
3 minute read
PEMBANGUNAN: Foto udara pembangunan Pasar Induk Cibitung saat proses revitalisasi dimulai, namun kini pembangunan berhenti sejak dia bulan lalu karena konflik pemenang lelang.
Utak-Atik Pasar Induk Cibitung
Pemkab Bahas Penataan Lebih Dulu Pedagang Ingin Pembangunan Dipercepat
Advertisement
KABUPATEN BEKASISetumpuk masalah tengah dihadapi Pemkab Bekasi dalam mengurus Pasar Induk Cibitung. Bagaimana tidak, ditengah desakan pedagang yang ingin cepatcepat memulai revitalisasi. Perusahaan pengelola Pas- ar Induk Cibitung malah berkonflik. Hal ini tentu saja berdampak pada penata kelolaan pasar yang jadi semrawut. Guna mengurai permasalahan yang terjadi di Pasar Induk Cibitung. Pemerintah Kabupaten Kabupaten
Bekasi melalui Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi melakukan rapat koordinasi dengan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, pada Senin (20/2) kemarin. plt. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo men - gatakan, rapat ini bukan membahas soal konflik perusahaan yang mendapatkan proyek Pasar Cibitung. Akan tetapi lebih kepada ketertiban yang ada di Pasar Induk Cibitung. Dimana saat ini kondisinya sangat memperhatikan.
"Ini mungkin bisa kita lakukan tindakan karena tempat penampungan yang di tempati pedagang, di dalam suatu perjanjian pihak pertama wajib hukumnya melaksanakan kewajiban dalam hal ini pemerintah daerah," kata Gatot usai tusan tersebut," sambung Gatot. Adapun nanti untuk pembayaran kios, kata Gatot, dimungkinkan setelah keluar hasil kajian bahwa keputusan pengadilan tidak ada transaksi pembayaran. p 3 SELASA, 21 FEBRUARI 2023 KE HAL 4 METRO CIKARANG SEKILAS
PDI-P Tawarkan Solusi Masalah TPA Burangkeng
Usup Supriatna berharap Pemkab Bekasi secepatnya menjawab keluhan masyarakat Kabupaten Bekasi. Menurutnya, penyelesaian over load TPA Burangkeng ini harus segera dilakukan demi kepentingan dan kesehatan masyarakat.
“Persoalan over load TPA sampah Burangkeng sudah menjadi pembahasan
MUSRENBANG: Camat Setu, Joko Dwijatmoko saat memimpin Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Kampoeng Kita, Desa Kertarahayu, Senin (20/2) kemarin.
Kecamatan Setu
Diguyur Rp. 44 Miliar

KABUPATEN BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelontorkan Anggaran Pembelanjaan dan Pendapatan Daerah (APBD) sebesar Rp. 44 miliar lebih untuk pembangunan fisik di wilayah Kecamatan Setu. Tak hanya bersumber dari APBD tahun 2023, angaran itu juga sebagian bersumber dari dana hibah.

Camat Setu, Joko Dwijatmoko mengungkapkan, anggaran sebesar Rp. 44 miliar itu digelontorkan untuk 11 desa di Kecamatan Setu. Adapun yang paling banyak ialah pembangunan fisik seperti jalan dan lainnya. Total ada sebanyak 147 kegiatan pembangunan fisik di Kecamatan Setu. "147 kegiatan itu roralnya Rp. 44 miliar, paling kecil memang ada cuma empat kegiatan di desa. Terbagi infrastruktur dan lainnya," kata Joko kepada awak media, kemarin, (20/2).

masyarakat dari tahun ke tahun. Namun, hingga saat ini belum juga ada penyelesaian berupa solusi,” ujar Usup Supriatna Senin, (20/2) kemarin. Kendati demikian, Politisi PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi itu tetap berharap agar Pemkab Bekasi segera merealisasikan penyelesaiannya.
“TPA Burangkeng dinyatakan sudah over load.
Artinya, lokasi saat ini sudah tidak bisa menampung sampah masyarakat. Tentunya harus ada solusi yang cepat dan tepat,” ucapnya.
Menurut Usup Supriatna, langkah awal yang harus dilakukan Pemkab Bekasi adalah menyediakan lahan Tempat Penampungan Sampah Sementara. “Akibat TPA Burangkeng sudah over load, dima- na ada langkah-langkah Pemda untuk menyelesaikan baik dengan melaksanakan perluasan ataupun merencanakan pengadaan pengelolaan secara tehnologi tentu butuh waktu, sedangkan sampah setiap hari harus diperhatikan penanganannya,” terangnya. Dalam hal penanganan sampah yang dihasilkan masyarakat dalam keseharian, menurut Usup Supriatna, harus ada solusinya.
Pembunuh Penjual Ayam Goreng Diancam 15 Tahun Penjara
KABUPATEN BEKASI
– Dua pelaku pembunuh pengusaha ayam goreng di Kabupaten Bekasi terancam hukuman berat. Mereka, Hari Kurniawan (21) dan
Mochamad Agustian (15) dua remaja asal Subang ini dijerat Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP tentang pembunuhan dan kekerasan dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara.
“Kedua tersangka HK dan MA, dijerat dengan tindak pidana pembunuhan dan atau pencurian dengan kekerasaan, serta penculikan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dan atau Pasal 76F Jo Pasal 83 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman kurungan penjara selama 15 tahun,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, saat ungkap kasus Polda Metro Jaya, belum lama ini. Ia menjelaskan, kedua pelaku nekat menghabisi
Pelakunya Dua Orang Remaja Asal Subang
korban di tempat usahanya, di Jalan Raya Kemejing, Kampung Kumejing, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Kamis (16/2). Polres Metro Bekasi dan Polda Metro Jaya, berhasil menangkap mereka saat sedang beristirahat di daerah Subang, Jawa Barat, Jumat dini hari (17/2). Sedangkan anak korban berinisial A (17 bulan), yang sempat dibawa kabur oleh kedua pelaku, berhasil ditemukan di pos ronda yang lokasinya tidak jauh dari tempat penangkapan para pelaku. Kondisi anak korban berhasil ditemukan dalam kondisi masih hidup.
Dalam ungkap kasus tersebut, Hengki menyampaikan, para pelaku yang merupakan karyawan dari korban. Mereka nekat melakukan aksinya lantaran sakit hati dan dendam terhadap korban, serta kerap ditegur dan merasa tidak mendapatkan gaji yang tidak sesuai. Oleh sebab itu, para pelaku ini merencanakan dan mempersiapkan pembunuhan terhadap korban selama tiga hari.
KE HAL 4 METRO CIKARANG AL MUJAMIL/CIKARANG EKSPRES OVERLOAD: Kondisi overload Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng yang terletak di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.