Bisnisindonesia 20130909

Page 1

N AV I G A S I BISNIS T E R P E R C AYA Senin, 9 September 2013

Tahun XXVIII No. 9536 Terbit 32 halaman

0,53%

IHSG 4.072,35 6/9/2013

0,86%

BI-27

0,10%

329,61 6/9/2013

Hang Seng 22.621,22 6/9/2013

1,45%

Nikkei 13.860,81 6/9/2013

0,29%

STI 3.048,35 6/9/2013

0,67%

USD 11.200,00 6/9/2013

EUR

0,19%

0,32%

14.706,77 6/9/2013

SGD 8.754,82 6/9/2013

0,67%

JPY(100) 11.230,96 6/9/2013

TEKANAN EKONOMI

Penghiliran Industri Terancam JAKARTA—Rencana pemerintah untuk mempercepat program penghiliran industri berbasis mineral dan logam dikhawatirkan terganjal sejumlah masalah makroekonomi yang bisa memicu tertundanya realisasi investasi miliaran dolar AS. Riendy Astria riendy.astria@bisnis.co.id

Bisnis/Paulus Tandi Bone

Tunggu Keputusan Bappenas: Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan PT Perusahaan Listrik Negara Nasri Sebayang menghadiri acara di Makassar, Sulawesi Selatan, belum lama ini. Dia mengatakan proyek transmisi listrik Jawa-Sumatra saat ini masih menunggu keputusan dari Bappenas untuk pendanaan sekitar 50% atau US$900 juta dari total US$2 miliar.

30 Bianglala Metropolitan Lolos dari Pailit 11

Padahal, penghiliran industri merupakan salah satu fokus pemerintah untuk mendorong penciptaan nilai tambah di sektor nonmigas. Nyatanya, hingga kini roadmap penghiliran industri pun belum selesai dituntaskan. Kemudian, rupiah yang kian melemah dan menyentuh angka di atas Rp11.000 per US$, membuat pemerintah kian fokus menurunkan defisit neraca perdagangan ini. Lalu bagaimana program penghiliran bisa tetap berjalan?

 Hingga kini, roadmap penghiliran industri belum selesai dituntaskan.  Kendati perusahaan yang mengajukan pembangunan smelter hampir mencapai 300 pengajuan, realisasinya belum terlihat.

Di satu sisi, pemerintah harus mengurangi defisit dengan terus menggenjot ekspor. Di sisi lain, program penghiliran bisa membatasi ekspor mineral untuk jangka pendek, khususnya bahan baku. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyebutkan pemerintah akan tetap konsisten dalam pelarangan ekspor mineral sesuai dengan UU No. 4/2009 dan ekspor hanya berlaku hingga 12 Januari 2014. Meski demikian, ekspor masih dapat dilakukan oleh perusahaan dengan beberapa kondisi di antaranya perusahaan sudah mulai membangun smelter dengan pengenaan bea keluar progresif sesuai dengan kemajuan pembangunannya. Hingga Juli 2013, kata Menteri, baru sekitar enam perusahaan yang siap membangun smelter dari 20 perusahaan yang berkomitmen. Padahal, perusahaan yang mengajukan pembangunan smelter sudah sangat banyak, hampir 300 pengajuan. Namun, realisasi belum terlihat. Hidayat menegaskan ekspor bahan mineral tetap tidak bisa

dilakukan apabila perusahaan tidak membangun smelter. Artinya, bila pada 2014 masih sedikit yang membangun smelter, penerimaan negara dari sektor ini pun juga berkurang. Kewajiban investor untuk membangun smelter di dalam negeri salah satunya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk mineral dan logam dalam negeri. Selama ini, Indonesia cukup besar mengekspor bahan baku mineral dan dalam negeri, sementara juga mengimpor produk mineral dan logam. Adanya kewajiban tersebut memang membuat banyak investor di sektor mineral dan logam tertarik berinvestasi di Indonesia. Total investasi industri mineral dan logam sejak tahun lalu telah mencapai US$17,5 miliar, melesat melebihi sektor lain.

DALAM PROSES Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan seluruh rencana investasi tersebut sedang dalam proses. “Saat ini hampir semua masih dalam tahap uji coba produksi. Investasi ini akan mendorong pemenuhan bahan baku dari dalam negeri, karena selama ini kita sebagian besar masih impor, seperti baja.” Misalnya, bijih besi saat ini baru mampu memenuhi 10% dari kebutuhan dalam negeri. Nantinya, pabrik-pabrik baru yang sudah mulai berproduksi akan mampu meme-

Impor Bahan Baku/Penolong & Barang Modal Januari-Juli (US$ miliar) 100,59* 61,2

11,46 11,46

53,87 36

39,92

10,63

85,16

81,94 B Bahan Baku PPertumbuhan B Bahan Baku (%)

55,,09 55,09

97,25* 35,8

74,91

B Barang Modal PPertumbuhan B Barang Modal (%)

32,59 15,38

22,87 3,89

14,88

17,18

18,87 18

9,28

009-41,75 2010 2011 2012 20 2009 2008 08 220 2013 201 01-17,48 -6,78

Keterangan: *Pertumbuhan pada 2008 sangat tinggi karena mulai tahun itu, pencatatan statistik impor memakai sistem perdagangan umum yang memasukkan nilai impor barang pada kawasan berikat. Sebelumnya, pencatatan masih memakai sistem perdagangan khusus yang tak mencatat barang impor yang masuk ke kawasan berikat. BISNIS/HUSIN PARAPAT Sumber: BPS, 2013

nuhi 100% kebutuhan sendiri. Adapun, importasi bijih besi untuk kebutuhan dalam negeri saat ini nilainya melebihi Rp10 miliar. Untuk mendorong pertumbuhan hingga akhir tahun, pemerintah memberikan beberapa insentif seperti tax holiday, tax allowance, pembebasan bea masuk bagi bahan baku dan barang modal yang belum diproduksi dalam negeri, serta penetapan standar produk dan keahlian. Selain investasi, konsumsi dalam negeri juga perlu digenjot untuk menopang pertumbuhan industri mineral dan logam. Di sisi lain, pemerintah harus terus menjaga pertumbuhan industri mineral dan logam pada semester II/2013. Pasalnya, terdapat indikasi kondisi buruk ekonomi global dan

nasional akan menekan pertumbuhan industri. Ansari menargetkan untuk menjaga pertumbuhan industri mineral dan logam sepanjang semester II/2013 agar setara dengan pencapaian semester I/2013, “Paling tidak semester II/2013 harus dijaga agar sepanjang tahun ini pertumbuhan bisa 12,5%.” Pihaknya tidak ingin terlalu optimistis mematok pertumbuhan industri mineral dan logam pada paruh kedua tahun ini hingga 15% meski umumnya semester II/2013 kinerja mampu melebihi semester I/2013. Berdasarkan data Kemenperin, pertumbuhan industri mineral dan logam tersebut terutama ditopang oleh tingginya investasi dan konsumsi dalam negeri.

PEMBUKAAN MISS WORLD

Pembiayaan Sepeda Motor di Luar Jawa Lesu 22 Kadin Desak Realisasi Pelabuhan Cilamaya 28

Kontestan Miss World 2013 asal Indonesia, Vania Larissa

(tengah), bersama peserta lainnya membawakan tari kipas dalam pembukaan Miss World 2013 di Nusa Dua, Bali, Minggu (8/9) malam. Seluruh rangkaian kegiatan Miss World yang diikuti oleh 130 peserta dari berbagai negara itu akan berlangsung di Bali hingga 28 September mendatang.

Antara/Nyoman Budhiana

bisnis.com Editor's Choice

Pemerintah memastikan sukuk global senilai US$1 miliar diterbitkan dengan tenor pendek antara 5 tahun sampai 7 tahun sesuai dengan ekspektasi investor internasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menyicil persiapan untuk menerima kewenangan pengawasan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pada 2015.

Eceran: Rp5.900

(Pulau Jawa) Rp6.200 (Luar Jawa)

Rupiah, Where Do We Go from Here?

K

eputusan Bank Indonesia di bawah nakhoda gubernur baru Agus Martowardojo untuk menaikkan BI Rate sebesar 125 basis poin ke 7% menuai dukungan dan kritik. Mereka yang kritis menilai keputusan ini tidak tepat karena kenaikan inflasi (dari 4,3% pada Desember 2012 ke 8,8% pada Agustus 2013), yang terpicu oleh kenaikan harga BBM, kebijakan pembatasan impor pangan dan pelemahan rupiah, tidak bisa ditekan dengan

Redaksi & Marketing (021) 57901023

PERSPEKTIF Fauzi Ichsan Managing Director Standard Chartered Bank

menaikkan suku bunga. Mereka menilai kenaikan inflasi hanya sesaat, karena kenaikan harga BBM hanya sekali. Dengan membuka keran impor, inflasi pangan akan sirkulasi@bisnis.co.id iklan@bisnis.co.id redaksi@bisnis.co.id

turun dengan sendirinya. Kenaikan suku bunga justru akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan terbukti gagal menahan keterpurukan rupiah, yang telah anjlok dari 9.640 per dolar AS pada akhir 2012 ke hampir 12.000 pada September 2013. Akibatnya sektor riil terpukul dua kali, dari pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga kredit. Kenaikan suku bunga dianggap resep analis yang hanya mendengar keinginan investor finansial dan lem-

epaper.bisnis.com

baga multilateral seperti IMF, yang resep ekonominya terbukti salah pascakrisis moneter 1997-1998. Saya mengerti kekhawatiran pelaku ekonomi atas kenaikan suku bunga. Namun saya juga melihat opsi Indonesia tidak banyak. Minggu lalu saya menemani sembilan investor global di pasar surat utang

@bisniscom

negara Indonesia bertemu dengan pejabat BI dan pemerintah. • Bersambung 10

bisnis.com

www.bisnis.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnisindonesia 20130909 by Kateryna Pylypchuk - Issuu