2 minute read

Pemkot Bekasi Wacanakan Pembangunan

6 Tempat Ibadah di Satu Komplek

KOTA BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi berencana akan membangun enam tempat ibadah dalam satu kompleks dengan tujuan untuk membentuk toleransi antar umat beragama yang ada di Kota Bekasi.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Bekasi Tri Adhianto mengatakan pihaknya kini tengah melakukan proses pematangan lahan untuk membangun suatu rumah ibadah yang nantinya dapat digunakan oleh Masyarakat.

"Kami juga punya konsep sudah tersedia tanahnya kurang lebih 2 hektar, di Mustikajaya. Kita akan membangun rumah ibadah yang mereka presentasikan, jadi agama yang ada dan berkembang tumbuh nanti ada konsepnya Masjid, Gereja, Klenteng, dan Vihara," kata Tri baru baru ini.

Dikatakan hal itu dilakukan guna membentuk rasa toleransi antar umat beragama dalam melihat perbedaan yang ada di sekitar lingkungannya.

"Hal itu adalah bentuk tol- eransi bahwa umat ternyata bisa bersama-sama untuk melaksanakan ibadah pada tempat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan," jelas Tri Lebih lanjut, ia menyatakan pihak Pemerintah Kota Bekasi akan terua memotivasi masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa toleransi dalam menyikapi perbedaan suku, ras dan agama supaya mereka dapat bersama-sama beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

" Pemerintah memotivasi kepada seluruh anak bangsa agar mereka dapat menyelenggarakan kegiatan keagamaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan pemerintah," tutupnya. Diketahui bahwa Kota Bekasi setiap tahun mendapat penghargaan sebagai kota paling toleran. Salah satunya dengan keberadaan Kampung Sawah sebagai Kampung Pancasila contoh nyata antar umat beragama saling berdampingan tetap terjalin rukun dan kekeluargaan. (amn/bbs)

Penyegaran, Ratusan Kepsek SD di Kota Bekasi Dirotasi

KOTA BEKASI - 138 Kepala Sekolah jenjang sekolah dasar (SD) di Kota Bekasi dilakukan perombakan. Hal itu bentuk upaya penyegaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Patriot.

Selain itu, Disdik juga melakukan pengangkatan 48 kepala sekolah (kepsek) baru. Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SD Disdik Kota Bekasi Sugito menjelaskan, pada Kamis (11/5) telah dilakukan proses penyerahan Surat Keterangan (SK) pelaksanaan tugas untuk kepala sekolah kosong dan rotasi mutasi pada sejumlah kepala sekolah tingkat SD.

“Untuk pengangkatan tersebut diambil dari proses seleksi yang sudah dilakukan pada 2022 lalu, kami ajukan secara bertahap sesuai dengan jumlah kekosongan kepala sekolah,” ujar Sugito, Minggu (14/5).

Menurut Sugito, rotasi dan mutasi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah hal yang wajar. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Rotasi dan mutasi dilakukan tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dimana setiap sekolah memiliki challenge yang berbeda. Kami ingin kepala sekolah memiliki pengalaman dan memberikan kualitas pendidikan yang baik untuk sekolah barunya saat ini,” ujarnya. “Selain itu kami lakukan pengangkatan kepala sekolah tujuannya adalah untuk mengisi kekosongan kepala sekolah yang ada di beberapa sekolah saat ini,” terangnya. Dijelaskannya, rotasi mutasi dapat dilakukan pada kepala sekolah yang sudah menjabat minimal dua tahun dan maksimal delapan tahun.

“Namun ada catatan yaitu dapat lebih awal dilakukan jika dilakukan merger sekolah,” katanya. Pada tahun ini Disdik akan melakukan pengajuan kembali kepala sekolah yang belum menerima tugas pengangkatan. “Kemarin kan saat seleksi ada sekitar 87 kepsek yang mengikuti seleksi kepala sekolah, baru ada sebagian yang sudah diajukan pada 2022 untuk kemudian diangkat pada tahun ini,” jelasnya. Dikatakannya, pada 2023 ada 22 sekolah yang kepala sekolahnya telah memasuki masa pensiun. Oleh karena itu, Disdik akan kembali melakukan proses pengajuan pengangkatan sejum- lah kepala sekolah baru.

“Tahun ini ada 22 sekolah yang kepala sekolahnya memasuki masa pensiun, jadi akan kami ajukan kembali kepala sekolah baru untuk menerima SK nya,” tuturnya.

Sementara, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary, menyampaikan, setelah pelaksanaan rotasi dan mutasi tentu dalam hal ini Disdik masih perlu melakukan evaluasi.

“Rotasi dan mutasi tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas dari kualitas sekolah tersebut, dimana setelahnya Disdik harus tetap melakukan evaluasi,” jelasnya.

Dibutuhkan penilaian dalam pelaksanaan evaluasi rotasi dan mutasi, apakah saat pelaksanaannya sesuai dengan tujuan, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah, maka dibutuhkan penilaian dari evaluasi yang dilakukan, apakah pelaksanaannya berjalan maksimal atau tidak,” terangnya. (bbs/ amn)

This article is from: