
1 minute read
Sepuluh Hari Kampung Penambo Dikepung Banjir
KABUPATEN BEKASI –
Sudah sepuluh hari warga di Kampung Penombo
Advertisement
Desa Pantai Harapanjaya
Kecamatan Muaragembong menderita karena banjir.
Hingga kemarin, air masih menggenangi pemukiman mereka dengan ketinggian 50 hingga 100 cenimeter. Diekathui, banjir kali ini merupakan salah satu yang terparah sejak lima tahun terakhir. Berdasarkan informasi yang diperoleh Cikarang
Ekspres. Selama banjir, warga disana baru menerima bantuan berupa nasi bungkus. Sedangkan bantuan sembako belum masuk ke Kampung Penombo yang terletak di utara Kabupaten Bekasi ini.
Ketua RT 02 RW 08 Kampung Penombo Desa Pantai
Harapanjaya Kecamatan Muaragembong, Taryadi (51) mengatakan banjir mulai melanda permukiman warga sejak Kamis (23/2). Sekitar 116 kepala keluarga dengan 400 jiwa terdampak banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Ciherang ini. Banjir pertama di 2023 ini seperti banjir yang dirasakannya oleh warga pada 2018 lalu.
“Kamis ketemu Kamis kan 8 sekarang Sabtu, ini 10 hari percis. Ini banjir pertama di 2023, kayak banjir siklus 5 tahunan, 2018 banjirnya sama kayak gini. Di lingkungan saya itu RT 02 RW 08 ada 116 KK 400 jiwa yang kebanjiran,” tutur Taryadi saat kongkow sambil minum kopi di warung yang terdampak banjir, akhir pekan kemarin.
Taryadi menyebut, sebagian besar mata pencaharian warga di sektor pertanian dan perkebunan. Sedannya sisanya, terutama anak muda bekerja di wilayah di Jakarta maupun Cikarang. Banjir yang terjadi berharihari ini telah melumpuhkan aktivitas warga. “Aktivitas bener-bener lumpuh total, yang nyawah, ngebon, sekolah gak bisa lumpuh. Karena warga sini rata-rata ngebon, ada kebon cabe, kacang, timun, katuk, jagung, pisang abis semua kena banjir, ada yang udah numbuh sama baru mupuk, apalagi sawah udah rata sama air. Kalau anak-anak mudanya disini pada keluar ada yang kerja di Jakarta, Cikarang, ya seperapat warga di sini kerja keluar lah,” katanya.
“Banjir yang terjadi di beberapa kecamatan yang di Kabupaten Bekasi ini masyarakat butuh air bersih dan kita bisa menbantu bekerja sama dengan PDAM Tirta Bhagasasi untuk menyediakan air bersih untuk mereka,” kata Kadis Damkar. Selanjutnya, kata dia, selain sediakan air bersih untuk warga korban banjir, Damkar juga akan membantu membersihkan fasilitas umum yang terdampak banjir baik dari sekolah, jalan maupun fasilitas umum lainnya.
“Pasca kejadian banjir ini bagi masyarakat terutama fasilitas umumnya terutama jalan itu nanti bisa kita bantu membersihkan. Selain itu, untuk air bersih bukan untuk minum tapi cuci pakaian dan memasak, Maupun buat mandi atau kebutuhan lainnya mungkin akibat banjir ini banyak kran air dari warga itu rusak,” tuturnya.
Warga terancam tak memperoleh pendapatan karena lahan perkebunan maupun persawahan terendam banjir. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, sebagian warga ada yang dibantu oleh saudaranya serta tetangganya serta mengandalkan stok makanan yang ada. “Buat makan selama banjir ini warga ada yang dikirimin sodaranya,