7 minute read

METRO BEKASI Suarakan Empat Tuntut Terkait Revitalisasi Pasar Kranji

Puluhan Pedagang

Aksi di Pemkot dan kejari Bekasi

Advertisement

KOTA BEKASI - Puluhan pedagang Pasar Kranji Baru bersama Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan dan

Hortikultura Indonesia (APT 2

PHI) Bekasi Raya, menggelar aksi di depan kantor Plaza

Pemkot dan Kejari Kota Bekasi.

Aksi tersebut terkait pelaksanaan revitalisasi pasar

Kranji yang bertahun-tahun tanpa ada kepastian sehingga para pedagang dirugikan.

Pedagang merasa dirugikan lantaran sudah sejak lama membayar DP un -

Sorot

tuk unit kios baru. Namun hingga saat ini PT Annisa Bintang Blitar (ABB) selaku pihak pengembang tak juga melakukan revitalisasi.

Para pedagang dan elemen masyarakat dalam aksi tersebut membawa empat tuntutan ini,

1.Batal Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemkot Bekasi dengan Pihak Kedua

2. Kembalikan Uang Pedagang yang ditarik pihak Kedua yang katanya sebagai DP

3. Pejabat yang diduga terlibat segera proses hukum

4. Laksanakan tender Ulang Dewan Pimpinan Daerah

(DPD) Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan dan

Hortikultura Indonesia (APT

2 PHI) Bekasi Raya, Achmad Supendi mewakili para pedagang, menyuarakan tuntutan kepada Pemkot Bekasi yang memiliki ikatan kerja sama dengan PT ABB. Dikatakan bahwa pihak APT

2 PHI sebelumnya menemukan adanya potensi perbuatan tindak pidana korupsi, berdasarkan hasil investigasi dan observasi atas mangkraknya revitalisasi. Temuan tersebut juga telah dilaporkan ke aparat penegak hukum.

"Ada indikasi kerugian negara dan kerugian uang pedagang. Untuk itu segera lakukan proses-proses penegakan hukum. Apabila kemudian ada temuan (ko - rupsi), segera lakukan penangkapan, baik itu pejabat atau siapa pun," kata Ketua DPD APT 2 PHI Bekasi Raya, Ahmad Supendi di lokasi, Kamis (2/2/2023).

Dalam mediasi bersama pihak Pemkot Bekasi yang diwakili Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), kata dia, Pemkot memastikan akan memutus PKS dengan PT ABB, tepatnya pada 6 Februari 2023 mendatang. "Tanggapan Pemkot siap akan memutuskan hubungan kerja sama kepada perusahaan," ungkapnya.

Pihaknya juga meminta agar Pemkot ikut bertanggung jawab mengembalikan DP yang diberikan para pedagang, yang jumlahnya mencapai puluhan miliar.

"Persoalan DP jangan menjadi tanggung jawab PT. Itu merupakan tanggung jawab Pemkot Bekasi, benar-benar harus bertanggung jawab. Di dalam PKS, pihak pertama adalah Pemkot Bekasi, kedua adalah investor PT Bintang. Itulah menjadi dominan kita untuk mendorong Pemkot bertanggung jawab," tegas Ahmad. Usai berdemo di kantor Pemkot Bekasi, massa melanjutkan aksi ke Kejaksaan. Dari pantauan di lokasi, unjuk rasa berjalan kondusif dan dijaga aparat gabungan dari kepolisian dan Satpol PP.

Ada pun aksi dimaksud adalah bentuk kekecewaan para pedagang Pasar Kranji Baru Kota Bekasi yang menempati Tempat Penampungan Sementara (TPS) hampir tiga tahunan dengan penghasilan minim sementara revitalisasi sampai sekarang belum ada kepastian. PT ABB sebelumnya dilaporkan ke Kejaksaan oleh pedagang Pasar Kranji Baru. Pedagang kesal lantaran revitalisasi yang dijanjikan pengembang tak kunjung terealisasi.

Para pedagang mengaku telah menyerahkan uang DP kepada pengembang, sebesar 5-10 persen. Ada kurang lebih 1.800 pedagang yang sudah membayar, dengan total men- capai Rp 20 miliar lebih. Polemik ini diketahui sudah berlangsung sejak 2019, dan sejauh ini bangunan masih berupa tanah kosong. Para pedagang yang saat ini menempati tempat penampungan sementara (TPS), belum mendapat kepastian kapan kios baru mereka akan mulai dibangun. "Kita lihat dan tunggu, tanggal 10 Februari 2023, keseriusan dan ketegasan Pemkot Bekasi terhadap PT. ABB. Berani atau tidak putus PKS itu. Jika tidak, maka dapat dipastikan bahwa tokoh protagonis dan antagonis di sinetron itu benar ada dan bahkan jadi sutradara," cetus bang pepen. (amn)

Perjuangan Bripka Madih Mencari Keadilan Masih Belum Ada Titik Temu

ISTIMEWA

Petugas Dishub Mulai Kempeskan Ban Motor Terparkir di Jalan Rawa Tembaga

KOTA BEKASI - Hari kedua penerapan palang pintu otomatis menuju dalam areal Plaza Pemkot Bekasi, Parkir liar kendaraan roda dua masih menjalar di sekitaran Jalan A Yani Kamis (2/2/2023).

Pegawai atau warga yang akan masuk mengurus administrasi di dalam areal perkantoran Plaza Pemkot Bekasi tidak memiliki akses kartu maka harus mencari tempat parkir di luar perkantoran.

Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi yang menjaga lokasi samping perkantoran Pemkot Bekasi mulai turun untuk melakukan tindakan tegas terhadap sejumlah kendaraan yang parkir di badan dan bahu jalan langsung melakukan kempes ban.

Namun tindakan tegas kempes ban itu banyak menuai protes oleh para pegawai sendiri, dengan alasan baru hari kedua pelaksanaan penerapan palang parkir otomatis diberlakukan tapi langsung dilakukan penggembosan ban oleh petugas.

Salah seorang pegawai yang menjadi korban penggembosan ban kendaraan, mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi. Kendati demikian ia menyatakan hanya parkir sebentar untuk mengantarkan berkas ke dalam kantor Pemkot.

"Iya bang, tadi di gembos-gembosin oleh petugas Dishub. Motor yang parkir di Jalan Rawa Tembaga 1,"katanya dengan nada kesal.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi tidak bisa menunjukan surat resmi penggembosan ban kendaraan yang terparkir secara liar.

"Pas saya keluar melihat motor saya digembosi oleh petugas. Saya tanya kenapa digembosi motor saya, petugas Dishub itu bilang, ini kebijakan pimpinan bang. Saya bilang mana suratnya, dan tidak ada yang bisa memberikan bukti kalau itu kebijakan pimpinan," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengendalian

Dan Operasional, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Ikhwanudin mengakui pihaknya telah lakukan sosialisasi mengenai larangan parkir liar di lokasi tersebut.

"Kalau dibilang tidak ada sosialisasi itu salah, disitu terpangpang tulisan bila tidak mempunyai kartu akses masuk untuk parkir di GOR, itu adalah sosialisasi. Petugas Dishub juga sudah memberitahu, disini harus bersih dan steril agar tidak terjadi parkir liar seperti hari kemarin,"ucapnya.

Terlebih, dirinya mengatakan bahwa sudah menyiapkan anggota nya untuk berjaga di lokasi sejak pagi hari.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi parkir liar yang terjadi karena imbas penerapan pintu parkir otomatis.

"Yang pasti dari pagi sampai siang ini tidak boleh parkir, percuma ada petugas Dishub kalau masih melanggar, itu keterlaluan banget,"tukasnya. (amn)

KOTA BEKASI - Perjuangan seorang anggota Polisi yang bertugas di Polres Jakarta Metro Jakarta Timur belum selesai. Bertahuntahun lahan yang diklaimnya milik orang tuannya sampai saat ini belum ada kejelasan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperjuangkan lahan milik orang tuanya yang diklaim diserobot pihak pengembang belum menemukan titik temu.

Lahan yang diklaimnya sebagai lahan orang tuanya itu saat ini telah menjadi bagian dari perumahan Premier Estate 2 di Jalan Raya Kodau, Jatiwarna, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.

Dirinya juga sudah mem-

Lama

buat plang penguasaan fisik di daerah rumahnya RT 04 RW 03 dimana disana juga ada lahan milik orang tuanya yang sudah dibangun rumah warga sekitar.

Didampingi sanak keluarganya, Bripka Madih mempertanyakan tugas dan fungsi Satgas Mafia Tanah yang semestinya mencegah hal-hal semacam ini “Saya ingin bertanya kepada bapak kita yang terhormat bapak Presiden Joko Widodo, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Kementerian ATR/BPN mana kinerja dari Satgas Mafia Tanah itu sendiri,” tegas Bripka Madih kemarin. Saat mendatangi Premier Estate 2 Bripka Madih den- melakukan aksinya mempertanyakan keabsahan tanah milik orang tuanya, namun kedatangannya dihalangi oleh sejumlah petugas keamanan perumahan.

“Dasar kita girik nomor 815 atas nama Tonge Bin Nyimin orang tua saya, Pengembang Premier Estate sudah mengambil tanah kami, Saya sebagai ahli waris ibu saya masih ada hanya ingin minta keadilan," tutur Bripka Madih. Seperti diketahui Dugaan penyerobotan tanah oleh pengembang Premier Estate 2, sudah mengambil lahan milik orangtuanya seluas 2.954 meter persegi dengan total Lahan milik orang tuanya berdasarkan girik 815 seluas total 4.954 meter.

“Saya dizalimi dan tanah itu milik sah keluarga sekarang dibangun Pavilia Premier Estate 2,” kata Madih

Bripka Madih mengaku muak dengan mafia tanah yang menzoliminya. “Saya tidak akan usik tanah milik keluarga yang sudah dibeli dari pemilik Tonge. Tapi jangan main caplok, tetap saya kejar termasuk lokasi Pavilia Premier Estate 2,” ujar Madih. Proses pembangunan Pavilia Premier Estate 2, kini tengah ditelisik ada indikasi permainan mafia tanah. Selama ini sang ahli waris Bripka Madih, warga asli Bekasi merasa Girig 815 itu tak pernah pindah tangan. “Selama ini kewajiban kita penuhi bayar pajak rutin tapi berani-beraninya Pavilia Premier Estate 2 bangun di atas lahan keluarga saya,” ungkit Madih. (amn)

Terlelap, Akhirnya Punggawa Persipasi

Persembahkan Treble Winner

KOTA BEKASI - Tumbangkan Depok FC U-17 dengan skor 2-1, Tim sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Bekasi, Persipasi, kembali meraih prestasi dengan kemenangan yang dipersembahkan tim Laskar Patriot Junior di ajang Piala Soeratin U-17 Jabar pada pertandingan final, Selasa (01/02). Usai mendapatkan Medali Emas di ajang Pekan Olahraga Provinsi (PorProv) Jawa Barat 2022, setelah itu raihan Juara Liga 3 Musim 2022-2023 Jawa Barat.

Hingga mendapatkan Treble Winner. Treble Winner dalam sepakbola terjadi ketika sebuah Tim memenangkan tiga trofi. Di kancah Internasional, Real Madrid dan Manchester United pernah meraihnya.

Tinta sejarah itu mencatat Persipasi berhasil meraih Treble Winner setelah sekian lama terlelap. Tanpa Gimmick Laskar Patriot mempersembahkan 3 Tropi untuk Kota Bekasi. Kini setelah Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto ditunjuk se -

ISTIMEWA bagai komando berbagai prestasi pun dicapai. Berhadapan dengan Depok FC U-17 di Lapangan Pusdikjas, Kota Cimahi, Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto selaku Ketua Umum Persipasi, hadir langsung menyaksikan gelaran final tersebut.

JUARA: Tumbangkan Depok FC U-17 dengan skor 2-1, Tim sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Bekasi, Persipasi, kembali meraih prestasi dengan kemenangan yang dipersembahkan tim Laskar Patriot Junior di ajang Piala Soeratin U-17 Jabar pada pertandingan final.

Meski pada laga pertandingan babak kedua sempat diguyur hujan deras, akan tetapi tidak menyurutkan semangat punggawa Persipasi junior untuk berjuang, hingga akhirnya menorehkan kemenangan dengan skor 2-1. “Sebuah prestasi yang membanggakan dari para punggawa Persipasi, hingga akhirnya raihan Treble Winner atau 3 title juara sekaligus dapat dipersembahkan Punggawa Persipasi kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi. Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras tanpa kenal lelah, serta tidak lepas dari dukungan para suporter setia yang selalu dapat menggugah semangat para pemain,” ujar Tri. Tri Adhianto pun menuturkan bahwa kemenangan Treble Winner tidak terlepas dari manajemen tim yang baik dari para jajaran pen- gurus Persipasi. “Terima kasih saya ucapkan kepada jajaran pengurus Persipasi yang berhasil menciptakan tata kelola tim yang baik hingga kemenangan telak dapat diraih. Ini adalah bukti keselarasan antara manajemen dan pemain sehingga terwujudnya Persipasi yang solid,” tutur Tri. Terkait masa depan Persipasi, Tri pun menyampaikan bahwa, “kemenangan ini tidak serta merta menjadikan kita semua puas diri, justru kita jadikan motivasi untuk terus berlatih dan berkembang, sehingga Persipasi dapat menjadi tim elite yang para pemainnya memiliki skill yang professional," pungkas Tri.

Pecinta dunia olahraga sepak bola pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah treble winner.

Apa itu treble winner dalam sepak bola? melansir dari situs Goal, treble winner adalah istilah dalam sepakbola terjadi ketika sebuah tim berhasil menjuarai tiga turnamen sekaligus dalam satu musim. (amn)

This article is from: