
4 minute read
Desa di Jabar Terhubung Akses Internet Capai 80 Persen
AKSES internet di desadesa Jabar telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Open Data–Ekosistem Data Jabar (https://data. jabarprov.go.id/id), 4.353 dari 5.312 desa di Jabar sudah memiliki akses internet per tahun 2021.
“Perkembangan ini menunjukkan komitmen kami dalam meningkatkan konektivitas di daerah pedesaan melalui program pembangunan infrastruktur hingga peningkatan jumlah tower desa. Agar akses internet bisa semakin meluas hingga ke desa-desa yang sebelumnya sulit terjangkau,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat Ika Mardiah.
Advertisement
Absennya internet di desa-desa berimbas pada tingginya kesenjangan digital antara masyarakat yang tinggal di kota dan di desa. Terbatasnya akses internet
: Istimewa menyulitkan warga desa dalam memperoleh informasi penting, meningkatkan produktivitas dalam bekerja, hingga terbatasnya jangkauan pemasaran produk usaha mereka. Seiring berjalannya waktu, per tahun 2021, jumlah desa yang memiliki akses internet kini meningkat sebesar 2,37% dari tahun sebelum- nya. Kabupaten Cirebon jadi kabupaten dengan kategori sinyal telepon seluler kuat di Jabar dengan jangkauan desa terbanyak, yaitu 389 desa. Hal tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat desa. Masyarakat jadi lebih mudah dalam mengakses informasi, berkomunikasi, hingga bantu proses pengembangan potensi bisnis di pedesaan melalui pemasaran digital. Meski begitu, belum seluruh desa di Jabar terjangkau oleh internet. Masih ada beberapa desa yang belum bisa merasakan manfaatnya. Berdasarkan data yang diimpun dari Open Data–Ekosistem Data Jabar, tercatat 23 desa masih belum merdeka sinyal dan lebih dari 800 desa masih berada dalam kategori sinyal lemah.
KONEKTIVITAS : Akses internet di desa-desa Jabar telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Open Data–Ekosistem Data Jabar (https://data.jabarprov.go.id/ id), 4.353 dari 5.312 desa di Jabar sudah memiliki akses internet per tahun 2021.


“Diharapkan pembangunan infrastruktur dapat terwujud secara inklusif agar seluruh masyarakat dapat mengakses internet tanpa terkecuali, kesenjangan digital antara masyarakat yang di desa dan yang di kota dapat teratasi, dan zero blank spot di Jabar dapat terwujud,” pungkas Ika. (bbs/rie)
Patroli Prekat Ngawangkong Desa Pasirkamuning
KARAWANG – Polsek Telagasari berupaya mencegah kejahatan malam hari melalui kegiatan Patroli Prekat di wilayah hukum polsek. Serta memberikan imbauan kepada masyarakat Desa Pasirkamuning melalui kegiatan Ngawangkongnya.
Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan tugas kepolisian untuk memberikan keamanan dan ketertiban.
Serta kondusifitas dilingkungan masyarakat khususnya pada malam hari dan menempatkan polri di lingkungan masyarakat.
Selain melaksanakan Patroli Prekat anggota patroli Polsek Telagasari juga mengajak masyarakat Ngawangkong. Guna memberikan imbauan ka - mtibmas dan mengingatkan kepada masyarakat. Agar selalu waspada terhadap situasi keamanan lingkungan pada malam hari. Serta mengingatkan untuk selalu melaksanakan Pos Kamling malam demi menjaga kemanan dan kenyamanan lingkungan . Kapolsek juga memberi tahu kepada masyarakat tentang Program Bpk. Kapolres Karawang yakni CAKEP “Cekatan, Adaktif, Kolaboratif, Empati, Presisi” yang mana program tersebut dirintisnya untuk meningkatkan Pelayanan kepolisian kepada masyarakat khususnya di Wilayah Hukum Polsek Telagasari Polres Karawang Polda Jabar, yang di harapkan dengan adanya Program terbaru dari
Kapolres Karawang, Polri bisa membantu mencari solusi sehingga masyarakat merasa terayomi yang berimplikasi serhadap kepercayaan publik kepada Polri meningkat kembali,” tuturnya. Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono melalui Kapolsek Telagasari AKP A Yadi Supriadi menerangkan, saat ini Polri khususnya Polsek Telagasari terus berupaya dalam mewujudkan kondusifitas guna mencegah Gukamtibmas diwilayah Hukum Polsek Telagasari. Selain itu, memiliki program CAKEP “Cekatan, Adaktif, Kolaboratif, Empati, dan Presisi” yang mana program tersebut guna meningkatkan pelay- anan kepada masyarakat. Dikatakan juga, tidak hanya meningkatkan kegiatan kepolisian seperti patrol. Namun dengan melaksanakan kegiatan Ngawangkong bersama masyarakat. Untuk memberikan imbauan kamtibmas terlebih pada malam hari seperti yang dilakukan oleh bhabinkamtibmas Desa Pasirkamuning. (rls/rul)
Foto : Sahrul Kamal/Karawang Bekasi Ekspres IMBAUAN : Patroli Prekat anggota patroli Polsek Telagasari juga mengajak masyarakat Ngawangkong. Guna memberikan imbauan kamtibmas dan mengingatkan kepada masyarakat.

GEMAH ABDILLAH/KARAWANG BEKASI EKSPRES

MONITORING: Kemenag Karawang melalui Kasi Pendidikan
Madrasah, Aab Abdulah dan jajaran saat melakukan monitoring kegiatan Asesmen Madrasah di MTS Al-Barokah, Jumat (12/5) pekan lalu.
Asesmen Madrasah MTs Al-Barokah Sukses Digelar
KARAWANG - Asesmen Madrasah (AM) tahun pelajaran 2022-2023 di MTs Al-Barokah sukses digelar. Bahkan, para siswa kelas IX (sembilan) madrasah yang beralamat di Kecamatan Kotabaru mendapat monitoring langsung dari Kemenag Karawang pada Jumat (12/5).

Kasi Pendidikan Madrasah, Kemenag Karawang, Aab Abdulah mengatakan, tujuan monitoring untuk memastikan pelaksanaan Asesmen Madrasah berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada kendala yang dihadapi.
“Asesmen Madrasah ini merupakan salah satu program evaluasi peningkatan mutu pendidikan yang dicanangkan pemerintah. Melalui kegiatan monitoring diharapkan dapat mengevaluasi dan memberikan masukan serta saran untuk peningkatan kualitas Asesmen Madrasah,” ujar Aab.
Kepala MTs Al- Barokah, Rismunandar mengatakan, pelaksanaan Asesmen Madrasah bertujuan mengukur pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran bagi siswa.
Ia berharap seluruh siswa dapat mengikuti asesmen dengan mendapatkan hasil yang terbaik.

“Kami berharap semua peserta didik yang mengikuti asesmen ini lulus seratus persen,” ucap Rismunandar. (gma)
400 Dosen Tetap Non PNS Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa di Jakarta
JAKARTA - Gelombang tuntutan supaya diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) terus diperjuangkan para dosen tetap non PNS dari sejumlah kampus negeri. Rencananya mereka akan menggelar aksi massa di Jakarta pada Selasa (16/5) besok. Mereka menuntut supaya bisa diangkat menjadi ASN sebelum 28 November 2023. Ketua Umum DPP Ikatan Dosen Tetap Non PNS (IDTNPNS) Moh. Nor Afandi menuturkan, setidaknya bakal ada 400 orang dosen tetap non PNS yang bakal datang ke Jakarta. Mereka bekerja di kampus negeri di bawah naungan Kemendikbudristek maupun Kemenag. Aksi massa itu merupakan respon mereka dari terbitnya
Peraturan Pemerintah (PP) 49/2018 tentang Manajemen
PPPK. Salah satu amanah dari aturan tersebut, per November 2023 sudah tidak ada lagi tenaga non ASN baik itu di instansi pusat maupun daerah. Mereka khawatir kontrak kerja sebagai dosen tetap non PNS bakal tidak dilanjutkan. Afandi menuturkan mereka merasakan ada ketidakadilan terkait upaya pemerintah menyelesaikan tenaga non PNS/ASN. Dia mencontohkan pada periode April-Mei tahun ini, pemerintah menjalankan seleksi PPPK, termasuk untuk formasi dosen. Tetapi di sisi lain, sekian banyak dosen berstatus pegawai tetap non PNS yang tidak jelas nasibnya. Dia berharap pengangkatan dosen tetap non PNS dipermudah seperti rekrutmen guru PPPK. Seperti diketahui rekrutmen guru PPPK sebatas dilakukan melalui observasi dari pimpinan langsung. ’’Seharusnya dosen tetap non PNS juga seperti ini. Apalagi awalnya proses seleksi sama dengan rekrutmen calon PNS,’’ katanya Minggu (14/5). (*)