak menggunakan uang cash.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

Untuk sistem pelayanan pengguna jasa dapat melakukan booking tanpa harus datang ke lokasi terminal teluk lamong, cukup dengan pengurusan administrasi secara online dan pembayaran via transfer maka telah selesai proses tersebut, sopirpun nantinya akan mendapat tanda pengenal khusus sesuai dengan booking oleh pengguna jasa sehingga sopir dapat otomatis masuk menggunakan tanda pengenal yang dipakai dengan verifikasi otomatis yang cepat, tanpa harus dicek satu persatu dokumen adminitrasinya dan tanpa keterlibtan tenaga manusia yang banyak. Terminal ini sangat efisien karena menggunakan system yang otomatis tersebut.

Kelebihan dari system otomatis ini antara lain: Zero emission karena menggunakan tenergi listrik dalam system penggunaannya, Aspek keamanan yang lebih baik yaitu dioperasikan melalui ROS (Stasiun operasi jarak jauh),Tidak ada aktivitas manusia di area blok CY, Sensor gerakan di area penyangga,Sensor anti tabrakan pada setiap ASC. Pelayanan yang dilakukan melalui system remote control.

HALAMAN 7

ECOPORT CONTAINER WHARF Terminal Teluk Lamong memiliki 1 dermaga peti kemas dengan 2 sisi. Sisi luar dipergunakan untuk pelayanan bongkar muat kapal internasional, dan sisi dalam yang dipergunakan untuk bongkar muat kapal domestik. Adapun spesifikasi dermaga sebagai berikut:

DOM WHARF LENGHT 450 M DRAFT -12 MLWS DOM CRANE 5 UNIT SHIP TO SHORE INTER CRANE 5 UNIT SHIP TO SHORE INTER WHARF LENGHT 500 M DRAFT -14 MLWS

Masing-masing sisi dilengkapi dengan 5 unit ship to shore crane untuk membantu kegiatan bongkar muat peti kemas, jadi total ada 10 unit STS yang beroperasi di dermaga peti kemas di terminal teluk lamong. Peti kemas yang telah dibongkar dengan STS kemudian diangkut menuju ke Container Yard menggunakan CTT.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 8

ECOPORT CONTAINER YARD

CONTAINER TRANSPORT 50 UNIT CTT 10 BLOK CONTAINER YARD 20 UNIT ASC LAND SIDE TRANSFER AREA 5 LANE PER BLOK CONTROL TOWER ROS CONTAINER FREIGHT STATION 5.000 M2

Container Yard terdiri dari 10 blok yang masing-masing bloknya dilengkapi dengan 2 unit ASC (Automated Stacking Crane) untuk alih muat peti kemas dari CTT ke container yard. Tiap blok terdapat 5 lane sebagai jalur akses CTT. Pada container yard juga terdapat container freight station dengan luas 5.000 m2 berfungsi sebagai tempat pengecekan kelengkapan dokumen administrasi, dan juga terdapat fasilitas control room sebagai pusat kendali pengoperasian ASC. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 9

ECOPORT

DRY BULK WHARF

QUAY DRAFT -12,7 MLWS

GRAB SHIP UNLOADER 2 UNIT

Dry Bulk Wharf merupakan fasilitas untuk bongkar-muat barang curah kering seperti tepung, semen, dll. Untuk batas draftnya yaitu -12,7 MLWS. Untuk kegiatan bongkar muat dilakukan dengan menggunakan alat GSU (Grab Ship Unloader) sejumlah 2 unit.

Adapun spesifikasi alat seperti tabel disamping.

GSU TECHNICAL DATA

CONVEYOR BELT

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

Alih muat dari dermaga menuju ke Dry Bulk Terminal menggunakan conveyor belt. Ada 2 jalur conveyor belt yang menghubungkan dermaga dengan terminal, terbagi menjadi 3 segmen dengan spesifikasi seperti tabel disamping.

HALAMAN 10

ECOPORT

DRY BULK TERMINAL

KAPASITAS LOADING BAY

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 11

TERMINAL DIGITALIZATION

ECOPORT

•HOST TO HOST TRANSACTION •CUSTOMER WEB BASED TRANSACTION •DRY BULK OPERATION SYSTEM •D/O ONLINE

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 12

ECOPORT

AUTO GATE SYSTEM

GATE OPERATION

OPERATED BY TERMINAL TELUK LAMONG GATE VERIFICATION OPERATION IN OPERATIONAL PROCESS HUMAN INVOLVEMENT

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 13

AUTOMATED STACKING CRANE

ECOPORT

SHIFTING DALAM CY

DIOPERASIKAN TERMINAL TELUK LAMONG PRODUKTIVITAS RTG DALAM PROSES OPERASIONAL

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 14

ECOPORT

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO

HALAMAN 15